Masuk usia produktif, kebutuhan hidup makin banyak. Usia segitu, seharusnya karier juga sudah mulai stabil. Di sisi lain, pengeluaran juga makin besar, karena kebutuhan dan tanggung jawab bertambah. Di titik ini, mandiri finansial jadi hal penting.
Punya penghasilan cukup tanpa bergantung pada orang lain memang jadi salah satu tujuan hidup kita kan ya? Iya dong. Banyak hal yang bisa kita lakukan kalau kita sudah bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
Dan, kalau sudah mandiri finansial, langkah berikutnya bisa fokus ke FIRE, biar bisa bebas secara finansial lebih cepat.
Cara Mencapai Mandiri Finansial dan Akhirnya FIRE
Mencapai mandiri finansial di usia muda bukan sekadar soal punya gaji besar. Lebih penting lagi, cara mengelola uang dengan bijak.
Dengan strategi yang tepat, mandiri finansial bukan cuma bisa memenuhi kebutuhan sendiri, tapi juga membangun aset yang cukup buat pensiun lebih awal. Semua butuh proses, tapi semakin cepat mulai, semakin cepat juga hasilnya terasa.
1. Tentukan Angka Mandiri Finansial
Langkah pertama adalah menghitung berapa uang yang dibutuhkan untuk hidup tanpa bergantung pada orang lain. Caranya sederhana: catat semua pengeluaran bulanan, mulai dari kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, tempat tinggal, hingga biaya tambahan seperti hiburan atau langganan aplikasi.
Setelah itu, kalikan jumlah tersebut dengan 12 untuk mendapatkan estimasi kebutuhan tahunan. Misalnya, jika total pengeluaran bulanan Rp5 juta, maka dalam setahun butuh Rp60 juta.
Agar benar-benar mandiri finansial, pastikan penghasilan—baik dari gaji, usaha sampingan, atau investasi—minimal sama dengan angka ini. Lebih baik lagi jika ada surplus yang bisa disimpan atau diinvestasikan untuk jangka panjang. Dengan begitu, tidak hanya mandiri secara finansial, tetapi juga bisa mulai membangun jalan menuju FIRE lebih cepat.
Baca juga: Cara Mencapai Financial Independence di Usia Muda
2. Maksimalkan Penghasilan Utama
Mengandalkan satu sumber penghasilan saja sering kali tidak cukup untuk mencapai mandiri finansial lebih cepat. Makanya, cara paling efektif adalah memastikan pendapatan utama terus meningkat.
Mulai dari tempat kerja saat ini, coba evaluasi apakah ada peluang untuk naik gaji atau promosi. Jika sudah bekerja cukup lama dan punya performa yang baik, jangan ragu untuk negosiasi gaji. Pastikan punya data yang kuat, seperti pencapaian kerja atau standar gaji di industri yang sama.
Kalau kenaikan gaji enggak memungkinkan, pertimbangkan mencari pekerjaan dengan bayaran lebih tinggi. Bisa dengan melamar ke perusahaan lain atau bahkan berpindah ke industri yang lebih menjanjikan secara finansial.
Selain itu, manfaatkan keterampilan yang dimiliki untuk mencari penghasilan tambahan. Misalnya, kalau jago desain bisa ambil proyek freelance, kalau punya skill menulis bisa jadi content writer, atau kalau suka mengajar bisa membuka kelas online. Intinya, cari cara untuk meningkatkan pemasukan agar lebih cepat mencapai angka mandiri finansial.
3. Buat Alokasi Dana yang Ketat
Setelah penghasilan meningkat, langkah berikutnya adalah mengatur keuangan dengan strategi yang jelas. Banyak orang memakai metode budgeting 50/30/20 (50% kebutuhan, 30% keinginan, 20% tabungan/investasi), tapi kalau ingin lebih cepat mandiri finansial, perlu strategi yang lebih agresif.
Coba tekan pengeluaran untuk kebutuhan jadi 40%, batasi keinginan maksimal 20%, dan dorong tabungan serta investasi hingga 40%. Ini mungkin butuh sedikit penyesuaian gaya hidup, tapi hasilnya akan terasa dalam beberapa tahun ke depan.
Setiap rupiah yang bisa dialihkan ke investasi akan mempercepat perjalanan menuju mandiri finansial. Tidak perlu hidup super hemat sampai menyiksa diri, tapi fokuslah pada pengeluaran yang benar-benar memberi manfaat jangka panjang.
4. Hanya Berutang secara Produktif dan Bayar Secepat Mungkin
Utang bisa jadi alat yang membantu, tapi juga bisa jadi jebakan kalau enggak dikelola dengan baik. Kalau memang harus berutang, pastikan utang tersebut bersifat produktif—artinya, bisa membantu meningkatkan penghasilan atau nilai aset di masa depan.
Contoh utang produktif adalah KPR untuk rumah, modal usaha, atau pinjaman pendidikan yang meningkatkan keterampilan dan peluang kerja. Sebaliknya, utang konsumtif seperti kartu kredit untuk belanja atau cicilan gadget hanya akan membebani keuangan tanpa memberi manfaat jangka panjang.
Agar enggak terjebak, prioritaskan melunasi utang dengan bunga tinggi dulu. Gunakan strategi seperti metode snowball (bayar utang kecil dulu agar termotivasi) atau metode avalanche (bayar utang berbunga tertinggi dulu agar lebih hemat bunga).
Untuk cicilan yang lebih besar seperti KPR atau kredit kendaraan, pastikan nggak membebani cash flow. Idealnya, total cicilan nggak lebih dari 30% dari penghasilan bulanan agar masih ada ruang untuk menabung dan investasi. Kalau memungkinkan, lakukan pelunasan lebih cepat untuk mengurangi beban bunga di masa depan.
Semakin cepat utang beres, semakin ringan perjalanan menuju mandiri finansial dan FIRE.
5. Siapkan Dana Darurat dan Asuransi
Keuangan yang stabil bukan cuma soal pemasukan dan investasi, tapi juga kesiapan menghadapi situasi tak terduga. Tanpa dana darurat dan asuransi, rencana finansial bisa berantakan hanya karena satu kejadian tidak terduga.
Dana darurat sebaiknya disiapkan minimal 6–12 bulan pengeluaran, tergantung pada kondisi dan tingkat kestabilan pemasukan. Kalau pekerjaannya freelance atau punya bisnis sendiri, lebih aman menyiapkan cadangan 12 bulan karena pemasukan bisa naik turun. Simpan dana ini di tempat yang mudah diakses, seperti tabungan atau deposito likuid, agar bisa dipakai kapan saja tanpa merugi.
Selain itu, asuransi kesehatan wajib dimiliki supaya tidak perlu menguras tabungan atau investasi jika tiba-tiba butuh perawatan medis. Jika memungkinkan, pertimbangkan juga asuransi jiwa, terutama jika memiliki tanggungan seperti pasangan atau anak. Pilih asuransi yang sesuai kebutuhan, bukan yang terlalu mahal atau penuh fitur yang tidak terlalu diperlukan.
6. Bangun Sumber Penghasilan Pasif
Agar mandiri finansial lebih cepat tercapai, jangan hanya mengandalkan gaji atau penghasilan aktif. Penghasilan pasif adalah kunci agar uang tetap mengalir tanpa harus terus bekerja. Semakin besar pendapatan pasif, semakin cepat bisa mencapai kebebasan finansial.
Ada banyak cara membangun penghasilan pasif, tergantung modal dan minat. Mulai dari dividen saham, sewa properti, reksa dana pendapatan tetap, bisnis autopilot, hingga royalti kekayaan intelektual.
Kunci dari penghasilan pasif adalah kudu dibangun sejak dini dan mereinvestasikan keuntungannya agar berkembang lebih cepat. Dengan kombinasi beberapa sumber pemasukan pasif, mandiri finansial bisa tercapai lebih cepat, bahkan tanpa harus bergantung sepenuhnya pada gaji.
7. Disiplin terhadap Rencana Keuangan
Mencapai mandiri finansial itu juga soal konsistensi dalam mengelola keuangan. Salah satu cara paling efektif untuk tetap disiplin adalah mengotomatisasi tabungan dan investasi. Dengan begitu, uang langsung dialokasikan tanpa sempat tergoda untuk dipakai belanja atau hal tidak penting.
Selain itu, tetap disiplin dalam mengikuti anggaran yang sudah dibuat. Jika sudah menetapkan porsi untuk tabungan, investasi, dan pengeluaran, pastikan enggak tergoda untuk melampaui batas. Hindari keputusan impulsif seperti membeli barang hanya karena diskon atau mengikuti tren gaya hidup yang tidak sesuai kemampuan.
8. Evaluasi dan Sesuaikan Strategi Secara Berkala
Rencana keuangan bukan sesuatu yang dibuat sekali lalu dibiarkan berjalan sendiri. Keadaan bisa berubah—penghasilan naik atau turun, biaya hidup bertambah, atau peluang investasi baru muncul. Karena itu, evaluasi keuangan secara rutin penting dilakukan agar strategi tetap efektif dan bisa disesuaikan jika ada hal yang perlu diperbaiki.
Minimal, lakukan review bulanan atau kuartalan untuk melihat perkembangan keuangan. Beberapa hal yang bisa dicek:
- Apakah target tabungan dan investasi tercapai? Jika masih kurang, cari cara untuk meningkatkan alokasinya.
- Apakah ada pengeluaran yang bisa dipangkas? Cek apakah ada kebocoran finansial, seperti langganan yang tidak terpakai atau pengeluaran impulsif.
- Bagaimana kinerja investasi? Jika ada yang tidak berkembang sesuai harapan, pertimbangkan untuk mengatur ulang portofolio.
- Apakah ada peluang meningkatkan penghasilan? Misalnya, negosiasi gaji, mencari proyek sampingan, atau memanfaatkan investasi yang lebih menguntungkan.
Baca juga: Mengenal Konsep Financial Independence Retire Early dan Prinsipnya
Dengan evaluasi rutin, bisa lebih cepat menyadari jika ada yang perlu diperbaiki sebelum jadi masalah besar. Jika strategi sudah bekerja dengan baik, cukup lanjutkan dan tetap disiplin. Tapi kalau ada yang kurang efektif, jangan ragu untuk menyesuaikan agar lebih efisien dan mendekatkan diri ke target mandiri finansial lebih cepat.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!