Membaca polis asuransi itu nggak kayak baca novel. Nggak menyenangkan. Apalagi buat saya, yang awam soal keuangan, nggak pernah belajar, pun nggak minat juga sebelumnya. Plus malas ribet. Sungguh butuh effort yang sangat besar.
Saya baru dua kali saja sempat membaca polis sampai sekarang. Itu juga masih mumet. Sebelum dan selebihnya, saya serahkan ke suami. Dia lebih telaten (kalau lagi mau). Sama aja sih ya? Ya, pokoknya membaca polis asuransi itu sesuatu yang berat buat kami berdua. Nggak bakalan bisa langsung memahami kalau hanya sekali baca. Tapi kalau harus baca ulang lagi, hadehhh … tolong.
Tapi nggak bisa enggak sih. Semacam baca manual dulu, sebelum mengoperasikan mesin cuci dengan benar, polis asuransi memang kudu wajib dibaca dan dipahami biar nggak asal beli polis.
Baiklah, ini dia sekian langkah yang saya (dan suami) lakukan ketika kami berdua harus mempelajari sebuah polis asuransi. Mind you, kami berdua sama-sama malas ribet ya. Jadi sudah pasti langkah berikut bakalan bisa juga kalian lakukan, kalau kalian tipenya juga kayak kami. Kalau kami bisa, kalian pasti juga bisa.
Disclaimer: Tulisan ini bukan ditulis oleh Bang Mamat.
[toc]
Simple Steps untuk Memahami dan Membaca Polis Asuransi
1. Kumpulkan niat
Malas membaca polis asuransi biasanya timbul karena kita merasa nggak punya waktu. Saya sehari-hari sudah sibuk kerjaan, plus ngurusin anak-anak. Suami, wah, dia lagi. Sebelum pandemi, dia kerjanya muter kota dan antarkota.
Pokoknya, kami sibuk.
Tapi ya, siapa sih yang nggak sibuk? Semua orang juga sama kali sibuknya. So jangan jadikan ini sebagai alasan. Toh ada kok yang sibuk dan bisa pinter milih asuransi. Nggak cuma berhubungan sama minat sih, karena toh asuransi merupakan kebutuhan yang sangat penting.
Jadi, tanamkan “kebutuhan yang sangat penting” ini di otak dulu. Semacam kayak, lagi enak-enak rebahan, gas habis. Ya mau nggak mau harus mau keluar buat beli gas. Atau seenggaknya jangan malas WA penjual gas, minta dianterin gas.
Bangun niat, dan buat waktu khusus untuk membaca polis asuransi. Jangan cuma meluangkan waktu. Karena membaca polis asuransi itu kegiatan yang “menyebalkan” jadi waktu nggak akan bisa diluangkan.
Ingat, setiap klausul telah disusun oleh pihak perusahaan asuransi secara sepihak. Namun kitalah yang nanti akan mendapatkan manfaatnya. Pastikan bahwa hak kita akan manfaat bisa optimal. Caranya ya dengan memahami cara kerja asuransi itu sendiri, nggak cuma ngerti gimana cara klaim, berapa premi, dan apa manfaatnya saja.
2. Perhatikan bagian ikhtisar
Ikhtisar dalam polis asuransi berisi informasi paling inti, meliputi data-data kita sebagai pemegang polis. Biasanya terdiri atas 3 hingga 5 lembar semacam pernyataan. Di situ ada data tertanggung, data pemegang polis, uang pertanggungan, jangka waktu, besarnya premi, biaya-biaya, dan sebagainya.
Kalau saya sih, biasanya data yang ada di situ saya tulis ulang di buku catatan keuangan. Karena saya lebih mudah paham kalau saya bikin mindmap. Itu sih kebiasaan saya. Jadi, untuk membantu saya mengecek ulang dan memahami, saya buat beberapa catatan tersendiri. Orang pikir, kali, ngapain buang-buang waktu saja, kayak bikin catatan ulang gitu? Tapi beneran deh, itu membantu saya membaca polis asuransi dengan baik, dan memahaminya.
Salah seorang teman mengaku, dia sampai mem-fotokopi polis demi bisa distabilo bagian-bagian yang penting. Setiap orang punya cara sendiri-sendiri untuk mempelajari polis asuransi, find your own style.
3. Belajar bahasa asuransi
Sekali lagi, saya orang awam. Saya bukan tipe yang minat belajar keuangan, dulu. Terlalu ribet buat saya. Alhasil, banyak istilah dalam asuransi yang zonk buat saya.
So, saya juga buat waktu untuk mempelajari istilah-istilahnya lebih dulu. Istilahnya, mau baca buku bahasa Inggris, ya kamu kudu paham satu dua kata dalam bahasa Inggris dulu, yekan? Kalau kamu baca buku bahasa Inggris, dan harus membuka kamus setiap kali, ya mumet banget pasti. Kapan juga selesainya?
Jadi, pahami dulu istilahnya. Semacam kamu belajar bahasa asuransi dulu. Bacalah glosariumnya. Kalau kita tahu dan paham makna masing-masing istilahnya, pemahaman akan lebih lancar. Beneran deh.
Jangan skip glosariumnya, apalagi kalau kamu kayak saya, yang awam banget sama dunia keuangan, especially asuransi.
4. Klausul pengecualian
Dalam setiap polis asuransi akan selalu ada daftar mengenai hal-hal yang dikecualikan dalam sistem perlindungannya. Misalnya saja, dalam asuransi kesehatan. Jika kecelakaan terjadi akibat kecenderungan mental kita yang suka self-harm, ya itu di luar sistem perlindungan asuransi kesehatan biasa. Atau kita terluka tapi akibat perbuatan melawan hukum. Pihak asuransi tidak akan menanggung risiko keuangannya.
Nah, ini harus juga dipelajari dan dipahami ya, supaya kita tahu, circumtances seperti apa yang membuat klaim kita jadi ditolak.
5. Pastikan sekali lagi data sudah benar
Sekali lagi, pastikan data sudah benar. Jika data ada yang berbeda dengan kondisi asli, bisa jadi nantinya kalau benar kita harus menggunakan manfaat asuransi, klaim kita akan ditolak.
Apakah kondisi kamu sekarang benar-benar sesuai dengan apa yang tertulis dalam polis asuransi tersebut? Rincian data pribadi sudah dipenuhi semua? Dapat dipertanggungjawabkan? Sudah sesuai benar dengan kondisi sekarang?
Yakin?
Kalau sudah yakin, dan sudah cukup paham cara kerja asuransi tersebut, and that’s it. Kamu sudah seharusnya sudah bisa memutuskan, mau beli polisnya ataukah lebih baik urungkan niat.
Kesimpulan
Memahami dan membaca polis asuransi adalah kegiatan wajib yang kudu dilakukan sebelum kamu mulai menandatanganinya.
Ingat beberapa hal berikut:
- Beli polis yang sesuai dengan kebutuhanmu. Bertolaklah selalu dengan kebutuhanmu. Mau si agen menawarkan berbagai macam produk, selalu pertimbangkan kebutuhanmu; bisa nggak tawaran itu memenuhinya. Kalau enggak, jangan enggan menolak.
- Manfaatkan masa tenggang 7 – 14 hari terhitung sejak tanggal terbit polis sebagai waktu untuk mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Masa tenggang ini disebut dengan cooling-off period, yang biasanya juga disebutkan dalam polisnya. Selama waktu tersebut, kita boleh membatalkan polis, tanpa denda. Uang yang sudah disetorkan bisa dikembalikan secara utuh. Ini adalah kebijakan yang berlaku nasional sehingga perusahaan asuransi mana pun pasti juga punya klausul ini dalam produknya.
- Setelah masa cooling-off selesai, maka bertanggungjawablah terhadap keputusan yang sudah kamu ambil.
- Agen asuransi bisa dibilang adalah marketing produk. Jadi, maklumilah usahanya untuk menjual produk-produk yang dibawanya. Namun, keputusan akhir selalu di tangan kita.
Nah, semoga dengan cara membaca polis asuransi ala orang malas ribet di atas bisa sedikit membantumu ya. Memang malesin banget sih, membaca polis asuransi itu. Tapi, ya mau gimana lagi, kan nanti manfaatnya juga kamu yang bisa rasakan.
Bersusah payah dulu di depan nggak masalah kan, jika nanti akan mempermudah di belakang?