Blog Perencanaan Keuangan

Menu
  • FIRE
    • Dana Pensiun
  • Perencanaan Keuangan
    • Kredit
      • Kredit Umum
      • KPR
      • Kartu Kredit
      • Kredit Online
    • Asuransi
    • Dana Darurat
    • Dana Pendidikan
    • Tips Hemat
  • Investasi
    • Emas
    • Business
    • Crypto
    • ORI-SukRi
    • Reksadana
    • Saham
    • P2P Lending
  • Kamus Keuangan
  • Stories
    • Keluarga
    • Buku
    • Film
    • Musik dan CD
    • Office Life
    • Di Balik Blog
    • Inspirasi
  • About Me
    • Site Map danirachmat.com
    • Contact
    • Paid Post
    • Postingan Tamu
    • Disclaimer
Home
Investasi
Business
Memulai Bisnis Sebagai Aset Aktif Sumber Passive Income
Business

Memulai Bisnis Sebagai Aset Aktif Sumber Passive Income

penuliskonten 09/03/2021

Motivasi memulai bisnis barangkali ada bermacam-macam, tergantung pada si pemilik. Salah satunya pasti adalah ingin mendapatkan penghasilan.

Nah, masalahnya banyak orang yang hanya terhenti di sini. Di mana? Di titik “mendapatkan penghasilan”, dan tidak ada upaya pengembangan lagi. Kalau sudah menghasilkan, dianggap sudah sukses. Padahal pertanyaan terpentingnya adalah, sampai kapan bisnis itu bisa memberikan penghasilan?

Tentu setiap orang pengin berbisnis dalam jangka waktu yang lama. Kalau bisa, bisnisnya berkelanjutan terus, nggak ada matinya, nggak ada bangkrutnya. Apalagi kalau kemudian bisnis itu bisa menghasilkan sementara kita tak perlu lagi bekerja aktif sebagai pemilik bisnis. Menjadi komisaris, misalnya.

Yes, di titik inilah sebuah bisnis bisa dibilang sebagai aset aktif, yang dapat memberikan kita passive income.

Gimana menurutmu? Kamu kira-kira pengin punya bisnis yang seperti apa? Bisnis yang memungkinkanmu untuk bekerja aktif, ikut mikirin berbagai tetek-bengeknya, ikut terlibat di dalamnya, atau bisnis yang bisa jalan sendiri, menghasilkan keuntungan, yang kemudian kamu bisa mendapatkan share laba yang dihasilkan tersebut—sementara kamu rebahan saja di rumah?

[toc]

Memulai Bisnis Sebagai Aset Aktif Sumber Passive Income
Daftar Isi
  1. Bisnis Sebagai Aset Aktif
  2. Bisnis Apa?
  3. Tip Memulai Bisnis agar Jadi Sumber Passive Income
    1. 1. Tepat dalam menentukan target dan tren pasar
    2. 2. Tentukan metode pelayanan pelanggan yang paling oke
    3. 3. Manfaatkan sumber daya yang efektif dan efisien
    4. 4. Bangun network yang berkualitas
  4. Kesimpulan

Bisnis Sebagai Aset Aktif

Di situlah letak bedanya. Percaya sih, setiap orang bisa saja membangun bisnis apa pun yang diinginkannya, tetapi faktanya, banyak yang kurang paham juga fungsi sebuah bisnis.

 Jika kita ingin memiliki bisnis, maka seharusnya kita juga menyiapkannya secara berkelanjutan.

Faktanya, justru inilah tantangan paling berat dalam memulai bisnis sendiri. Bukan karena keterbatasan modal dan juga ide, namun yang paling sulit adalah mempertahankan endurance berbisnis itu sendiri. Di mana kita harus tetap bertahan dalam berbisnis meskipun menghadapi banyak tantangan.  Caranya bagaimana memulai bisnis agar tidak menyerah?

Membangun suatu bisnis tentunya harus melewati beberapa proses. Seperti memikirkan ide awal, membuka, memperkenalkan dan mempromosikan bisnis tersebut. Pastinya semua proses ini akan banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi, baik secara internal ataupun eksterenal. Tantangan dan rintangan yang dihadapi kerap kali membuat banyak pebisnis putus asa; mereka tidak kuat dan stres melihat usaha yang dibangun lambat tumbuh, penjualan menurun, sementara dana dan tenaga dicurahkan sudah banyak. Pada akhirnya mereka memilih mundur dan menyerah dalam berbisnis.

Nah, kan, jadinya berhenti deh passive income-nya.

Memang berat memulai bisnis dan kemudian mengembangkannya tuh. Tapi bukan jadi hal yang mustahil untuk dilakukan juga.

Yang pasti, memang butuh persiapan, terutama soal menentukan mau berbisnis apa. Kalau memang sudah ketemu jodohnya sih. Kayak kamu dan aku #ha?

Kembali ke atas

Bisnis Apa?

Nah, ini dia pertanyaan besarnya.

Kamu bisa mulai dari banyak garis start. Misalnya saja,  mulai dari hal yang paling kamu kuasai; entah itu memang menjadi minatmu, atau mungkin memang yang sudah menjadi keahlianmu.

Untuk sektor-sektor bisnis yang diprediksikan moncer di tahun 2021 bisa kamu baca di artikel yang sudah ditautkan. Kamu bisa cek, dan pelajari lebih jauh, untuk memasukkan minat atau keahlianmu di sektor bisnis yang tepat.

Selanjutnya, milikilah rencana bisnis yang bertahap. Iya, nggak harus langsung matang sampai panjang kok. Kamu bisa memiliki rencana bisnis mulai dari 3 bulan dulu, kalau sudah beranjaklah ke tahap 6 bulanan, lalu 1 tahun, dan seterusnya.

Setiap kali selesai per tahap, lakukan evaluasi; sudah berjalan sesuai yang diharapkan belum? Kalau belum, perlu dilakukan tindakan apa untuk bisa memperbaikinya? Kalau sudah, bisa dikembangkan ke mana lagi?

Untuk lebih jelasnya, ikuti beberapa tip memulai bisnis yang berkelanjutan hingga mampu mendatangkan passive income berikut ini.

Kembali ke atas

Tip Memulai Bisnis agar Jadi Sumber Passive Income

1. Tepat dalam menentukan target dan tren pasar

Bisnis tidak akan berjalan jika kamu tak punya pasar, atau konsumen. So, ini harus jadi fokus utama dulu.

Untuk memulai bisnis, it’s not about yourself, but it’s about your consumer. Bukan soal “apa yang pengin kamu jual”, tetapi “apa yang orang butuhkan”. Karena “yang pengin kamu jual” dan “yang orang butuhkan dan akhirnya dibeli” bisa jadi missed, kalau kamu tak bisa melakukan penentuan target pasar dengan pas.

Karenanya, kalau ingin bisnis lancar, kamu juga harus memperhatikan tren yang terjadi, dan kemudian telaah, apakah ada celah untukmu bisa masuk dan memanfaatkan apa yang menjadi minatmu atau keahlianmu.

2. Tentukan metode pelayanan pelanggan yang paling oke

Pelanggan adalah raja, katanya.

Meskipun raja pun bisa dikudeta. #ehgimana

So, pelayanan pelanggan seharusnya menjadi fokus utama juga ketika kamu hendak mengembangkan bisnis hingga berkelanjutan.

Kamu bisa melihat, bahwa brand atau bisnis yang bisa bertahan sejauh ini adalah brand atau bisnis yang mampu me-nurture pelanggannya dengan baik. Mereka welcome terhadap pelanggan baru, tetapi pelanggan lama juga tak dilupakan.

Pembentukan pelanggan loyal adalah hal penting!

Kembali ke atas

Memulai bisnis dengan rencana bisnis bertahap

3. Manfaatkan sumber daya yang efektif dan efisien

Banyak pemilik bisnis yang masih lebih memilih untuk memiliki sumber daya murah, meskipun kualitas hanya rata-rata. Padahal dengan berinvestasi pada sumber daya yang berkualitas, maka kualitas produk dan layanan bisnis juga akan terungkit naik lo. Bahkan nilainya bisa terkatrol berkali-kali lipat, karena lebih efektif dan efisien serta lebih produktif.

Karenanya, coba cermati betul, sumber daya seperti apa yang kamu butuhkan.

Tak perlu ragu untuk berinvestasi lebih banyak, jika nantinya kamu bisa memproyeksi bisnis lebih lancar, lebih menguntungkan, dan lebih sustainable.

4. Bangun network yang berkualitas

Tak hanya sumber daya dari dalam saja yang harus kita cermati, sumber daya dari luar juga tak kalah penting.

Bangun kemitraan yang bersifat simbiosis mutualisme dengan mereka yang memang berkompeten, serta dengan bisnis lain. Kalau perlu, ajak kolaborasi agar tercipta kreativitas baru yang dapat mendongkrak bisnis.

Memiliki sejumlah partner bisnis ini memang cukup tricky. Kalau salah pilih, seperti halnya memilih karyawan, partner bisnis justru bisa membuat bisnismu terhambat. Jangankan berkembang, bahkan bisa saja bangkrut.

Karenanya, pilih networkmu dengan cermat.

Kembali ke atas

Kesimpulan

So, my friend. Dengan memiliki bisnis yang berkelanjutan, harapannya di suatu titik nanti, bisnismu itu akan dapat memberimu pendapatan pasif alias passive income—di mana kamu tak perlu terlalu terlibat di dalamnya saja bisa mendapatkan penghasilan yang dapat dimanfaatkan.

Kalau sudah begitu, siapa hayo, yang seneng? Kamu juga.

Karenanya, kalau memang mau berbisnis, pastikan bahwa niatmu melakukannya jangka panjang ya. Hingga akhirnya nanti bisa menjadi aset aktif yang dapat memberimu passive income.

Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

Investasi Obligasi Pemerintah ORI020: Banyak Untungnya, Sedikit Risikonya
Instrumen investasi sekarang banyak banget ya. Yah, tapi yang bisa …

Investasi Obligasi Pemerintah ORI020: Banyak Untungnya, Sedikit Risikonya

Kenalan dengan Investasi Bodong: Rugi Tapi Pelajaran Besar Saya Terima
Circa tahun 2000-an memang belum ada platform fintech semacam P2P …

Kenalan dengan Investasi Bodong: Rugi Tapi Pelajaran Besar Saya Terima

About The Author

penuliskonten

Write. Write. Write. We just write, and write away! IG @penuliskonten.id

2 Comments

  1. Cita

    Saya usaha yg modalin customer sendiri dari dpnya

    14/03/2021
    • dani

      Mantabh!

      01/05/2021

Leave a Reply Cancel Reply

Beli e-book Kebebasan Finansial Level 1

Podcast

Postingan Terbaru

  • Panduan Diversifikasi Portofolio Saham untuk Meminimalkan Risiko
    Panduan Diversifikasi Portofolio Saham untuk Meminimalkan Risiko
  • Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun Passive Income
    Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun …
  • Pentingnya Menyusun Bujet Harian untuk Memaksimalkan Tabungan FIRE
    Pentingnya Menyusun Bujet Harian untuk Memaksimalkan Tabungan …
  • Cara Mencapai Financial Independence tanpa Penghasilan Besar
    Cara Mencapai Financial Independence tanpa Penghasilan Besar
  • Apa Itu Reksa Dana dan Bagaimana Cara Kerjanya untuk Pemula
    Apa Itu Reksa Dana dan Bagaimana Cara …

Postingan Paling Populer

  • 8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa Dilakukan agar Tetap Produktif
    8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa …
  • Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya buat Tujuan Keuangan Kita?
    Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya …
  • Strategi Diversifikasi Investasi untuk Mencapai Tujuan FIRE
    Strategi Diversifikasi Investasi untuk Mencapai Tujuan FIRE
  • Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun Passive Income
    Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun …
  • Investasi Saham atau Emas: Mana Lebih Menguntungkan untuk FIRE?
    Investasi Saham atau Emas: Mana Lebih Menguntungkan …

Blog Perencanaan Keuangan

Copyright © 2025 Blog Perencanaan Keuangan
Design by Mamat

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh
Go to mobile version