Mengubah mindset yang keliru soal keuangan sangat penting untuk mencapai FIRE (Financial Independence, Retire Early). Istilah ini merujuk pada filosofi keuangan yang memiliki misi untuk meraih kemandirian finansial, sehingga bisa tercapai pensiun dini.
Mindset FIRE akan mengajak kamu untuk lebih sadar tentang pentingnya mengelola keuangan dengan bijak. Hal ini akan turut memengaruhi keputusan untuk menekan pengeluaran dan berinvestasi dengan cerdas.
Mindset FIRE yang benar sangat penting karena mampu mengubah pandangan konservatif terhadap karier dan uang.
Pemikiran ini akan memandu individu untuk memprioritaskan uang untuk menabung, menyisihkan dana darurat, dan berinvestasi. Bukan cuma itu, FIRE juga dapat digunakan untuk menghindari utang yang tidak penting dan menjalani hidup lebih sederhana.
Kebiasaan Lama vs. Kebiasaan Baru: Mengidentifikasi Pola Pikir Konsumtif
Sebelum menerapkan mindset FIRE dengan maksimal, penting sekali untuk mengidentifikasi pola pikir komsumtif terlebih dahulu yang mungkin telah kamu terapkan dalam hidup. Pola pikir komsumtif adalah kebiasaan lama yang harus segera disadari dampak buruknya. Dengan memiliki kesadaran tersebut, kamu akan lebih terdorong untuk menerapkan kebiasaan baru dalam mengelola keuangan.
Beberapa kebiasaan lama yang mengandung pola pikir konsumtif di antaranya sebagai berikut:
- Membeli barang secara impulsif, padahal enggak penting-penting amat.
- Berorientasi pada gaya hidup mewah dengan memprioritaskan barang-barang dengan merek ternama tanpa mempertimbangkan nilai yang sebenarnya.
- Memakai kartu kredit atau Paylater untuk menunjang gaya hidup, sehingga membuat utang membengkak.
- Tidak memiliki perencanaan keuangan untuk jangka panjang untuk menghadapi masa pensiun.
Beberapa pola pikir konsumtif di atas perlu dihindari karena berpotensi mengganggu stabilitas keuangan. Adapun kebiasaan baru dalam mengatur keuangan yang sebaiknya diterapkan yakni sebagai berikut:
- Menyusun rencana keuangan dengan jelas dan tegas terhadap diri sendiri untuk tidak melanggarnya.
- Memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan, lalu prioritaskan kebutuhan untuk mengendalikan pengeluaran.
- Belajar tentang ilmu investasi dari berbagai sumber referensi agar dapat memahami manajemen risiko, cara mengelola uang, dan lain-lain.
- Terbiasa menabung dan berinvestasi untuk jangka panjang.
Mengenali Diri Sendiri: Pentingnya Introspeksi Keuangan
Mengenali diri sendiri adalah cara yang tepat untuk memulai introspeksi keuangan. Langkah ini akan membuat kamu lebih paham tentang kebutuhan, keinginan, dan esensi finansial diri sendiri.
Introspeksi keuangan juga memungkinkan setiap orang untuk mengevaluasi pola pengeluaran, pengelolaan utang, kebiasaan belanja, dan lain-lain. Bahkan, pemahaman tentang diri sendiri memudahkan kamu untuk mengelola emosional yang berkaitan dengan finansial, seperti ketakutan, keserakahan atau atau keimpulsifan yang mampu mempengaruhi keputusan ekonomi.
Dengan mengenali diri sendiri lebih dalam, hal ini memberikan kesempatan bagi kamu untuk menyusun strategi keuangan yang lebih relevan, efektif, dan berkualitas untuk mencapai kemandirian finansial.
Mindset Hemat: Memahami Perbedaan antara Kebutuhan dan Keinginan
Mengapa kita perlu menerapkan mindset berhemat? Alasannya karena pemahaman ini membantu setiap individu untuk mengenali perbedaan kebutuhan dan keinginan dengan jelas.
Kebutuhan merupakan aspek dasar yang diperlukan untuk bertahan hidup, seperti tempat tinggal, makanan, dan pakaian. Adapun keinginan merupakan segala hal yang diinginkan, tetapi bukan termasuk kebutuhan primer. Contohnya seperti liburan, membeli smartphone baru padahal yang lama masih berfungsi dengan baik, makan di resto mewah setiap hari, dan lain-lain.
Memahami perbedaan tersebut memungkinkan kamu untuk memprioritaskan pengeluaran dengan lebih bijak dan penuh pertimbangan. Tentu saja, pengeluaran prioritas harus ditempatkan di urutan teratas dalam membelanjakan gaji atau pemasukan.
Ketahanan Emosional: Menghadapi Ketakutan dan Ketidakpastian Investasi
Menghadapi ketakutan dan ketidakpastian investasi adalah salah satu bentuk ketahanan emosional yang penting dalam aspek keuangan. Seperti yang kita tahu, pasar keuangan rentan mengalami fluktuasi, sehingga perubahan nilai investasi dapat memicu kekhawatiran tersendiri bagi setiap investor.
Adapun ketahanan emosional dalam berinvestasi di antaranya sebagai berikut.
Strategi Investasi yang Matang
Dalam berinvestasi, penting sekali untuk memiliki strategi yang matang dan sesuai tujuan finansial jangka panjang. Tujuannya untuk mengurangi kecemasan tentang segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi ke depannya. Rencana investasi yang baik tentu mengkalkulasi toleransi risiko serta tujuan investasi secara realistis.
Diversifikasi Portofolio
Ketahanan emosional dalam berinvestasi juga dapat diimplementasikan dalam diversifikasi portofolio. Dengan kata lain, kamu perlu berinvestasi dalam berbagai instrumen atau aset untuk meminimalisir berbagai risiko. Saat satu investasi nilainya turun, maka investasi yang lainnya bisa saja dapat mengimbanginya.
Edukasi dan Wawasan
Investor yang bijak tentu tidak mudah berpuas diri dengan wawasan investasi yang dimilikinya. Ia senantiasa memperkaya wawasan dari berbagai sumber untuk mewujudkan strategi investasi yang tepat dan relevan.
Investor yang teredukasi tentu lebih percaya diri dan tidak mudah merasa khawatir dengan keputusannya. Sebab, mereka tahu cara memahami pasar, prinsip-prinsip ekonomi, hingga instrumen investasi.
Mengutamakan Tujuan Jangka Panjang: Fokus pada Visi Bukan Gratifikasi Instan
Psikologi FIRE cenderung memprioritaskan tujuan jangka panjang untuk mencapai goals keuangan yang berkelanjutan. Hal ini dinilai lebih baik dibanding memperoleh gratifikasi instan yang tidak dapat bertahan lama. Mengutamakan tujuan jangka panjang akan membantu menggeser pola pikir yang awalnya ingin memenuhi keinginan dengan cepat menjadi kesadaran untuk mengelola keuangan dengan visi yang lebih besar.
Dalam psikologi FIRE, mengutamakan tujuan jangka panjang tidak hanya tentang mengatur uang dengan bijak, tetapi juga menciptakan gaya hidup yang visioner untuk mencapai kemandirian finansial. Hal ini tentunya membutuhkan tekad, kesabaran, dan komitmen yang tinggi untuk mewujudkan rencana finansial tersebut.
Mengubah mindset yang sesuai dengan psikologi FIRE sangat penting untuk menuju kemandirian finansial. Cara ini cukup efektif untuk menghindari berbagai kebiasaan lama dalam mengatur keuangan, seperti belanja impulsif, hedonis, berinvestasi dengan sembrono, dan lainnya. Dengan begitu, kedewasaan dalam mengatur keuangan akan mendorong kamu mencapai goals keuangan lebih cepat.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!