Nikah gratis di KUA lagi jadi tren nih di kalangan generasi Z dan milenial akhir. Gimana denganmu? Apakah kamu termasuk dari mereka yang, “Nikahnya gratis aja. Uangnya buat honeymoon.” Atau, “Nikah di KUA aja, gratis. Uangnya buat DP rumah.” Atau bisa jadi, “Ke KUA aja, uangnya bisa diinvestasiin.”
Bisa jadi, kamu termasuk yang, “Nikah itu sekali seumur hidup, jadi harus dirayain maksimal.” Atau, “Tradisi orang tuaku kuat. Jadi, aku harus mengikuti semua upacara adat, supaya dapat restu.”
Yes, faktanya, cara menikah tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya. Semua kembali pada individu masing-masing. Yang bisa menikah gede-gedean ya selama mampu secara finansial, ya kenapa enggak? Sementara, ada juga yang menikah dengan upacara adat yang lengkap, ya enggak masalah juga kan? Yang mau nikah gratis di KUA, ya kenapa enggak juga?
Tidak ada mana yang lebih baik dan mana yang enggak. Yang pasti: gimana kemampuan finansial kamu? Sudah buat perencanaan keuangannya belum?
Tapi kan, gratis? Gratis? Apa iya?
[toc]
Nikah Gratis di KUA Zaman Dulu vs Zaman Now
Nikah gratis di KUA, alias Kantor Urusan Agama, sebenarnya mulai banyak dipilih seiring pandemi COVID-19 yang melanda dunia tahun 2020 lalu. Karena adanya pembatasan mobilitas, pun larangan untuk berkumpul, padahal sunnah ingin ditunaikan. So, menikah di KUA menjadi (sepertinya) satu-satunya alternatif yang bisa dipilih.
Jadi, kalau menelusur dari awalnya tren ini mulai banyak diperbincangkan, kebanyakan yang sharing nikah gratis di KUA adalah mereka yang menikah di masa-masa PSBB atau PPKM. Pengantin PSBB atau pengantin PPKM gitu deh.
Apakah salah? Tentu aja tidak, apalagi mengacu pada statement di awal. Semua kembali ke pribadi masing-masing.
Meski demikian, sebelum pandemi berlangsung, nikah di KUA itu punya stigma yang berbeda. Menurut beberapa orang teman yang ditanya secara pribadi mengaku, bahwa dulu nikah di KUA dianggapnya tidak mampu secara ekonomi. Sementara, yang lain bilang, nikah di KUA biasanya dilakukan oleh mereka yang menikah untuk kedua kalinya—yang sudah “khilaf” akan pesta-pesta yang enggak ada faedahnya, dan lebih pengin menghayati arti pernikahan itu sendiri. Sementara yang lain lagi bilang, nikah di KUA diam-diam untuk menghindari publisitas karena udah hamil duluan.
Nah, betul apa enggak tuh? Enggak berani menghakimi sih, tapi itulah yang dikatakan oleh teman-teman sendiri.
Namun, kini “image” nikah gratis di KUA sepertinya memang bergeser. Alhamdulillah-nya ke arah yang lebih baik.
Nikah gratis di KUA, karena lebih suka uangnya buat jalan-jalan berdua, atau buat diinvestasikan bersama demi masa depan. Tentu akan lebih berfaedah daripada pesta-pesta. Itu menurut mereka.
(Meskipun kalau misalnya enggak pandemi, rada ragu juga sih tetap mau nikah gratis di KUA 🤭)
Lalu, selain karena “dipaksa” oleh pandemi, ada alasan lain enggak ya, kenapa orang memilih menikah di KUA?
Alasan Orang Menikah di KUA
Dulu dan sekarang memang kondisinya berbeda. Lalu, apa yang membuat banyak orang memilih untuk menikah di KUA, selain karena adanya pembatasan mobilitas saat pandemi?
Biaya murah
Untuk bisa menikah di kantor KUA, biayanya memang gratis. Namun, ada syaratnya, yaitu dilakukan di hari kerja, dan tidak boleh lebih dari 2 jam. Karena antre, bok.
Menelusur dari beberapa sumber, berikut syarat umum yang harus dipenuhi untuk bisa nikah gratis di KUA:
- Surat Nikah Online
- Bukti identitas, seperti KTP, Paspor, atau Kartu Keluarga.
- Surat keterangan dari kelurahan tempat tinggal.
- Bukti kependudukan yang sah, seperti Surat Keterangan Datuk atau Surat Keterangan Domisili.
- Fotokopi akta nikah orang tua, jika salah satu atau kedua pasangan belum pernah menikah sebelumnya.
- Fotokopi akta kelahiran.
- Surat keterangan sehat dari dokter yang menyatakan bahwa pasangan sehat untuk menikah.
- Surat pernyataan bebas nikah, yang menyatakan bahwa mereka belum pernah menikah sebelumnya.
Syarat-syarat ini mungkin berbeda di setiap KUA dan mungkin berubah tanpa pemberitahuan. Sebaiknya mengecek dengan KUA setempat untuk informasi yang akurat dan terbaru.
Proses yang mudah dan cepat
KUA merupakan institusi pemerintah yang dibentuk untuk menangani urusan agama, sehingga memastikan bahwa proses nikah dilakukan dengan bantuan dan dukungan dari pemerintah. Ada prosedur dan syarat yang relatif mudah dan cepat, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan proses nikah. Cocok buat yang suka (sok) sibuk.
Sementara, nikah di KUA juga memungkinkan pasangan langsung memiliki legalitas yang terjamin dan sah menurut hukum, sehingga memastikan bahwa status pernikahan yang dibuat adalah resmi.
Lalu, nikah di KUA itu apa beneran gratis?
Nikah Gratis Apa Beneran Rp0?
Well, ternyata enggak juga.
Dari penelusuran tren yang ada, ternyata ada yang mengaku, bahwa memang sih nikahnya gratis di KUA—dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi. Selain itu, ternyata ya tetep ya, ada baju pengantin yang kudu disiapkan, ada baju orang tua dan saudara yang mesti disewa. Ternyata ada juga katering yang harus disiapkan, belum lagi juga ada hantaran.
Loh, jadi bukan nikah gratis dong ya?
Ya iya. Kecuali maharnya linggis kayak yang terjadi di Probolinggo itu, sepertinya ya enggak mungkin ada yang namanya nikah gratis. Linggis pun kalau harus beli baru, ya tetep saja bukan gratis namanya.
Ijab kabul gratis iya, nikah gratis … hmmm. Mungkin bisanya disebut dengan nikah hemat.
So, mau nikah di KUA? Tetap kudu siapkan biaya. Biaya untuk apa?
Biaya untuk Nikah di KUA
Ada beberapa jenis biaya yang tetap harus disiapkan meskipun nanti kamu menikah di KUA saja. Di antaranya:
Hantaran
Biasanya ya isinya kan barang-barang yang menjadi “syarat” untuk melamar anak orang. Ini sih bisa disesuaikan. Tapi kayaknya juga enggak mungkin kalau gratis sih.
Baju pengantin
Kalau punya warisan dari orang tua, bisa nih dipakai. Mungkin perlu permak di sana-sini. Ada biayanya pasti, tapi tentu tidak akan semahal beli atau sewa baju pengantin.
Makeup dan hairdo
Minimal si pengantin perempuan pasti pengin tampil cantik kan? MUA-nya bisa saja diserahkan ke ibu masing-masing, tapi biasanya sih kalau acara spesial ya enggak puas kalau standar aja.
Transportasi
Mungkin ada saudara atau keluarga yang di luar kota? Jika iya, nah, mungkin ada baiknya juga kita pikirkan nih. Apalagi kalau orang tua pengantin tinggal di kota yang berbeda. Mau pakai kendaraan pribadi pun kan ada biaya BBM dan sebagainya.
Katering
Ya kali mau puasa seharian? Biasanya sih kalau lagi bahagia itu, rasa laparnya juga lebih parah. Euforia itu menyedot energi, bestie. Apalagi ada keluarga besar, ada saudara, kalaupun enggak mau mengundang tamu. Masa mau dianggurin kan?
Dekorasi
Mau polosan saja? Ya enggak masalah juga sih, tapi biasanya sih adalah bunga-bunga sedikit. Bisa diserahkan ke keluarga atau saudara buat natainnya, tapi bahan dekorasinya? Seenggaknya si pengantin perempuan selalu memegang buket bunga—sejauh yang ditelusuri.
Sooo, semua hal di atas pastinya bisa kok ditekan sehemat mungkin. Memang akan lebih murah, dan lebih sederhana tetapi akan lebih intimate. Tapi ya, enggak gratis. Misalnya mau dibikin biaya mungkin memang jutaan, tapi enggak sampai yang puluhan hingga ratusan juta ala-ala pesta pernikahan di gedung dengan upacara adat yang lengkap.
Oh iya, belum lagi kalau ada upacara adat ya. Kalau di Jawa itu misalnya ada upacara siraman, yang dipercaya bisa “merontokkan” energi-energi negatif dari tubuh pengantin. Untuk pengantin perempuan juga biasanya dibutuhkan paes. Ini nggak sembarangan orang bisa membuat lo! Selain itu juga, karena tak sekadar makeup, paes mengandung simbolisasi dan doa tertentu.
Nah, ini pasti tergantung dari masing-masing keluarga. Kalau mau dilakukan secara lengkap, meski nantinya nikah di KUA, jelas enggak bisa gratis.
Kesimpulan
So, gimana? Mau ikut tren nikah gratis di KUA? Ya, boleh saja. Namun, tetap harus mempersiapkannya dengan matang. Buat perencanaan keuangan dengan tujuan dana menikah dengan baik, agar nantinya acara kamu bisa lancar, dan kebutuhan semua orang terpenuhi.
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!