Bulan puasa sudah tiba. Mau enggak mau, selain memikirkan gimana caranya supaya ibadah kita bisa penuh dilakukan, kita juga jadi mulai mikirin soal pengeluaran rumah tangga.
Gimana enggak ya, cyint? Bulan puasa itu—realistis saja nih—identik dengan pengeluaran yang lebih besar. Meskipun kita sadar bahwa esensi dari puasa bukanlah di menu berbuka yang ‘wah!’, tetapi pengeluaran—pada kenyataannya—tetap saja ekstra. Salah satu penyebabnya adalah naiknya harga barang-barang.
Selain pengeluaran bulan puasa, ternyata—sadar atau tidak—kita juga punya jenis pengeluaran rumah tangga lain yang juga dikeluarkan secara tahunan loh, yang kalau diakumulasikan jumlahnya ternyata banyak juga.
[toc]
5 Jenis Pengeluaran Rumah Tangga yang Secara Tahunan Harus Disiapkan
1. Pajak
Ada beberapa pajak yang harus kita bayar secara tahunan sebagai pengeluaran rumah tangga.
Salah satunya adalah Pajak Bumi dan Bangunan, atau PBB. Sejak tahun lalu, PBB ini mengalami kenaikan. Ini terutama diberlakukan di properti yang pajaknya belum sesuai dengan harga riil tanah yang ditempati, sehingga harus disesuaikan—semakin mendekati harga riilnya.
Alhasil, banyak yang mengeluh karena kenaikannya lumayan juga. Bahkan yang lokasi rumahnya di pinggir jalan, kenaikannya bisa empat kali lipat.
Yah, sebagai warga negara yang baik, sudah pasti kita harus tetap memenuhi kewajiban ini. Toh, nanti uang pajak itu juga akan kembali lagi ke kita manfaatnya, ya kan? Banyak fasilitas dan infrastruktur yang bisa dibangun, memudahkan kita juga nantinya.
Tapi pastinya, jumlah nominal yang lumayan ini juga bikin shock. Namun, untuk beberapa kasus dan kondisi, kita boleh mengajukan keringanan. So, coba cari informasi untuk mengajukan permohonan keringanan pajak ini, jika memang kondisinya tidak memungkinkan.
Pajak lain yang juga harus kita anggarkan dalam keuangan rumah tangga juga adalah pajak kendaraan. Ya, pastinya kalau punya. Pajak motor dan mobil harus kita setorkan setiap tahun. Selain itu, juga ada pajak lima tahunan. Besarannya tergantung pada jenis kendaraan yang kita miliki dan tahun berapa keluarnya. Biasanya sih ya, keluaran paling baru maka akan semakin tinggi juga pajaknya.
Mungkin masih ada juga beberapa jenis pajak lain yang menjadi bagian dari pengeluaran rumah tangga kamu, selain dua jenis pajak di atas. Karena nominal pajak ini juga enggak sedikit, maka ada baiknya kamu buat anggarannya juga, supaya enggak keteteran.
2. Keagamaan
Ya, misalnya seperti sekarang. Pengeluaran di bulan puasa biasanya juga ekstra, karenanya perlu dicatat juga sebagai pengeluaran rumah tangga tahunan. Buat bujet, dan disiplin menerapkannya.
Lalu, kita juga harus ingat, bahwa bulan puasa itu berarti akan datang sepaket dengan Lebaran. Meski masih pandemi corona—dan ada larangan mudik—tetapi pastinya ada juga pengeluaran yang harus diwaspadai.
Salah satunya adalah memberi THR untuk para pekerja di rumah tangga kita. ART, misalnya. Atau kalau punya satpam juga. Eh, satpam kompleks juga mesti diberi THR loh, meski mungkin bisa ditanggung bersama.
THR ini juga lumayan. Menurut peraturan pemerintah, besaran THR seharusnya sama dengan nominal gaji pokok, di luar tunjangan. Ya, kalau untuk ART atau satpam, bolehlah dinegosiasikan. Yang penting, sepakat, dan enggak ada yang merasa dirugikan. Meski demikian, ini kan juga menjadi pengeluaran rumah tangga ekstra? Jadi ya, harus dianggarkan.
Setelah bulan puasa dan Lebaran, umat muslim juga harus merayakan Iduladha. Pastinya harus menjalankan kewajiban berkurban dong? Harga kambing sekarang sudah mencapai sekian juta rupiah. Apalagi sapi, bisa puluhan juta. Tentunya, kalau mau realistis, ini pengeluaran yang cukup besar ya, relatif. Karena itu, harus dibuat bujet, dan menabunglah sejak jauh-jauh hari. Bahkan kalau perlu usai Iduladha tahun ini langsung menabung lagi, supaya Iduladha tahun depan juga bisa berkurban lagi.
Bagi umat nasrani, pengeluaran rumah tangga untuk keagamaan ini biasanya bergeser ke akhir tahun, di seputar Natal dan tahun baru.
Well, agama mana pun sepertinya sih ya pasti ada macam pengeluarannya masing-masing. Besarannya saja yang menyesuaikan kondisi. Ada baiknya, ini juga menjadi perhatian kamu ya.
3. Bayar sewa
Buat yang masih ngontrak rumah atau sewa apartemen, pasti ada yang harus membayar sewa secara tahunan. Bahkan ada juga yang dua tahunan, atau mungkin lebih.
Sewa ini juga merupakan pengeluaran rumah tangga tahunan yang enggak sedikit—yang kalau terlambat atau tertunggak bisa berakibat fatal. Karenanya, jangan sampai lupa untuk membuat anggarannya ya, dan alokasikan dengan bijak.
4. Premi asuransi
Premi asuransi jiwa juga biasanya ditagihkan setahun sekali. Besarannya sudah pasti tergantung pada kesepakatan dengan pihak perusahaan asuransi.
Jika kamu sampai terlambat atau lupa membayar iurannya, bisa jadi kamu tidak dapat merasakan manfaatnya lagi, sehingga akan membuatmu harus menghadapi berbagai risiko keuangan yang bisa terjadi di kemudian hari.
Jadi, masukkan iuran premi asuransi dalam anggaran, dan catatlah sebagai pengeluaran tahunan rumah tangga.
5. Tahun ajaran baru
Tahun ajaran baru juga merupakan salah satu pengeluaran rumah tangga tahunan dengan nominal yang cukup besar, apalagi kalau harus mencari sekolah baru. Semoga kamu sudah siap dengan dana pendidikan yang matang, sehingga tak perlu “mengganggu” cash flow rutin ya.
Meski demikian, untuk yang enggak “ganti sekolah” alias hanya kenaikan kelas, pengeluaran di tahun ajaran baru juga wajib diperhatikan. Kalau buku-buku sekolah, mungkin sekarang kita semua sudah dibantu oleh pemerintah. Tetapi di luar buku pelajaran paket itu, kita akan butuh juga buku-buku tulis, juga kuota—apalagi sekarang masanya pembelajaran jarak jauh. Lumayan juga loh, habisnya kalau setiap hari anak-anak harus Zoom dan enggak pakai Wifi.
Selain itu, juga ada kebutuhan seragam. Memang tak setiap tahun sih, tetapi seenggaknya harus dicek setiap tahunnya kan? Jangan sampai tahu-tahu roknya sudah mini, atau kemejanya sudah ketat. Anak-anak zaman sekarang cepet banget gedenya.
Nah, buat yang punya anak mahasiswa, biaya semesteran itu juga lumayan banget. Apalagi dalam setahun, kita harus membayar 2 kali semesteran. Mesti dikelola dengan baik kan, keuangan rumah tangganya?
Kesimpulan
Nah, itulah 5 jenis pengeluaran rumah tangga yang harus kita siapkan dengan baik. Banyak kan? Iya, banyak. Atau, masih ada yang kurang? Ada pengeluaran yang belum disebutkan di atas? Sila ditulis di kolom komen ya.
Semoga artikel ini bisa jadi pengingat untuk pengelolaan keuangan rumah tangga yang baik ya. Semoga bermanfaat.
Mayuf
Sangat bermanfaat kak infonya, terima kasih
dani
Terima kasih 🙂
tikno
Bagi saya yang besar itu tahun ajaran baru. Perlu beli buku-buku baru, seragam baru karena yang lama sudah sesak, uang masuk, dll.
dani
Wah iya, bener juga memang. Ajaran baru juga salah satu yang nominalnya besar dan harus disiapkan jauh-jauh hari!