Apa kabar keuanganmu di awal tahun 2021 ini? Hal apa nih yang paling jadi concern kamu setelah kita melewati 2020? Dana darurat?
Kamu nggak sendirian, kalau gitu.
Banyak dari kita yang memang “kecolongan” di pos ini, di tahun 2021. Kabar baiknya, jika kamu sekarang sudah sadar bahwa dana ini bukan hal kecil yang bisa diremehkan, itu berarti pertanda baik. Tak hanya di tahun 2020, 2021, tapi juga di tahun-tahun mendatang.
Yes, kita sebagai manusia pastinya tidak dapat mempredikasi apa yang akan terjadi di masa depan.
Namun, kita pastinya akan berusaha dan mempersiapkan diri agar semuanya bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Apalagi untuk hal finansial, kamu perlu melakukan hal terbaik untuk bersiaga ketika suatu saat nanti ada kejadian yang sifatnya darurat dan mendesak.
Maka dari itu, dalam mengelola keuangan sehat sangat diperlukan pos dana darurat.
[toc]
Pentingnya Dana Darurat
Jadi, bertanya lagi.
Apakah sekarang kamu sudah menyadari dana darurat itu penting? Lalu, apa sajakah manfaatnya? Apakah kamu masih bingung, mengapa kamu memerlukannya?
Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita pernah dan akan sering mengalami “kejadian tak terduga”. Kejadian ini dapat menguras tabunganmu jika kamu nggak punya jaring penyelamat.
Jaring penyelamat keuangan kita itu ada dua; yang pertama adalah asuransi, yang kedua adalah dana darurat.
Sama-sama sebagai jaring penyelamat, asuransi dan dana darurat ini punya fungsi masing-masing. Nggak bisa saling menggantikan, keduanya sebaiknya kamu miliki.
Kalau asuransi, kita bahas saja lain waktu. Sekarang, soal dana darurat dulu ya.
Seseorang yang nggak punya dana darurat bisa jadi akan mengalami masalah keuangan, seperti terjebak pada utang pribadi, dan mereka juga tidak siap menghadapi situasi yang tidak terduga di masa depan.
Nah, agar kamu semakin paham, mari kita simak pentingnya dan manfaat dana darurat itu sendiri.
Manfaat Dana Darurat
Dana darurat biasanya akan bisa menolong saat kamu butuh uang untuk beberapa hal bersifat mendesak seperti berikut ini.
1. Sakit dan kecelakaan
Pastinya kamu berusaha menjaga agar kondisi badanmu sehat selalu, bukan? Tapi, yang namanya sakit atau kecelakaan itu, siapa sih yang bisa menghindar?
Sakit atau kecelakaan apalagi jika di rawat di rumah sakit akan membutuhkan dana yang besar. Di sinilah dana darurat yang sudah kamu siapkan, bisa kamu pakai.
Dana ini bisa kamu gunakan untuk biayamu selama sakit atau ketika mengalami musibah kecelakan. Seperti contoh saja ya, di tengah pandemi COVID-19 ini kamu perlu melakukan tes SWAB PCR secara mandiri, dan biaya ini juga tidak murah loh. Biaya tes SWAB PCR ini mulai Rp900.000 per-orang. Kalau memang perlu banget, kamu bisa nih tes PCR dan biayanya bisa kamu ambil dari dana darurat yang sudah kamu miliki.
Namun, kamu juga memnutuhkan asuransi kesehatan ataupun asuransi jiwa, selain dana darurat ini, agar finansialmu tetap stabil.
2. Memperbaiki Barang dan Aset
Tak jarang musibah itu terjadi terhadap barang dan aset penting yang kita miliki. Apa saja contohnya? Seperti mobil mogok, rumah bocor, laptop untuk kerja rusak, dan lain-lain.
Kalau ada dana darurat, kamu nggaki perlu pusing lagi. Dana darurat bisa kamu pakai dulu untuk memperbaiki barang dan asetmu yang rusak. Pastikan saja bahwa sifat pengeluaran ini bukan konsumtif.
Terus, kalau mobil gimana? Kalau kerusakan kecil, ya nggak apa-apa dipakai. Tapi, kalau dirasa perlu, kamu bisa lindungi dengan asuransi mobil. Jika terjadi musibah dengan mobilmu, kamu bisa klaim kerugian ke asuransi. Jadi, tidak menguras dana daruratmu.
3. Kehilangan Pekerjaan
Jika kamu sudah tidak mempunyai pekerjaan (resign ataupun PHK), maka saat itu juga kamu kehilangan pendapatan aktif. Di sinilah dana darurat akan berperan. Setidaknya, kamu bisa mencukupi kebutuhanmu dan keluarga selama beberapa sampai kamu dapat pekerjaan lagi.
Di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, kamu bisa menghemat uang yang kamu miliki untuk disalurkan ke dana daruratmu. Bukan berarti lantas kamu menurunkan kualitas hidupmu kok. Sesuaikan saja dengan kondisi. Karena kita tidak tahu kehidupan kita ke depannya seperti apa, maka nggak ada salahnya kan, untuk berhemat dulu sekarang ini?
4. Terhindar dari tunggakan tagihan
Sering mengalami nggak, masih tengah bulan tapi uang gajian sudah habis. Padahal masih harus membayar tagihan yang belum dibayar. Pusing deh, pasti!
Kalau ada tunggakan, sudah pasti bakalan ada denda juga–yang bakalan menambah beban keuanganmu. Atau kalau misalnya tagihannya tagihan listrik, ya masa kita mau gelap-gelapan nggak pakai listrik akibat menunggak tagihan?
Nah, dalam kondisi begini, kalau ada dana darurat sih bisa sedikit aman. Kamu bisa pakai dulu. Tetapi, kalau sudah, ada PR besar tuh yang harus segera kamu kerjakan. Yaitu mengatur cash flow, supaya bulan depan nggak terulang lagi, bayar tagihan pakai dana darurat.
Tagihan—apalagi yang rutin—kan bukan termasuk kategori “mendadak dan mendesak”. Ya kan? Bisa direncanakan dulu. Tapi, kita juga enggak bisa menyalahkan sepenuhnya sih, karena gaji habis di tengah bulan itu bisa saja penyebabnya macam-macam. Tapi, kalau hal ini berulang dan jadi kebiasaan, wah, di situ kamu perlu untuk belajar mengatur keuangan dengan lebih baik lagi.
Atur cash flow-mu, biar bulan depan tagihan bisa dibayar tepat waktu.
5. Terhindar dari Utang
Memiliki dana ini juga membuat kamu terhindar dari meminjam uang ke keluarga atau teman di saat kondisi mendesak terjadi.
Ya, enggak ada salahnya kok meminta bantuan ke teman atau keluarga di saat kamu membutuhkan bantuan, namun untuk urusan uang nih, kamu harus berpikir secara matang. Masalah yang terjadi akan semakin memburuk jika kamu tidak dapat membayar utangmu.
Kesimpulan
Nah, sudah tahu kan pentingnya dan manfaat dari dana darurat?
Lalu, sebaiknya di mana dana ini disimpan? Kamu bisa menyimpan instrumen dana darurat ini di dalam produk keuangan yang mudah dicairkan, seperti contoh deposito atau tabungan tanpa ATM. Jangan pernah menyimpannya yang menjadi satu dengan rekening belanja harian ataupun rekening untuk gaji.
Atau bahkan saat ini kamu bisa menyimpan dana darurat menggunakan instrumen reksa dana yang rendah risiko, seperti reksa dana pasar uang.
Untuk kamu yang belum mengumpulkan, yuk mulailah menyisihkan secara rutin 10% dari gaji serta konsistenlah. Dan, ingat, kalau sudah terpakai, maka buatlah komitmen untuk mengisinya kembali.
Mulailah dari sekarang untuk bertanggung jawab dengan keuanganmu dan keluarga. Mengelola keuangan secara bijak dan mempunyai dana darurat itu penting untuk hidupmu.
Semoga bermanfaat, ya.