Iya, coba, apa pentingnya punya tujuan keuangan? Memangnya kenapa kalau nggak punya tujuan keuangan? Apa ruginya? Kan, tanpa tujuan keuangan, kita juga bisa hidup. Mungkin malah lebih santai dan enjoy, karena nggak stres!
Tapi hidup tanpa tujuan keuangan itu would not get you anywhere! Kalau kamu sekarang merasa kok segini-segini saja, mungkin salah satu sebabnya adalah kamu tak punya tujuan keuangan. Tujuan keuangan itu motivasi, yang akan membawa kita ke level selanjutnya dalam hidup.
Untuk tahu apa pentingnya tujuan keuangan ini, ada baiknya kita lihat dulu definisinya.
[toc]
Apa Itu Tujuan Keuangan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tujuan artinya arah; haluan (jurusan). Atau, bisa juga berarti yang dituju; maksud; tuntutan (yang dituntut).
So, kalau tujuan keuangan bisa dibilang artinya adalah keinginan atau cita-cita yang pengin kamu capai di masa depan, dan untuk mewujudkannya, kamu akan membutuhkan biaya alias duit.
Misalnya, tahun depan pengin lanjutkan pendidikan ke strata 2. Dan, untuk bisa masuk, kamu harus menyediakan dana sebesar Rp100 juta untuk uang pangkal, dan kemudian ada biaya semesteran sebesar Rp20 juta, misalnya. Jadi total untuk 3 tahun menempuh strata 2, kamu akan butuh dana minimal banget Rp220 juta, belum termasuk kebutuhan lainnya seperti buku-buku, sarana ini dan itu, juga kos jika memang akan kuliah di luar kota domisili.
Tentu itu bukan nominal yang sedikit. Inilah yang menjadi tujuan keuangan kita.
Punya tujuan keuangan membuat kita tahu, bahwa hidup kita berharga. Bahwa nantinya usaha kita itu enggak akan sia-sia dan ada harapan akan ada manfaatnya. Hal ini pastinya juga memicu kita untuk berupaya lebih baik lagi.
Bisa saja kita nggak hanya punya satu tujuan keuangan. Kita boleh punya beberapa tujuan keuangan sekaligus. Kita boleh memiliki tujuan keuangan yang besar.
Punya tujuan keuangan yang banyak dan besar bukan berarti lantas membuat kita menyerah, bukan? Kita pastinya pengin mewujudkan semua cita-cita itu menjadi kenyataan. Bagaimana pun caranya. Tapi, duit segitu loh. Kita kan nggak setajir itu.
Nah, di sinilah lantas perencanaan keuangan berperan.
Ada beberapa macam strategi yang bisa dilakukan, agar semua cita-cita itu tercapai. Pasalnya, dalam hidup, kita bisa saja punya banyak tujuan keuangan, yang semuanya akan butuh dana. Tak hanya pengin melanjutkan S2, mungkin kamu juga pengin beli rumah sendiri. Kamu juga pengin berangkat haji, pengin sekolahkan anak di sekolah terbaik. Pengin keliling dunia.
Belum lagi kebutuhan di masa sekarang yang juga harus dipenuhi. Kalau dijumlahkan semuanya, barangkali kita harus butuh miliaran rupiah agar semua terwujud.
Mampukah kita? Mampu dong!
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mewujudkan semua tujuan keuangan kamu itu.
1. Buat daftar cita-cita
Buat daftar semua cita-cita alias tujuan keuangan dengan jelas, spesifik, real, dan terukur. Maksudnya gimana?
Maksudnya, ya yang detail. Misalkan, lanjut sekolah S2 tadi. Kapan kamu pengin mulai mengambilnya? Surveilah beberapa lembaga yang menyediakan pendidikan sesuai dengan minatmu. Cari tahu, berapa banyak biaya yang perlu kamu siapkan? Jika misalnya, kamu hendak mengambil S2 3 tahun lagi, maka perhitungkan inflasinya. Maka kemudian, kamu akan mendapatkan target keuanganmu untuk 3 tahun mendatang, dan kamu punya waktu 3 tahun untuk menyiapkannya.
Lanjutkan detail ini untuk tujuan yang lain.
Dengan menuliskannya secara realistis, maka kamu akan dapat mengukur kemampuan dan mempersiapkan juga dengan realistis.
2. Tentukan prioritas
Kamu boleh saja memiliki banyak mimpi. Tapi, kalau semua butuh duit yang banyak, apa iya bisa diwujudkan sekaligus? Sepertinya akan sulit, yekan? Karenanya, di sini kamu perlu membuat prioritas.
Tentukan prioritas, cita-cita mana yang bisa diwujudkan dalam waktu dekat, dan mana yang butuh waktu panjang untuk mempersiapkannya.
Dari sini kemudian kamu akan mendapatkan tujuan jangka pendek, menengah, sampai jangka panjang. Dengan memilahnya berdasarkan timeline, maka kamu bisa mempersiapkannya dengan lebih fokus dan bertahap. Bebannya juga akan terasa lebih ringan, dibandingkan kalau semua-mua kamu pikirkan sekaligus.
3. Buat rencananya
Setelah memiliki sederet mimpi dan cita-cita, maka berikutnya kamu perlu membuat perencanaan keuangan untuk mewujudkannya.
Ada beberapa strategi perencanaan keuangan yang bisa kamu lakukan, di antaranya:
- Pastikan agar cash flow kamu selalu positif dan lancar. Artinya, pemasukan harus selalu lebih besar ketimbang pengeluaran. Bagaimana pun caranya.
- Pengelolaan utang yang baik, karena utang bisa juga jadi sarana untuk mewujudkan tujuan keuangan, namun tetap pastikan bahwa kamu bisa mencicilnya dengan baik dan lancar. Karena itu, butuh skema yang realistis dan komprehensif.
- Pastikan proteksi yang sesuai dengan kebutuhanmu, untuk meminimalkan risiko keuangan yang terjadi, berupa dana darurat yang memadai dan asuransi yang pas.
- Belanja bijak. Balik lagi ke poin pertama ya, pengeluaran harus tidak boleh melebihi pemasukan.
- Support dengan investasi di berbagai instrumen yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko.
Mau untuk cita-cita apa pun, prinsip penyusunan rencana keuangan itu juga sama saja. Tinggal disesuaikan detailnya masing-masing.
4. Fokus dan konsisten
Dalam perjalanannya, akan ada saatnya kamu tergoda ini itu. Ini adalah hal yang wajar. Belum lagi kadang kita juga bikin masalah sendiri, karena membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Misalnya kayak apa sih?
Contohnya ya, kita sudah punya cita-cita untuk sekolah S2. Lalu, lihat teman barusan preorder aipon terbaru. Lalu, merasa nggak hype kalau nggak punya aipon juga. Maka, sabotaselah itu tabungan S2 demi mendapatkan gengsi sesaat.
Bukannya menghakimi sih, tapi hey, apa kabar S2nya? Apa iya, rela diundur hanya karena barang yang mungkin tahun depan sudah nongol varian terbarunya, sedangkan hape kamu yang sekarang pun masih bisa dioperasikan dengan baik dan canggih?
Fokus dan konsisten akan membentuk disiplin diri yang kuat. Dengan disiplin yang kuat, tujuan keuangan sebesar apa pun pasti bisa kamu wujudkan.
5. Evaluasi berkala
Jangan lupa untuk melakukan evaluasi berkala terhadap rencana keuanganmu. Terutama, jika ada kondisi yang berubah.
Misalnya seperti di awal pandemi. Karena pemasukanmu berkurang dari gaji, maka kamu pun jadi lebih sulit membagi untuk investasi. Maka, kamu perlu mengevaluasi lagi rencana keuanganmu. Bisa jadi pos lain dihemat dulu, demi tetap bisa investasi untuk biaya S2.
Ini juga termasuk melakukan review dan evaluasi berkala terhadap investasi yang kamu lakukan. Apakah sudah berkembang sesuai yang diharapkan? Jika belum, apanya nih yang bisa disesuaikan? Jika sudah, kira-kira apa lagi yang bisa diusahakan agar tujuan keuangan tersebut bisa diwujudkan lebih cepat?
Kesimpulan
Nah, itulah pentingnya tujuan keuangan dalam hidup kita, dan sedikit tip bagaimana merumuskan dan memastikannya agar bisa benar-benar diwujudkan.
Tak ada mimpi yang terlalu besar ataupun kecil untuk bisa dijadikan nyata, Gaes. Selama kita masih bisa terus berusaha, pasti akan selalu ada jalan. Agree?
Fatimatuz Zahro
hi kak salam kenal. Keuangan memang sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Dengan adanya keuangan maka dapat meningkatkan efisiensi dalam semua aspek. Kita juga dituntut untuk pandai mengatur keuangan. Untuk apa uang digunakan, dan seberapa besar biaya yang dikeluarkan
dani
Salam kenal! 🙂 Memang penting banget ya mengetahui kondisi keuangan sejak dini 😀