PHK Indosat baru-baru ini ramai diperbincangkan orang lantaran nominal pesangon yang diberikan untuk karyawannya tergolong fantastis. Memang, gelombang PHK saat ini sedang terjadi di beberapa perusahaan startup dan teknologi, tak terkecuali Indosat Ooredoo Hutchison.
PHK Indosat menjadi sorotan lantaran jumlah uang pesangon yang diberikan pada karyawannya rata-rata sebesar Rp1 miliar hingga Rp4,3 miliar untuk yang paling tinggi.
Kalau dihitung-hitung dengan formula 300x gaji, itu artinya sama dengan dana pensiun pada karyawan yang bergaji sekitar Rp14 juta sebulan. Benar-benar fantastis!
Lantas, jika dapat uang pesangon 4 M dari PHK Indosat, bisa di investasikan apa saja ya?
[toc]
Jenis Investasi Jangka Panjang yang Bisa Dipilih untuk Memanfaatkan Pesangon PHK Indosat
Daripada uang pesangon PHK Indosat miliaran rupiah habis tidak karuan, akan lebih baik jika diputar. Ingat lo, bahwa uang pesangon ini memang besar, tetapi mungkin kita akan bertahan hidup beberapa waktu ke depan hanya dengan uang ini saja. Belum ada penghasilan lagi.
So, ya harus dikelola dengan baik. Syukur-syukur bisa menghasilkan uang kembali. Yuk, berinvestasi jangka panjang! Semoga imbal hasilnya bisa kamu gunakan untuk hidup, tanpa harus bekerja secara aktif lagi. Pensiun dini, welcome!
Berikut rekomendasinya.
1. Investasi Saham
Saham bisa menjadi pilihan investasi dengan return tinggi. Jika kamu berani ambil risiko, kamu bisa berinvestasi saham dengan jumlah dana tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Keuntungan investasi saham ini bisa didapatkan dalam dua bentuk, seperti dividen dan capital gain.
Dividen merupakan sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan pada investor. Sementara capital gain merupakan selisih antara harga yang harus dibayarkan investor saat membeli saham dan harga yang akan didapatkan jika menjualnya kembali.
Saham juga menjadi instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang karena harganya cenderung naik dalam kurun waktu lebih dari tiga tahun. Contohnya saja harga saham yang listingnya di Bursa Efek Indonesia dalam 5 tahun terakhir ini mengalami kenaikan 20 persen. Artinya, jika pada tahun 2017 membeli saham senilai Rp1.000.000 saja, akan mengalami bertumbuh jadi Rp1.200.000. Apalagi jika kamu investasikan dengan nominal yang lebih tinggi, tentu akan lumayan bukan?
2. Exchange Traded Fund (ETF)
ETF adalah instrumen yang bisa dibilang mirip dengan reksa dana atau berupa kontrak investasi kolektif. Namun jika ETF ini manajer investasinya hanya bertugas menerbitkan instrumen saja dan investor sendirilah yang harus mengelola portofolio investasinya sendiri, seperti saham.
Untuk produknya sejauh ini yang ada di Indonesia masih berisi saham-saham yang tergabung pada suatu indeks tertentu, sehingga pemilik ETF berhak mendapatkan dividen, capital gain, dan juga akan mengalami fluktuasi saham. Investasi ini cocok untuk jangka panjang.
3. Emas
Jenis investasi yang satu ini memang menjadi investasi yang cocok untuk berbagai kalangan. Emas menjadi salah satu instrumen investasi karena harganya yang cenderung naik setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena jumlah penawarannya terbatas sementara permintaannya sendiri relatif konstan.
Logam mulia ini juga terbukti mengalami kenaikan harga dari tahun 1971 hingga 2019, yaitu mengalami kenaikan 10,6% per tahunnya atau jika di persentase kenaikan emas hingga 2020 sudah mencapai sekitar 5.600 persen. Tingkat kenaikan harganya cenderung lebih tinggi bila kondisi ekonomi nasional dan juga internasional sedang mengalami krisis. Emas memang investasi safe haven yang stabil dalam menghadapi inflasi.
4. Properti
Properti menjadi instrumen investasi jangka panjang yang menguntungkan karena saat ini luas tanah untuk pemukiman semakin terbatas, apalagi di kota-kota besar. Belum lagi perkembangan manusia tidak terbatas, pada setiap orang ingin memiliki hunian dan fasilitas pendukungnya bukan? Maka tak perlu heran jika harga tanah dan bangunan terus naik.
Kelebihan dari investasi properti tentu saja memiliki passive income yang besar. Tapi kekurangannya, investasi ini relatif tidak likuid atau tidak mudah dijual atau disewakan, juga membutuhkan modal yang besar. Belum lagi ada biaya perawatan yang intensif.
Jika kamu tertarik, kamu bisa memilih beberapa tipe properti, seperti apartemen yang disewa atau dijual, rumah kontrakan atau rumah yang dijual, penginapan, ruko atau perkantoran, lahan parkir, lahan olah, dan yang lainnya. Sesuaikan saja dengan anggaran dan lokasi properti yang kamu beli.
5. Obligasi Jangka Panjang
Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh emiten meliputi perusahaan, lembaga, atau pemerintah yang tujuannya untuk mendapat pinjaman dari investor. Emiten penerbit obligasi ini nantinya harus membayarkan sebuah kupon yang mirip dengan bunga deposito, yang dibayarkan secara rutin pada periode yang telah ditentukan.
Obligasi biasanya punya jangka waktu, pada akhir jangka waktu maka emiten wajib mengembalikan uang investor. Bisa bulanan, 1 tahun, 3 tahun, bahkan hingga 10 tahun. Kamu bisa memilih mau jangka apa walau umumnya orang banyak yang memilih jangka menengah. Namun, jika kamu tertarik untuk jangka panjang, kamu bisa pilih obligasi dengan tenor di atas 5 tahun. Bisa 10 tahun, 20 tahun, bahkan lebih.
6. Forex
Forex trading merupakan transaksi jual beli mata uang asing. Memang, umumnya biasa diperdagangkan untuk jangka pendek, akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika dilakukan untuk jangka panjang.
Keuntungan forex ini diukur dari selisih harga beli mata uang dengan harga jualnya. Misalnya kamu membeli USD dan menjual rupiah pada tahun 2020 saat USD atau IDR seharga Rp14.000. Jika kamu menjual USD dan membeli rupiah pada tahun 2022 saat mata uang tersebut mengalami kenaikan nilai sebesar Rp15.000. Artinya kamu akan mendapatkan untung sebesar Rp1.000. Artinya jika kamu memiliki 1 ribu dolar, keuntungan sebesar Rp1 juta. Apalagi jika kamu punya di angka yang lebih tinggi.
Akan tetapi, meski tampak menguntungkan, kamu juga harus pintar-pintar mencari mata uang asing yang kuat. Karena, forex ini harganya mudah berubah-ubah.
7. Investasi Diri
Bukan hanya berupa jual beli aset keuangan, tapi bisa juga berinvestasi pada skill untuk menaikkan kompetensi diri. Jenis investasi ini bisa dikatakan sebaik-baiknya investasi karena melekat pada diri untuk jangka panjang. Investasi ini memang kegiatan mengorbankan sumber daya yang dimiliki saat ini, tapi tentu saja untuk mendapatkan keuntungan yang besar di masa depan.
Investasi diri bisa dilakukan dengan mengembangkan skill, keahlian, atau pengetahuan baru yang nantinya akan berguna di masa depan. Hal ini akan membuat kamu tahan banting dan mampu survive menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Bagaimana, apakah kamu tertarik menginvestasikan uang pesangon seperti halnya para karyawan PHK Indosat untuk jangka panjang? Siapa tahu uang pesangon 4 miliar, jika diinvestasikan untuk jangka panjang bisa menghasilkan lebih dari nominal sebelumnya.