Pertumbuhan platform pinjaman online legal semakin pesat. Yah, namanya juga hukum ekonomi supply vs demand, ya nggak sih? Pertumbuhan platform pastinya karena distimulasi oleh kebutuhan yang juga meningkat.
Pinjaman online legal memang menawarkan hal-hal yang tidak dapat diberikan oleh lembaga keuangan konvensional seperti bank, seperti kemudahan pengajuan, ringannya syarat, kecepatan cairnya, dan berbagai kelebihan lain. Orang-orang jadi seakan diberi kesempatan untuk bisa memenuhi keinginan yang tadinya tampak tak terjangkau. Mulai dari beli gadget, renovasi rumah, modal usaha, hingga mau dipakai untuk membayar utang yang lain #eh.
Mari kita lihat apa saja keunggulannya secara detail, dan juga kekurangannya, sehingga siapa pun bisa mendapat manfaat asalkan bisa mengelola pinjaman dengan bijak.
[toc]
Kelebihan Pinjaman Online Legal
Pengajuan pinjaman yang mudah dan praktis
Satu hal yang menjadi alasan pinjaman online menjadi populer adalah proses pengajuan pinjaman yang tak berbelit. Seluruh prosesnya bisa dilakukan secara online, dari smartphone yang sekarang dimiliki oleh semua orang. Bahkan tak memerlukan proses survei dan wawancara.
Memang ada proses KYC dan verifikasi sih, seperti pihak penyelenggara layanan yang harus mengecek skor kredit calon peminjam dulu untuk memastikan yang bersangkutan enggak terlibat kredit macet di layanan lain.
Syarat simpel
Tidak seperti pengajuan pinjaman pada bank yang perlu banyak syarat, mulai dari izin usaha/profesi, slip gaji, bahkan agunan atau jaminan, syarat pengajuan pinjaman online legal cukup simpel. Hanya perlu identitas diri penting, seperti e-KTP dan NPWP jika ada.
Cepat cair
Setelah melalui proses verifikasi yang cenderung makan waktu tidak lama, pinjaman pun langsung dicairkan. Proses pencairan ini biasanya tidak lebih dari 24 jam, kadang kita hanya perlu menunggu beberapa jam saja, dan dana sudah langsung ditransfer ke rekening kita. Tentu saja, kalau kita lolos verifikasi dengan baik ya.
Adakah peluang untuk ditolak pengajuan pinjamannya? Ada. Di situlah letak fungsi verifikasi oleh penyedia layanan. Tapi, asalkan semua syarat lengkap dan kamu bisa mengelola utang dengan baik dan tidak pernah terlibat kredit macet, pengajuan biasanya akan disetujui.
Kelemahan Pinjaman Online Legal
Seperti pada umumnya jenis layanan untuk publik, pinjaman online legal juga punya sederet kelemahan atau kekurangan yang wajib pula untuk dipahami. Apa saja?
Bunga harian
Tak seperti produk dari lembaga keuangan konvensional yang bunganya dihitung bulanan, pinjaman online legal menerapkan sistem bunga harian. Namun, sebenarnya, untuk pinjaman jangka pendek, sistem bunga harian ini seharusnya tak terlalu berat. Pasalnya, hal ini juga menjadi salah satu trade off dari kemudahan yang ditawarkan.
Karena itu, pastikan kamu hanya meminjam dengan tenor pendek, tidak sampai berbulan-bulan. Jika utang dibiarkan berlarut-larut, tidak segera dilunasi, apalagi pakai acara terlambat, bunga harian ini bisa mencekik.
Plafon terbatas
Karena tanpa adanya jaminan dan syarat pinjaman yang sangat ringan, maka plafon pinjaman pun biasanya juga tidak banyak. Tak seperti layanan pinjaman lembaga keuangan tradisional yang batas pinjaman bisa ratusan juta, bahkan miliaran, kamu hanya bisa meminjam hingga belasan juta saja.
Hal ini juga merupakan salah satu manajemen risiko yang diterapkan oleh penyelenggara fintech, untuk mencegah terjadinya gagal bayar yang terlalu besar.
Tenor pendek
Biasanya, jangka waktu pinjaman memang hanya dalam hitungan bulan. Meskipun demikian, karena menerapkan sistem bunga harian, maka semakin panjang tenor yang dipilih, maka semakin besar pula bunga yang menjadi beban peminjam. Karena itu, upayakan agar memilih tenor yang pas—yang sesuai dengan kemampuan bayar—agar cicilannya bisa dibayar tepat waktu dan beban bunga tidak berkali lipat.
Nah, jadi makin paham kan, mengapa banyak orang tertarik untuk memanfaatkan layanan pinjaman online legal ini? Apalagi kalau memang bisa mengelolanya dengan bijak, meminjam dana itu sebenarnya tidak buruk. Semua kembali pada pengguna atau pengambil manfaatnya, yaitu kita.
Semoga sih, hal ini juga diiringi dengan meningkatnya pengetahuan untuk dapat membedakan pinjaman online legal dengan yang tidak resmi, alias liar, alias ilegal. Pasalnya, kalau sampai terlilit utang pada pinjol ilegal, tak hanya akan menambah beban hidup, tetapi data pribadi pun akan terancam disalahgunakan.
Cek Platform atau Aplikasi Pinjaman Online Legal
So, ini adalah hal yang pertama dan utama yang harus kamu cek dan pastikan dulu sebelum benar-benar mengajikan pinjaman.
Berikut cara cek platform, apakah legal dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau belum.
Via website OJK
Buka website OJK, pilih menu IKNB pada menu navigasi, dan klik Fintech. Daftar layanan pinjaman online legal terupdate akan berada di urutan teratas. Kamu bisa buka file PDF yang disediakan, dan cari nama platformnya dalam daftar. Jika tidak tercantum, maka sudah pasti, platform tersebut ilegal. Sebaiknya, hindari.
Via WhatsApp
OJK juga menyediakan saluran pribadi melalui aplikasi WhatsApp agar kita lebih mudah mencari informasi terkait layanan fintech. Simpan nomor resmi OJK 081-157-157-157. Untuk mengecek platform, tinggal kirim pesan berisi nama platformnya ke nomor tersebut. Tunggu hingga bot membalas pesanmu.
Via telepon dan email
Buat yang pengin mengecek platform pinjaman online legal melalui telepon juga disediakan saluran khusus, yakni 157. Bisa juga dengan berkirim email di waspadainvestasi@ojk.go.id.
Sudah mengecek legalitas platform pinjaman online, lalu, apa yang harus diperhatikan untuk bisa meminjam dana dari layanan keuangan ini? Yuk, simak!
Sebelum Pinjam, Pahami Aturan Utama Utang Ini!
Yes, after all, mau pinjam dana ke pinjaman online legal pun kita juga tak boleh sembarangan.
Sumber pinjaman
Pertimbangkan sumber pinjamannya sebelum mengajukan. Apakah mungkin kamu bisa mendapatkannya dari sumber yang lain, selain pinjaman online?
Mengingat berbagai kelebihan dan kelemahan pinjaman online legal di atas, apakah kamu benar-benar yakin bahwa masalahmu bisa diselesaikan dengan meminjam dana dari platform layanan keuangan online ini? Ataukah, ada alternatif lain, terutama jika kamu sebenarnya tidak perlu meminjam dana sama sekali.
Sumber pembayaran
Aturan utama dalam berutang—pada siapa pun—adalah jangan pinjam kalauu tidak yakin mampu membayarnya kembali. Sumber dana untuk membayar kembali pinjamanmu bisa memanfaatkan berbagai penghasilan yang kamu punya: gaji bila pinjamanmu dipakai untuk kebutuhan pribadi, atau pemasukan usaha jika pinjaman dipakai untuk modal.
Sebelum mengajukan pinjaman, buatlah simulasi skema cicilannya lebih dulu. Dengan demikian, kemampuan bayarmu bisa terukur secara realistis.
Perhitungkan kemampuan bayar
Dari simulasi yang kamu lakukan, kamu akan mendapat gambaran seberapa mampukah kamu membayar kembali cicilan tepat waktu agar beban tak terlalu besar. Pastikan besar cicilan tidak lebih dari 30% penghasilan—dan 30% ini sudah termasuk dengan pinjamanmu yang lainnya ya, jika ada.
Hal ini sangat penting untuk dipastikan di awal, agar kamu tidak kesulitan melunasi nantinya. Kelancaran pembayaran adalah koentji, meskipun penyelenggara platform pinjaman online legal punya aturan untuk tidak meneror peminjam secara pribadi.
Kesimpulan
Nah, itu dia seluk beluk yang harus betul-betul dipahami dulu sebelum mengajukan pinjaman dana ke pinjaman online legal. Utamanya, kamu harus memastikan kebutuhannya; butuh untuk apa, dan butuh berapa. Apakah bisa diatasi dengan cara lain, selain meminjam dari pinjaman online? Mungkin ada sumber dana lain yang bisa dipertimbangkan. Opsi meminjam dana ini seharusnya memang merupakan opsi terakhir.
Dan, jika memang sudah yakin mampu membayarnya kembali, ajukan pinjamannya. Pastikan kamu mencicil dengan lancar, tanpa terlambat ya.