Ada yang masih bingung dalam perencanaan pensiun? Well, membuat perencanaan pensiun ini memang butuh pemahaman sih. Terutamanya, untuk memilih produk dana pensiun yang paling pas. Pasalnya, ada banyak jenis produk pensiun dan karakteristiknya juga berbeda-beda. Jadi bingung kan, mana yang terbaik?
Nah, sebagai langkah awal, ya ada baiknya untuk berkenalan dulu dengan masing-masing jenis produk dana pensiun ini. Pasalnya, bikin rencana pensiun itu enggak sekadar menyisihkan uang dan bayar iuran doang, bro, sis. Tapi kamu juga butuh tahu cara kerjanya, plus risikonya juga. Karena setiap jenis dana pensiun itu menawarkan solusi yang berbeda, yang seharusnya memang disesuaikan dengan rencana masa depan kita masing-masing.
Jenis-Jenis Produk Dana Pensiun
So, mari kita berkenalan dulu dengan beberapa jenis produk dana pensiun yang bisa ditemukan di Indonesia.
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja
Dana Pensiun Pemberi Kerja, atau DPPK, merupakan jenis produk dana pensiun yang dibentuk oleh pemberi kerja untuk karyawannya. Dalam DPPK, ada yang sistemnya manfaat pasti, ada juga yang iuran pasti.
Keduanya berbeda sistem. Manfaat pasti ditentukan dengan menghitung faktor seperti gaji terakhir dan masa kerja karyawan. Karyawan tahu besaran manfaat pensiun yang akan diterima sejak awal. Risiko investasi dalam manfaat pasti akan ditanggung oleh pemberi kerja. Artinya, kalau hasil investasi nantinya enggak sesuai dengan perkiraan manfaat yang akan diterima karyawan, pihak pemberi kerjalah yang menutupnya.
Sementara itu, pensiun iuran pasti diterima dari hasil iuran berikut pengembangannya. So, yang diterima nantinya adalah saldo akhir di masa pensiun. Risiko investasinya ditanggung oleh peserta. Artinya, jika hasilnya kurang, manfaat yang diterima oleh peserta juga menyesuaikan.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan DPPK yang Perlu Kamu Tahu, dan Bagaimana Memulainya
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan, atau DPLK, merupakan salah satu produk dana pensiun yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan seperti bank, yang disahkan oleh OJK.
Pesertanya bisa umum, bisa juga karyawan perusahaan tertentu. So, kalau ada freelancer butuh bikin dana pensiun, bisa nih pakai DPLK ini.
Sistem DPLK menggunakan skema iuran pasti. Artinya, manfaat pensiun diterimakan sesuai akumulasi iuran dan hasil pengembangannya.
Menariknya, iuran yang dibayarkan untuk DPLK perorangan bisa mengurangi pajak penghasilan pribadi loh. Hasil investasinya juga bebas pajak sampai manfaatnya dibayarkan.
3. Jaminan Hari Tua (JHT)
JHT merupakan salah satu produk dana pensiun yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan. Manfaatnya berupa uang tunai yang nantinya bisa dicairkan ketika peserta sudah memasuki usia pensiun.
Besaran iuran JHT adalah 5.7% dari upah sebulan; 2% ditanggung pekerja, dan 3.7%-nya ditanggung perusahaan. Iuran ini dilakukan setiap bulan selama pekerja masih aktif bekerja dan menjadi peserta.
Setiap pekerja di Indonesia wajib diikutsertakan dalam program JHT ini oleh perusahaan yang mempekerjakannya. Tak hanya yang berstatus karyawan, pekerja lepas dan migran juga bisa ikutan.
Nantinya, manfaat JHT akan dibayarkan sekaligus. Namun, jika diperlukan, JHT juga bisa diambil sebagian. Tapi, ada syaratnya, yakni minimal 10 tahun kepesertaan, dengan maksimal 10% untuk persiapan masuk pensiun dan 30% untuk perumahan.
4. Jaminan Pensiun (JP)
Program Jaminan Pensiun juga merupakan produk dana pensiun kelolaan BPJS Ketenagakerjaan. Ada beberapa perbedaan mendasar antara JHT dan JP ini. Salah satunya yang terutama adalah manfaat JP akan diberikan secara bulanan, berbeda dengan JHT yang dicairkan secara lump sum.
Mengapa bulanan? Karena tujuan JP ini memang untuk menjaga standar hidup peserta setelah masuk ke usia pensiun nanti.
Untuk iurannya sama sih dengan JHT, yakni dibayarkan bersama oleh pekerja dan pemberi kerja–dalam hal ini perusahaan–dengan persentase tertentu dari gaji.
5. Dana Pensiun Syariah
Selain yang sudah dijelaskan di atas, ada juga produk dana pensiun syariah yang bisa jadi pilihan. Program pensiun jenis ini akan dikelola berdasarkan prinsip syariah. Artinya, semua usaha pengembangan dananya dilakukan sesuai hukum Islam.
Dalam prosesnya, seluruh kegiatan investasi akan dipastikan terhindar dari unsur riba, gharar, dan maysir. Produk ini berada di bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah dan OJK. Hubungan yang dibentuk antara peserta, pemberi kerja, dan pengelola akan didasarkan pada akad hibah, mudharabah, dan wakalah.
Menurut data dari OJK, di tahun 2020 telah ada 37 entitas dana pensiun syariah, meningkat dari tahun 2016 yang berjumlah 13 entitas. Peningkatan ini menandakan bahwa semakin banyak orang yang berminat untuk memanfaatkan produk dana pensiun dengan prinsip syariah.
Cara Memilih Produk Dana Pensiun yang Paling Pas
Nah, sudah kenalan, terus gimana? Ya, dipilih. Memang butuh dicermati satu per satu. Berikut tipnya.
1. Evaluasi Kebutuhan Pensiun
Hitung kebutuhan biaya hidup di masa pensiun, termasuk pengeluaran rutin, kesehatan, dan gaya hidup. Setelah itu, pertimbangkan apakah kebutuhan pensiun hanya untuk kamu doangan, atau mencakup tanggungan keseluruhan keluarga. Sesuaikan dengan kondisi masing-masing.
2. Pahami Jenis Program
Nah, kamu sudah kenalan tuh kan, sama DPLK, DPPK, JHT, JP, dan dana pensiun syariah. Yang dijelaskan di atas sebenarnya baru yang paling basic saja. Coba kamu lakukan riset lagi lebih dalam mengenai masing-masingnya. Buat tabel kalau perlu untuk mencatat hal-hal atau fakta-fakta yang kamu temukan.
3. Periksa Biaya dan Iuran
Dalam riset itu, kamu juga perlu mengecek dan membandingkan besaran iuran dan biaya pengelolaan antar program. Pastikan iuran sesuai dengan anggaran tanpa membebani pengeluaran sehari-hari. Apalagi kalau kamu pekerja lepas atau wirausahawan. Kamu akan membayar dana pensiunmu sendiri, tanpa dibagi dengan pemberi kerja kan? So, pastikan kamu memang mampu membayar iurannya.
4. Cek Rekam Jejak Pengelola
Teliti reputasi lembaga yang mengelola dana pensiun. Periksa laporan kinerja investasi mereka selama beberapa tahun terakhir untuk memastikan stabilitas. Kamu bisa cek di OJK ataupun di media sosial. Apakah pengelolanya pernah terlibat kasus atau tidak.
Baca juga: Pilih Mana Buat Dana Pensiun: DPPK, DPLK, atau Siapkan Sendiri?
Memilih produk dana pensiun yang tepat adalah langkah penting untuk memastikan masa depan yang aman secara finansial. Pemahaman yang baik tentang setiap jenis produk dapat membantu menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!