Para perencana keuangan mungkin sepakat, bahwa reksa dana adalah instrumen investasi yang relatif rendah risiko, dan bisa jadi merupakan instrumen yang ramah investor pemula.
Mengapa?
Well, untuk sebagian orang, memilih produk investasi memang bukan perkara yang mudah, apalagi untuk investor pemula. Rasa takut pastinya ada, dan ada beberapa pertanyaan, seperti bagaimana jika modal awal investasinya besar? Bagaimana jika rugi banyak? Bagaimana jika nanti ditipu?
Apakah kamu juga merasakan demikian?
No worries, fellas, reksa dana bisa jadi opsi buat kamu, para investor pemula, yang baru mau coba-coba untuk investasi. Yep, produk investasi ini akan menjawab segala kekhawatiranmu.
Apa Itu Reksa Dana?
Reksa dana adalah tempat untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor), yang nantinya dana yang telah terkumpul tersebut akan diinvestasikan oleh manajer investasi (MI) ke dalam beberapa instrumen investasi, seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksa dana merupakan salah satu alternatif atau solusi investasi bagi investor pemula, terutama buat kamu yang punya modal dana investasi kecil, dan buat kamu yang merasa nggak memiliki banyak waktu serta keahlian untuk mengelola dan menghitung risiko atas investasi yang kamu lakukan. Produk investasi ini juga menawarkan berbagai kelebihan yang akan mendatangkan imbal yang menarik untukmu.
[toc]
Berikut ini ada beberapa alasan mengapa reksa dana cocok untuk investor pemula.
Reksa Dana Adalah Investasi Resmi
Bagaimana legalitas instrumen ini? Kamu enggak perlu khawatir, reksa dana adalah instrumen investasi resmi yang sudah diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal no.8 tahun 1995.
Menurut UU Pasar Modal tersebut, reksa dana diibaratkan seperti sebuah keranjang yang menampung dana dari masyarakat pemodal yang nominalnya disesuaikan dengan kemampuan mereka masing-masing. Lalu isi keranjang tersebut dikelola oleh manajer investasi (MI) untuk diinvestasikan ke dalam berbagai portofolio investasi berdasarkan pertimbangan investor, dan disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan finansial investor.
Manajer investasi yang mengelola, serta agen penjual (APERD) dan bank kustodian pastinya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua sudah ada aturannya dan penjaminannya, meski produk ini bukanlah produk perbankan yang dijamin oleh LPS.
Manajer Investasi Siap Membantu
Berinvestasi dengan instrumen ini akan dibantu oleh Manajer Investasi (MI), yang pada dasarnya memiliki tugas untuk mengelola dana investasi yang sudah diserahkan pada mereka. Termasuk dalam hal pembelian dan penjualan unit.
Saat kamu pertama kali mendaftar dalam aplikasi atau platform sekuritas, bakalan ada kuesioner yang kemudian dapat membantu menentukan seperti apa profil risikomu. Hasilnya nanti akan dapat menjadi panduan untuk menentukan seperti apa alokasi investasi yang terbaik untukmu.
Seorang MI profesional dapat mengambil keputusan atas nama investor mengenai kapan saham akan dijual atau kapan obligasi dilepas. So, pastikan MI yang kamu pilih memang benar MI yang terdaftar dan memiliki izin resmi ya.
Risiko Investasi Dapat Disesuaikan dengan Tujuan Keuanganmu
Apabila kamu bukan tipe investor yang punya nyali tinggi, kamu bisa memilih produk dengan tingkat risiko yang relatif rendah. Begitu juga sebaliknya.
Misalnya, produk reksa dana pasar uang cenderung memiliki risiko yang rendah, karena isi asetnya berupa instrumen pasar uang. Namun, kamu perlu sadar konsekuensinya yaitu akan lebih sulit untukmu mendapatkan keuntungan besar, tetapi di sisi lain, pergerakannya cukup stabil.
Untuk kamu yang punya nyali tinggi dan siap menerima risiko yang besar, kamu bisa memilih reksa dana campuran ataupun saham. Kedua jenis reksa dana ini akan memberikan return yang relatif lebih tinggi. Ingat ya, return ini akan kamu dapat berbanding lurus dengan risiko yang akan kamu tanggung.
Mudah Dipantau dari Mana Pun
Jika kamu karyawan yang sering berpindah tugas dari satu kota ke kota lain, kamu tetap bisa memantau reksa dana yang kamu miliki secara online. Jadi kapan pun dan di mana pun kamu berada, kamu bisa tetap memonitor pergerakan investasimu seperti apa.
Secara periodik, lakukanlah review terhadap investasimu ini; apakah sudah sesuai dengan harapan dan tujuan investasimu, ataukah perlu dilakukan beberapa hal agar lebih optimal lagi.
Modal Terjangkau
Ini alasan terbesar mengapa reksa dana adalah instrumen yang disebut ramah investor pemula, yaitu nggak membutuhkan terlalu banyak modal. Meskipun, kalau kamu punya modal gede, ya itu bagus juga.
Mengapa demikian? FYI, reksa dana ini bisa dibilang semacam crowdfunding juga, jadi cara kerjanya adalah dengan menggabungkan dana investasi masyarakat investor yang kemudian dikelola bersama demi memperoleh return yang optimal. Dengan demikian, beban biaya ditanggung bersama, pun risiko juga begitu.
Saat ini, bahkan banyak reksa dana yang dapat dibeli hanya dengan Rp10.000 saja lho. Ini mah seharga pulsa, yekan? Yamasa nggak bisa sih investasi Rp10 rebu aja? Pasti bisa dong.
Selain di platform online, reksa dana juga bisa kamu beli di e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak, di mana mereka sudah bekerja sama dengan agen reksa dana resmi.
Memiliki Fasilitas Autodebet
Orang sibuk, ya maklum kalau lantas lupa berinvestasi secara konsisten dan disiplin. Tenang, ada solusinya. Kamu bisa menggunakan fasilitas autodebet. Jadi, setiap bulan dana investasimu akan didebet secara otomatis dan tanpa kamu sadari investasimu sudah menumpuk.
Kesimpulan
Nah, itulah beberapa alasan mengapa reksa dana adalah produk atau instrumen investasi yang cocok untuk kamu yang baru menjadi investor pemula. Sebagai investor pemula, penting banget untukmu dalam memilih jenis investasi yang tepat. Yuk, mulailah dari sekarang untuk berinvestasi reksa dana demi mewujudkan tujuan finansialmu!