Social crowd funding atau penggalangan dana secara daring melalui platform crowd funding telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Platform crowd funding memberikan kesempatan bagi individu atau organisasi untuk menggalang dana dari masyarakat secara luas dan efektif.
So, memang kita pernah bahas sih di blog ini tentang social crowd funding. Namun, karena semakin banyak, enggak ada salahnya dalam artikel kali ini, kita akan membahasnya secara lebih lengkap. Selain itu, bakalan ada juga tip terbaik bagi kamu yang ingin berinvestasi dalam social crowd funding untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan.
So, kalau kamu tertarik dengan social crowd funding, simak artikel ini sampai selesai ya!
Apa Itu Social Crowd Funding?
Social crowd funding adalah praktik pengumpulan dana yang melibatkan sejumlah kecil investor individu yang berkumpul melalui platform online untuk mendukung proyek atau kampanye tertentu, yang biasanya dilakukan melalui internet.
Social crowd funding merupakan contoh fintech yang dapat digunakan untuk mendukung berbagai jenis proyek atau kampanye. Contohnya seperti penggalangan dana untuk proyek kreatif, usaha kecil, organisasi nirlaba, atau bahkan individu yang membutuhkan bantuan keuangan dalam situasi krisis atau keadaan darurat. Melalui social crowd funding, orang dapat mengumpulkan dana dari siapa pun yang tertarik.
Sejarah dan Perkembangan Social Crowd Funding
Pada awalnya, crowd funding dipraktikkan oleh para seniman dan musisi yang mengandalkan dukungan finansial dari para penggemar mereka untuk menghasilkan karya seni atau album musik baru. Seiring berkembangnya teknologi internet, crowd funding semakin populer dan luas digunakan dalam berbagai sektor, termasuk dalam dunia bisnis dan investasi.
Social crowd funding sendiri mulai muncul pada awal 2000-an. Saat itu, beberapa situs crowd funding seperti DonorsChoose.org dan Kiva.org telah berdiri dan menjadi semakin populer sebagai platform yang memungkinkan penggalangan dana untuk tujuan amal dan sosial. Namun, jenis crowd funding ini masih terbatas pada model donasi.
Pada tahun 2008, situs crowd funding baru bernama IndieGoGo diluncurkan. Saat itu juga, model crowd funding baru yang disebut dengan “reward-based crowd funding” diperkenalkan. Model ini memungkinkan para pendukung kampanye crowd funding untuk menerima reward dalam bentuk produk atau layanan jika mereka memberikan sumbangan uang. Model ini kemudian menjadi populer dan banyak digunakan pada platform crowd funding lainnya.
Sementara itu, pada tahun 2012, JOBS Act atau Jumpstart Our Business Startups Act disahkan di Amerika Serikat. JOBS Act memungkinkan pendanaan crowd funding melalui pembelian saham melalui platform crowd funding. Hal ini kemudian memicu lahirnya model crowd funding baru yang disebut dengan “equity-based crowd funding”, yang memberikan peluang investasi langsung ke dalam bisnis dan startup.
Sejak itu, social crowd funding telah berkembang pesat di seluruh dunia dan menjadi alternatif pembiayaan yang populer bagi individu, organisasi nirlaba, dan usaha kecil. Beberapa platform social crowd funding terbesar dan paling terkenal saat ini termasuk Kickstarter, GoFundMe, dan Patreon.
Jenis-Jenis Social Crowd Funding
Ada tiga jenis fintech social crowd funding yang sudah cukup dikenal, yaitu:
Equity-based crowd funding
Jenis crowd funding ini memungkinkan investor untuk membeli saham dalam perusahaan yang membutuhkan pendanaan melalui platform crowd funding.
Pendanaan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan startup atau usaha kecil yang ingin mendapatkan dana tanpa harus mengajukan pinjaman atau menjual saham kepada investor institusional. Dalam model ini, para investor yang memberikan dana menjadi pemilik saham. Dengan demikian, ada potensi memperoleh keuntungan jika perusahaan yang mereka investasikan tumbuh dan berkembang.
Reward-based crowd funding
Jenis crowd funding ini memungkinkan penggalang dana untuk menawarkan hadiah atau imbalan kepada para pendukung mereka yang memberikan sumbangan uang dalam kampanye crowd funding.
Hadiah tersebut dapat berupa produk atau layanan yang dihasilkan oleh penggalang dana, seperti album musik atau produk fashion. Model ini memungkinkan penggalang dana untuk membangun hubungan dengan para pendukung dan mengembangkan basis penggemar yang loyal.
Donation-based crowd funding
Jenis crowd funding ini mirip dengan model donasi pada umumnya, ketika para penggalang dana meminta sumbangan uang untuk tujuan amal atau sosial tertentu. Tujuan dari model ini adalah untuk mengumpulkan dana dari banyak orang yang bersedia membantu tanpa harus memberikan imbalan atau hadiah apa pun.
Model ini sering digunakan untuk membantu pihak yang mengalami kesulitan keuangan akibat bencana alam, kecelakaan, atau dengan kondisi kesehatan tertentu.
Keuntungan dan Risiko Social Crowd Funding
Lalu, seperti apa keuntungan social crowd funding ini?
Well, penting untuk dicatat bahwa dalam model crowd funding berbasis reward atau donasi, para pendukung umumnya tidak mengharapkan imbal hasil finansial. Mereka memberikan sumbangan uang karena mendukung visi dan misi penggalang dana atau ingin membantu penyebab tertentu.
Lain lagi dengan equity-based crowd funding. Umumnya memang menawarkan imbal hasil, yang besarnya bervariasi tergantung pada tingkat risiko dan potensi pertumbuhan perusahaan yang didanai.
Imbal Hasil yang Ditawarkan
FYI ya, investasi dalam perusahaan startup atau usaha kecil melalui equity crowd funding memiliki risiko yang tinggi. Imbal hasil pun tidak bisa dijamin, lantaran bisa saja perusahaan yang didanai tidak berkembang dan tidak mampu memberikan keuntungan. Bahkan bisa juga bangkrut.
Namun, jika memang perusahaan dikelola dengan baik dan mampu berkembang, maka menurut beberapa sumber, tingkat imbal hasil rata-rata dari investasi di perusahaan startup melalui equity crowd funding bisa mencapai sekitar 10% hingga 15%.
Namun, angka tersebut juga sangat relatif, tergantung juga pada sektor bisnis dan industrinya.
Risiko Social Crowd Funding
Seperti halnya investasi atau penggalangan dana pada umumnya, social crowd funding juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Beberapa risiko yang harus diperhatikan dalam social crowd funding antara lain:
Risiko kegagalan kampanye crowd funding
Kegagalan dalam mencapai target dana dalam kampanye crowd funding bisa terjadi karena berbagai alasan. Misalnya saja seperti kurangnya promosi, kurangnya dukungan masyarakat, atau tidak adanya minat dalam proyek atau usaha yang didanai.
Hal ini dapat menyebabkan penggalang dana tidak mendapatkan dana yang dibutuhkan. Sementara, para pendukung tidak mendapatkan imbalan atau hadiah yang dijanjikan.
Risiko investasi pada equity-based crowd funding
Dalam equity-based crowd funding, para investor membeli saham dalam perusahaan yang didanai. Investasi dalam saham memiliki risiko tinggi, dan nilai saham dapat berfluktuasi dengan cepat, tergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar.
Selain itu, likuiditas saham mungkin terbatas, dan investor mungkin kesulitan menjual saham mereka jika dibutuhkan.
Risiko keamanan pada platform crowd funding
Pada platform crowd funding, informasi sensitif seperti data pribadi dan informasi keuangan diunggah dan disimpan dalam sistem. Risiko keamanan bisa terjadi, seperti pelanggaran keamanan data, peretasan, atau serangan siber lainnya, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial dan reputasi.
Risiko kualitas produk atau layanan
Dalam model reward-based crowd funding, penggalang dana harus memproduksi dan mengirimkan hadiah atau imbalan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik. Namun, risiko bahwa produk atau layanan yang diterima oleh para pendukung tidak memenuhi harapan atau kualitas yang dijanjikan masih bisa terjadi.
Hal ini dapat memengaruhi reputasi penggalang dana dan memengaruhi hubungan dengan para pendukung.
Risiko penipuan atau penggunaan dana yang salah
Dalam beberapa kasus, penggalang dana yang tidak jujur dapat menggunakan dana yang dikumpulkan untuk kepentingan pribadi. Bahkan mereka tidak memenuhi janji untuk memproduksi atau memberikan imbalan.
Hal ini dapat merugikan para pendukung dan dapat memengaruhi reputasi dan integritas penggalang dana dan platform crowd funding itu sendiri.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami risiko yang terkait dan melakukan riset yang cermat tentang proyek, usaha, atau perusahaan yang didanai, serta platform crowd funding yang digunakan.
Contoh Social Crowd Funding di Indonesia
Di Indonesia, sudah ada beberapa platform crowd funding yang cukup populer. Di antaranya:
Kitabisa.com
Kitabisa.com adalah salah satu platform social crowd funding terbesar di Indonesia. Platform ini membantu individu dan organisasi nirlaba untuk mengumpulkan dana untuk proyek sosial atau kemanusiaan melalui donasi online.
BenihBaik.com
BenihBaik.com adalah platform crowd funding berbasis donasi yang membantu masyarakat Indonesia dalam mengatasi berbagai masalah sosial. Platform ini memungkinkan orang untuk menggalang dana untuk proyek yang terkait dengan kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan bidang lainnya.
Investree
Platform crowd funding ini berbasis pinjaman yang membantu usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia untuk mendapatkan akses ke sumber pembiayaan. Investree menghubungkan UKM dengan investor melalui model equity-based crowd funding dan pinjaman berbasis peer-to-peer (P2P).
Crowde.co
Crowde.co adalah platform crowd funding yang membantu UKM di Indonesia untuk mengumpulkan dana dan mendapatkan akses ke sumber pembiayaan yang lebih luas. Platform ini menawarkan model crowd funding berbasis pinjaman dan equity.
Tip Menjadi Pendana di Social Crowd Funding tanpa Merugi
So, kamu tertarik untuk menjadi pendana social crowd funding? Berikut beberapa tip praktis yang bisa kamu lakukan agar danamu bisa bermanfaat atau berkembang dengan baik.
Lakukan riset tentang proyek atau usaha yang didanai
Sebelum memberikan sumbangan atau berinvestasi dalam kampanye crowd funding, lakukan riset yang cermat tentang proyek atau usaha yang didanai. Periksa informasi terkait penggalang dana, peluang bisnis, dan kemungkinan keberhasilan proyek.
Lakukan riset terhadap proyek atau usaha, dan mintalah rincian tentang rencana penggunaan dana dan potensi risiko yang terkait.
Tinjau kembali profil penggalang dana dan platform crowd funding
Periksa reputasi penggalang dana dan platform crowd funding. Tinjau ulang informasi terkait penggalang dana dan platform crowd funding, termasuk riwayat pelunasan utang, laporan keuangan dan kinerja bisnis.
Pastikan platform crowd funding yang digunakan aman dan dapat diandalkan. Cek legalitasnya apakah sudah memiliki izin beroperasi dari instansi yang berwenang.
Pertimbangkan risiko
Sebelum berinvestasi, pertimbangkan risiko yang terkait dengan jenis crowd funding yang dipilih. Selalu berhati-hati dalam mempertimbangkan jumlah uang yang akan diinvestasikan, dan jangan melebihi batas bujet yang bisa kamu toleransi.
Perhatikan batas waktu dan target dana
Pastikan bahwa batas waktu kampanye dan target dana yang ditetapkan oleh penggalang dana dapat dicapai dan realistis. Kampanye crowd funding yang tidak tercapai dapat mengakibatkan pengembalian dana yang tidak lengkap. Bahkan penggalang dana yang tidak menerima dana sama sekali.
Pertimbangkan imbal hasil dan jenis crowd funding yang dipilih
Pertimbangkan jenis crowd funding dan imbal hasil yang terkait, seperti reward atau equity. Pastikan bahwa imbal hasil yang diharapkan sesuai dengan risiko yang diambil dan kompatibel dengan tujuan investasi.
Pertimbangkan diversifikasi investasi
Menginvestasikan dalam beberapa kampanye crowd funding yang berbeda, atau bahkan jenis investasi yang berbeda, dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan peluang pengembalian.
Ingat untuk membaca dan memahami syarat dan ketentuan kampanye crowd funding
Pastikan bahwa kamu memahami dengan jelas syarat dan ketentuan kampanye crowd funding, termasuk imbal hasil dan risiko yang terkait. Pastikan bahwa kamu juga memahami kewajiban dan tanggung jawabmu sebagai pendana atau investor.
Dengan melakukan riset yang cermat dan mempertimbangkan risiko yang terkait, kamu dapat meningkatkan peluang sukses dan mengurangi risiko kerugian dalam investasi di social crowd funding.
Kesimpulan
So, social crowd funding dapat menjadi solusi alternatif bagi mereka yang ingin mendapatkan sumber pembiayaan tanpa harus bergantung pada bank atau investor venture capital. Platform crowd funding memungkinkan individu dan organisasi untuk membangun hubungan dengan pendukung yang memiliki minat yang sama. Selain itu, juga dapat membantu meningkatkan visibilitas proyek atau usaha, meningkatkan reputasi, dan memperkuat koneksi dengan kelompok sasaran.
Namun, seperti investasi atau penggalangan dana pada umumnya, social crowd funding juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan riset yang cermat dan mempertimbangkan risiko yang terkait.
Dengan melakukan riset yang cermat dan mempertimbangkan risiko yang terkait, peluang untuk berhasil dalam investasi di social crowd funding dapat meningkat.
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!