Ketika kamu mulai ingin terjun berinvestasi sendiri, dunia investasi mungkin tampak luas. Terlebih saat kamu memilih saham sebagai instrumennya. Jadi, penting bagi kamu untuk menggunakan strategi investasi saham pemula agar langkahmu terarah.
Strategi investasi yang ideal dapat menghasilkan pengembalian atau return yang baik dari waktu ke waktu. Kamu bahkan bisa fokus pada bagian lain dari proses investasi atau bahkan membuat investasi begitu mudah sehingga kamu bisa membiarkan uang bekerja selagi kamu menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang kamu sukai.
[toc]
Pemahaman Investasi Saham Pemula
Sebelum memulai, kamu perlu menyadari seberapa penting strategi sebelum memasuki dunia pasar saham dan perdagangan. Terlebih, kamu harus memiliki pemahaman, pengetahuan yang lengkap dan mendalam untuk mencapai tujuan investasi.
Investor pemula sebaiknya menerapkan strategi investasi aktif, yang memungkinkan kamu sebagai investor untuk mengikuti perkembangan tren pasar yang meliputi kondisi ekonomi politik, kinerja perusahaan, dan faktor lain yang berdampak pada nilai saham.
Sedangkan, landasan pengetahuan yang harus dipahami terkait investasi saham pemula mengacu pada data informasi seperti:
Tingkatan Likuiditas Perusahaan Penerbit Saham
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah likuiditas yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya, seperti pajak, dividen, hingga utang usaha. Tingginya tingkat likuiditas perusahaan artinya kinerja perusahaan tersebut sangat bagus.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks saham gabungan ini begitu penting untuk investor dalam menilai kondisi pasar apakah dalam kondisi baik atau lesu. Adanya indeks ini membantu investor melihat tingkat naik turunnya nilai saham.
Return of Equity (ROE)
ROE digunakan investor sebagai matriks untuk melihat potensi perusahaan memperoleh laba dan bagaimana perusahaan mengelola modal yang diberikan investornya. Dengan begitu, investor dapat menilai profitabilitas saham dengan mudah.
Earning per Share (EPS)
Earning per Share merupakan jumlah pendapatan bersih perusahaan per tahun yang dibagi berdasarkan rata-rata lembar saham investor.
Data Penjualan dan Laba Perusahaan
Selain tingkat likuiditas, data informasi ini juga jangan sampai terlewatkan olehmu sebagai investor pemula. Unduhlah data laporan keuangan dari website Bursa Efek Indonesia, dan luangkan waktu untuk mencermatinya.
Strategi Investasi Saham Pemula Terbaik
Strategi investasi saham pemula yang baik akan dapat meminimalkan risiko sekaligus mengoptimalkan potensi pengembalian. Tetapi dengan strategi apa pun, penting untuk diingat bahwa risiko itu akan tetap ada, dan masih ada kemungkinan bagi kamu untuk kehilangan uang dalam waktu-waktu tertentu. Hal ini harus benar-benar kamu sadari ya, agar kemudian kamu tak panik dan bisa mencari solusi untuk meminimalkan efeknya.
Terlebih jika kamu berinvestasi pada produk berbasis pasar seperti saham dan obligasi. Jadi, penting untuk mulai berinvestasi dengan ekspektasi realistis tentang apa yang bisa dan tidak bisa dicapai.
1. Memanfaatkan Volatilitas Harga
Pergerakan naik dan turun harga saham bisa terjadi dengan cepat dan mendadak. Harga yang berubah dapat menghasilkan selisih yang cukup besar. Nah, adanya volatilitas harga ini memang cukup mengancam, namun dapat diakali.
Strategi pemanfaatan volatilitas harga cukup populer di kalangan investor, kenapa? Karena kamu bisa membeli saham yang sedang mengalami penurunan saat terjadi penutupan bursa. Keesokan harinya, saat bursa kembali dibuka biasanya ada kenaikan harga.
Dengan begitu kamu dapat menerima selisih harga beli dan jual saham. Memanfaatkan volatilitas dengan tepat dan akurat dapat membuat keuntungan kamu lebih besar. Namun, strategi ini tetap dilakukan dengan melihat dan membaca pergerakan saham tersebut beberapa waktu ke belakang.
2. Buy and Hold
Strategi beli dan tahan adalah strategi klasik yang telah terbukti menguntungkan berulang kali, terutama untuk saham-saham bluechip. Seperti namanya, kamu membeli saham untuk kemudian ditahan dalam jangka waktu tertentu.
Idealnya, kamu tidak akan pernah menjual saham, tetapi kamu menyimpannya setidaknya selama 3 hingga 5 tahun. Atau mungkin malah lebih, tergantung tujuan keuangan yang kamu miliki.
Dengan begitu, investasi saham pemula fokus pada jangka panjang sehingga kamu menghindari perdagangan aktif. Keberhasilanmu tergantung pada bagaimana kinerja bisnis perusahaan yang bersangkutan dari waktu ke waktu.
Lewat strategi ini kamu diminta berkomitmen untuk tidak menjual dalam jangka waktu panjang. Strategi beli dan tahan untuk jangka panjang berarti kamu tidak selalu fokus pada pasar sehingga kamu dapat menghabiskan waktu melakukan hal-hal lain, alih-alih mengawasi pasar sepanjang hari.
Namun, setiap strategi memiliki risikonya sendiri. Strategi ini mengharuskan kamu menghindari godaan untuk menjual saham saat pasar sedang sulit, atau ketika kamu mengira sahamnya tak bernilai lagi. Kamu perlu menanggung kejatuhan pasar yang terkadang curam, dan berpotensi jatuh lebih banyak lagi. Nah, ini nih yang mungkin akan sulit dilakukan.
3. Teliti Meninjau Waktu Jatuh Tempo Dividen
Dalam investasi saham, waktu jatuh tempo dividen bisa jadi jalan ninja untuk bisa mendapatkan keuntungan tambahan.
Caranya, kamu perlu tahu jadwal-jadwal kapan pembagian dividen saham-saham yang kamu incar. Biasanya yang seperti ini akan diumumkan juga sih di media. Jadi, kalau memang mau melakukan strategi ini, pantaulah media-media yang ada. Catat jadwalnya, dan belilah saham yang mendekati waktu jatuh tempo pembagian dividen, kemudian jual saat saham telah lewat dari tanggal jatuh tempo tersebut.
Tetapi, kamu juga mesti aware, bahwa menjelang pembagian dividen, harga saham yang bersangkutan biasanya juga akan naik, dan mungkin akan turun kembali setelah pembagian dividen sudah dilakukan. Mungkin tak banyak sih, tapi ya, kemungkinan ini bisa terjadi.
Strategi ini dapat meningkatkan potensi keuntungan besar dalam waktu yang cukup singkat. Yang pasti, kamu harus jeli dalam memilih saham yang akan dibeli.
4. Diversifikasi Saham
Salah satu strategi untuk meminimalkan risiko dalam strategi investasi saham pemula yaitu melakukan diversifikasi saham. Artinya kamu meracik aset dalam portofolio saham dari berbagai sektor, misalnya sekian persen saham perbankan, sekian persen sektor consumer goods, dan sisanya sektor energi. Atau bisa juga racikan yang lain. Yang harus kamu lakukan adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai perkembangan sektor bisnis tertentu, dan mempelajari pergerakan bisnis perusahaan-perusahaan yang bergerak di dalamnya.
Dengan melakukan strategi ini, jika terjadi penurunan tajam harga saham di salah satu aset, kamu tak perlu panik karena saham lain masih berada di posisi aman. Dengan begitu, kamu meminimalkan risiko kerugian yang bisa terjadi.
Itu dia beberapa strategi investasi saham pemula yang bisa kamu lakukan, untuk memulai perjalananmu di dunia saham. Dari sini, kamu bisa mengembangkan lagi seiring waktu dan perkembangan yang terjadi. Jangan lupa untuk selalu do your own research! Jangan asal percaya dengan berbagai analisis dan rumor yang bertebaran. Trust your gut, dan fokus pada tujuanmu berinvestasi.
Good luck!