Tip investasi sih biasanya dibutuhkan terus ya. Tapi secara khusus di pergantian tahun 2021 ini.
As you know, fellas, tahun 2020 ini merupakan tahun yang penuh ujian untuk semua negara, termasuk Indonesia. Seluruh negara yang ada di dunia mengalami resesi secara bersamaan, hingga mengalami ketidakstabilan perekonomian. Semua ini akibat dari pandemi COVID-19.
Sekarang, tahun 2020 sudah akan berakhir dan pandemi ini belum teratasi secara maksimal, akan membuat kamu khawatir akan resesi. Sepanjang tahun kemarin, nggak sedikit investor yang investasi di pasar modal yang banyak kali memilih untuk wait and see dalam transaksi investasinya.
Banyak juga investor yang mengalihkan investasi yang ia miliki ke jenis investasi yang lebih aman. Ya, makanya IHSG sempat anjlok bahkan di-halt berkali-kali.
However, sekarang–khususnya Indonesia–sudah memasuki periode recovery. Banyak hal sudah terjadi, dan memberikan sinyal pemulihan kondisi menuju arah yang baik.
So, mari kita optimis.
Salah satu sinyal yang ada adalah kembalinya IHSG menembus angka psikologis di kisaran Rp6.000-an. Thank you, para investor ritel!
So, buat kamu yang mungkin sekarang baru mempertimbangkan atau baru mulai investasi, bergabung dengan squad investor lainnya, ada beberapa tip investasi nih kheuseus buat kamu. Mind you, bahwa tahun 2021, akan sedikit berbeda. Meski sinyal pemulihan sudah tampak, tetapi tidak ada yang bisa menjamin semua akan mulus kayak jalan tol. Kita mesti berbenah–mengingat tahun 2021 nanti nggak ada kenaikan UMP, kondisi belum sestabil sebelumnya, juga kita harus menjaga belanja konsumsi pun mengelola utang dengan baik.
Banyak PR, bruh!
Tapi nggak apa, dengan kelen pada mau baca artikel ini sampai selesai saja, kelen sudah selangkah lebih maju dalam usaha memulihkan kondisi di tahun 2021.
Mari cek daftar isi artikel ini, kawan!
[toc]
Tip Investasi untuk 2021
Balik maning ke tujuan
Yha, soalnya ya memang semua seharusnya ada tujuan. Investasi kecil kemungkinannya untuk sukses jika enggak diawali dengan menentukan tujuan yang realistis.
Setelah menentukan tujuan, diikuti dengan menentukan horizon.
Hadehhh, rasanya tip investasi pertama ini klise banget kan ya? Di mana-mana sama saja. Ya, memang! Karena prinsip pengelolaan keuangan–yang di dalamnya juga termasuk investasi–itu sama saja kok. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Jadi, jangan bosan untuk selalu di-reminder. Kita yang ngingetin aja nggak bosan kok 🙂
Kenali karakteristik instrumen
Prinsip yang juga akan selalu ada: jangan investasi pada instrumen yang kamu nggak tahu cara kerjanya.
Misalnya, mau investasi saham ah di tahun 2021 ini. Nah, coba deh. Belajar dulu. Kamu mesti paham cara kerja transaksi saham, supaya paham apa yang harus kamu hadapi sebagai risiko. Di samping, tentunya, agar kamu bisa tahu kapan bisa dapat cuan.
Sudah paham cara kerja investasi saham, selanjutnya, kamu juga mesti paham reputasi perusahaan yang sahamnya kamu koleksi. Makanya, akan lebih baik jika kamu mengelola sendiri investasi saham kamu. Setidaknya, dengan begitu, kamu “terpaksa” belajar agar bisa mencapai tujuanmu, pun bisa bertanggung jawab sendiri atas setiap keputusan keuangan yang kamu buat.
Nyesek loh, serahin aset ke orang untuk dikelola, dan kemudian karena satu dan lain sebab, aset hilang dan kamu merugi. Rasanya akan berbeda, ketika kamu kelola sendiri dan harus menghadapi risiko yang sama. Kamu akan lebih bisa mengelolanya dengan baik.
Nah, satu hal tambahan tip investasi terutama untuk saham nih.
Misalnya, kamu baru mulai investasi, selalu pastikan untuk memilih saham dari perusahaan yang mempunyai strategi dalam menghadapi krisis. Coba cari track record-nya. Perusahaan yang mempunyai strategi bagus dalam menghadapi krisis akan berpengaruh bagus pada koleksi sahammu.
Kapan beli, kapan lepas?
Nah, selain soal horizon waktu yang mengacu pada tujuan keuangan, kamu juga mesti tahu kapan waktunya beli dan kapan kamu harus lepas instrumen investasi tersebut.
Misalnya, lagi-lagi soal investasi saham nih.
Banyak orang melakukan wrong timing–salah memilih waktu ketika membeli saham. Ya, ini sih biasanya menjadi kesalahan para investor pemula, yang belum berpengalaman. Valuasi saham akan mengalami penurunan ketika kondisi krisis. Di saat seperti inilah saat yang tepat untuk kamu berinvestasi.
Jadi, gini prinsip gampangnya: Jangan terburu-buru untuk menjual saham ketika melihat penurunan valuasi saham, dan jangan ikutan panik beli ketika harga saham tertentu mengalami tren naik lantaran kamu nggak pengin ketinggalan euforia mendapat cuan tinggi.
Balik maning ke tujuanmu!
Justru, keep in mind. Hold ketika sesuatu itu begitu ngehits-nya sampai menjadi terlalu mahal. Tunggu sampai kondisi normal, agar kamu bisa melihat harga wajarnya.
Ini contoh gampang kayak kasus emas yang harganya sempat menembus satu juta per gramnya kemarin. Waktu itu memang tiba-tiba ngehits banget. Lalu sekarang? Lumayan juga turunnya. Saat artikel ini dibuat, sudah ada di kisaran Rp960.000-an.
Apa kabar yang kemarin pada beli karena panik di harga Rp1 juta?
Diversifikasi
Tip investasi keempat ini juga klise banget, ya kan? Yaaah, ya lagi-lagi, karena tip investasi itu ya cuma gitu doang. Tinggal kita saja, gimana mengimplementasikannya.
Diversifikasi instrumen investasi menjadi salah satu cara manajemen risiko investasi. Hal ini perlu untuk dilakukan, lantaran risiko investasi kadang memang begitu besar.
Dengan adanya diversifikasi instrumen–kamu memiliki berbagai instrumen investasi yang porsinya disesuaikan dengan tingkat risiko plus dengan kebutuhan–maka kamu bisa meminimalkan peluang terjadi risiko besar.
Contoh, ke instrumen saham lagi ya. Kamu bisa saja mengalami kerugian besar jika perusahaan yang kamu koleksi sahamnya terdampak oleh pandemi dan akhirnya harus mem-PHK karyawan, atau bahkan gulung tikar. Harga sahammu pasti terpengaruh oleh kondisi ini. Untuk meminimalkan risiko yang bakal terjadi, kemudian kamu memindahkan sebagian dana untuk membeli saham perusahaan mapan yang terbukti mampu melewati krisis sebelumnya. Lalu, sebagian dana lagi pindahkan ke instrumen yang tingkat risikonya lebih rendah.
Dengan demikian, ketika kamu harus benar-benar merugi. Misalnya ketika kemudian perusahaannya harus delisting, maka kerugianmu pun sudah tidak terlalu besar lagi.
Nah, itulah beberapa tip investasi di tahun 2021 yang dapat kamu coba. Jika kamu berinvestasi dengan baik ini akan membantu perbaikan kondisi ekonomi (baik ekonomi pribadi ataupun ekonomi negara) yang terdampak pandemi ini.
Selamat menyambut tahun baru 2021 ya! Semoga semua lebih baik ke depannya!