Kita bisa belajar investasi pada siapa saja, di mana saja. Investasi saham, terutama. Kan, sekarang banyak banget orang suka sharing berbagai tips investasi saham di media sosial. Tinggal pilih aja sih mana yang valid.
Tapi ya, memilih tips investasi saham yang valid itu juga perkara tersendiri. Pasalnya, enggak semua orang yang suka sharing itu berkompeten. Kita yang kudu pintar-pintar memilih, mau belajar dan mendapatkan tips investasi saham dari siapa.
Well, opsi terbaik sudah pasti belajar dan mendapatkan tips investasi saham dari mereka yang sudah terbukti kepiawaiannya melakukan investasi pasar modal. Istilahnya, langsung saja belajar pada suhunya. Let’s say, ada Lo Kheng Hong, Warren Buffett, Benjamin Graham, dan satu yang akan kita bahas dalam artikel kali ini, Peter Lynch.
[toc]
Siapa Peter Lynch?
Mungkin ada di antara kamu, para investor pemula, yang belum mengenal Peter Lynch. Ya, kalau yang sudah cukup lama berkecimpung di pasar modal, pasti sudah mengenalnya. Peter Lynch memang tidak sepopuler Warren Buffett yang merupakan salah satu dari orang terkaya di dunia. Tapi, Peter Lynch is Peter Lynch, guru investor yang pernah membukukan keuntungan fantastis dalam perjalanannya berinvestasi pada saham-saham kualitas tinggi.
So, Peter Lynch adalah seorang investor berkebangsaan Amerika. Ia merupakan manajer Magellan Fund di Fidelity Investments yang menjabat selama tahun 1977 hingga 1990. Sebagai manajer reksa dana, prestasinya belum tergoyahkan dengan membukukan imbal sebesar 29.2% per tahun secara konsisten. Hal ini membuat produk yang ia kelola menjadi reksa dana berkinerja terbaik di dunia. Aset yang dikelola pun melejit, dari USD 18 juta menjadi USD 14 miliar dalam kurun waktu 13 tahun.
Investor Ritel > Investor Besar
Sebagai seorang penganut value investing, Peter Lynch sering menuangkan pikirannya dalam berbagai tulisan. Ia pernah menulis beberapa buku terkait strategi investasi. Salah satunya menjadi semacam “buku suci” Wall Street, diterbitkan oleh Simon & Schuster tahun 1989, yang menjadi best seller terjual lebih dai 1 juta kopi.
Peter Lynch mengungkapkan, bahwa keberhasilannya dalam hal investasi sebenarnya hanya memanfaatkan berbagai prinsip dasar. Ia bilang, semua orang bisa sukses dengan menggunakan prinsip-prinsip yang ia lakukan itu.
Yang menarik banget nih, Peter Lynch sendiri mengakui, bahwa menjadi investor kecil atau ritel itu justru punya banyak keuntungan, lantaran kita bisa berinvestasi di perusahaan-perusahaan kecil yang belum populer tetapi punya potensi besar. Keuntungan ini tidak dimiliki oleh para investor besar ataupun instansi dan lembaga-lembaga investasi lainnya loh. Pasalnya, mereka selalu berorientasi pada keuntungan besar, sehingga pasti akan luput mengamati perusahaan kecil yang potensial.
Jadi, nggak perlu berkecil hati deh, ngelawan para bandar besar. Kita bisa kok memenangkan investasi ini, asalkan kita paham betul prinsipnya dan mau belajar investasi saham dengan sungguh-sungguh. Yuk, langsung saja ikuti tips investasi saham dari Peter Lynch.
3 Prinsip Dasar dan Tips Investasi Saham Peter Lynch
1. Hanya beli yang kamu pahami
Tips investasi saham yang pertama menurut Lynch, kita tuh punya alat untuk mengamati, meneliti, dan menganalisis paling mumpuni loh. Hah apa? Robot trading? Nope.
Kita punya mata, telinga, dan akal sehat.
Yes, semua orang punya ketiganya kan ya? Dan, ketiganya ini ternyata merupakan modal terbesar kita untuk dapat digunakan sebagai awal memilih dan berinvestasi saham. Lynch sendiri mengakui, bahwa ia sering mendapatkan ide-ide investasinya saat ia berjalan-jalan ke toko kelontong, supermarket, atau mengobrol santai dengan teman, tetangga, dan keluarga.
Kita semua punya kemampuan untuk melakukan analisis langsung ketika kita menonton televisi, membaca artikel, koran, atau mendengarkan radio. Bahkan saat sedang berlibur, kita juga bisa saja melihat peluang-peluang investasi ini, dengan cara melihat dari sekitar kita. Orang-orang yang kita temui setiap hari adalah sumber ide dan inspirasi investasi kita.
Nah, tinggal kita peka enggak dengan hal ini?
Faktanya, apa yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah produk-produk yang punya potensi untuk menjadi instrumen investasi. Dan, sebagian besar produk emiten yang sahamnya melantai di bursa saham adalah produk yang paling banyak digunakan oleh konsumen individu—seperti kita sendiri, keluarga kita, tetangga, teman, dan semua orang yang bisa kita temui sehari-hari.
So, jika ada produk bagus, yang kamu pakai dan bikin kamu enggak pengin pindah merek, maka kamu harus berinvestasi pada produk tersebut.
2. Riset dan analisis lebih jauh
Ok, so, poin pertama di atas adalah awal pengamatan. Tapi, apakah hanya dengan begitu, kita bisa langsung cuan? Tentu saja, tidak, Ferguso. Kamu harus melanjutkan tips investasi saham dari Peter Lynch selanjutnya.
Ya, dari situ, tak berarti langsung saja kamu beli saham semua produk yang kamu atau orang-orang pakai begitu saja. Kamu butuh melakukan riset lebih lanjut.
Lynch juga melakukannya. Bedanya, ia punya full team. Kita punya diri sendiri. So, let’s do our homework then.
Beberapa poin yang digarisbawahi oleh Peter Lynch untuk mencari saham yang layak dibeli setelah pengamatan awal di antaranya:
- Persentase penjualan. Jika ada produk yang mampu menarikmu untuk berinvestasi, maka yang pertama kali harus dipastikan adalah persentase penjualan yang tinggi. Produk hebat, tapi hanya terjual 5% dari produksi enggak akan memberikan kepastian cash flow yang lancar bagi perusahaan tersebut.
- PEG ratio, atau Price/Earning to Growth Ratio, yaitu rasio penilaian terhadap tingkat pertumbuhan pendapatan. Perusahaan dengan PEG ratio sebesar 2 atau lebih artinya akan memberikan pertumbuhan yang cukup signifikan ke depannya, sehingga layak untuk menjadi salah satu koleksi dalam portofolio kita.
- Cek cash perusahaan, dan juga pastikan perusahaan tersebut punya utang yang tidak besar.
3. Investasikan dalam jangka waktu panjang
Tips investasi saham ketiga dari Peter Lynch terkait dengan horizon waktu berinvestasi.
Peter Lynch menyebutkan bahwa saham baru akan dapat memberikan pengembalian secara optimal setelah disimpan dalam waktu 10 – 20 tahun. Jika hanya disimpan dua atau tiga tahun, maka saham belum akan memperlihatkan performa terbaiknya. Saham apa pun jenisnya.
Lynch percaya, bahwa mengandalkan fluktuasi pasar jangka pendek saat trading saham itu sungguh tak sepadan dengan usaha atau effort yang harus dikeluarkan.
Nah, itu dia 3 prinsip utama dalam tips investasi saham ala Peter Lynch. Gimana? Simpel saja kan, ternyata? Pastinya, kamu juga bisa melakukannya.
Siap untuk berinvestasi saham sekarang?