Tunjangan hari raya, alias THR, adalah pendapatan non-upah yang biasanya diberikan kepada karyawan menjelang hari raya keagamaan. Besarnya umumnya setara gaji sebulan bagi karyawan dengan masa kerja minimal setahun, sesuai aturan pemerintah.
THR itu adalah hak setiap karyawan. Tujuan diberikannya adalah untuk membantu kesejahteraan pekerja di tengah meningkatnya kebutuhan selama periode hari raya. Nah, biasanya sih jumlahnya memang cukup banyak, minimal sekali gaji. Karena itu, THR perlu dikelola dengan bijak.
Ya, sebenarnya sih terserah saja sih, mau dipakai apa saja, mau buat konsumsi atau investasi. Karena begitu uang di tangan, itu sudah hak kita penuh untuk menggunakannya. Tapi, pengelolaan yang tepat akan memastikan dana ekstra ini memberi manfaat jangka panjang, bukan cuma habis tanpa bekas. Sayang banget dapat rezeki banyak, kok enggak ada manfaat maksimal. Ya kan?
So, kita akan (lagi-lagi) membahas strategi alokasi tunjangan hari raya ini; tentang pilihan investasi, serta perbandingan dampak investasi vs konsumsi, agar kamu dapat memanfaatkan THR untuk mempercepat pencapaian kebebasan finansial.
Strategi Pengelolaan Tunjangan Hari Raya
Sebelum membelanjakan tunjangan hari raya, buatlah rencana alokasi anggaran. Nah, ada formula yang bisa kamu pakai, yakni 10-20-60-10. Kayak gimana tuh?
1. 10% untuk Zakat/Donasi
Prioritaskan memenuhi kewajiban dan kepedulian sosial. Bagi yang muslim, sekitar 10% dari THR idealnya digunakan untuk membayar zakat fitrah maupun zakat mal, atau disumbangkan kepada yang membutuhkan. Jadi, kamu bisa berbagi rezeki tanpa mengganggu kebutuhan pribadi.
Baca juga: Prioritas THR Lebaran yang Sebaiknya Diutamakan
2. 20% untuk Tabungan dan Investasi
Sisihkan setidaknya 20% dari THR sebagai tabungan atau investasi masa depan. Anggap THR sebagai momentum memulai kebiasaan investasi demi mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
3. 60% untuk Kebutuhan Hari Raya (dan utang bila ada)
Maksimal 60% dari THR dapat dialokasikan untuk keperluan Lebaran dan kebutuhan pokok saat liburan. Termasuk biaya mudik, membeli makanan khas hari raya, pakaian baru, angpao, juga pembayaran tunjangan untuk pekerja rumah tangga.
Nah, kalau ada utang jatuh tempo atau tagihan tertunggak, alokasikan sebagian dari pos ini untuk melunasinya. Terutama utang berbunga tinggi, biar beban bunga tidak terus meningkat.
4. 10% untuk Dana Darurat
Sisihkan 10% terakhir dari THR sebagai dana darurat. Percaya deh, akan rasa aman setelah periode Lebaran usai kalau kamu punya dana ini.
Alokasi di atas tentu dapat disesuaikan menurut kondisi masing-masing, namun jadikan panduan tersebut sebagai acuan agar setiap rupiah dari THR memiliki pos yang jelas.
Ya, intinya, idealnya minimal 20-30% dari tunjangan hari raya dialokasikan untuk tabungan/investasi dan jangan sampai lebih dari 80% dihabiskan untuk konsumsi. Dengan disiplin alokasi, kamu dapat menikmati hari raya sekaligus tetap produktif secara finansial di masa depan.
Jangan Semua buat Konsumsi!
Kenapa memangnya? Kan katanya kalau tunjangan hari raya sudah di tangan, itu sudah hak kita?
Iya. Sangatlah penting untuk memahami perbedaan dampak menginvestasikan THR dibanding menghabiskannya untuk konsumsi semata.
Keuntungan investasi itu enggak hanya soal angka akhir yang lebih besar, tapi juga membangun aset dan pendapatan pasif.
Sebagai ilustrasi, misalnya kamu menerima THR, lalu 5 jutanya—katakanlah—kamu investasikan. Sekarang bandingkan, dana THR Rp5 juta diinvestasikan tiap tahun dengan imbal hasil rata-rata 8% per tahun. Ini moderat ya, di bawah rata-rata 9,6% per tahun dari reksa dana campuran unggulan di salah satu marketplace reksa dana besar. Setelah 10 tahun, akumulasi investasi bisa kurang lebih Rp72 juta loh.
Lah, kalau THR selalu habis dikonsumsi, berapa tuh kamu kehilangan peluangnya? Pastinya, hampir tidak ada nilai finansial tersisa.
Jika dana Rp72 juta tadi diinvestasikan lebih lanjut, hasilnya bisa memberikan pendapatan pasif (bunga, dividen, dan lain-lain) yang membantu keuanganmu setiap tahun. Inilah yang mempercepat tercapainya kebebasan finansial.
Sementara konsumsi memang memberikan kepuasan instan, tetapi manfaatnya umumnya enggak akan berkelanjutan. Banyak barang konsumsi (gadget, pakaian, dan sebagainya) nilainya menyusut seiring waktu. Bahkan, kadang tidak terpakai lagi setelah beberapa saat. Uang yang dibelanjakan untuk hal ini biasanya enggak akan “bekerja” lagi buat kamu di masa depan.
Dampak jangka panjang dari investasi memang luar biasa. Uang yang diinvestasikan berpotensi berkembang. Sebaliknya, uang yang dikonsumsi habis sekali pakai.
Ya, pastinya bukan lantas kamu enggak boleh menikmati hasil kerja keras. Kamu selalu bisa menyisihkan sebagian kecil THR untuk bersenang-senang. Cuma, ya kudu yang wajar saja, bukan seolah-olah dapat uang kaget rezeki nomplok.
Prioritaskan masa depan kamu. Dengan mengubah mindset agar lebih memilih investasi daripada konsumsi semata, kamu tengah menyiapkan “mesin uang” yang akan memperlancar jalanmu menuju FIRE.
Pastinya, keuntungan jangka panjang berupa keamanan dan kemandirian finansial jauh lebih bernilai daripada kesenangan sesaat. Jadi, berapa pun kamu mendapatkan tunjangan hari raya, meskipun sedikit, investasikanlah.
Tunjangan hari raya merupakan berkah finansial yang seharusnya dimanfaatkan dengan bijak. Dengan perencanaan alokasi yang tepat, disiplin menghindari kesalahan umum, serta komitmen untuk menginvestasikan sebagian dana tersebut, kamu bisa mengubah THR dari sekadar bonus belanja menjadi bekal penting masa depan.
Investasi dari dana THR, meskipun tampak kecil di awal, jika dilakukan rutin tiap tahun dapat mempercepat tercapainya berbagai tujuan finansial. Termasuk impian Financial Independence, Retire Early.
Baca juga: Berapa Gaji Ideal untuk Biaya Hidup di Jakarta dengan Nyaman?
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!