Keluarga mendiang pelawak legendaris Indonesia, Gogon, beberapa waktu yang lalu dikabarkan terpaksa menjual rumah mewah senilai Rp3.5 miliar yang diwarisi oleh Gogon. Keluarga menyebutkan, hal ini lantaran beratnya biaya perawatan rumah dan adanya warisan utang rentenir dari Gogon ke keluarganya.
Awalnya, rumah itu hendak dijadikan kos-kosan. Namun, karena satu dan lain hal, hunian itu dibuat menjadi hotel murah dengan tarif Rp150.000 hingga Rp200.000-an per malam. Saat tengah mengurus SIUP dan legalitas usaha, Gogon lebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa.
Selain warisan rumah besar, ada warisan utang juga pada rentenir. Bunganya konon ngeri, melebihi bank. Pinjaman Rp1 miliar, kalau dihitung sekarang udah Rp2 miliar lebih. Dengan demikian, keluarga pun memutuskan untuk menjual rumah tersebut untuk menutup warisan utang.
Well yes, sebagaimana kita tahu, Ketika seseorang wafat, maka utangnya harus dilunasi oleh ahli warisnya.
Dan, sebagai pejuang FIRE, pastinya kita enggak mau dong ya, meninggalkan warisan utang bagi keluarga? Apalah artinya FIRE, kalau akhirnya nanti jadi beban keluarga?
Jangan Tinggalkan Warisan Utang! Ini yang Harus Dilakukan
Kisah keluarga mendiang Gogon benar-benar mengingatkan kita semua tentang pentingnya mengelola utang dengan bijaksana, terutama saat kita berencana meninggalkan warisan untuk keluarga. Jangan sampai warisan utang termasuk dalam daftar warisan yang kita tinggalkan tersebut.
Untuk menghindari situasi serupa yang membuat keluarga terbebani dengan utang setelah kepergian kita, ada beberapa strategi spesifik yang dapat diambil.
1. Punya Asuransi Jiwa Itu Mutlak
Salah satu cara paling efektif untuk melindungi keluarga dari warisan utang adalah dengan memiliki asuransi jiwa yang cukup.
Jadi enggak sekadar premi murah premi mahal. Tapi pastikan, nilai polis cukup untuk melunasi semua utang yang ada, termasuk utang pribadi ke rentenir jika itu memang terjadi. Asuransi ini akan membayar sejumlah uang yang bisa digunakan untuk menutup utang tanpa harus menjual aset warisan.
Baca juga: Margot Robbie Melunasi Utang Ibu, Apakah Kamu Juga Lagi Berjuang di Hal yang Sama?
2. Penggunaan Lembaga Keuangan Resmi
Meminjam uang dari rentenir mungkin terdengar sebagai jalan pintas yang mudah saat kamu benar-benar membutuhkan dana cepat. Tapi, percayalah, jalan pintas ini bisa jadi jalan buntu dengan bunga yang bikin pusing.
Kalau memang membutuhkan pinjaman dana, lebih baik ke institusi yang lebih aman dan terpercaya, yaitu bank atau lembaga keuangan resmi yang diawasi oleh OJK.
Apa sih keuntungannya? Pertama, kamu tidak akan dibebani dengan bunga yang melambung tinggi. Bank dan lembaga keuangan resmi biasanya punya bunga yang diatur pemerintah. Kedua, semua proses peminjaman di lembaga keuangan yang terdaftar di OJK dilakukan secara transparan.
Ketiga, jika ada masalah atau perselisihan, kamu punya jalur resmi untuk mengadu. OJK selalu siap membantu menyelesaikan masalah antara kamu dan lembaga keuangan.
3. Dokumentasi dan Transparansi Keuangan
Mengapa ini penting? Karena dengan adanya dokumentasi yang baik, kamu dan keluargamu tidak akan kebingungan jika tiba-tiba harus mengambil alih keuangan. Semua sudah tercatat dengan jelas, siapa tahu apa yang dimiliki dan apa yang masih perlu dilunasi.
Dengan begitu, keluarga juga akan terbantu jika harus mengambil keputusan keuangan yang tepat dan cepat jika diperlukan.
So, jangan anggap remeh pentingnya dokumentasi dan transparansi keuangan. Ini bukan hanya tentang menjaga segalanya tetap teratur, tapi juga tentang memastikan keamanan dan kenyamanan keuangan keluargamu di masa yang akan datang.
4. Rencana Pengurangan Utang
Buat rencana pengurangan utang yang sistematis dan realistis. Jika memiliki utang besar, pertimbangkan konsolidasi utang atau restrukturisasi untuk mendapatkan bunga yang lebih rendah dan periode pembayaran yang lebih panjang.
Jangan buat target yang terlalu berat dan tak tercapai, tapi juga jangan terlalu longgar sehingga tidak ada kemajuan. Dengan pendekatan sistematis, pelan tapi pasti, kamu bisa mengurangi beban utang tanpa menambah stres ke hidupmu. Ingat, kunci dari mengurangi utang adalah konsistensi dan komitmen pada rencana yang kamu buat.
5. Pendekatan Hukum untuk Warisan Utang
Jika terjadi kematian dan meninggalkan utang yang besar, keluarga bisa berkonsultasi dengan pengacara untuk memahami opsi hukum yang tersedia. Pengacara bisa membantu negosiasi dengan para kreditur, mencari jalan keluar agar utang tidak terasa mengimpit.
Dalam banyak kasus, utang bisa diatur ulang atau bahkan ada bagian yang bisa dihapuskan, sehingga beban untuk ahli waris bisa lebih ringan. Jadi, saat menghadapi warisan utang, jangan panik—cari bantuan hukum dulu.
6. Edukasi Keuangan bagi Keluarga
Mendidik keluarga tentang pengelolaan keuangan adalah langkah preventif. Jadi, ajak mereka untuk belajar bareng tentang risiko meminjam uang melebihi kemampuan, cara membuat anggaran yang realistis, dan pentingnya menyisihkan uang untuk hari hujan.
Dengan begitu, semua anggota keluarga jadi paham gimana caranya menghindari utang yang bisa merugikan dan lebih siap dalam menghadapi situasi keuangan apa pun yang mungkin muncul. Singkatnya, ngobrolin uang bukan tabu, tapi tabungan buat masa depan yang lebih cerah.
7. Memiliki Dana Darurat
Dana darurat ini kayak jaring pengaman buat keuanganmu. Usahain untuk menjaga uang tunai setara dengan pengeluaran 6-12 bulan. Dengan begitu, kalau ada kejadian mendadak yang butuh uang, kamu enggak harus buru-buru ambil utang.
Dana ini bisa jadi penyelamat di saat yang enggak terduga, jadi mulai sisihkan sedikit demi sedikit dari sekarang. Gampang kan? Jadi, yuk, mulai buat dana darurat!
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, kita bisa meminimalkan risiko meninggalkan warisan utang yang berat bagi keluarga, dan sebaliknya meninggalkan warisan yang dapat mereka nikmati tanpa beban tambahan.
Baca juga: 3 Strategi Melunasi Utang secara Efektif
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!