Minat trading saat ini semakin meningkat di kalangan masyarakat. Tak jarang belakangan ini kita melihat banyak anak muda tajir melintir yang ternyata menghasilkan dari trading crypto.
Akhirnya kini banyak orang yang ingin ikut terjun dan berkenalan dengan yang katanya instrumen investasi masa depan ini. Tapi ingat ya, sebelum terjun di dunia trading, kamu perlu mempelajari dan memahami sistem kerja instrumen ini karena risikonya cukup besar.
Trading begini memang sangat diminati, terutama semenjak digitalisasi semakin maju dan tren mata uang kripto yang kian naik daun. Hal inilah penyebab valuasi crypto semakin moncer.
Tapi, sebelumnya tahukah kamu apa itu trading? Nah, penting banget untuk diketahui, trading adalah proses transaksi perdagangan dengan memperjualbelikan suatu komoditi. Nah, dalam konteks keuangan, yang diperdagangkan biasanya ya instrumen keuangan juga. Tujuan utamanya—kalau mau disimpelkan ya—mendapatkan cuan sebesar-besarnya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Udah kayak Proklamasi belom?
Trading sendiri memiliki berbagai macam jenis, misalnya trading crypto, trading forex, trading saham, atau trading emas. Kali ini, kita akan membahas seluk beluk terkait trading crypto.
[toc]
Apa itu Trading Crypto?
Konsep trading crypto sama dengan trading investasi lainnya, yang membedakan hanyalah objek transaksi yang berupa mata uang kripto atau cryptocurrency.
Kemunculan cryptocurrency ditandai oleh adanya blockchain di pasar mata uang digital. Jenis crypto sendiri beragam, ada bitcoin, ethereum, doge, dan lainnya. Nilai tiap crypto berbeda namun yang pasti bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Trading crypto adalah jenis perdagangan yang melibatkan pertukaran satu mata uang kripto dengan mata uang lainnya, membeli dan menjual koin, dan menukar uang kertas menjadi mata uang kripto.
So, aktivitas ini memiliki beberapa kesamaan dengan valuta asing (valas), ketika mata uang fiat dari seluruh dunia diperdagangkan 24 jam sehari. Kamu bisa melakukan trading crypto di bursa kripto yang sudah terdaftar di Bappebti.
Keuntungan Trading Crypto
Satu keuntungan dari trading crypto adalah kamu dapat terlibat tanpa menambang koin sendiri, yang prosesnya membutuhkan waktu, energi, pengetahuan teknis, dan banyak daya komputasi. Prinsipnya ya seperti trading saham persis.
Langkah pertama dalam trading crypto adalah mengetahui keuntungannya. Hal ini dapat membantu kamu memulai trading untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Berikut ini adalah keuntungan utama yang didapat trader.
Cryptocurrency beroperasi 24 jam
Pasar crypto terbuka untuk perdagangan 24 jam sehari karena tidak terpusat atau dikendalikan oleh pemerintah mana pun. Setiap individu dapat berdagang satu sama lain kapan saja. Ini sangat bermanfaat karena kamu dapat mengatur jadwal dan trading kamu sendiri kapan pun, di mana pun.
Di samping itu, sistem trading bitcoin merupakan perangkat lunak yang akan memperdagangkan bitcoin dan cryptocurrency atas nama kamu secara otomatis. Bahkan saat kamu sedang tidur atau berkumpul dengan orang yang kamu cintai di akhir pekan.
Transparansi
Dalam hal mentransfer uang, transparansi adalah hal utama. Dengan menggunakan teknologi blockchain, transaksi dapat dilihat tetapi informasi pribadi tetap tersembunyi.
Selain itu, ini meningkatkan keamanan penggunaan cryptocurrency karena protokol tidak dapat dimanipulasi oleh siapa pun, baik individu, organisasi, atau pemerintah.
Keamanan
Keamanan penting saat menginvestasikan uang. Pengguna bitcoin dapat mengendalikan transaksi mereka sendiri dengan menyimpan bitcoin di dompet digital. Selain itu, pencurian identitas bisa sangat ditekan potensinya, karena informasi pribadi tidak diperlukan dalam hal transaksi crypto.
Cryptocurrency bersifat fluktuatif
Sepanjang sejarah singkatnya, cryptocurrency yang ada telah mengalami volatilitas karena berbagai faktor. Terakhir kali bitcoin anjlok sangat rendah ketika banyak negara melarang peredarannya.
Dalam perdagangan yang sangat fluktuatif, bitcoin turun dalam perdagangan semalam. Nah, volatilitas inilah yang membuat pasar cryptocurrency begitu risky, tetapi sekaligus sangat menarik.
Selain keuntungan di atas, masih banyak hal yang akan kamu dapatkan dari trading crypto. Namun, kamu tetap harus waspada jangan sampai terlena hanya karena keuntungan yang menggiurkan. Pasalnya, kita bisa saja meraih keuntungan sampai ratusan kali lipat dalam waktu yang sangat singkat.
Risiko Trading Crypto
Meskipun keuntungan di atas terlihat sangat menjamin untuk masa depan finansial kamu, perhatian risiko yang juga bisa terjadi.
Potensi Kerugian Finansial
Bitcoin beberapa kali disebut sebagai bentuk lain dari skema Ponzi, sebuah scam terbesar sepanjang sejarah ketika orang-orang pintar memanfaatkan ketidaktahuan orang lain demi keuntungan pribadi.
Betapa tidak. Semakin banyak orang membeli bitcoin, itu menciptakan ekonomi gelembung. Ketika gelembung pecah, bitcoin akan menjadi tidak berguna. Hal ini membuat banyak orang yang memegang cryptocurrency jadi berniat untuk menjual, tetapi sayangnya dip-nya terlalu jauh sehingga tak terkejar lagi.
Terlebih tidak ada jaminan pengembalian investasi, yang ada hanyalah kerugian finansial yang sangat menyakitkan.
Minim Regulasi
Saat ini, pasar bitcoin beroperasi tanpa peraturan utama. Pemerintah tidak memiliki sikap yang jelas tentang cryptocurrency karena pasarnya terlalu baru. Lagi pula, dengan karakternya yang terdesentralisasi, otoritas mana pun jadi tak dapat menyentuh sistem blockchain ini.
Komoditi kripto juga belum pajak, yang dapat membuatnya menarik sebagai peluang investasi. Namun, kurangnya perpajakan dapat menyebabkan masalah jika bitcoin menimbulkan persaingan dengan mata uang pemerintah. Sampai sekarang, cryptocurrency belum menjadi mata uang yang dapat diterima secara luas, tetapi masa depan selalu berubah. Tidak ada yang tahu seperti apa keadaan pasar bitcoin dalam beberapa tahun ke depan.
Risiko Terkait dengan Transaksi Peer to Peer
Mata uang digital dapat diperdagangkan di berbagai platform online, melalui penyedia layanan pihak ketiga dan sebagai transaksi peer-to-peer antarpihak.
Banyak pasar hanya menyatukan rekanan tanpa menyediakan layanan kliring atau perantara, dan yang pasti, belum ada aturan bakunya. Dalam kasus seperti itu, semua risiko (seperti penjualan ganda) tetap harus ditanggung oleh setiap pihak yang terlibat langsung dalam transaksi.
Nah, kerugian di atas bukan untuk menakut-nakuti kamu, namun sebagai pengingat bahwa kamu perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum benar-benar memulai trading crypto.
However, semua kembali padamu. Jangan malu untuk bertanya pada yang lebih ahli untuk belajar lebih dalam agar nantinya kamu tidak salah langkah.