Banyak orang tertarik masuk ke dunia pasar modal, tapi belum benar-benar paham apa itu trading dan bagaimana cara kerjanya.
Sekilas memang terlihat seperti aktivitas yang rumit dan penuh risiko. Tapi di balik semua itu, ada peluang yang bisa dimaksimalkan, termasuk untuk tujuan jangka panjang.
Banyak yang membayangkan apa itu trading sebagai aktivitas sekadar duduk di depan layar dan menebak arah pasar. Padahal, ada sisi lain yang jarang dibahas, terutama soal hubungannya dengan passive income.
Buat yang penasaran dan ingin tahu lebih jauh, pembahasan berikut ini bisa jadi awalan yang membuka perspektif baru.
Penjelasan Apa Itu Trading
Apa itu trading? Aktivitas ini merely adalah aktivitas jual beli aset finansial dalam jangka waktu tertentu untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga. Aset yang diperdagangkan bisa berupa saham, mata uang (forex), komoditas, atau kripto.
Berbeda dari investasi yang berfokus pada pertumbuhan jangka panjang, trading biasanya dilakukan dalam waktu singkat—bisa hitungan menit, jam, atau hari. Tujuannya bukan menunggu nilai aset naik dalam jangka panjang, tapi memanfaatkan pergerakan harga dalam waktu singkat.
Seorang trader akan membeli saat harga dirasa cukup rendah, lalu menjual saat harga naik. Tapi tentu saja, risikonya juga tinggi karena harga bisa berubah sangat cepat, tergantung kondisi pasar, berita ekonomi, atau sentimen global.
Ada berbagai gaya yang perlu dipahami saat mulai mengenal apa itu trading. Misalnya seperti day trade (jual beli di hari yang sama), swing trade (memanfaatkan tren beberapa hari), hingga scalping (transaksi cepat dalam hitungan menit).
Cara ini cocok untuk yang siap belajar analisis teknikal dan psikologi pasar, serta siap menanggung risiko tinggi demi potensi keuntungan cepat. Untuk bisa sukses, perlu memahami analisis teknikal, kondisi pasar, dan mengelola emosi. Jadi, memahami apa itu trading secara menyeluruh penting sebelum benar-benar terjun agar tak hanya tergiur untung, tapi juga siap dengan risikonya.
Baca juga: Robot Trading, Bagaimana Membedakannya antara yang Asli dan Penipuan?
Potensinya untuk Membangun Passive Income
Setelah paham dasar apa itu trading dan bagaimana cara kerjanya, sekarang saatnya melihat sisi lain yang sering luput dari perhatian.
Banyak yang mengira aktivitas ini cuma cocok untuk mereka yang aktif di pasar setiap hari. Padahal, ada beberapa cara yang memungkinkan aktivitas ini tetap berjalan meski tanpa terus-menerus memantau layar. Di sinilah potensinya untuk membangun passive income mulai terlihat.
1. Auto-Trading atau Trading Bot
Auto-trading itu pakai program yang bisa beli atau jual aset otomatis. Bot ini dijalankan dengan strategi yang sudah ditentukan dari awal. Jadi, meskipun nggak memantau layar terus, transaksi tetap jalan.
Ini cocok buat yang sibuk atau nggak mau stres memikirkan grafik. Tapi tetap butuh waktu di awal buat menyusun strategi yang tepat.
Kalau strateginya bagus dan konsisten, hasil dari bot ini bisa jadi tambahan penghasilan. Bahkan bisa rutin dan stabil, tergantung setting dan kondisi pasar. Yang penting, sesekali tetap dicek biar nggak salah jalan.
2. Copy Trading
Copy trading bisa jadi jalan pintas buat yang baru mulai memahami apa itu trading. Cara ini bisa bikin pemula bisa ikut untung tanpa harus jago dulu.
Cukup pilih trader yang performanya bagus, lalu sistem akan otomatis menyalin transaksinya. Jadi kalau trader itu untung, akun yang menyalin juga ikut untung. Ini mirip kayak menyontek formulanya. Cocok buat yang belum sempat belajar teknikal, tapi tetap ingin coba hasil dari trading.
Beberapa platform bahkan bisa memberikan data performa lengkap, jadi bisa pilih trader yang sesuai. Tapi tetap ada risiko ya, karena nggak semua strategi cocok di semua waktu. Kuncinya ada di pemilihan trader dan pengaturan manajemen risikonya.
3. Penyedia Sinyal
Kalau sudah pengalaman dan punya strategi yang sering cuan, bisa dijadikan peluang bisnis juga. Salah satunya dengan jualan sinyal atau rekomendasi. Biasanya dikirim lewat Telegram, email, atau aplikasi khusus. Orang lain tinggal ikut sinyal itu tanpa analisis sendiri. Sinyal ini bisa dijual dalam bentuk langganan, per minggu atau per bulan.
Makin banyak yang percaya dan langganan, makin besar passive income-nya. Tapi tentu saja, sinyal yang dibagikan harus akurat dan punya rekam jejak yang jelas. Ini bisa jadi win-win: orang terbantu, kita juga dapat pemasukan tambahan.
4. Membangun Portofolio yang Konsisten
Kalau sudah paham apa itu trading dan punya strategi yang rutin dipakai serta terbukti untung, hasilnya bisa dianggap setengah pasif. Misalnya, cuma buka laptop beberapa jam sehari buat eksekusi. Selebihnya tinggal tunggu hasil.
Portofolio ini bisa jadi mesin cuan kalau dikelola disiplin. Harus konsisten, sabar, dan tahu kapan harus masuk dan keluar. Nggak asal-asalan, karena tetap ada risiko rugi kalau terlalu percaya diri.
Tapi kalau udah tahu pola dan gaya trading yang cocok, semuanya jadi lebih terarah. Hasilnya bisa diandalkan buat jadi sumber pemasukan rutin.
5. Afiliasi Platform Trading
Banyak platform yang punya program afiliasi. Cukup daftar, lalu sebar link afiliasi ke orang lain. Kalau ada yang daftar dan aktif lewat link itu, bakal dapat komisi. Komisinya bisa lumayan, apalagi kalau yang diajak aktif terus.
Ini bisa banget dijadikan passive income, apalagi buat yang punya komunitas atau audience. Misalnya di blog, YouTube, atau media sosial. Semakin banyak orang yang tertarik gabung lewat link itu, makin besar pendapatannya. Nggak perlu trading langsung, tapi tetap bisa menghasilkan cuan.
6. Pembuatan Kursus atau E-Book tentang Trading
Kalau udah paham apa itu trading dan dunianya luar dalam, kenapa nggak sekalian dibagikan dalam bentuk kursus atau e-book? Sekali bikin, produk ini bisa dijual terus tanpa harus dibuat ulang.
Misalnya bikin video tutorial, PDF strategi, atau panduan dasarnya. Ini cocok buat yang suka sharing dan ingin bantu pemula belajar dari nol.
E-book atau kelas online bisa dijual lewat platform khusus atau media sosial. Yang penting, isinya jelas, mudah dimengerti, dan sesuai kebutuhan pemula. Dari situ, bisa dapat penghasilan pasif yang terus mengalir. Apalagi kalau kualitasnya bagus dan banyak yang rekomendasikan.
Baca juga: Begini Cara Investasi Saham BCA untuk Investor Pemula
Memahami apa itu trading bukan cuma soal teknik beli dan jual, tapi juga soal melihat peluang jangka panjang yang bisa dijadikan sumber penghasilan tambahan. Dengan strategi yang tepat, beberapa cara trading bahkan bisa menghasilkan uang tanpa harus aktif terus setiap hari.
Memang butuh proses dan penyesuaian, tapi bukan berarti mustahil dijalani. Selama tahu batas risiko dan tidak tergoda cuan instan, trading bisa jadi bagian dari perencanaan keuangan yang lebih seimbang. Apalagi kalau tujuannya membangun passive income. Yang penting tetap belajar, disiplin, dan sesuaikan dengan gaya hidup masing-masing.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!