Apakah ini saat yang tepat mencairkan dana darurat karena Corona? Atau malah ada yang sudah habis dana daruratnya?
Gue tahu ini saat yang berat buat kita semua. Di tengah-tengah pandemik penyebaran virus COVID-19 rasanya roda ekonomi dunia melambat. Kalo belom boleh dibilang berhenti. Berat banget rasanya untuk beberapa orang.
Update tentang pandemik corona ini, bisa kalian buka di sini.
Trus mungkin ada beberapa orang yang mulai kepikiran buat mencairkan dana daruratnya. Tapi, apakah ini memang benar-benar saat yang tepat buat melakukannya?
Terutama untuk para pembaca blog ini yang rata-rata masuk dalam kategori kaum menengah Indonesia. Rangorang yang punya duit tapi mungkin belom banyak-banyak banget dan rata-rata masih jadi #PengabdiGajian.
Gue coba bahas tentang ini, semoga nyambung dan menjawab yang kita sama-sama punya.
Seperti biasa, manteman bisa langsung baca dari awal sampe akhir atau baca sesuai daftar isi di bawah ini:
Cairkan Dana Darurat Karena Corona?
- Darurat yang Bagaimana?
- Seberapa Lama Menggunakan Dana Darurat?
- Haruskah Panic Buying dan Cairkan Dana Darurat?
- Prioritas Kebutuhan Dibeli dengan Darurat
- Beli Investasi Murah Pakai Dana Darurat?
- Dana Darurat untuk Modal Usaha?
- Bagaimana Kalau Belum Punya Dana Darurat?
Kesimpulan: Perlukah Benar-benar Cairkan Dana Darurat Karena Corona?
Apakah Bijak Mencairkan Dana Darurat Karena Corona?
Seberapa Darurat Keadaan Kalian?
Buat kalian para kelas menengah Indonesia, semoga keadaan perlambatan ekonomi ini gak separah itu menghantam kalian ya. Meskipun #DirumahAja dan kerja dari rumah, semoga perusahaan tempat kalian bekerja tetap bisa terus membukukan penjualan dan keuntungan ya.
Gue tahu beberapa sektor industri sudah benar-benar mengalami perlambatan sampai mungkin harus berhenti sementara. Kayak otomotif misalkan. Beberapa brand otomotif sampe harus stop produksi selama beberapa waktu.
Uniknya, beberapa sektor lain justru malah membukukan peningkatan penjualan. Kayak penjualan retail dan juga usaha di bidang makanan.
Kalo balik ke pertanyaan, apakah saat yang tepat buat pakai dana darurat? Pertanyaan baliknya adalah seberapa darurat kondisi yang kalian hadapi?
Baca juga: Saat yang Tepat untuk Jual Reksa Dana
Dilihat dari tujuannya, kondisi darurat yang sampai mengharuskan dana daruratnya dicairkan adalah kondisi ketika kita kehilangan penghasilan bulanan. Kalo penghasilan menurun karena gaji hanya dibayar sekian persen gimana?
Untuk beberapa orang dengan gaya hidup emejing yang setiap bulan harus memenuhi begitu banyak keinginan, kondisi ini bisa jadi gawat. Tapi mungkin bukan kondisi darurat yang harus membuat dana darurat dicairkan.
Kalau yang terjadi adalah berkurangnya penghasilan, mencairkan dana darurat bukanlah solusinya.
Pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi biaya yang jadi beban gaya hidup. Ofkors harusnya udah gak nongkrong lagi kan? Masih suka belanja online? Kurang-kurangi dulu-lah.
Jangan biaya transport udah berkurang karena harus #DiRumahAja, gak harus beli makan di luar, eh belanja segala macem printilan gak penting malah ngegas. Stop menuruti keinginan ya. Prioritaskan kebutuhan.
Jangan sampe problem yang harusnya bisa diatasi dengan mengurangi pengeluaran malah bikin kita ngebobol dana darurat. Dana darurat cuma boleh dicairkan kalo ada kondisi sedarurat kehilangan penghasilan.
Seberapa Lama Menggunakan Dana Darurat?
Tentu saja jawabannya adalah tergantung seberapa banyak dana darurat yang sudah disiapkan. Apakah itu 1x atau dua kali penghasilan bulanan. Semakin besar tentu akan semakin tenang menghadapi situasi darurat yang sedang mendera kan?
Okelah kalo misalkan memang gak perlu ngomongin berapa besar dana yang sudah disiapkan. Sampe kapan sih gue boleh hidup dengan menggantungkan diri dari dana darurat?
Jawabannya cukup lugas dan sederhana.
Kalian boleh hidup menggunakan dana darurat sampai dengan bisa mendapatkan penghasilan lagi.
Baca juga: Target dan Dasar Keuangan Pribadi
Begitu sudah mendapatkan penghasilan, stop penggunaan dana daruratnya. Kalo penghasilan sudah dapat, sedikit demi sedikit bangun kembali dana daruratnya.
I know this thing is easier said than done. Tapi kalo memang sudah hidup dari mencairkan dana darurat, ya pastinya konsumsi pun harus dibatasi di kebutuhan-kebutuhan esensial saja. Tidak boleh pake dana daruratnya buat membiayai pengeluaran-pengeluaran yang bisa ditunda.
Gue berdoa semoga ini pandemik COVID-19 bisa segera selesai. Bisa segera diatasi dalam waktu kurang dari 6 bulan. Karena suka ataupun tidak, dunia usaha pasti terhantam dan dunia akan mengalami perlambatan global.
Ketika bicara berapa lama harus bertahan menggunakan dana darurat, selain tergantung seberapa banyak dana yang disiapkan juga harus memertimbangkan biar bisa bertahan selama mungkin. Karena bisa jadi pandemik ini akan bertahan lebih panjang dibandingkan simpanan dana darurat yang kita punya.
Jangan jor-joran pake dana daruratnya. Dihemat dan diusahakan agar dana daruratnya bisa bertahan lama.
Haruskah Panic Buying dan Cairkan Dana Darurat?
Gue rasa sekarang saatnya pasti udah lewat buat panic buying ya. Orang-orang sudah menerima kondisi sekarang ini sebagai kondisi yang dihadapi bersama.
Perlambatan ekonomi ini akan membuat semua orang mengalami masalah yang sama dengan yang kita hadapi. Tapi yang pasti, konsumsi kebutuhan hidup sehari-hari masih akan terus terjadi.
Baca juga: Resolusi Atur Duit 2020 untuk Bebas Rasa Bersalah
Karena permintaan yang akan terus ada, produksi barang-barang kebutuhan sehari-hari itu masih akan terus berjalan. Beras, gula, sayur mayur, bahan kebutuhan makanan yang lain akan terus dilakukan.
Jadi, percuma kalau kemudian kita ikut arus panic buying. Menumpuk barang-barang kebutuhan konsumsi yang seharusnya bisa dibeli di kemudian hari di depan. Toh tingkat konsumsi kita akan tetap dan tidak secara drastis meningkat kan?
Seperti beras, gula barang-barang kebutuhan lainnya. Sehari-hari, yang kita konsumsi juga akan segitu-segitu juga. Gak bakalan naik signifikan. Lebih-lebih, ada barang-barang yang memang akan busuk dan tidak bisa dipakai lagi apabila sudah lewat expiry datenya.
Malah, kalau misalkan memang harus mencairkan dana darurat, pergunakan sesuai prioritas-prioritas lain daripada dipakai untuk menumpuk barang-barang yang tidak diperlukan segera. Nah kita ngomongin prioritas nih habis ini.
Prioritas Kebutuhan Ketika Harus Cairkan Dana Darurat
Ngomongin prioritas belanja yang harus dilakukan ketika terpaksa harus mencairkan dana darurat. Hmmm… Tiap orang bisa jadi beda-beda kan prioritasnya ya. Tapi gue punya ide yang kurang lebih bisa diaplikasikan secara umum.
Pertama-tama, sisihkan anggaran buat kebutuhan konsumsi pokok makanan. Mulai dari beras, sayur mayur, lauk pauk dan keperluan dapur. Jumlah dana yang disisihkan hitung kurang lebih sampai selama 6 bulan. Para pakar memerkirakan wabah virus Corona ini akan bisa berlangsung selama itu kan?
Setelah itu, sisihkan untuk pengeluaran yang pasti tidak bisa ditunda. Seperti bayar atau beli pulsa listrik, sekolah anak dan juga paket data. Kebutuhan rumah tangga ini tidak bisa tidak dikeluarkan kan?
Kenapa kok paket data juga masuk ke sini? Karena paket data bisa jadi modal untuk mencari penghasilan di masa-masa seperti saat ini.
Baca juga: 7 Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan
Setelah itu apa lagi prioritas kebutuhan yang bisa dibeli dengan mencairkan dana darurat? Beli alat pelindung diri dan booster kesehatan. Seperti masker, multi vitamin dan hand sanitizer. Untuk masker, pilih masker kain yang bisa dicuci dan dipakai ulang untuk bisa menghemat pengeluaran. Multivitamin pun pilih yang memang sesuai keperluan badan kita. Tidak perlu jor-joran membeli dengan nominal yang fantastis.
Kalau keperluan-keperluan tadi sudah terbeli. Coba rem keinginan untuk belanja lagi. Karena nilai uang yang didapatkan dari mencairkan dana darurat bisa jadi terlihat besar. Hal ini bisa jadi memicu hasrat dan keinginan untuk berbelanja yang tak kunjung sirna.
Beli Investasi Murah Pake Dana Darurat?
Ada pertanyaan yang menggelitik gue. Dengan kondisi krisis karena pandemik Corona ini, harga-harga saham banyak perusahaan terdiskon gede-gedean. IHSG ambruk dari level enam ribuan rupiah ke level empat ribuan rupiah.
Harga saham perusahaan-perusahaan pun tumbang. Padahal, secara fundamental sebenarnya tidak banyak perubahan yang terjadi. Mungkin hanya beberapa bulan penurunan penjualan dan profitabilitas karena efek perlambatan ekonomi global.
Trus, apakah ini saat yang tepat buat beli? Apalagi ada duit lumayan dari hasil mencairkan dana darurat. Gimana? Beli murah atau nggak? Atau bahkan kalo lagi gak punya duit tapi gak ada masalah sama kerjaan, apakah sebaiknya mencairkan dana darurat untuk beli investasi saham yang murah ini?
Harga saham yang turun dalam bisa lebih turun lagi, sementara kebutuhan sehari-hari masih akan terus jalan. Tahan keinginan beli saham dengan dana darurat. Share on XBaca juga: Ketika Harga Saham dan Reksa Dana Jatuh
Ya karena gak ada yang bisa menjamin pekerjaan yang kita sekarang punya bakalan terus ada kalo ekonomi masih terus mandeg kayak sekarang kan? Sementara harga saham yang kalian beli dengan diskon gede-gedean belom tentu akan langsung rebound dalam waktu dekat dan kemudian balik ke harga sebelum ada hantaman pandemik ini.
Amit-amit nih ya, kalo misalkan sudah terlanjur mencairkan dana darurat dan dipake beli saham eh ndilalah perusahaan memutuskan tutup sementara. Njuk, piye? Dengan kondisi kayak sekarang, saham yang kalian pegang pun kecil kemungkinan akan mengalami kenaikan, lebih-lebih kenaikan signigikan. Kalo harganya turun piye?
Terutama kalo investasinya ada di saham perusahaan yang termasuk dalam sektor yang kehantam paling keras sama krisis ini. Kayak misalkan saham otomotif yang dalam kondisi sekarang ini, bisa-bisa perusahaan bahkan gak bisa jualan.
Mencairkan Dana Darurat untuk Modal Usaha?
Trus, bijak gak kalo mencairkan dana darurat untuk modal usaha?
Usaha yang bagaimana dulu? Dan apakah semua dana darurat dipakai untuk modal usaha tersebut juga bagaimana kondisi kalian?
Kayak misalkan gini. Pekerjaan masih ada dan income setiap bulan masih jalan. Karena krisis ini, manteman lihat peluang usaha yang menjanjikan. Jualan sayur segar untuk diantar ke rumah misalnya yang kita sebagai pengusaha hanya perlu mengeluarkan modal ketika ada pesanan. Yang seperti ini bisa dipertimbangkan untuk dilakukan. Tentu saja usaha ini bisa dijalankan karena adanya pengaturan work from home yang memungkinkan kalian untuk mengantar barang dagangan.
Karena stream income yang sudah jelas dengan margin keuntungan yang sudah hampir pasti bisa didapat, menggunakan dana hasil pencairan dana darurat pun masih ok untuk dipertimbangkan. Toh hasil akhir usaha ini adalah menambah pemasukan keluarga.
Baca juga: 10 Website Keuangan untuk Pinter Atur Duit
Trus usaha yang bagaimana yang harus dihindari?
Usaha yang membutuhkan penggunaan modal yang cukup besar di awal untuk membeli persediaan, sementara market cukup kompetitif dan kita belum punya target market yang jelas. Berjualan masker dan hand sanitizer misalnya.
Apabila menyaratkan pembelian yang cukup besar di awal, kemudian harus mencari sendiri pembelinya dan kemudian mengurus pengirimannya. Kalau memang tidak punya komitmen besar untuk menjalankannya dengan serius, gue rasa mending gak usah dan simpen baik-baik dana daruratnya daripada habis dan tertahan di persediaan barang yang harus kalian jual.
Sekali lagi, menggunakan dana darurat untuk modal usaha bukanlah satu hal yang terlarang, selama memang yakin usahanya akan bisa menghasilkan dana tambahan sebagai sumber pemasukan. Tapi kalo gak yakin bisa melakukannya, lebih baik pergunakan dana daruratnya untuk jaga-jaga menghadapi kondisi yang jauh lebih buruk.
Bagaimana Kalau Belum Punya Dana Darurat?
Well, kalo belom punya dana darurat sih ya mau gak mau terpaksa kalian harus hidup dengan duit yang ada. Gaji masih dapat? Atur baik-baik bagaimana pengelolaan gajinya. Balik lagi ke prioritas belanja tadi. Utamakan kebutuhan pokok sehari-hari.
Kalo udah gak ada gaji dan gak ada dana darurat piye? Well, you are pretty much screwed. Sorry.
Tapi, dengan kondisi seperti itu ya jangan jadi menyerah. Usahakan apa yang bisa diusahakan. Cari penghasilan melalui proyek-proyek freelance online. Atau tawarkan tenaga dan keahlian ke teman dan tetangga yang mungkin membutuhkan.
Baca juga: Memilih Antara Deposito dan Reksa Dana Pasar Uang untuk Simpan Uang
Sesuaikan gaya hidup yang dijalani dengan kemampuan yang kalian miliki sekarang. Kalo perlu tanam sayur sendiri ya tanam sayur sendiri buat dimakan. Jual apa yang bisa dijual untuk dijadikan modal usaha untuk menghasilkan pendapatan bulanan.
Dan kemudian ingat masa-masa seperti ini.
Ketika nanti kondisi keuangan lebih stabil dan bisa menghasilkan lebih banyak, mulai bangun dana daruratnya. Jangan tunggu nanti dulu dan gak peduli seolah-olah nanti gak akan kenapa-kenapa.
Semoga krisis ini bisa cepat berlalu.
Kesimpulan: Benar-benar Perlukah Mencairkan Dana Darurat Karena Corona?
Jadi, kesimpulannya apakah benar-benar perlu mencairkan dana darurat yang kita miliki?
Tergantung kondisi yang dihadapi saat ini. Kalau misalkan memang kita masih mendapatkan penghasilan bulanan tetapi dengan jumlah yang jauh lebih kecil, mencairkan dana darurat bisa ditunda. Yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan gaya hidup dengan level penghasilan saat ini.
Akan tetapi, kalau saat ini sudah sama sekali tidak punya penghasilan untuk hidup, mencairkan dana darurat sepertinya tidak dapat dihindari. Yang harus dilakukan kemudian adalah terus berusaha untuk mencari penghasilan bulanan yang baru sambil mengatur penggunaan dana darurat agar bisa bertahan selama mungkin.
Lagi-lagi gue berdoa semoga krisi ini bisa segera berlalu dan kita bisa sehat dan selamat melewatinya.
Kalo ada yang mau didiskusikan, monggo share pendapat kalian lewat komen ya. Atau kalo nggak bisa juga kirim email ke gue:
Ato colek media sosial gue:
Instagram: @danirachmat
Twitter: @danirachmat
Marintje
Mas dani, lagi hiatus dari dunia perIGan ya? Mau nanya agak ga nyambung ya krn saya malah baru mau belajar bikin dana darurat nih. Misalnya target dana darurat sebesar XXX tercapai dalam 2.5 taun, itu kelamaan ga sih? Faktor2 apa saja yg harus dipikirkan ya dalam membangun dana darurat
dani
Nggak kok, gak kelamaan. Sesuai kemampuan saja. Dimulai dari yang kecil dulu. Ditambah dengan seiring waktu.
Dila
trims mass Dan..
skrg semua gundahku terjawab sudah. semoga kita dan keluarga selalu diberi kemudahan dan dijauhkan dari kesulitan, aamiin..
dani
Amiiiin! Maturnuwun!