Cara investasi saham itu mudah kok. Tapi, memang butuh trik khusus biar terkelola dengan baik.
Seneng banget sih, sebenarnya, liat rangorang makin semangat investasi saham. Apalagi di kondisi sekarang, ya kan? Ketika IHSG sebenarnya rerata menunjukkan warna merah, tapi banyak banget yang optimis dan justru melihat ini sebagai peluang buat belanja saham diskon. Ya, at least di feed media sosial saya ya.
Terus kemarin, ketika grafiknya naik ke ranah hijau–terutama para blue chip–seakan seisi timeline merayakannya dengan gegap gempita, bak timnas Indonesia menang Piala Dunia aja.
Nah, buat kamu yang sekarang lagi niat untuk mulai investasi saham, enggak pernah ada kata terlambat buatmu. You can always start whenever you are ready. Tapi memang, kamu harus banyak belajar dulu, karena investasi saham kalau dilakukan tanpa bekal wawasan yang cukup, adanya malah bikin rencana keuangan jadi kacau.
So, artikel ini ditulis untuk membantumu mengawali perjalanan bersama investasi pasar modal, terutama saham. Cara investasi saham yang paling mudah akan ditulis step by step di sini, pun kita akan bahas hal-hal mendasarnya juga yang harus kamu tahu.
So, ikuti saja sampai artikel ini selesai ya. Tapi, ya kalau mau baca sesuai kebutuhan kamu ya boleh saja. Tinggal ikuti saja daftar isi berikut.
[toc]
Apa Itu Saham?
Yes, sebelum sampai ke soal cara investasi saham yang paling mudah, kita bahas dulu pengertian saham, dan hal-hal yang harus kamu tahu lainnya juga dulu.
Saham, kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, artinya adalah:
- surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.
- hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagi dalam pemilikan dan pengawasan.
Secara singkatnya, saham adalah bukti kepemilikan kita pada suatu perusahaan. Membeli saham–seperti halnya kita beli handphone, tas, beli cireng–yang tadinya “dimiliki” oleh penjual untuk berpindah tangan kepemilikannya ke kita.
Bak seorang reseller, kita membeli barang, untuk kemudian dijual lagi, pastinya kita mengharapkan ada selisih harga yang akan menjadi keuntungan kita. Kalau misalnya kita beli tas branded, beli di harga Rp20 juta, maka kita jual lagi sebisa mungkin di atas harga itu kan? Demikian juga dengan saham.
Setiap pemilik saham, yang membeli surat berharga ini, akan menyimpannya. Dan ketika waktunya tepat–karena memang naik turunnya harga ditentukan oleh pasar, alih-alih margin keuntungan kalau kita jualan barang–si pemilik saham bisa menjual kembali sahamnya dan mendapatkan keuntungan. Ini lepas dari soal tujuan keuangan loh ya.
Ya, analoginya sih gitu.
Gampang kan?
Jadi, saham itu judi? Ya enggak, hawong itu kita jual beli produk kok. Macam reseller. Cuma produknya berupa surat berharga, dengan sedikit perbedaan saja di prosesnya. Tapi secara prinsip mah sama. Beli di harga bagus (rendah), jual di harga bagus (tinggi), dan kita mengharapkan keuntungan.
Udah gitu doang.
Cara Investasi Saham yang Mudah
Ya, kalau mau investasi termudah sekarang ini sudah pasti yang online-online aja. Bisa sih kamu mendatangi kantor sekuritas ataupun bank, yang akan langsung dibantuin sama customer service. Ikuti saja semua instruksi mereka.
So, ini adalah cara investasi saham yang paling mudah via online ya.
1. Pilih perusahaan sekuritas
Untuk bisa bertransaksi saham, maka kamu harus punya RDN, alias rekening dana nasabah. RDN ini biasanya ada di bank, yaitu bank kustodian. Untuk bisa mendapatkan RDN, kamu perlu membuka rekening dulu melalui perusahaan sekuritas.
So, yang pertama, kamu harus memilih sekuritas di mana kamu hendak “ajak partner”-an.
Rekening Dana Nasabah adalah rekening untuk menampung dana ketika kamu bertransaksi saham. Untuk beli saham, kamu harus punya deposit dulu di RDN. Untuk jual saham, kamu juga harus punya RDN untuk menampung uang hasil penjualanmu.
Nah, yang paling penting dari pemilihan perusahaan sekuritas ini adalah pilihlah perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Agar lebih mudah, pilih saja sekuritas yang punya aplikasi sendiri di Play Store ataupun AppStore. Ini udah yang paling praktis banget. Tinggal unduh, lalu register untuk membuat rekening.
2. Lengkapi dokumen
Untuk bisa memiliki rekening di sekuritas, kamu harus memenuhi beberapa syarat. Biasanya sih enggak beda-beda amat dengan syarat membuka rekening di bank biasa.
Beberapa dokumen yang biasanya diminta antara lain:
- Identitas diri
- NPWP
- Salinan buku tabungan
Biasanya, setelah dokumen dikirimkan, pihak sekuritas akan meminta verifikasi dengan cara memintamu untuk foto selfie sembari memegang kartu identitas.
Tak lama setelahnya (biasanya sih paling lama 1 hari kerja) akun sekuritasmu sudah bisa aktif.
Kembali ke atas
3. Setor dana ke rekening
Seperti yang sudah ada di atas, untuk bisa membeli saham, maka lebih dulu kamu harus memiliki deposit dalam rekening dana nasabah.
Untuk mendeposit ini, kamu tinggal transfer seperti biasanya. RDN kan ada nomor rekening khususnya, ya itu dia yang menjadi tujuan transfer kamu. Kamu bisa mentransfernya dari ATM, m-banking, i-banking, atau dompet digital juga bisa.
Pasti gampanglah ini prosesnya.
4. Transaksi saham
Jika sudah ada uang di rekeningmu, maka saat itu juga kamu sudah bisa membeli saham.
Di artikel yang ini, ada sedikit tip memilih saham dengan melihat sekelilingmu.
Biasanya aplikasi sekuritas punya daftar emiten sesuai yang ada di BEI. Ada sekuritas yang melayani investasi reksa dana, saham, dan jenis surat berharga lain, dan semua sudah ada dalam menu di aplikasinya.
Coba eksplor saja, sekuritasmu punya layanan apa saja.
Untuk membeli saham, kamu tinggal menelusur daftar emiten. Dari situ biasanya juga disediakan berbagai fitur untuk membantumu memutuskan saham mana yang paling baik untuk dibeli. Ada yang menyediakan Robo Advisor, ada yang memberikan statistik-statistik yang lengkap.
Nah, di sinilah hasil belajar investasi saham kamu akan diuji. Sampai seberapa dalam kamu mampu melakukan analisis, saham mana yang paling oke untuk dikoleksi.
Transaksi saham BEI berlangsung hanya di hari dan jam kerja, Senin – Jumat pukul 09.00 sampai pukul 16.00, dengan jeda istirahat siang pukul 12.00 – 13.00. Tapi di pukul 15.00 biasanya sudah masuk ke fase menjelang penutupan. Sebaiknya sih kamu bertransaksi sebelum itu saja.
Kalau saya sih biasanya antara pukul 10.00 – 11.00 atau pukul 14.00 – 14.30.
5. Settlement
Ini adalah tahap penyelesaian transaksi di bursa, waktunya T + 2, untuk proses penjualan saham.
Maksudnya, ketika kamu menjual saham milikmu, selambat-lambatnya 2 hari kerja setelah transaksi berlangsung, pihak sekuritas akan melakukan transfer hasil penjualannya ke akun RDN kamu.
Setelah uang masuk ke RDN, barulah kamu bisa memindahkannya ke rekening pribadimu.
Kesimpulan
Nah, demikianlah cara investasi saham yang paling mudah. Kamu, investor pemula, pasti juga dengan mudah melakukannya.
Jangan ragu untuk tanya-tanya ke pihak sekuritas, kalau ada yang belum paham. Seharusnya sih mereka akan selalu siap untuk membantu. Kalau enggak, ya pindah aja ke sekuritas lain yang lebih helpful. Hahaha. Gampang toh?