Kemarin sempat baca di salah satu media online Indonesia, bisnis.com, bahwa 61.7% anak muda Indonesia tidak punya dana darurat, tidak peduli investasi.
Waduh! Padahal dana darurat adalah elemen penting dalam rencana FIRE.
Kira-kira apa ya yang menjadi penyebabnya? Di artikel asalnya sih enggak dijelaskan secara detail. Tetapi, kalau melihat gambaran secara umum, bisa saja karena beberapa hal yang tadinya dirasa sepele, tetapi ternyata berimbas pada kesehatan finansial.
Penyebab Anak Muda Enggak Punya Dana Darurat
Satu hal yang perlu digarisbawahi, bahwa anak-anak muda ini sebenarnya tidaklah punya edukasi finansial yang minim. Masih dari berita yang sama, ditulis kalau sebanyak 61%, anak muda mengaku telah mengerti atau akrab dengan konsep-konsep dasar dalam manajemen keuangan.
Nah, kok bisa jadi enggak punya dana darurat?
Ternyata, di paragraf selanjutnya dijelaskan, bahwa mayoritas dari mereka menghadapi kesulitan dalam menerapkan praktik pengelolaan keuangan yang efektif.
Terkait dengan hal tersebut, bisa jadi beberapa hal ini nih yang jadi akar masalahnya.
1. Pengeluaran Besar
Gaya hidup mewah dan kecenderungan mengikuti tren terkini sering kali membuat pengeluaran anak muda zaman sekarang melonjak di atas pendapatan. Kok bisa gitu? Tekanan dari teman sebaya dan standar yang dilihat di media sosial adalah beberapa pemicunya.
Hal ini membuat banyak orang merasa harus memenuhi ekspektasi tertentu, membelanjakan uang untuk hal-hal yang sebenarnya enggak mereka butuhkan. Hal ini mempersempit kemungkinan untuk menabung, apalagi membentuk dana darurat.
Ketika kebiasaan berbelanja enggak terkendali, ruang untuk menyisihkan uang menjadi sangat terbatas. Menemukan keseimbangan antara keinginan dan kebutuhan menjadi kunci untuk menghindari situasi di mana pengeluaran terus menggerus kemampuan finansial.
2. Gampang Ngutang
Masih ingat kasus pelamar ditolak karena BI Checking jelek? Nah, itu tuh jadi penyebab juga mengapa anak muda susah punya dana darurat.
Utang bisa menjadi beban berat. Beban ini sering mengambil porsi besar dari pemasukan bulanan, membuat ruang untuk menabung menjadi sempit.
Tanpa ruang untuk bernapas finansial, memisahkan sejumlah uang untuk situasi darurat menjadi lebih sulit. Memahami cara mengelola utang secara efektif adalah langkah penting untuk menghindari jebakan finansial ini dan memastikan ada simpanan untuk masa-masa sulit.
3. Terlalu Optimis
Sebenarnya ini juga enggak salah sih. Namun, optimisme berlebih tentang masa depan sering kali membuat anak muda mengesampingkan kebutuhan untuk dana darurat.
Banyak yang berasumsi pendapatan akan terus meningkat, kondisi perekonomian selalu baik, sehingga merasa enggak perlu menyiapkan diri untuk kemungkinan keuangan yang tak terduga.
Namun, realita sering kali berbeda. Enggak pernah ada jaminan pendapatan akan selalu naik, dan tanpa dana darurat, situasi tak terduga bisa menjadi lebih sulit untuk dihadapi. Memiliki pandangan realistis tentang masa depan dan mengakui pentingnya persiapan keuangan adalah langkah kunci menuju keamanan finansial.
4. Suka Menunda
Menunda-nunda menjadi hal yang umum, khususnya saat harus membuat keputusan finansial penting seperti memulai menabung untuk dana darurat. Kebiasaan ini bisa membuat kamu terjebak dalam siklus yang sama tanpa pernah benar-benar memulai.
Kalau dibiarkan terjadi, enggak cuma menunda kemajuan keuangan, kamu juga akan sulit mencapai kestabilan finansial. Mengatasi kebiasaan menunda memerlukan langkah konkret dan komitmen untuk segera bertindak, memastikan keamanan finansial enggak hanya menjadi rencana tapi kenyataan.
5. Enggak Punya Tujuan Finansial yang Jelas
Tanpa tujuan keuangan yang jelas, termasuk rencana untuk dana darurat atau FIRE, siapa saja akan bingung dalam mengelola keuangan.
Ya kan ibaratnya pengin pergi, tapi enggak tahu ke mana. Ya, jadinya muter-muter aja kali di tempat. Enggak nyampe-nyampe.
Tanpa arah yang pasti, sulit untuk menemukan motivasi untuk menabung atau membuat keputusan keuangan yang bijak.
Menetapkan tujuan keuangan yang spesifik dan realistis bisa menjadi pemicu untuk beraksi, memudahkan pengelolaan keuangan sehari-hari, dan membangun fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan.
Memulai dengan langkah kecil menuju tujuan yang lebih besar dapat membuat proses ini lebih terjangkau dan kurang menakutkan.
Mulai Bangun Dana Darurat Sekarang!
Jadi, yang mana yang menjadi alasanmu untuk enggak segera punya dana darurat? Penyebab pertama, kedua, ketiga, keempat, atau kelima? Atau malah ada yang lain lagi?
Ckckck. Presiden aja sudah mau ganti, masa kamu mau gini terus?
Yuk, mumpung masih awal tahun, vibes untuk memperbaiki kondisi masih bagus. Segera buat rencana keuangan untuk membangun dana daruratmu sendiri.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!