Dana pendidikan anak merupakan salah satu komponen penting yang perlu diperhitungkan dalam rencana FIRE. Kenapa harus masuk?
Alasan terbesarnya karena pendidikan adalah salah satu pengeluaran terbesar yang akan dihadapi oleh banyak keluarga. Apalagi mengingat pendidikan biasanya berlangsung selama dua dekade atau lebih, biaya ini bisa sangat signifikan dan dapat memengaruhi kemampuan keuangan keluarga.
Jika biaya pendidikan anak tidak diperhitungkan secara cermat, hal ini dapat mengganggu rencana keuangan jangka panjang, termasuk dana pensiun.
Misalnya nih, kita enggak mempersiapkan dana pendidikan anak yang dasar. Karena satu dan berbagai hal, ternyata perlu biaya yang tinggi. Saat itu, hanya dana pensiun yang sudah terkumpul. Nah, mau enggak mau, dana pensiun “dipakai dulu”. Yang seperti ini, dapat mengurangi kemampuan kita untuk pensiun lebih awal atau mencapai kemandirian finansial sesuai dengan prinsip FIRE.
Memang sih, ada opsi beasiswa buat dana pendidikan anak. Namun, enggak semua anak bisa memenuhi kualifikasi beasiswa tersebut. Di sisi lain, bisa jadi memang ada opsi lain untuk membiayai pendidikan, tetapi tetap akan lebih safe jika kita punya rencana yang komprehensif kan?
Merencanakan biaya pendidikan sebagai bagian dari FIRE memberikan lebih banyak fleksibilitas dan keamanan. Kita pun akan lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan yang tidak terduga tanpa harus mengorbankan tujuan finansial lainnya.
Oleh karena itu, dalam konteks FIRE, pengelolaan dan perencanaan dana pendidikan enggak hanya membantu memastikan pendidikan yang berkualitas untuk anak-anak, tetapi juga penting untuk menjaga keselarasan dengan tujuan keuangan jangka panjang yang ingin dicapai.
Komponen Biaya Pendidikan
Nah, untuk bisa membuat rencana, pastinya kita harus tahu kebutuhan kita. Untuk bisa membuat rencana dana pendidikan anak, kita juga harus tahu kebutuhan pendidikan anak kita seperti apa.
Umumnya, biaya pendidikan terdiri atas beberapa komponen berikut.
1. Pendidikan Dasar dan Menengah
Pendidikan dasar dan menengah ini maksudnya untuk SD, SMP, hingga SMA. Umumnya terdiri atas:
- SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan): Biaya rutin yang dibayarkan per term atau tahunan.
- Seragam dan Perlengkapan Sekolah: Pakaian, sepatu, tas, dan alat tulis.
- Buku dan Bahan Pelajaran: Termasuk buku teks dan bahan ajar lainnya.
- Kegiatan Ekstrakurikuler: Biaya untuk klub, olahraga, atau kegiatan lainnya.
- Biaya Tambahan: Seperti uang jajan, transportasi, dan lainnya jika ada.
2. Pendidikan Tinggi (Universitas)
Nah, pendidikan tinggi ini komponennya biasanya ya berbeda dari pendidikan dasar dan menengah. Apalagi kalau kuliahnya di kota lain. Umumnya terdiri atas:
- Biaya Kuliah: Uang kuliah yang biasanya jauh lebih mahal daripada sekolah dasar atau menengah.
- Akomodasi: Biaya hidup di asrama atau sewa apartemen jika bersekolah jauh dari rumah.
- Buku dan Perlengkapan Akademik: Termasuk alat tulis lanjutan, buku teks, laptop, atau yang lainnya.
- Transportasi: Biaya perjalanan ke kampus atau biaya untuk pulang ke rumah selama liburan.
- Biaya Hidup Lainnya: Makanan, hiburan, dan pengeluaran pribadi.
Nah, tidak semua komponen harus masuk ke dalam pos dana pendidikan anak secara khusus. Hal ini bisa memperingan operasional dan menjaga cash flow untuk kebutuhan lainnya juga.
Misalnya, kebutuhan untuk makan anak-anak dan transportasi bisa masuk ke anggaran rutin harian. Yang perlu dimasukkan dalam anggaran khusus rencana pendidikan adalah seperti SPP, uang gedung, uang pangkal, uang seragam, uang kegiatan, UKT, dan sejenisnya.
Untuk bisa membuat perencanaan, kamu tentu harus melakukan survei. Dengan begitu, kamu tahu nominal masing-masing komponen yang diperlukan. Setelah itu, hitung dengan rumus future value. Asumsikan inflas sesuai kondisi saat ini—yes, do your homework: riset!
Untuk cara menghitungnya, ada banyak kalkulator future value yang bisa digunakan. Salah satunya Calculator.net.
Baca juga: Contoh Rencana Finansial untuk Dana Pendidikan Anak
Strategi Pengalokasian Dana Pendidikan Anak
So, setelah ketemu nominal-nominalnya, sekarang waktunya untuk membuat strategi pengalokasian dana. Ingat, kuncinya adalah seimbang.
Berikut adalah beberapa strategi pengalokasian dana pendidikan anak yang dapat diintegrasikan ke dalam rencana FIRE secara umum.
1. Memilih Jenis Investasi untuk Pendanaan Pendidikan
Ada beberapa instrumen investasi uang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan dana pendidikan anak ini. Apalagi kalau time horizonnya masih cukup jauh, makin banyak instrumen yang bisa kamu manfaatkan.
- Saham, menawarkan potensi pertumbuhan modal yang tinggi dan dapat memberikan dividen yang membantu dalam pertumbuhan dana jangka panjang. Namun, risikonya pasar saham dapat sangat volatil dan dana dapat mengalami penurunan nilai yang signifikan dalam jangka pendek. Karena itu, instrumen ini butuh manajemen risiko yang baik.
- Reksa dana, memiliki tingkat risiko yang cukup manageable, karena beragam jenisnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Karena itu, instrumen ini dikatakan dapat memberikan keseimbangan antara pertumbuhan dan keamanan. Namun, harus ingat, bahwa ada biaya pengelolaan yang dapat mengurangi total pengembalian, dan kinerja sangat bergantung pada manajer dana.
- Obligasi, misalnya obligasi pemerintah yang umumnya lebih stabil dan aman dibandingkan saham. Instrumen ini mampu memberikan penghasilan tetap yang dapat diandalkan. Namun, obligasi tetap risiko, yakni pada bunga dan kredit, terutama jika suku bunga naik atau penerbit obligasi mengalami kesulitan keuangan.
2. Membuat Aloksi Aset yang Seimbang Antara Keamanan dan Pertumbuhan
Nah, ini prinsip yang kudu diingat saat mulai membuat rencana keuangan untuk dana pendidikan:
- Untuk dana yang jangka waktu penggunaannya masih lama (misal anak masih balita), alokasi dapat lebih agresif dengan proporsi lebih besar pada saham.
- Seiring dengan mendekatnya waktu penggunaan dana, seperti anak yang akan memulai kuliah, alokasi harus bergeser ke aset yang lebih konservatif seperti obligasi dan reksadana pendapatan tetap, untuk mengurangi volatilitas dan risiko kerugian modal.
- Selalu diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko. Ini termasuk investasi di berbagai kelas aset, sektor, dan geografi.
So, seperti apa “ramuan” yang pas untuk investasi yang optimal, semua kembali ke kebutuhan masing-masing. Enggak ada investasi yang akan cocok untuk semua orang, karena itu do your own research!
3. Manfaat dan Risiko dari Masing-masing Jenis Investasi
Manfaat dan risiko masing-masing instrumen harus dipahami betul.
Misalnya, investasi seperti saham lebih berisiko tetapi menawarkan pertumbuhan yang lebih tinggi, yang cocok untuk jangka panjang. Obligasi lebih aman tetapi tumbuh lebih lambat, cocok untuk investasi ketika sudah mendekati periode penggunaan dana.
Ada pengaruh inflasi juga. Dalam jangka panjang, saham lebih mungkin mengatasi inflasi dibandingkan obligasi atau produk tabungan.
Sementara itu, investasi dalam saham atau reksa dana biasanya lebih likuid dibandingkan dengan properti atau obligasi jangka panjang, memberikan fleksibilitas lebih jika dana mendadak dibutuhkan.
Dengan strategi yang tepat, alokasi dana pendidikan dalam rencana FIRE tidak hanya memenuhi tujuan pendidikan anak tetapi juga mendukung tujuan keuangan jangka panjang tanpa mengorbankan kemandirian finansial dan rencana pensiun dini.
Baca juga: 7 Kesalahan Perencanaan Dana Pendidikan Anak yang Membuatnya Jadi Kurang Maksimal
Kesimpulan
Mengatur dana pendidikan anak dalam konteks strategi FIRE merupakan langkah penting yang memungkinkan keluarga untuk mencapai kemandirian finansial sambil memastikan pendidikan berkualitas untuk anak-anak.
Kenaikan biaya pendidikan yang konsisten di atas inflasi umum memang menuntut perencanaan keuangan yang matang dan strategi investasi yang efektif.
Memiliki rencana yang solid untuk pendidikan anak adalah investasi terbaik dalam masa depan mereka dan kesejahteraan keuangan keluarga. Kunci dari kesuksesan ini adalah memulai dini, tetap disiplin dalam menabung dan berinvestasi, serta selalu menyesuaikan rencana dengan kondisi keuangan dan tujuan keluarga yang berkembang.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!