Pensiun merupakan masa ketika seseorang telah mencapai usia tertentu dan diharuskan untuk berhenti bekerja. Di satu sisi, rencana pensiun ini cukup dinanti oleh sebagian orang, karena akhirnya mereka bisa beristirahat dan menikmati masa tua bersama keluarga. Namun di sisi lain nih, masa pensiun ini akan mendatangkan kekhawatiran lho. Terutama soal dana pensiun.
Ya, kekhawatiran kebanyakan orang biasanya terkait dengan masalah finansial.
Daftar Isi
Kebutuhan Finansial di Masa Pensiun
Pemasukan pada saat pensiun memang akan berkurang drastis, apalagi jika tidak memiliki passive income yang cukup, terasa sekali berkurangnya. Untuk para pegawai negeri memang memiliki tabungan dana pensiun bulanan, namun jumlahnya tidak seberapa jika dibandingkan gaji saat masih aktif bekerja. Paling yang bisa diterima adalah 30%-nya saja.
Apalagi ya, mereka yang bukan pegawai negeri sering kali tidak memikirkan akan manfaat dana pensiun untuk masa depan. Buat para milenial saat ini tuh, terutama. Kebanyakan dari mereka memakai uang mereka sampai habis untuk life style.
Salah? Ya enggak sih. Nggak salah kalau lantas ya nerimo-nerimo saja kalau kemudian nggak pernah benar-benar bisa pensiun. Bisa-bisa umur sudah tua, tapi tetap harus bekerja demi memenuhi kebutuhan, alih-alih hanya untuk bersenang-senang.
Padahal sebenarnya, merencanakan dana pensiun sebenarnya bukanlah hal yang sulit lho. Kamu bisa mencari tahu instrumen investasi yang bisa kamu pilih untuk tabungan pensiun. Hal terpenting adalah niat dalam diri yang merupakan modal utama untuk melaksanakan itu semua. Yuk, simak 5 manfaat merencanakan dana pensiun sejak dini!
Manfaat Merencanakan Dana Pensiun Sejak Dini
1. Memastikan diri sendiri memiliki bekal untuk pensiun
Menyusutnya penghasilan di masa pensiun pastinya tak berbanding lurus dengan kebutuhan. Faktanya, biaya hidup setelah masa pensiun belum tentu lebih sedikit ketimbang saat sebelum pensiun loh!
Manfaat dana pensiun ini dapat kamu rasakan untuk membiayai berbagai kebutuhan hidupmu selama masa pensiun. Ada beberapa pengeluaran yang mungkin bisa ditekan, misalnya biaya BBM kendaraan untuk aktivitas ke kantor yang nantinya di masa pensiun sudah tidak diperlukan lagi. Tapi ingat, juga ada pos pengeluaran lain yang muncul. Pos kesehatan, misalnya, bisa jadi akan lebih banyak.
Sebagaimana kamu mengelola keuangan, maka kamu juga perlu strategi dana pensiun agar dana pensiunmu tidak lekas habis karena kamu tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas.
2. Lebih cepat mencapai tujuan
Merencanakan dana pensiun sedini mungkin akan memungkinkanmu lebih cepat mencapai tujuan juga. Kamu punya modal “waktu” yang enggak dipunyai oleh orang lain yang baru mulai mikirin dana pensiun ketika sudah memasuki usia 40-an, misalnya.
Coba deh kamu bayangkan jika kamu mulai berinvestasi sejak usia 20-an awal, dengan memberi target di usia ke berapa ingin pensiun, pastinya akan ada banyak waktu bagimu untuk mencapainya. Apabila di tengah proses rencana dana pensiun tersebut kamu mengalami kesulitan, kamu punya banyak waktu untuk menganalisis dan bisa segera memperbaikinya.
Kamu juga bisa menggunakan bantuan profesional di bidang keuangan untuk merencanakan strategi dana pensun ini.
3. Bisa dipakai sebagai modal usaha
Banyak pensiunan yang memutuskan untuk membuka usaha sebagai tumpuan finansial barunya di masa pensiun. Nah, dana pensiun yang diterima atau ditabung, bisa dimanfaatkan sebagai modal untuk membuka usaha.
Sebenarnya pikiran mmebuka usaha ini seharusnya direncanakan jauh-jauh hari sebelum masa pensiun tiba. Karena perencanaan yang matang akan membuat proses memulai usaha menjadi jauh lebih mudah.
Ingat, saat pensiun, energi kita tak sebanyak di masa produktif. Kalau di masa pensiun, bisnis masih menjadi rintisan … aduhhh … kebayang capeknya kayak apa.
Apalagi nih, jika bidang usaha yang dijalankan nantinya masih ada kaitannya dengan pekerjaan yang dijalankan saat sebelum pensiun. So, jalan membuka usaha sendiri juga akan terbuka dengan lebih lebar bukan?
4. Membangun kebiasaan baik
Pada awalnya kita mungkin berpikir bahwa untuk menyisihkan uang itu suatu hal yang sangat berat.
Wajar sih sebenarnya! Apalagi untuk dana pensiun yang kegunaannya untuk masa yang akan datang. Masih lama! kadang ya kepikirannya, aduh, mikirin yang masa sekarang lebih asyik ketimbang yang masih entar-entar.
Karena itu, dana pensiun masih selalu disepelekan, terutama kaum milenial.
Padahal, dengan membangun dana pensiun sedini mungkin, kita akan melatih diri kita banyak hal baik sedini mungkin juga loh. Seperti kebiasaan berhemat, serta membuat suatu kebiasaan untuk berkorban di awal untuk masa depan yang lebih baik. Setuju?
5. Menjaga standar kualitas hidup
Kita pastinya tidak banyak memungkiri, jika banyak orang Indonesia yang di masa pensiunnya, menggantungkan hidupnya pada orang lain. Bener nggak tuh?
Coba lihat orang tua kita, barangkali? Atau orang-orang di sekitar kita?
Banyak di antara kita yang belum berpikir untuk memiliki rencana dana pensiun di usia muda, karena berpikir memiliki saudara yang dapat diandalkan suatu saat nanti. Mirisnya lagi, banyak yang mau mengandalkan dihidupi oleh anak sendiri di masa pensiun nanti!
Waduh!
Padahal sebenarnya kita tuh bertanggung jawab atas diri kita sendiri lho!
Manfaat lain memiliki rencana dana pensiun sejak dini adalah meningkatkan standar kualitas hidup kita. Kunci bahagia di usia senja adalah dengan memenuhi kebutuhan di masa pensiun tanpa bergantung pada orang lain, tanpa kesulitan apa pun.
Anak-anak akan punya kehidupan dan keluarga sendiri. Kasihan banget kalau digangguin. Malah lebih baik, kita yang sesekali traktir-traktir anak cucu maqan-maqan di luar gitu. Bahagia banget deh pasti rasanya.
Kesimpulan
Nah, itulah beberapa manfaat dana pensiun yang penting untuk kita mulai dari sekarang. Kita sebagai milenial seharusnya mempunyai rencana pensiun ini dari sekarang agar nantinya kira bisa menikmati hidup di masa pensiun dengan tenang. Janganlah berfoya-foya untuk life style yang hanya sementara ini, ya.
Semoga penjelasan di atas dapat membantumu membuat rencana dan strategi untuk memiliki masa pensiun yang sejahtera nanti.
