Awal perkenalan saya dengan reksa dana itu cuma coba-coba. Yes, beneran coba-coba. Gara-gara “diracuni” oleh pemilik blog ini, plus saya sempat ikutan satu event yang diselenggarakan oleh salah satu manajer investasi dan menghadirkan para bloger lokal. Mana ada saya baca prospektus dan segala fund fact sheet itu?
Waktu itu, dalam pikiran saya, “Ha? Ternyata bisa ya, investasi dari seratus ribu doang?”
Ya, begitulah saya. Ketinggalan update. Apalagi soal investasi. Pas tahu ternyata reksa dana bisa dimulai dengan duit Rp100.000 doang, saya lalu mikirnya, “Ya udah coba aja deh. Misalkan ilang, ya paling seratus rebu ini doanglah ya. Semoga bisa diganti sama yang lebih banyak.”
Nah, di sini saya mau menggarisbawahi satu hal penting. Satu hal yang kelewat saya pelajari saat saya mulai berkenalan dengan reksa dana, yang seharusnya jangan jadi kesalahanmi juga. Ikuti terus ya artikel ini sampai selesai.
Disclaimer: Artikel ini bukan ditulis oleh Bang Mamat.
[toc]
Awal Perkenalan dengan Reksa Dana
Lalu saya coba buka akun di salah satu marketplace reksa dana. Milih produknya juga cap cip cup. Nggak baca prospektus. Difilter aja, yang bintangnya banyak.
Saya juga nggak menentukan tujuan investasi saya apaan di reksa dana. Pokoknya cuma mau coba-coba aja dulu—plus mempersiapkan mental, lahir, dan batin kalau-kalau duit lalu raib.
Reksa dana pertama saya ada di pasar uang. Ya, karena I’m being told, pasar uang paling rendah risiko. Istilahnya mau celup-celup dululah. Baru saya liat lagi nanti—misalnya, duit saya enggak ilang.
Yes, saya sedari awal sampai beberapa bulan lamanya masih tetep bersiap diri ilang duitnya. Saking belum percayanya. Pengalaman beberapa kali duit ilang gegara investasi bodong, bikin saya jadi parno.
Selang beberapa waktu, loh, ternyata saya kok dapat imbal hasil sekian puluh ribu dengan cuma-cuma ya? Di situlah saya merasa seneng banget. Sampai beberapa bulan, saya memang pelit topup. Paling top up ya seratus ribu doangan. Itu juga nggak mesti tiap bulan.
Di situ, saya lantas “terpanggil” untuk mempelajari fund fact sheet-nya.
Nah, ini yang saya pelajari kemudian. So, buat kamu yang sekarang lagi kenalan sama reksa dana, saya paham banget kalau di awal kamu cap cip cup milih produknya kayak saya. Ya, yang penting sudah mulai sih. Nggak apa. Tapi, selanjutnya coba mulai diakrabi itu produknya.
Salah satu cara mengakrabinya, adalah dengan mencoba mempelajari fund fact sheet reksa dana.
Seharusnya hal ini kamu lakukan justru di awal, sebelum kamu membeli produknya. Tapi saya kemarin sudah beli dulu, baru baca. Ya sudahlah ya, nggak apa. Untungnya hasil cap cip cup saya itu nggak jelek-jelek amat. Meski demikian, saya enggak mau hal yang sama terjadi juga pada kamu semua, yang sekarang baru mulai berinvestasi di reksa dana.
So, berikut ada cara baca fund fact sheet reksa dana untuk membantumu.
Cara Baca Fund Fact Sheet
Apa itu fund fact sheet?
Nah, mari kita mulai dari apa itu fund fact sheet yang mesti kamu pelajari saat kamu hendak berinvestasi reksa dana.
Fund fact sheet reksa dana adalah salah satu bagian dalam laporan keuangan milik manajer investasi, yang berisi ringkasan kinerja reksa dana kelolaannya. Biasanya terdiri atas satu halaman saja, tapi infonya lengkap beud.
Nah, dalam laporan keuangan reksa dana ini, satu dan lain manajer investasi pada umumnya menaruh info yang kurang lebih sama, di antaranya:
Prospektus
Di dalamnya ada dasar hukum investasi, profil, kebijakan, sampai risiko dan cara jual beli, termasuk juga berbagai biaya yang ada serta informasi lain.
Bagian yang pertama kali harus dibaca dan dipahami adalah di bagian risiko investasi.
Laporan Keuangan
Seperti yang sudah bisa diduga, ini isinya laporan keuangan tahunan si manajer investasi terkait dana kelolaannya, yang diaudit oleh akuntan publik. Jadi, isinya sangat bisa dipertanggungjawabkan.
Fund Fact Sheet
Isinya adalah informasi seputar alokasi dana kelolaan, historical data, dan berbagai info sangat penting lainnya, yang bisa menjadi bahan analisismu untuk mengerti, apakah produk reksa dananya sesuai dengan yang kamu butuhkan.
Dalam Fund Fact Sheet, kamu akan melihat berbagai informasi. Lalu, apa yang mesti diperhatikan?
- Nilai Aktiva Bersih, yang berisi nilai total aset bersih milik kita. Jika angkanya ada peningkatan, maka itu artinya kita telah mendapatkan imbal.
- Unit Penyertaan, yang menunjukkan pembelian dan penjualan yang dilakukan manajer investasi.
- Kinerja reksa dana secara historis, dalam periode tertentu. Biasanya akan menampilkan antara satu hingga 12 bulan, juga tahunan. Bahkan kamu juga bisa melihat data historis ini sejak reksa dana yang bersangkutan diluncurkan.
- Benchmark, yang bisa menjadi indikator pembanding atau tolok ukur produk reksa dana terhadap produk sejenis lainnya.
- Komposisi portofolio, yang berisi alokasi penempatan dana manajer investasi sesuai jenis reksa dananya.
- Kepemilikan efek terbesar, yang bisa jadi bahan untuk mempertimbangkan dan menganalisis apakah sudah sesuai dengan kebutuhan kita.
Mari kita lihat satu contoh fund fact sheet. Ini sekadar contoh ya, bukan rekomendasi produk.
Nah, kamu akan bisa melihat yang sejenis itu di atas di setiap manajer investasi. Memang mereka wajib memberikannya, sebagai bagian dari transparansi informasi. Kalau ndilalah, kamu menemukan (so-called) manajer investasi yang enggak punya kayak ginian, well, lebih baik urungkan niatmu untuk berinvestasi padanya. Cari yang lain, yang memiliki laporan keuangan secara lengkap, dengan fund fact sheet di dalamnya.
Setelah Berkenalan, Lalu Apa?
Sudah kenalan, sudah coba buka-buka prospektus dan sebagainya, lalu apa? Ya, mulai saja berinvestasi! Nggak usah pakai nanti-nanti.
Ini daftar bacaan yang bisa kamu baca juga, setelah selesai membaca artikel yang ini:
Reksa Dana Adalah Investasi Ramah Investor Pemula, Ini Alasannya!
Para perencana keuangan mungkin sepakat, bahwa reksa dana adalah instrumen investasi yang relatif rendah risiko, dan bisa jadi merupakan instrumen yang ramah investor pemula. Mengapa?
Apa Itu Reksa Dana? Fakta dan Mitos tentang Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu produk investasi yang saat ini populer, namun enggak sedikit juga yang masih salah paham tentang instrumen investasi ini.
7 Tujuan Keuangan yang Bisa Dicapai dengan Investasi Reksa Dana
Reksa dana memang punya banyak manfaat, asalkan kita tepat mengelolanya. Ini dia 7 tujuan keuangan yang bisa kamu capai dengan memanfaatkan reksa dana.
Investasi Reksa Dana dan 9 Kesalahan yang Sering Terjadi
Pasti kita sudah enggak asing lagi dengan kata investasi, bukan? Banyak pilihan investasi yang tentunya punya risiko yang berbeda. Pilihan investasi tersebut disesuaikan dengan modal yang dimiliki dan keinginan untuk meningkatkan nilai uang tersebut. Salah satunya investasi reksa dana.
Jangan Beli Saham dan Reksadana, Cek Profil Risiko Dulu!
Sebelum mulai berinvestasi, cek profil risiko terlebih dahulu untuk menghindari membeli instrumen investasi untuk mendapatkan perkembangan aset optimal!
Gimana, banyak kan?
Semoga setelah ini, kamu jadi lebih pinter untuk berinvestasi di reksa dana; bisa memanfaatkannya dengan optimal sehingga tujuan keuanganmu pun tercapai seluruhnya. Amin!