Bagi karyawan, bekerja adalah untuk mendapatkan imbalan yang berupa gaji. Untuk setiap daerah, ada UMR, atau UMP, yang ditentukan oleh pemerintah daerah masing-masing yang biasanya menjadi pedoman bagi para pemilik usaha dalam menentukan gaji atau upah bagi pekerjanya.
So, adalah penting bagi kamu untuk tahu UMR atau UMP atau UMK di daerah kamu masing-masing. Mengapa? Ya, dengan kamu tahu, kamu juga bisa memastikan bahwa upah atau gajimu memang benar-benar sesuai ketentuan. Pemerintah telah menentukan UMR ini dengan mengacu pada biaya hidup di daerah—yang biasanya dihitung berdasarkan kebutuhan para lajang.
Ini adalah pengetahuan yang basic, yang seharusnya kamu pahami begitu kamu mulai memasuki dunia kerja.
[toc]
Upah dan Gaji
In fact, sebenarnya juga ada beberapa perbedaan mendasar mengenai upah dan gaji loh. Entah kamu sudah tahu apa belum, tapi ya ada baiknya kita bahas sedikit deh sekarang.
Definisi
Kalau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, gaji adalah upah kerja yang dibayarkan dalam jumlah yang (cenderung) tetap, dan waktu yang juga pasti.
Sedangkan, upah merupakan imbalan kerja yang ditetapkan dan dibayarkan sesuatu perjanjian, yang biasanya tergantung pada target kerja yang disepakati bersama. Dengan demikian, upah ini lebih cenderung enggak pasti jumlahnya, begitu juga dengan waktunya karena semua tergantung pada kesepakatan antara pekerja dan pemberi kerja.
Komponen
Gaji terdiri atas gaji pokok, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap, uang lembur (jika ada), dan potongan, yang tertulis dalam slip gaji.
Upah, seperti yang disebutkan di bagian definisi di atas, lebih tidak tetap. Upah ya terdiri atas upah pokok, dan tambahan lain yang sesuai dengan perjanjian. Kadang termasuk uang makan, kadang tidak. Tidak ada tunjangan tetap, dan juga benefitnya biasanya lebih sedikit.
Faktor penghitung
Gaji yang terdiri atas gaji pokok dan tunjangan tetap nominalnya tetap. Sedangkan yang kadang berubah adalah tunjangan tidak tetap. Misalnya seperti ada tunjangan transportasi yang dihitung berdasarkan kehadiran. Faktor penentu biasanya lebih ke keterampilan dan manajerial.
Upah dihitung berdasarkan jam kerja, tidak terpengaruh oleh tingkat keahlian maupun keterampilan. Yang diukur biasanya ya kuantitas hasil kerjanya, meskipun tak meninggalkan kualitas tentunya.
Status
Status mereka yang menerima gaji dan upah juga beda lo!
Mereka yang menerima gaji biasanya merupakan karyawan tetap, yang menjadi bagian dari staf manajerial. Sedangkan upah biasanya diterima oleh pekerja pelaksana, alias buruh.
Mereka yang menerima gaji, akan mendapatkan peningkatan gaji seiring lebih besarnya tanggung jawab yang diemban. Sedangkan, upah diterima oleh mereka tanpa dipengaruhi oleh jenjang karier.
Apa Itu UMR?
Nah, apa kabar gaji UMR?
UMR—Upah Minimum Regional—merupakan upah standar yang biasanya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan pemberian imbalan terhadap pekerjanya.
Kalau dilihat-lihat ya, UMR ini bisa dimanfaatkan baik oleh perusahaan maupun karyawan. Dari sisi perusahaan, UMR bisa jadi patokan standar, sehingga bisa memberi imbalan layak yang kemudian bisa dikalkulasikan dengan kemampuan dan target bisnis. Sedangkan, dari sisi pekerja atau karyawan, UMR dapat melindungi hak untuk mendapatkan imbalan yang layak juga, dari pemberi kerja.
Angka UMR biasanya didapatkan dari hasil survei pemerintah daerah terhadap biaya hidup rata-rata penduduk yang tinggal di daerah tersebut.
UMR terdiri atas UMR tingkat kota atau kabupaten, yang sering disebut dengan UMK, dan tingkat Provinsi yang disebut UMP. Hal ini sudah diatur dalam berdasarkan Permenaker no. 1 Tahun 1999. Penetapan besarnya UMP dibuat berdasarkan Permenaker no. 7 Tahun 2013.
Apa Itu Gaji UMR?
Istilah ‘gaji UMR’ biasanya dipakai untuk menyebut besaran gaji yang setara dengan UMR. Jadi, misalnya, untuk tahun 2021 ini UMP Jakarta ditetap oleh Pemprov DKI sebesar Rp4.416.186, maka kalau kamu menerima gaji dengan besaran yang kurang lebih sama, maka itu disebut dengan gaji UMR.
Setiap daerah beda-beda ya, UMR-nya. Kalau mau disebutkan ya bolehlah ya, biar lengkap sekalian. Daftar besaran UMR ini dilansir dari situs bisnis.com ya.
- Aceh: Rp3.165.031
- Sumatera Utara: Rp2.499.423
- Sumatera Barat: Rp2.484.041
- Sumatera Selatan: Rp3.043.111
- Riau: Rp2.888.564
- Kepulauan Riau: Rp3.005.460
- Jambi: Rp2.630.162
- Bangka Belitung: Rp3.230.023
- Bengkulu: Rp2.215.000
- Lampung: Rp2.432.001
- DKI Jakarta: Rp4.416.186
- Jawa Barat: Rp1.810.351 13
- Jawa Tengah: Rp1.798.979
- Jawa Timur: Rp1.868.777
- D.I Yogyakarta: Rp 1.765.000
- Banten: Rp2.460.996
- Bali: Rp2.494.000
- Kalimantan Selatan: Rp2.877.448
- Kalimantan Timur: Rp2.981.378
- Kalimantan Barat: Rp2.399.698
- Kalimantan Tengah: Rp2.903.144
- Kalimantan Utara: Rp3.000.804
- Sulawesi Selatan: Rp3.165.876
- Sulawesi Utara: Rp3.310.723
- Sulawesi Tenggara: Rp2.552.014
- Sulawesi Tengah: Rp2.303.711
- Sulawesi Barat: Rp2.678.863
- Gorontalo: Rp2.788.826
- NTB: Rp2.183.883
- NTT: Rp1.950.000
- Maluku: Rp2.604.961
- Maluku Utara: Rp2.721.530
- Papua: Rp3.516.700
- Papua Barat: Rp3.134.600
Nah, ada yang keliru nggak info besaran UMR di atas? Kalau ada, sila dituliskan di kolom komen ya, nanti kita update sesuai dengan yang sebenarnya.
Penentuan Besaran UMR
Proses penentuan besaran UMR ini cukup panjang. Ya, you know-lah gimana birokrasi pemerintahan itu. Memang sudah banyak dipangkas dan diperbaiki, tetapi ya satu dua hal memang perlu proses yang panjang lantaran perlu kehati-hatian dalam penentuannya. Termasuk juga besaran UMR ini, nggak bisa sembarangan saja diambil.
Mengapa? Karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Salah menentukan, bisa-bisa ribuan orang akan kena imbas. Kalau terlalu kecil, banyak pekerja yang susah hidup. Sedangkan, kalau terlalu besar, pengusahanya yang protes, dan bisa berimbas pada kelangsungan bisnis.
Dengan demikian, ada beberapa tahap harus dilalui untuk bisa mendapatkan angka-angka besaran UMR tersebut.
Prosesnya kurang lebih sebagai berikut:
- Di setiap daerah ada Dewan Pengupahan Daerah yang berwewenang untuk melakukan survei dan kemudian merumuskan besaran UMR yang berlaku.
- Tim survei yang ditunjuk oleh Dewan Pengupahan Daerah ini akan melakukan survei lapangan terkait kondisi harga kebutuhan masyarakat, yang sekiranya bisa dipakai untuk biaya hidup dengan standar orang yang belum menikah.
- Data yang didapatkan kemudian menjadi angka Kebutuhan Hidup Layak, atau KHL.
- KHL menajdi rekomendasi bagi Dewan Pengupahan Daerah untuk menentukan besaran UMR.
- Gubernur selanjutnya mengesahkan keputusan besaran UMR sesuai dengan rekomendasi.
Nah, panjang ya? Hu um.
Kesimpulan
Jadi, gimana? Jadi, sebenarnya sih ya, gaji UMR itu sudah banyak aturannya. Kadang kita kepikirannya, ih dikit amat ini UMR, nggak cukup buat hidup!
Well, actually, sudah ada tim riset yang melakukan survei terhadap pasar lokal, dan semua sudah dihitung sesuai aturan pastinya. Nggak mungkin asal-asalan.
So, kalau memang kurang atau merasa gajinya terlalu kecil, hmmm … perlu dicari akar masalahnya di mana. Jangan-jangan bukan pada penentuan besaran UMR, tapi pada … *ilang sinyal*
Yuli Tirta
tips yang sangat berguna. terima kasih.
dani
Sama-sama 🙂