Siapa yang galau menghadapi GOTO IPO ini? Galau mau beli apa nggak IPOnya saham perusahaan yang mengubah lansekap bisnis dan juga konsumsi masyarakat Indonesia ini?
Apakah kamu mikir mau beli saham GOTO IPO atau nunggu ntar aja beli ketika sudah diperdagangkan di bursa setelah IPO? Tapi, gimana kalo gak ikutan proses melantainya GOTO ini trus sahamnya ARA berkali-kali? Ketinggalan dong nanti sama profitnya?
Kamu punya semua pikiran ini? Jangan-jangan, kamu termasuk yang FOMO. Ketakutan kalo ketinggalan! Ihihihik. Yuk-yuk dibahas sekarang yuk.
[toc]
Baca Prospektus 900 Halaman GOTO IPO
Ya kalo menurut gue sih kudu baca dulu prospektusnya sebelum ikutan beli ato gak ikutan beli saham perusahaan startup kebanggaan Indonesia ini ya. Jangan sampe keputusan cuma berdasarkan katanya dan kayaknya.
Baca juga: Membeli Saham GOTO IPO Melalui Stockbit
Emang tebel cuy. 900 halaman lebih si prospektusnya. Butuh effort lebih dan niat yang kuat untuk bisa menamatkan membaca dokumen yang berisi segala seluk-beluk tentang perusahaan dan rencana IPOnya.
Mana sempat Mat baca segitu banyaknya! Ish-ish-ish, kayak gak ada waktu lain aja?
Baca juga: Memahami Fundamental Perusahaan dengan Membaca Laporan Keuangan Perusahaan
Gue akuin berat memang membaca 900 halaman. Dan gue juga akuin gak semuanya gue baca. Ada bagian-bagian yang gue sekip-sekip karena isi informasinya penting gak penting. Kayak misalkan akta-akta perusahaan. GUE GAK BACA. Hahahaha.
Ya ngapain kan, gue bukan mau proses pembukaan rekening korporasi. Tapi mau beli atau nggak saham IPOnya.
Kalau masih pada mau baca, fokuskan ke bagian-bagian ini loh:
- Susunan pemegang saham
- Laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan perusahaan
- Pernyataan risiko
- Anak-anak perusahaan dan bisnisnya
- Proyeksi bisnis ke depan
Paling tidak, kelima poin ini adalah titik krusial kita sebagai investor. Jangan sampai kita gak aware akan siapa saja pemegang sahamnya. Bagaimana kinerja perusahan dan risiko-risiko apa yang terkandung akan bisnis yang mereka jalani.
Contohnya saja, apa yang mendasari untuk membeli perusahaan yang biaya promosi dan gaji pegawainya lebih besar dari nilai jualannya? Dari sini, setiap investor yang waras gak akan sih beli sahamnya ini perusahaan.
Yatapi, ini bukan perusahaan konvensional dengan model bisnis yang ada dan teruji selama puluhan tahun. GOTO adalah perusahaan dengan model bisnis baru yang baru ada di negara kita. Meskipun kemudian banyak yang membandingkannya dengan Amazon. Perusahaan e-commerce yang bahkan sudah untung di tahun ke 5-nya beroperasi dahulu di masa awal-awal kejayaan internet.
Beli Lewat Pemesanan Biasa atau Penjatahan Pasti?
Oke sebelum lebih lanjut ngomongin soal risiko dan potensi ke depannya, bahas cara pembelian kalau ada yang mau ikutan GOTO IPO. Saat ini ada dua cara untuk pesan sahamnya GOTO pas IPO ini.
Cara pertama tentu saja lewat e-ipo. Kalau sudah punya akunnya dan sudah sambungkan sekuritas yang kamu pakai, langsung saja masukkan berapa order saham yang pengen dibeli di masa book building GOTO IPO ini. Kabar terakhirnya book buildingnya ini diperpanjang sampai tanggal 24 Maret 2022.
Buat yang belom masukin pesanan, masih bisa! Buruan! Cuma, kalau lewat proses ini, belum tentu nilai yang kita pesan bisa dapat 100% ya manteman. Kalau sampai terjadi over subscribe, ya pesanan kita bisa dipotong sesuai nilai penjatahan.
Atau, kalau memang ingin bisa dapat 100% dari nilai yang kita pengen, bisa pesan lewat alokasi pasti. Alokasi pasti ini diberikan kepada para pengguna dan pelanggan setia perusahaan. Contohnya gue, bisa dapat alokasi pasti sampai Rp 30 juta.
Kalau misalkan gue pesan sahamnya GOTO dengan nilai sampai Rp 30 juta dengan mekanisme yang ditentukan, gue akan bisa dapat semua yang gue pesen. Tapi apakah gue pakai pilihan ini? Gue jawab nggak. Hahahahaha.
Gue memilih memesan dengan mekanisme umum lewat e-IPO saja. Gak perlu penjatahan pasti. Kenapa kok gitu? Ini bagian dari manajemen risiko gue.
Risikonya Besar! Baca Pernyataan Risiko Di Prospektus!
Kalau sudah baca prospektusnya dan nyampe di bagian pernyataan risiko, pasti kebat-kebit deh. Yha gimana, namanya juga investasi, pasti ada risikonya kan? Masa investasi ga ada risiko sama sekali.
Kalo mau investasi yang dijamin aman, untungnya gede dan bisa untung cepet ya ada sih, namanya investasi bodong. Wkwkwk. *trus Mamat ditabok.
Nah risiko terbesar dari berinvestasi di saham GOTO ini apa?
Karena ini adalah investasi saham alias penanaman modal, risiko terbesarnya adalah nilai sahamnya turun. Turun karena apa?
Beberapa faktor risiko yang dicantumkan oleh GOTO di prospektus IPOnya adalah:
- Ketidakmampuan perusahaan untuk menghasilkan untung dari kegiatan usahanya. Kalau ini yang terjadi, modal perusahaan bisa sedikit demi sedikit habis untuk menutup kerugian. Dan ketika perusahaan tidak lagi mampu untuk menghimpun dana segar untuk kegiatan usahanya, GOTO bisa tutup.
Alias bangkrut. - Adanya perusahaan yang bisa memberikan layanan serupa dengan yang diberikan oleh perusahaan dengan harga yang lebih murah sehingga kemudian GOTO tidak lagi dapat bersaing di pasar.
- Adanya gugatan hukum yang sedang berlangsung tentang penggunaan merek dagang GOTO yang diklaim sudah digunakan terlebih dahulu oleh pihak lain.
Selain ketiga risiko tersebut, masih banyak sekali risiko-risiko lain yang dicantumkan dalam prospektusnya yang intinya risiko terbesar dari membeli saham GOTO adalah bisa kehilangan seluruh nilai investasi kita.
Tapi, kalau cuma lihat risikonya memang akan membuat kita mengurungkan niat untuk membeli saham di IPOnya. Bagaimana dengan potensinya?
Cerita Potensi Bisnis Selalu Ada
Dari prospektus GOTO, bagian paling menarik yang diungkapkan di dokumen penunjang proses melantainya perusahaan adalah cerita tentang anak perusahaan dan bisnisnya. Dan juga bagaimana prospek ke depan untuk bisnis yang dimiliki oleh GOTO ini.
Kalau saja pandemi tidak terjadi, peralihan kebiasaan berbelanja masyarakat mungkin tidak akan berubah secepat ini. Banyak orang yang mungkin masih lebih senang datang ke tempat penjual untuk memenuhi kebutuhannya.
Alas! Pandemi terjadi selama 2 tahun penuh!
Masyarakat dipaksa untuk berdiam diri di rumah selama hampir 2 tahun! Dan pilihan satu-satunya adalah mengalihkan belanja konsumsinya dari yang tadinya offline ke dalam jaringan. Dan Gojek dan Tokopedia adalah dua startup yang benar-benar berada di jantung perubahan ini.
Kedua perusahaan ini pun membuktikan bahwa apa yang mereka bangun memang memberikan nilai yang sangat luar biasa ke akselerasi perubahan kebiasaan masyarakat ini. Perubahan yang terjadi ini memiliki efek domino yang luar biasa.
Bahkan perusahaan-perusahaan besar pun membuka official storenya di platform Tokopedia.
Dengan peralihan ini, tentu saja GOTO mejadi salah satu platform terpenting dalam dunia bisnis. Bayangkan, betapa banyak data transaksi yang mereka miliki. Dan data ini bisa jadi modal yang sangat kuat untuk ke depannya.
Dengan data yang mereka miliki, GOTO seolah seperti sedang membangun pondasi kerajaan bisnis yang kuat melalui akuisisi-akuisisi strategis perusahaan-perusahaan di bawah kendalinya. Sebut saja ada perusahaan penyedia jasa pembayaran, multifinance dan juga pembelian bagian minoritas di saham bank.
Kalo gue melihat, GOTO sedang bergerak untuk mewujudkan sebuah ekosistem lengkap mulai dari belanja sampai ke pembiayaannya. Bahkan gelagat ini pun sudah mulai terlihat dari penyediaan Go-Paylater untuk para pelanggan yang membutuhkan uang untuk berbelanja.
Gue sebagai tukang kredit membayangkan kalau sampai GOTO kemudian benar-benar memanfaatkan data yang dimilikinya untuk masuk ke bisnis pembiayaan dari ujung-ke ujung. Dari sisi penjual sampai ke pembeli. Disamping terus menjalankan bisnisnya saat ini yang memberikan pemasukan dari fee yang harus dibayar penggunanya.
Baca juga: Memahami Margin Trading Saham
Apalagi menurut riset, nilai belanja melalui e-commerce masih akan naik beberapa kali lipat dalam beberapa tahun ke depan.
Beli Saham GOTO Tidak Harus Lewat IPO
Mat, kalau misalkan gak beli saham GOTO IPO ini gapapa kan ya?
Jawaban gue: gapapa banget! kenapa harus beli pas IPO? Kan kalau memang perusahaan ini adalah perusahaan yang bagus, GOTO akan lama berada di market. Akan lama berada di dunia bisnis Indonesia.
Sahamnya? Ya akan terus berada di market selama perusahaan gak memutuskan untuk go private. Malah bisa jadi nih, ketika IPO, GOTO akan turun harga sahamnya karena para investor gak melihat ada yang menarik dari perusahaan ini.
Kalau misalkan memang ga mau ikutan beli saham GOTO pas IPO, tinggal tunggu aja di market, kapan harga saham mereka akan turun. Pasti ada waktunya kok.
Jadi, ya gak usah FOMO dan harus banget beli saham GOTOnya sekarang.