Investasi saham atau emas sering menjadi topik hangat di kalangan pencari kebebasan finansial, terutama bagi mereka yang mengikuti gerakan FIRE. Kedua jenis investasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda, yang mungkin memengaruhi keputusan jangka panjang. Ya, tergantung pada tujuan keuangan jangka panjang dan preferensi risiko juga.
Investasi saham atau emas ini memang punya kubu sendiri-sendiri—yang versusan. Masing-masing keukeuh bahwa instrumen pilihannya paling menguntungkan.
Di satu sisi, saham menawarkan pertumbuhan yang berpotensi lebih cepat, sementara di sisi lain, emas dikenal sebagai penyimpan nilai yang stabil, terutama dalam waktu ekonomi yang tidak menentu.
Nah, yang sebenarnya harus dipertanyakan adalah bagaimana menemukan keseimbangan yang tepat antara keduanya bisa sangat penting untuk mencapai tujuan finansial yang diinginkan.
Jadi, Investasi Saham atau Emas yang Lebih Menguntungkan?
Pertanyaan tentang mana yang lebih menguntungkan antara investasi saham atau emas untuk mencapai tujuan FIRE, alias Financial Independence, Retire Early, ini sangat menarik dan tergantung pada beberapa faktor. Ada soal profil risiko, horizon waktu investasi, dan kondisi pasar.
Bisa jadi sangat personal, tetapi secara umum, berikut adalah beberapa aspek yang dapat membantu menilai kedua opsi tersebut.
1. Volatilitas dan Potensi Pertumbuhan
Saham
Investasi saham umumnya menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan emas. Investasi saham cenderung lebih volatile, yang berarti ada potensi pengembalian yang lebih tinggi tetapi juga risiko yang lebih besar.
Pasar saham bisa memberikan pengembalian yang signifikan, terutama jika kita berinvestasi dalam jangka panjang.
Emas
Banyak orang menganggap emas sebagai “safe haven” karena sering kali nilai emas meningkat saat kondisi pasar atau ekonomi global tidak stabil. Emas kurang volatile dibandingkan saham dan biasanya tidak memberikan pengembalian setinggi saham dalam jangka panjang. Namun, emas bisa stabil atau bahkan naik saat pasar saham turun.
Baca juga: Cara Investasi Emas Antam agar Menguntungkan secara Jangka Panjang
2. Perlindungan terhadap Inflasi
Saham
Kita mengenal investasi saham sebagai salah satu cara untuk melindungi nilai aset dari inflasi. Hal ini terutama efektif bila kita berinvestasi pada saham perusahaan-perusahaan besar atau blue chip yang memiliki posisi stabil dan kekuatan pasar yang signifikan.
Salah satu alasannya adalah perusahaan besar biasanya memiliki pengaruh pasar yang lebih besar. Hal tersebut memungkinkan mereka untuk lebih mudah menerapkan kenaikan harga tanpa kehilangan pelanggan. Keunggulan ini berasal dari merek yang sudah terkenal, jangkauan produk yang luas, dan kesetiaan pelanggan yang tinggi.
Emas
Secara historis, emas telah terbukti mampu menjaga nilai relatif terhadap kekuatan beli. Misalnya, selama periode inflasi tinggi di tahun 1970-an. Saat itu, emas menunjukkan peningkatan harga yang signifikan, yang mencerminkan kemampuannya untuk melindungi investor dari penurunan nilai mata uang. April 2024 kemarin emas Antam kabarnya menyentuh titik tertinggi sepanjang sejarah, dengan harga Rp1.335.000 per gram.
Hal ini terjadi karena dalam situasi inflasi, masyarakat cenderung mencari aset yang tepercaya sebagai penyimpan nilai. Nah, emas sering menjadi pilihan utama.
3. Likuiditas
Saham
Saham umumnya lebih likuid daripada emas karena dapat dengan cepat dan mudah dijual di pasar saham dengan harga pasar yang berlaku. Likuiditas tinggi ini memungkinkan investor untuk segera mengubah saham menjadi tunai atau memindahkannya ke aset lain dengan cepat. Dengan begitu, ada faktor fleksibilitas yang signifikan dalam manajemen portofolio. Hal ini pastinya lebih menguntungkan.
Emas
Meskipun emas cukup likuid, penjualan emas fisik sering membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan aset keuangan seperti saham. Selain itu, memiliki emas fisik juga bisa menimbulkan biaya tambahan, seperti untuk penyimpanan aman dan asuransi, yang tidak terkait dengan aset keuangan lainnya.
4. Diversifikasi
Diversifikasi portofolio adalah kunci penting dalam manajemen risiko investasi. Memasukkan kombinasi saham dan emas dalam portofolio bisa sangat efektif. Pasalnya, kedua aset tersebut cenderung bergerak berlawanan atau tidak berkorelasi tinggi satu sama lain tergantung pada kondisi ekonomi dan pasar.
Dalam satu waktu, saham mungkin mengalami penurunan nilai karena kondisi pasar yang buruk. Sebaliknya, di saat yang sama, emas acap kali justru bertahan atau bahkan meningkat nilainya. Hal ini membuat emas mampu memberikan perlindungan dan stabilitas pada portofolio.
Sebaliknya, saat pasar saham berkembang pesat, saham bisa memberikan pengembalian yang signifikan, sementara emas mungkin tidak menunjukkan kinerja sebaik itu.
Oleh karena itu, kombinasi kedua jenis aset ini dapat membantu investor mencapai keseimbangan yang lebih baik antara risiko dan pengembalian dalam jangka panjang.
Baca juga: Strategi Diversifikasi Investasi untuk Mencapai Tujuan FIRE
5. Horizon Waktu dan Tujuan Investasi
Ketika memilih antara investasi saham atau emas, kita harus mempertimbangkan tujuan investasi kita dan berapa lama kita berencana untuk berinvestasi.
Buat yang mengincar tujuan jangka panjang kayak strategi FIRE, yang ingin mencapai kebebasan finansial dan pensiun dini, saham bisa jadi pilihan yang menarik. Soalnya, saham itu biasanya punya potensi pertumbuhan yang lebih tinggi seiring waktu, mengikuti perkembangan nilai perusahaan dan ekonomi secara umum.
Di sisi lain, kalau tujuannya buat melindungi nilai aset dari gonjang-ganjing ekonomi yang bisa datang tiba-tiba, atau pas pasar lagi naik turun enggak karuan, emas bisa jadi pilihan yang lebih aman.
Emas terkenal stabil. Nilainya sering naik pas ada krisis ekonomi atau keuangan, jadi cocok buat yang pengin mengamankan nilai aset.
Jadi, memahami tujuan investasi jangka panjang dan kebutuhan buat melindungi aset jangka pendek itu penting. Dengan begitu, kita bisa sesuaikan pilihan saham atau emas di portofolio kita.
Untuk strategi FIRE yang mementingkan pertumbuhan jangka panjang, mungkin saham lebih cocok. Tapi, mengingat ketidakpastian ekonomi bisa datang kapan saja, mendiversifikasikan pada sedikit instrumen emas di portofolio juga bisa bantu mengamankan aset kita.
Makanya, penting banget buat menganalisis kombinasi keduanya dengan memperhatikan situasi pribadi dan kondisi pasar kita.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!