Buat investor yang masih pemula, memang disarankan untuk melakukan investasi saham jangka panjang. Bukannya tanpa sebab, tetapi strategi jangka panjang akan dapat meminimalkan risiko tinggi yang ada pada saham.
Memang, banyak investor yang tertarik pada investasi saham karena memiliki potensi timbal balik hasilnya lebih besar. Tetapi seharusnya tak hanya berhenti di situ. Kamu pun harus sadar risikonya juga. Tanpa memahami hal ini, saham bisa jadi malah akan zonk.
So, yeah, mari belajar dulu. Untuk investasi saham jangka panjang ini juga nggak bisa begitu saja. Pasalnya, enggak semua saham juga legit untuk jangka panjang. Well yeah, semua karena pasar modal itu sangat fluktuatif. Nggak ada yang bisa memprediksi arah pergerakannya secara akurat. Yang bisa kita lakukan, hanyalah mempelajari historis dan kemudian mencermati laporan keuangan masing-masing emiten.
Dan, setelah itu, berdoa.
[toc]
Ciri-ciri Investasi Saham Jangka Panjang
Jadi, yang cocok sebagai instrumen investasi saham jangka panjang itu yang kayak apa sih? Ini dia ciri-cirinya.
1. Tahan banting
Kita sudah berkali-kali terlanda krisis. Katakanlah tahun 1998, 2008, dan kemudian di tahun 2020 yang lalu. Dari perjalanan sejarah pergerakan saham di bursa, seharusnya ini sudah bisa terlihat secara relatif. Saham yang dapat bertahan—meskipun harganya pasti turun mengikuti kondisi pasar—tetapi valuasinya akan tetap. Secara relatif ya. Inilah instrumen yang cocok banget sebagai investasi saham jangka panjang.
2. ROE tinggi
ROE, atau Return of Equity, adalah rasio tingkat pengembalian investasi. Ini adalah salah satu indikator analisis fundamental yang biasanya dipakai oleh para investor untuk menilai kinerja saham.
Satu prinsipnya: jika ROE bagus, maka biasanya sih, kinerja aspek lainnya di laporan keuangan juga akan bagus. ROE bagus itu berapa? Minimal 15% dalam satu tahun. Jika kurang dari itu? Ya, artinya kamu harus punya alasan lain yang sangat kuat untuk tetap memilih emiten tersebut sebagai instrumen investasi saham jangka panjang.
3. Laba bersih meningkat konsisten
Sudah pasti laba bersih menjadi salah satu indikator apakah layak dimanfaatkan sebagai investasi saham jangka panjang. Ya, kalau nggak memberikan keuntungan, ya buat apa, ya kan?
Salah satu tanda laba bersihnya meningkat atau konsisten adalah ketika si emiten membagi dividen secara teratur dari tahun ke tahun. Apalagi kalau besarnya dividen juga meningkat terus.
4. Harga relatif stabil
Di bursa saham, adalah wajar ketika harga saham berfluktuasi. Banyak faktor dan penyebabnya. Yah, saham memang insecure banget sih, ada rumor dikit langsung bereaksi. Begitulah.
Tapi ada memang, sebagian saham yang anteng-anteng aja meski ada rumor ini dan itu. Harganya cenderung stabil dibanding yang lainnya. Nah, biasanya sih, saham tipe begini juga adalah saham yang tahan banting di saat krisis, seperti yang dijelaskan di poin pertama di atas.
Untuk investasi saham jangka panjang, yang begini ini akan menjanjikan. Harga yang stabil ini salah satunya karena kapitalisasinya besar. Dengan demikian, akan susah ‘digoreng’ oleh para bandar saham dan tak terlalu tergoyahkan oleh isu-isu miring.
5. Dari perusahaan dengan reputasi baik
Siapa top management-nya? Siapa yang enggak akan yakin, kalau kita lihat jajaran manajemennya adalah orang-orang yang mumpuni?
Perusahaan bereputasi akan memiliki model dan strategi bisnis yang jelas juga. Karena itu, sebagai instrumen investasi saham jangka panjang, akan menjanjikan.
Ofkors, disclaimer on! Kamu harus melakukan analisis sendiri, meski sudah tahu ciri-ciri instrumen yang cocok untuk investasi saham jangka panjang. Jangan asal percaya sama artikell ini ya. Silakan do your own research!
Tip Investasi Saham Jangka Panjang
Menabung saham adalah salah satu strategi jitu untuk investasi saham jangka panjang. Sistemnya, kamu berinvestasi dengan nominal tertentu setiap bulan secara teratur. Strategi ini cocok dilakukan oleh investor pemula, karena bisa disesuaikan dengan kemampuan.
Tapi, sebelum itu, baca dulu tip investasi saham jangka panjang ini ya, agar kamu bisa memastikan rencana investasimu berjalan dengan baik dan lancar. Pasalnya, investasi saham itu nggak hanya sekadar jual beli saham doang lo, tetapi ada banyak hal yang lebih dari itu. Yuk, disimak.
Pahami dan kenali perusahaannya
Salah satu hal yang perlu kamu perhatikan saat hendak mulai investasi saham jangka panjang adalah mengetahui kapitalisasi pasar emiten saham yang kamu incar. Dari besarnya kapitalisasi, kamu akan tahu seberapa besar bisnis si perusahaan, sekaligus seberapa “megang” pasar.
Kapitalisasi besar artinya perusahaan tersebut memang sudah lama menjalani bisnis. Pendapatannya akan cenderung stabil. Mungkin pergerakan harganya akan lambat, tidak “semenarik” saham-saham agresif kekinian. Tetapi, untuk jangka waktu panjang, saham jenis seperti ini biasanya akan lebih “terjamin” kenaikan valuasinya.
Baca laporan keuangannya, untuk lebih detail lagi. Cermati pendapatan dan laba bersih dari tahun ke tahun. Bandingkan dengan ekuitasnya. Dari situ, akan terlihat tren pertumbuhannya. Kalau memang kamu lihat cukup signifikan dan menjanjikan, follow your gut!
Belajar analisis fundamental dan teknikal
Dua cara untuk bisa mengenali saham mana yang layak dibeli untuk investasi saham jangka panjang adalah analisis fundamental dan teknikal.
Analisis fundamental akan membantumu mengenali perusahaan mana yang berprospek baik ke depannya. Sedangkan analisis teknikal akan membantumu menilai saham dari sejarah pergerakan harganya. Keduanya sebaiknya kamu kuasai, meski kamu bisa prioritaskan belajar analisis fundamental dulu untuk investasi saham jangka panjang.
Strategi Dollar Cost Averaging
Ini adalah strategi yang cukup jitu jika dipakai oleh investor saham pemula. Prinsipnya adalah secara rutin berinvestasi dengan nominal tertentu. Konsistensi menjadi kunci di sini, dan kamu nggak perlu terlalu memantau pergerakan harga saham di pasar.
Jadi misalnya, kamu tetapkan bahwa setiap bulan kamu akan mengalokasikan Rp1 juta untuk membeli saham DFGH. Saat harganya Rp1.000, kamu beli 10 lot. Saat harganya Rp800, ya kamu akan membeli 12 lot atau 13 lot. Dengan cara ini, secara perlahan tetapi pasti dan stabil, kamu akan dapat mengumpulkan lembaran saham yang semakin meningkat jumlahnya setiap bulan.
Dengan cara ini pula, kamu bisa mendapatkan harga rata-rata saham yang optimal, nggak peduli harga naik ataupun turun. Ini adalah langkah manajemen risiko yang paling baik untuk investor jangka panjang.
Reinvestasi
Jika kamu mendapatkan dividen dari hasil pembagian laba perusahaan, maka sebaiknya dividen ini kamu investasikan kembali untuk saham perusahaan yang sama.
Dengan demikian, kamu akan bisa mendapatkan apresiasi harga saham. Nilainya mungkin tak seberapa, tetapi sebagai strategi investasi saham jangka panjang, ini akan memberikan perbedaan besar nantinya. Ingat, ada faktor compound interest lo di sini.
Diversifikasikan
Untuk hasil investasi saham jangka panjang yang lebih optimal, lakukan diversifikasi saham ke berbagai sektor. Enggak perlu terlalu banyak juga sih, ntar jadi malah kayak supermarket, segala ada. Pilihlah sektor yang menurutmu akan paling berkembang ke depannya. Misalnya saja teknologi, karena ke depan kita pasti akan lebih butuh teknologi lagi kan? Saham perbankan juga ke depannya masih akan megang, karena layanan keuangan ini enggak akan ada habisnya.
Kamu juga bisa melebarkan sayap untuk membeli saham luar negeri loh! Untuk investasi saham jangka panjang, saham-saham milik perusahaan raksasa dunia itu profitable banget. Semacam Amazon, Microsoft, McDonalds, Netflix, dan lainnya.
Jangan lupa, DYOR ya!
Nah, itu dia sedikit tip dan trik investasi saham jangka panjang yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan keuntungan sehingga bisa mencapai target tujuan keuanganmu. Ingat ya, untuk jangka panjang, kamu harus sabar. Ibaratnya, lagi lari maraton. Dengan demikian, stamina harus kuat.
Jangan kebanyakan FOMO, karena FOMO itu menghabiskan energi (baca: duit) apalagi kalau kita sebenarnya nggak paham sama apa yang kita beli.
So, happy investing, fellas!
Jangan lupa sehatkan dulu keuanganmu! Yuk, belajar mengelola arus kas dan budgeting, ditemani ebook ini!
Ebook Kemerdekaan Finansial Level #1: Arus Kas Positif & Budgeting, termasuk alat cek kesehatan keuangan & budgeting + contoh pengisian. Hanya Rp47.770, cara belinya tinggal klik saja button di bawah ini, dan ikuti petunjuk berikutnya.