Jenis fintech pada akhirnya memang berkembang sedemikian rupa menyesuaikan kebutuhan manusia dan zamannya. Sudah akrab juga kan dengan salah satunya, digital wallet?
Yap, ini sinyal bagus sih. Satu sisi, manusia dimudahkan. Sisi lain, memunculkan peluang bisnis dan perkembangan menuju ke arah yang lebih baik.
Kamu sudah kenalan dengan market aggregator, social crowdfunding, dan kemudian payment gateway. Sekarang, kita kenalan yuk, dengan satu lagi jenis fintech yang juga menjadi salah satu primadona para manusia modern yang sudah canggih.
Yes, ini dia, digital wallet.
[toc]
Apa Itu Digital Wallet?
Digital wallet adalah salah satu bentuk financial technology, atau jenis fintech, yang menjadi alternatif pembayaran dengan memanfaatkan teknologi digital.
Digital wallet—seperti namanya yang berarti dompet digital—memiliki fungsi yang juga kurang lebih mirip dengan dompet yang biasanya kita pakai, yaitu untuk menyimpan uang, yang kemudian dipakai untuk berbagai keperluan transaksi baik secara online maupun offline via QR code atau barcode.
Sistem Transaksi Digital Wallet
Lalu, bagaimana sistem transaksi digital wallet ini bekerja?
Pada dasarnya, sistem transaksi dompet digital di aplikasi smartphone ini cukup sederhana. Dengan kamu memiliki akun di dompet digital, dan kemudian melakukan top-up atau pengisian saldo, kamu sudah bisa melakukan pembayaran di berbagai tempat untuk keperluan apa saja. Digital wallet juga memungkinkan penggunanya yang sudah terdaftar untuk melakukan pembayaran secara online dengan mudah, aman, dan nyaman.
Kurang lebih kayak kartu debit ATM deh. Cuma, minus kartunya, dan diganti dengan QR code.
Mudahnya bertransaksi menggunakan digital wallet, kalau hendak bertransaksi secara online, kamu bisa menerima dan mengirim uang hanya dengan mencantumkan nomor telepon yang akan dituju saja. Jika ingin melakukan pembayaran secara offline, kamu bisa melakukan pembayaran dengan memindai barcode yang sudah disediakan di merchant tersebut.
Manfaat Digital Wallet
1. Mewujudkan Cashless Society
Bank Indonesia pada tahun 2014, menggagas adanya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang mempunyai tujuan untuk membuat masyarakat semakin mengenali transaksi nontunai. Selain praktis dan nyaman, transaksi nontunai ini dapat mempermudah dalam mengatur keuangan kita.
Adanya gerakan nontunai alias cashless ini, membuat Bank Indonesia dapat mengurangi anggaran sebesar Rp3,5 triliun untuk mencetak uang baru, sebagai pengganti uang yang rusak dan kumal. Negara jadi bisa ngirit, dan alokasi dananya bisa dialihkan ke hal lain yang lebih urgent.
2. Banyak Promo
Digital wallet menawarkan berbagai promosi, seperti potongan harga (diskon) ataupun cashback yang bisa kamu gunakan.
Beberapa digital wallet juga menyediakan reward poin bagi setiap pengguna begitu selesai menggunakan transaksi. Poin ini kemudian bisa ditukarkan dengan berbagai bentuk reward, misalnya saja bisa dipakai untuk membeli barang lagi atau ditukar dengan hadiah menarik.
3. Mempermudah pencatatan transaksi
Digital wallet ini pada dasarnya berbasis elektronik, jadi kamu akan lebih mudah dalam mengetahui pengeluaranmu. Iyes, karena ada historinya.
4. Lebih Aman
Untuk menjaga keamanan pengguna, digital wallet menggunakan sistem OTP (One Time Password) yang gunanya untuk menjaga keamanan dari usaha pencurian data.
Dompet kamu ketinggalan di rumah? Tenang, kamu bisa bertransaksi menggunakan digital wallet ini. Seperti Bank BCA yang telah menggunakan cardless di aplikasi mobile bankingnya, jadi kamu bisa tarik tunai uang di ATM tanpa menggunakan kartu fisik. Mudah, bukan?
5. Dapat melakukan berbagai transaksi
Fitur yang disediakan digital wallet juga sangat bervariasi, seperti bisa membayar tagihan listrik, telepon, BPJS, membayar investasi, sedekah, dan lain sebagainya.
Jenis fintech digital wallet ini memang sudah cukup akrab dengan masyarakat Indonesia, terutama kamu generasi milenial, generasi Z, dan seterusnya yang udah tech-savvy banget.
Contoh Digital Wallet yang Ada di Indonesia
Kamu pasti kenal beberapa jenis digital wallet berikut, bahkan punya beberapa akunnya juga.
*) Disclaimer: Nama-nama berikut bukan rekomendasi, hanya contoh
1. OVO (GRABPAY)
Setelah GrapPay sempat dibekukan oleh Bank Indonesia, dompet digital dari Grab ini kini hadir kembali dengan nama OVO. Apabila kamu mengaktifkan OVO pada aplikasi Grab, maka sisa saldo yang ada di GrabPay mu akan otomatis muncul pada fitur OVO ini.
Saat ini OVO sudah digunakan oleh 70% pusat perbelanjaan di Indonesia termasuk kafe, restoran, bioskop, penyelenggara parkir, supermarket, hingga UMKM.
Selain itu juga, jika kamu menggunakan Grabfood, terdapat banyak promo potongan harga untuk setiap transaksi yang menggunakan OVO, lho. Jadi kamu bisa lebih hemat!
2. Gopay
Pastinya sudah tidak asing dengan digital wallet satu ini ya kan? Gopay merupakan digital wallet yang merupakan salah satu fitur andalan dalam aplikasi Go-Jek. Selain dapat membayar berbagai kebutuhan kita, saat ini GoPay sudah bekerja sama dengan banyak e-commerce atau shopping website seperti Zalora, McDelivery, PHD, dan sebagainya, untuk alat transaksi pembayaran yang lebih mudah.
3. Dana
Dana adalah plikasi digital wallet yang sudah memperoleh izin dari pihak Bank Indonesia (BI) dalam kategori Lembaga Keuangan Digital (LKD), sebagai jenis fintech penyedia layanan e-money dan digital wallet.
Aplikasi DANA juga terhubung dengan pihak kependudukan dan pencatatan sipil lo. Hal ini membuat masa approval membernya jadi bisa dipersingkat.
Aplikasi DANA juga bisa digunakan untuk membayar semua kebutuhanmu, seperti fungsi digital wallet pada umumnya.
4. Link Aja
Aplikasi Link Aja sudah bisa kamu gunakan untukbertransaksi layaknya uang tunai di merchant yang
menjadi rekanan Bank Mandiri dan Telkomsel.
Selain itu, kamu juga bisa transfer dan tarik tunai. Untuk bertransaksi secara offline, kamu bisa melakukannya dengan cara tap atau scan.
Jika kamu nasabah bank Mandiri, menggunakan LinkAja akan lebih praktis karena kamu bisa mengelola keuanganmu dalam satu aplikasi saja.
5. Sakuku
Dompet Digital Sakuku terdapat dua jenis, yaitu Sakuku dan Sakuku Plus. Untuk Sakuku, maksimal saldo depositnya Rp2 juta, sedangkan Sakuku Plus dapat menyimpan deposit lebih banyak, yaitu maksimal hingga Rp 10 juta. Sakuku Plus juga punya fitur lebih banyak, di antaranya dapat melakukan split bill dan tarik tunai dari akun pribadi.
Kesimpulan
Nah, itu dia penjelasan serta contoh-contoh jenis fintech digital wallet yang memang sudah diakrabi oleh masyarakat Indonesia ini. Siapa pun dapat mengunduh semua aplikasi ini melalui Play Store ataupun AppStore.
Meskipun begitu, kamu harus bijak dalam bertransaksi menggunakan jenis fintech ini ya. Alih-alih mau hemat karena banyak promo, eh malah jadi boros karena dikit-dikit beli barang diskon. Top up lah nominal tertentu di digital wallet milikmu sesuai alokasinya.
Savvy techno boleh, tapi harus juga bijak dalam memanfaatkannya. Akur kan?