Sudah dengar tentang konten YouTube yang kini bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman bank? Hal ini sudah resmi dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2022 tentang Ekonomi Kreatif, tanggal 12 Juli 2022. Nah, dalam salah satu pasalnya disebutkan, bahwa Peraturan Pemerintah ini akan berlaku 1 tahun terhitung diundangkan.
So, ini artinya, bahwa kalau kamu punya konten YouTube yang “bernilai”, kamu bisa menjadikannya sebagai jaminan pinjaman bank mulai bulan Juli tahun 2023 ini.
Nah, penasaran gimana-gimananya? Yuk, kita ulik dalam artikel kali ini.
Sudah Kenal dengan YouTube kan?
Atau belum? Ya udah, kita kenalan lagi ya.
YouTube adalah sebuah situs web berbagi video yang memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berinteraksi dengan video-video tersebut. Situs ini didirikan pada tahun 2005 dan saat ini dimiliki oleh perusahaan teknologi raksasa Google. YouTube menjadi sangat populer di seluruh dunia, dengan miliaran pengguna dan ratusan juta jam video yang ditonton setiap harinya.
Pada awalnya, YouTube dibuat sebagai platform untuk berbagi video-video pribadi. Namun, seiring waktu, situs ini berkembang menjadi tempat untuk menemukan berbagai jenis konten seperti musik, film, acara televisi, video game, tutorial, hingga vlog dan podcast. Pengguna YouTube dapat memonetisasi video mereka dengan menampilkan iklan pada video mereka dan menerima pembayaran dari iklan tersebut.
YouTube juga menjadi platform bagi para pembuat video untuk membangun basis penggemar atau “subscriber” dan menghasilkan pendapatan. Beberapa content creator bahkan bisa menghasilkan jutaan dolar setiap tahun dari YouTube.
Tentang Monetasi YouTube
Monetisasi YouTube adalah sebuah program yang memungkinkan para content creator untuk menghasilkan uang dari video mereka dengan menampilkan iklan pada video yang diunggah ke YouTube.
Dalam program monetisasi YouTube, iklan akan ditampilkan pada video content creator dan pendapatan dari iklan tersebut akan dibagi antara content creator dan YouTube. Pendapatan content creator berasal dari persentase yang diberikan oleh YouTube dari pendapatan iklan yang ditampilkan pada video mereka. Persentase yang diberikan bervariasi tergantung pada faktor seperti jumlah tayangan, durasi tayangan, jumlah pengiklan, dan jenis iklan.
Agar dapat mengikuti program monetisasi YouTube, kamu kudu memenuhi persyaratan monetisasi yang meliputi:
- Memiliki minimal 1.000 subscriber dan 4.000 jam tayangan dalam 12 bulan terakhir
- Memenuhi Pedoman Komunitas dan Kebijakan Monetisasi YouTube
- Berada di negara yang didukung oleh program monetisasi YouTube
Setelah memenuhi persyaratan tersebut, kamu dapat mendaftar untuk program monetisasi YouTube dan mulai menghasilkan uang dari video. Berapa besarnya penghasilan? Ya, tergantung jumlah view, jumlah iklan tertayang, dan sebagainya.
Konten YouTube sebagai Aset yang Bernilai Tinggi
Konten YouTube bisa dianggap sebagai aset yang bernilai karena dapat menghasilkan pendapatan. Semakin banyak orang yang menonton videomu, maka semakin banyak pendapatan yang dapat dihasilkan melalui iklan yang ditampilkan pada video tersebut. Oleh karena itu, semakin populer dan berkualitas sebuah konten, maka semakin berharga juga aset tersebut.
Bank dapat menggunakan nilai konten YouTube yang tinggi ini sebagai jaminan untuk pinjaman yang diberikan. Dalam hal ini, nilai konten dihitung berdasarkan faktor-faktor seperti jumlah pengikut, jumlah tayangan, jumlah like dan dislike, kategori video, dan kualitas video.
Salah satu keuntungan menggunakan konten YouTube sebagai jaminan bank adalah fleksibilitas dalam mendapatkan kredit. Peminjam yang memiliki konten yang populer dapat memperoleh pinjaman tanpa harus memberikan jaminan fisik seperti rumah atau kendaraan.
So, bisa dibilang, bahwa skema ini memberikan alternatif bagi kita yang nggak memiliki aset berharga lain yang dapat dijadikan jaminan.
Awal Mula Munculnya Wacana
Wacana penggunaan konten YouTube sebagai jaminan pinjaman bank sebenarnya bukan hal yang baru. Bahkan telah ada sejak beberapa tahun terakhir, terutama seiring dengan semakin banyaknya pengguna YouTube yang berhasil memonetisasi video mereka dan mendapatkan penghasilan.
Namun, opsi ini masih terbilang baru dan belum menjadi praktik yang umum di kalangan bank atau lembaga keuangan.
Pertama kali munculnya wacana penggunaan konten YouTube sebagai jaminan pinjaman bank diketahui berasal dari negara India, ketika beberapa bank mulai menawarkan opsi ini di tahun 2019. Namun, hingga saat ini, wacana ini masih belum menjadi praktik umum di banyak negara termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan karena masih terdapat perdebatan mengenai nilai dan risiko yang terkait dengan penggunaannya sebagai jaminan pinjaman bank.
Seiring dengan semakin berkembangnya industri digital content dan semakin banyaknya content creator yang berhasil memonetasi konten mereka, kemungkinan opsi ini akan semakin dikenal dan digunakan oleh masyarakat di masa yang akan datang.
Namun, sebelum mengambil keputusan, penting untuk mempertimbangkan baik keuntungan maupun risiko yang terkait dengan penggunaannya sebagai jaminan pinjaman bank.
Risiko Menggunakan Konten YouTube sebagai Jaminan Pinjaman Bank
Nah, however! Meskipun menggunakan konten YouTube sebagai jaminan pinjaman bank memiliki beberapa keuntungan, tetapi juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan.
Beberapa risiko yang mungkin timbul antara lain:
Nilai Konten yang Berfluktuasi
Nilai konten YouTube bisa berfluktuasi seiring waktu, tergantung pada faktor-faktor seperti jumlah tayangan dan interaksi pengguna. Jika nilai konten menurun, hal ini bisa memengaruhi nilai jaminan dan mengurangi kemampuan untuk memperoleh pinjaman atau memperoleh pinjaman dengan bunga yang lebih tinggi.
Risiko Hukum atau Hak Cipta
Ada risiko hukum atau masalah hak cipta yang dapat memengaruhi nilai jaminan konten YouTube. Jika terjadi pelanggaran hak cipta atau masalah hukum lainnya pada konten YouTube, maka nilai jaminannya bisa turun atau bahkan hilang.
Risiko Monetisasi
Penghasilan dari konten YouTube bersifat fluktuatif dan bergantung pada jumlah tayangan dan pendapatan dari iklan. Jika jumlah tayangan menurun atau pendapatan iklan menurun, maka hal ini bisa memengaruhi kemampuan untuk membayar cicilan pinjaman dan risiko gagal bayar.
Risiko Default
Jika peminjam tidak dapat membayar cicilan pinjaman, maka bank memiliki hak untuk menjual atau mengambil alih konten YouTube sebagai jaminan pinjaman. Namun, bank mungkin tidak memiliki pengalaman dalam menjual atau mengelola konten YouTube, sehingga kemungkinan bank menderita kerugian bisa terjadi.
So, sebelum menggunakan konten YouTube sebagai jaminan pinjaman bank, penting untuk mempertimbangkan risiko-risiko tersebut dan melakukan analisis dan perhitungan yang cermat. Kamu, sebagai pihak peminjam, juga perlu memastikan bahwa kamu memang mampu membayar cicilan pinjaman dan memiliki rencana backup jika terjadi risiko yang tidak terduga.
Tip Mengelola Utang/Pinjaman dengan Jaminan Konten YouTube
Berikut adalah beberapa tip yang bisa membantu dalam mengelola dan melunasi utang dengan jaminan konten YouTube.
Pastikan Konten YouTube Berkualitas Tinggi
Untuk mempertahankan nilai konten YouTube sebagai jaminan, pastikan untuk selalu berkualitas tinggi. Hal ini akan membantu meningkatkan jumlah tayangan dan interaksi pengguna, sehingga nilai konten YouTube sebagai jaminan tetap tinggi.
Lakukan Analisis yang Cermat
Sebelum mengambil pinjaman bank dengan jaminan konten YouTube, lakukan analisis yang cermat tentang kemampuan untuk membayar cicilan pinjaman dan risiko yang terkait dengan penggunaannya sebagai jaminan.
Pastikan bahwa penghasilan dari monetasinya mencukupi untuk membayar cicilan pinjaman dan memiliki rencana backup jika terjadi risiko yang tidak terduga.
Perbarui Konten Secara Teratur
Untuk menjaga nilainya sebagai jaminan, pastikan kontennya selalu diperbarui dan ditingkatkan secara teratur. Ini akan membantu menjaga minat dan perhatian pengguna terhadap konten dan meningkatkan nilai konten sebagai jaminan.
Periksa Persyaratan dan Ketentuan Pinjaman dengan Cermat
Sebelum mengambil pinjaman bank dengan jaminan konten YouTube, pastikan untuk memeriksa persyaratan dan ketentuan pinjaman dengan cermat. Periksa suku bunga, biaya administrasi, tenor pinjaman, dan ketentuan lainnya yang terkait dengan pinjaman.
Bayar Cicilan Pinjaman dengan Tepat Waktu
Untuk menghindari risiko gagal bayar, pastikan untuk membayar cicilan pinjaman dengan tepat waktu. Jika terdapat kendala dalam membayar cicilan, segera hubungi bank dan cari solusi bersama.
Pertahankan Hak Milik Konten
Dalam menggunakan konten YouTube sebagai jaminan, pastikan untuk mempertahankan hak miliknya. Hal ini akan membantu menghindari risiko hukum atau masalah hak cipta yang dapat memengaruhi nilai jaminannya.
Dengan mengikuti tip di atas, diharapkan bisa membantu dalam mengelola pinjaman bank dengan jaminan konten YouTube dengan baik dan meminimalkan risiko yang terkait.
Nah, gimana? Apakah kamu tertarik untuk bisa mendapatkan pinjaman bank dengan jaminan konten YouTube?
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!