Kalo ada yang cari cara melunasi utang yang menumpuk, mungkin tulisan ini pas buat kalian. Tapi, gue dari hati yang paling dalam berharap kalo bukan keyword itu yang membawa kalian ke sini.
Gue tulis ini karena baca artikel di Kontan tentang melunasi utang pinjaman online pake utang lain.
Tulisan ini terinspirasi dari keadaan beberapa orang yang cerita kalo utang mereka semakin numpuk dari hari ke hari. Kenapa? Karena mereka bayar utang dengan ambil utang di tempat lain.
Niatnya gali lubang untuk tutup lubang. Nyatanya, gali lubang malah tetep lubang. Lebih dalam malahan. *le sigh
Seperti biasa, teman-teman bisa baca tulisan ini dari awal sampai akhir. Atau bisa juga baca berdasarkan table of content di bawah ini:
Cara Melunasi Utang yang Menumpuk, Hindari 5 Hal Ini:
- Gak Waspada Biaya Admin Utang Baru
- Ambil Utang Baru dengan Bunga Lebih Mahal
- Tergesa Ambil Utang Baru dengan Jangka Waktu Lebih Pendek
- Telat Bayar Utang Baru
- Tergoda Ambil Utang Lagi untuk Keinginan yang Lain
Kesimpulan: JANGAN Sampai Gali Lubang Tapi Keuangan Tetap Berlubang
Cara Melunasi Utang yang Menumpuk: Hindari 5 Hal Ini!
1. Waspada Biaya Admin Utang Baru
Salah satu cara melunasi utang yang paling gampang antara lain dengan utang lagi. Gali lubang tutup lubang. Apalagi dengan pinjaman peer to peer-to-peer lending yang semakin mudah.
Kalo kalian ada yang terjebak dalam situasi ini, saran gue yang pertama: teliti sama biaya administrasinya!
Baca juga: Bekal Memilih Antara Pinjaman Berbunga Fix dan Pinjaman Berbunga Floating
Jangan sampe karena saking kepepetnya asal hajar bleh. Gak lagi dicek syarat dan ketentuannya.
Gue sendiri pernah coba ngajuin salah satu pinjaman online yang waktu itu bunganya termasuk paling rendah. Tapi ternyata biaya administrasinya cukup gede.
Bayangin aja, untuk pinjaman Rp. 1 juta, biaya administrasinya Rp. 150 ribu! Itu artinya sudah 15% sendiri kan masbro, mbaksis!
Kalo utang kalian bisa nambah dengan cepat sebesar 15%, sekarang gue tanya, apa penghasilan kalian bertambah sebesar itu juga? Penambahan utang sampe 15% cuma gara-gara biaya administrasi ini.
Bahkan penambahan utang 15% ini terjadi secara instan! Bukan dalam satu tahun. Bisa bayangkan kalau kalian gali lubang dengan utang baru setiap 3 bulan selama setahun? Utang nambah 60% dalam setahun itu hanya dari biaya administrasinya!
Hati-hati!
2. Bunga Utang Baru Lebih Mahal
Baca juga: Bedanya Bunga Flat dan Bunga Efektif
Cara melunasi utang yang menumpuk seharusnya tidak dengan pake utang baru yang bunganya lebih mahal masbroh, mbaksis! Ajegile loh rangorang ini ya kalo udah panik. Apa aja diterabas.
Maunya ngelunasin utang lama malah pake utang baru yang lebih mahal.
Selain ambil utang baru dengan biaya administrasi yang mahal kayak dijelaskan di poin sebelumnya, orang yang gelap mata suka gak sadar kalo utang baru yang diambilnya bunganya lebih mahal! Yang penting ada duit buat bayar cicilan katanya!
Lihat iklan utang di kereta, nawarin bunga 1% flat sebulan udah langsung tergoda. Padahal utangnya yang sekarang cuma 1,2% efektif sebulan. Langsung apply! Ujungnya bukannya malah semakin berat, eh jadi tambah engap
Seberat-beratnya cicilan utang dan gimanapun si tukang tagih meneror, semoga gak ada yang ngerasa terdesak banget sampe gelap mata dan ngambil utang baru dengan bunga yang lebih mahal. Karena dengan semakin engapnya kalian, percaya deh hidup gak akan jadi lebih mudah. Pikiran akan jadi semakin kalut.
Karena kalo bunganya saja sudah lebih mahal, kemungkinan besar nanti biaya kalo telat dan ada tunggakan akan lebih mahal. Banget!
Bunga ini harus jadi perhatian utama kalian yang mau nutup utang pake utang baru. Karena mengambil utang baru dengan bunga lebih mahal bukanlah cara melunasi utang yang benar.
3. Jangka Waktu Utang Baru Lebih Pendek
I’ll let you in a secret.
Jangan bayar utang lama dengan utang baru yang lebih pendek jangka waktunya. Kecuali emang yakin banget mampu bayar Share on XBaca juga: Ketika Bunga Naik, Saatnya Pindahkan KPR?
Memang benar, salah satu cara melunasi utang yang menumpuk adalah dengan mengambil utang lain. Bahkan ketika utang yang baru lebih pendek jangka waktunya. Tapi, ati-ati dengan langkah ini.
Sudah jelas kan, jangka waktu yang lebih pendek dengan jumlah pinjaman yang sama berarti nilai cicilan bulanan yang lebih besar. Berarti juga, beban yang lebih berat untuk pemasukan rutin bulanan.
Cara ini sebenarnya akan sangat manjur untuk dijadikan cara melunasi utang yang menumpuk. Karena utang akan lebih cepat berkurang.
Tapi kalau belum siap dengan nilai cicilan yang lebih besar, bukannya menjadi teringankan. Malah yang ada akan menjadi lebih engap dan ngos-ngosan untuk hidup.
Dan percayalah, menambah beban pikiran meskipun itu tujuannya untuk mempercepat pelunasan utang, bukanlah keputusan yang bijak ketika kita ingin terbebas dari utang. Pikiran yang tenang dan tidak tertekan akan memberikan peluang yang lebih bagus untuk segera terbebas dari utang.
4. Telat Bayar
Cara melunasi utang yang menumpuk ya…
JANGAN SAMPAI TELAT BAYAR UTANG! Apalagi kalo utang kalian yang sekarang dipakai untuk menutup utang yang lam.
Kalau sampai kalian telat bayar utang apalagi utang baru, denda keterlambatan akan semakin menambah nilai utang yang harus kalian bereskan. Tapi ada yang lebih mengerikan.
Seandainya saja utang kalian ke bank, maka bank akan langsung bisa melihat daftar sejarah pinjaman yang pernah kalian punya. Ketika ada tunggakan, bank akan bisa langsung menolak. Kalaupun diterima dan diberikan pinjaman baru, maka tunggakan kalian itu menaikkan tingkat risiko kalian di mata bank.
Baca juga: Kerja di Bank
Efeknya apa? Bunga yang akan dikenakan ke kalian akan JAUH LEBIH TINGGI.
Sementara kalau mengajukan pinjamannya ke aplikasi kredit online mungkin saat ini belum terlaksana hal seperti itu, tapi tidak menutup kemungkinan akan bisa berlaku juga. Karena setahu gue pinjaman online meminta untuk diberikan akses ke hampir segala hal di smartphone kita.
Ketika sistem Artificial Intelligence perusahaan pinjaman online membaca data adanya tagihan tunggakan dari history chat atau pesan masuk, maka bisa saja sistem rating akan langsung memberikan kategori risiko tinggi. Kategori ini akan meningkatkan bunga pinjaman kita.
Jadi, jangan sekalipun berpikir untuk telat bayar ya. Karena cara melunasi utang yang menumpuk gak akan bisa dijalankan kalo ternyata terbaca kaliannya sendiri suka nunggak.
5. Tergoda Utang Lagi untuk Keinginan Lain
Gue yakin siapapun yang lagi terlilit utang dan punya otak yang bener gak akan gali lubang lebih dalam dengan utang lagi untuk keperluan keinginan yang lain. Tapi apakah ada orang seperti ini?
Ada! Gosah heran kalo ketemu ya.
Sudah dalam kondisi kejepit, ngeluh sana sini gak bisa bayar utang. Minta ditolongin buat nyicil, bayar endesbra endesbre sampe cape sendiri dengernya, eh ternyata malah ngutang lagi buat keinginan lainnya.
Baca juga Alasan Kenapa Harus Bayar utang Kartu Kredit Dulu Sebelum Beli Saham!
Cicilan motor, TV Plasma 40 inch, stereo set dan segala tetek bengek utang hedon lainnya belom lunas, eh malah ngajuin lagi utang. Ngerinya lagi bukan buat keperluan bayar cicilan utang, dipake buat beli smartphone terbaru!
Jangan sampe kek gini ya wankawan. Sungguh bukan tindakan bijak untuk dilakukan.
Kalo udah sampe bingung mikirin bayar utangnya gimana, yang harus dilakukan adalah setiap ada duit ya dipake bayar. Bukan dipake buat DP barang kredit lainnya.
Kesimpulan: JANGAN Sampai Gali Lubang Tapi Keuangan Tetap Berlubang
Semoga tulisan singkat gue kali ini bisa membantu manteman yang sedang mencari cara melunasi utang yang menumpuk. Idealnya melunasi utang yang menumpuk adalah dengan mengandalkan penghasilan rutin bulanan.
Akan tetapi, kalau memang penghasilan rutin sudah tidak mencukupi, bisa kok melakukan gali lubang dengan utang baru untuk menutup utang yang lama. Tapi, kudu hati-hati banget.
Selama hal-hal diatas diperhatikan ketika mengajukan kredit baru untuk melunasi utang yang menumpuk, gak akan ada masalah! Selama komitmen untuk membayar utang ada di tempat yang seharusnya.
Ingat ya, jangan sampe gali lubang, tapi keuangan tetap berlubang! Laksanakan cara melunasi utang yang menumpuk dengan benar!
Postingan-postingan terbaru di blog danirachmat.com:
- Strategi Keuangan Menghadapi Masa Pensiun yang PanjangMemasuki masa pensiun adalah sebuah tonggak penting dalam hidup setiap orang. Dalam fase ini, acap kali juga diiringi oleh perubahan besar dalam pengelolaan keuangan. Mempersiapkan diri untuk periode ini membutuhkan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat agar dapat menjalani hari-hari dengan tenang dan terjamin. Dalam menghadapi tantangan ini, memahami cara-cara efektif untuk mengelola sumber
- Cara Investasi Reksa Dana Pasar Uang untuk Mengelola Likuiditas untuk FIREMemahami cara investasi reksa dana pasar uang merupakan langkah penting dalam pengelolaan keuangan, terutama bagi pejuang FIRE. Dengan volatilitas yang rendah dan akses mudah ke dana, instrumen ini menawarkan keseimbangan antara keamanan dan ketersediaan dana yang dibutuhkan untuk menopang kehidupan sehari-hari. Karena itu, reksa dana pasar uang merupakan salah satu instrumen yang bisa banget dimanfaatkan
- Eksplorasi Peluang Investasi Properti di Sektor Pariwisata sebagai Jalan untuk FIREBanyak jalan menuju Roma, begitu pula banyak jalan menuju FIRE. Salah satunya dengan investasi properti. Investasi properti telah lama menjadi salah satu pilihan populer bagi yang mencari stabilitas dan potensi keuntungan dalam jangka panjang. Nah, lebih spesifik lagi, sektor pariwisata, dengan daya tariknya yang terus berkembang, menawarkan peluang investasi yang menarik. Memiliki properti di kawasan
- Financial Check Up: Apa, Mengapa, dan BagaimanaFinancial check up adalah sebuah proses yang acap kali diabaikan. Padahal ini tuh penting banget kalau kamu pengin punya keuangan yang sehat. Kalau kamu sering melakukan medical check up, nah, financial check up ini prinsipnya mirip. Tapi, kalau medical check up memeriksa kesehatan tubuh, financial check up dilakukan untuk memeriksa kesehatan keuangan pribadi kita. Kabar
- FIRE vs Soft Saving ala Generasi ZAda yang baru lagi nih dari generasi Z—generasi yang penuh inovasi, penuh kreativitas, punya pikiran out of the box. Kalau milenial lagi pada semangat untuk FIRE, generasi Z punya tren tersendiri. Namanya soft saving. Generasi Z memang tumbuh di tengah-tengah inovasi digital dan ketidakstabilan ekonomi. Sebagai upaya “adaptasi”, mereka pun menemukan jalannya sendiri dalam memilih
Kalau ada yang mau ditambahkan, monggo langsung aja di kolom komen ya manteman. Atau kalau ada yang mau didiskusikan lebih panjang bisa kirim email ke halo@danirachmat.com.
Bisa juga colek gue di Instagram @danirachmat atau twitter @danirachmat juga! 😀
teguh edi setiawan
Lebih baik hindari hutang lah yah min klo bisa 🙂
dani
Selama hutang dan tetap berhati-hati sih gak masalah 🙂
Erin
Gpp berhutang tapi sesuai kemampuan saja gitu ya. Biar bisa cicil dan bayar sampai lunas hutangnya.
Sumaryanto
Kalau saya sebisa mungkin tidak berhutang, tetapi sesekali ada kondisi yg memaksa harus melakukannya mungkin karena perencanaan keuangan keluarga belum baik
dani
Yang penting bertanggung jawab dengan utangnya 🙂