Ada yang beda dari GIIAS tahun ini buat gue. Diundang buat menyaksikan re-launch Pertamax Turbo, BBM terbaru Pertamina di ajang pameran mobil paling bergengsi di negeri ini.
Tahun-tahun sebelumnya, setiap gue pergi ke pameran otomotif berskala internasional ini, fokus gue adalah datang dan melihat-lihat mobil-mobil paling baru yang kilatannya bikin hati berdesir. Yah, mbak SPGnya sih memang membantu andil keluarnya desiran itu, tapi model keluaran terbaru mobil impianlah faktor utamanya.
Gak pernah terlintas sebelumnya kalau dateng ke pameran otomotif, gue juga bakalan tertarik buat cari tahu tentang bahan bakar yang bisa bikin mobil gue jalan. Nah undangannya Indoblognet ini bikin gue lebih banyak tahu tentang BBM.
Pertamax Turbo, Kolaborasi Pertamina dan Lamborghini untuk BBM Super
Yep, you read it right. Pertamina berkolaborasi sama merek mobil mewah Lamborghini, untuk mengembangkan satu varian BBM super kalo dibandingkan dengan BBM yang sudah ada di Indonesia sebelumnya. Berangkat dari formula Pertamax, Pertamina mengembangkan Pertamax Turbo.
Kalau pengen tahu cerita resmi dari Pertamina, silahkan dibaca siaran pers Pertaminanya tentang peluncurannya di Belgia di sini.
Sebuah kerjasama yang berhasil menarik perhatian gue waktu mendengarkan paparan penjelasan dari Pertamina. Padahal di pikiran awal gue, “Yaelah, apa menariknya BBM dan mana ada pamerannya di pameran otomotif terbesar Indonesia ini”. Yes, gue salah banget. Banyak informasi menarik yang menyedot perhatian gue sampe gak sempat live tweet kemaren! (ada sih tapi cuman beberapa 🙁 )
Diluncurkan di Eropa dan Digunakan Dalam Balapan
Peluncuran Pertamax Turbo di GIIAS 2016Seperti dibilang di depan tadi, Pertamax Turbo ini kan kerjasama Pertamina dan Lamborghini, gak tanggung-tanggung, peluncuran pertamanya di Eropa sana. Pengembangan produk Pertamax inipun lolos uji standar Eropa yang ketat dan digunakan di kejuaraan Lamborghini Blancpain Supertrofeo Series di Eropa. Sampe sekarang sih sudah dipake sebanyak 60.000 kilo liter kalo gue gak salah info ya.
Kerjasama ini dimungkinkan karena Pertamina merupakan technical partnernya Lamborghini. Bersama mereka meningkatkan formula Pertamax sampai punya Research Octane (RON) 98 dan dilengkapi Ignition Boost Formula (IBF) yang bikin respon bahan bakar lebih tinggi terhadap kebutuhan pembakarannya.
Yang bikin gue penasaran, bakalan kerasa beda sampai begimana dengan bahan bakar yang ada selama ini. Gue sih gak rewel soal bahan bakar ya, mulai dari premium sampe pertalite yang merupakan produk terbarunya Pertamina udah gue cobain. Dan emang kerasa paling enak di mesin ya waktu pake Pertamax meskipun gw lebih banyak pakai Pertalite. Jadi penasaran gimana rasanya Pertamax Turbo. 😀
Kelebihan Bahan Bakar dengan Ron Tertinggi di Pasaran Indonesia
Kemarin, di booth Pertamina, ada Pak Yus, seorang pakar bahan bakar dari ITB yang kasih gambaran hasil pengujian Pertamax Turbo ini. Dengan RON 98 dan IBF, di hampir semua indikator pengujian, Pertamax Turbo berhasil memberikan nilai tertinggi kalo dibandingkan dengan BBM yang sudah ada di pasaran saat ini.
Menurut beliau, Pertamax Turbo memenuhi ketiga kriteria bahan bakar untuk bisa disebut layak pakai: durability, ekonomis dan performance yang bagus. Breakdown dari ketiga kriteria tersebut kayak didapatkan di slidenya beliau ini:
Pertamax Turbo, memenuhi semua kriteria bahan bakar idealHasil pengujian yang dilakukan Pak Yus, Pertamax Turbo menghasilkan nilai emisi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan produk bbm yang ada sebelumnya dan l kinerja mesin yang lebih tinggi. Tapi kinerja mesin yang lebih tinggi itupun diiringi satu efek samping suhu mesin yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemahaman bahan bakar lainnya.
Hasil Pengujian Pertamax TurboBerikut lengkapnya kelebihan-kelebihan Pertamax Turbo dibandingkan dengan bahan bakar lain yang diuji (I bet you automotive lovers must know about below image better than me):
Kalo kata Pak Yus ya, suhu yang lebih tinggi memang sesuai dengan kinerja mesinnya.
Nah, kriteria mesin yang dipake sendiri bisa dilihat di dua gambar di bawah ini ya:
Segmentasi yang Spesifik
Gue baru tahu bahwa sejak tahun 2003, spesifikasi mobil dan motor umum sudah gak ada lagi yang cocok menggunakan bahan bakar premium. Efek penggunaan premium untuk jangka panjang akan membebani kinerja mesin. Karena itulah Pertamina terus berinvestasi dengan mengeluarkan varian-varian bbmnya.
Pertalite adalah yang terbaru sebelum dikeluarkan ya Pertamax Turbo ini. Gue sendiri sudah jadi pengguna Pertalite karena harga yang lebih murah dibandingkan Pertamax. 😛
Nah gimana dengan Pertamax Turbo? Dengan nilai RON 98 dan IBFnya, Pertamax Turbo dibanderol dengan harga Rp. 8.700,- per liter; hampir sama dengan Pertamax yanga ada sekarang. Awalnya gue pikir akan lebih mahal sih dengan semua kelebihannya.
Baca juga postingan tentang pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak ke keuangan keluarga.
Cuma, selisih harga yang cukup jauh antara Pertamax dengan Pertalite sendiri sudah membuat diferensiasi yang cukup jelas antara pelanggan Pertalite dan Pertamax. Pertamina sepertinya menyadari hal ini dan menerapkan harga varian bbm paling anyarnya sama dengan Pertamax. Yang disasar adalah kalangan penikmat mobil mewah yang cukup banyak di Jakarta dan kota besar lain di Indonesia.
Dengan segmentasi yang distinctive ini, Pertamina sudah membuka delapan SPBU yang bisa melayani pembelian Pertamax Turbo. Beberapa SPBU yang tersebar di Jakarta ini memang tersebar di daerah-daerah yang menurut gue adalah daerah dengan populasi pengguna kendaraan mewah yang lebih besar. Ihik. Yakarena kalo lewat daerah sana suka ketemu sama mobil mewah sih yes. 😛
Pertamax Turbo bisa ditemukan di SPBU-SPBU berikut:
- Pantai Indah Kapuk
- Pondok Indah
- MT Haryono
- Yos Sudarso
- Abdul Muis
- Pramuka
- Kuningan
- Cikini
Alternatif Bahan Bakar yang Terjangkau
Nah apakah gue akan coba Pertamax Turbo ini? Yes, tentu saja kalo pas gue di SPBU Pertamina yang menjual Pertamax Turbo ini bakalan gue cobain. Aslik ini penasarannya gak kira-kira. Gue pengen ngerasain juga bagaimana tenaga yang dihasilkan sama bbm kerjasama antara Pertamina dengan Lamborghini ini.
Cuman, dari sisi keuangan keluarga, gue sih mungkin gak akan selalu menggunakan bahan bakar ini. Di boothnya Pertamina (yang termasuk megah juga untuk ukuran GIIAS 2016), gw malah nemu alternatif bahan bakar lain yang mungkin bisa dijadikan alternatif. Apa itu? Bahan Bakar Gas!
Pertamina jual di booth mereka dengan merek Vi-Gas.
Dengan harga eceran Rp. 5.100 per liter ini, mungkin teman-teman pengguna mobil mau memertimbangkan untuk beralih ke Pertamina Vi-Gas. Untuk detail mengenai bahan bakar alternatif ini akan gue tulis lain kali di tempat lain (sekarang sih kepikiran nulis di Indoblognet.com). Kenapa lebih panjang pengen gue tulis di sana? Karena ada investasi sebesar Rp. 14-17 juta di awal sebelum bisa menggunakan Vi-Gas ini.
Nah, sementara belum menggunakan Vi-Gas, gw masih akan menggunakan Pertalite dan Pertamax. Tergantung kondisi keuangan dan SPBU yang gw temui di jalan. Dan semoga bisa secepatnya nyamperin SPBU yang jualan Pertamax Turbo.
Kalau pengen baca serunya GIIAs tahun lalu, silahkan baca di postingan ini.
Kalau kalian, penasaran gak sama kinerja greng yang ditawarkan sama Pertamax Turbo? Sekarang pakainya apa sih BBMnya? Share dooong! 😀
Febriyan Lukito
Gw kok fokusnya pada andil spg itu ya… hahaha…
Arghhh… kmrn itu gak sempat ikutin penjelasannya nih. hiks… Tapi gpp deh. baca ini dah agak paham jadinya. makasih sharingnya masbro.
dani
Bahahahaha… Ya gimana ya, kudu diakui belio-belio memang punya andil besar. 😀 Sama-sama, makasih komennya Masbroh..
Maya Siswadi
Sengaja banget baca ini duluan soalnya aku ketinggalan banyak info. Ternyata enak baca penjelasan Dani soal si pertamax turbo ini
dani
Ahahaha. Makasih Mbak Maya. 🙂 Semoga membantu.
rizzaumami
Akhirnya, semakin ke sini pertamina semakin menaikkan angka oktan bbm. Kalau gak begitu orang-orang akan nyaman terus pakai yang oktan rendah.
Anne Adzkia
Wohooo pertamax turbo. Aku juga masih pake Pertalite Dan, hihihi. Btw, tahun ini gak ke GIIAS deh, hiksss
Indah Susanti
Ini ramah lingkungan juga, Mas?