Blog Perencanaan Keuangan

Menu
  • FIRE
    • Dana Pensiun
  • Perencanaan Keuangan
    • Kredit
      • Kredit Umum
      • KPR
      • Kartu Kredit
      • Kredit Online
    • Asuransi
    • Dana Darurat
    • Dana Pendidikan
    • Tips Hemat
  • Investasi
    • Emas
    • Business
    • Crypto
    • ORI-SukRi
    • Reksadana
    • Saham
    • P2P Lending
  • Kamus Keuangan
  • Stories
    • Keluarga
    • Buku
    • Film
    • Musik dan CD
    • Office Life
    • Di Balik Blog
    • Inspirasi
  • About Me
    • Site Map danirachmat.com
    • Contact
    • Paid Post
    • Postingan Tamu
    • Disclaimer
Home
Film
Review Film Filosofi Kopi
Film

Review Film Filosofi Kopi

dani 22/04/2015
Review Film Filosofi Kopi

Genre: Drama, adaptasi buku Filosofi Kopi karya Dee Lestari

Menikmati pahitnya secangkir kopi, mirip dengan menikmati hidup. Meskipun pahit, ada kenikmatan di dalamnya. *Menurut guweh sih ya

Gambar-gambar diambil dari twitter account @filkopmovie.

Premis Cerita film Filosofi Kopi:

Jody (Rio Dewanto), seorang pemuda lulusan luar sedang berusaha mati-matian untuk mengembangkan kedai kopi miliknya bareng sama sahabat dari masa kecilnya Ben (Chico Jecricho). Kedai yang diberi nama Filosofi Kopi ini dibangun di atas bekas toko kelontong milik orang tua Jody yang ternyata meninggalkan hutang besar.

Bersama dengan Ben yang merupakan penggila kopi, Filosofi Kopi menjadi terkenal meskipun kedai tersebut tidak dilengkapi dengan WiFi seperti kedai kopi kekinian.

Hingga suatu saat, Jody dan Ben menerima tantangan untuk membuat kopi terenak yang bisa memberikan hadiah uang cukup besar untuk melunasi hutang-hutang mereka. Ben pun bereksperimen dan menciptakan Perfecto. Kopi terenak di Indonesia. Sayangnya El, seorang perempuan cantik, seorang blogger dengan spesialisasi coffee tasting menyangkal hal tersebut. Baginya kopi terenak adalah Kopi Tiwus.

Bagaimana mereka kemudian bisa memenangkan tantangan kemudian mewarnai sisa cerita film ini.

Review Film Filosofi Kopi:

Pertama kali gw baca bukunya ini sudah beberapa tahun lalu. Setelah gw nikah ama Bul dan masih ngekos di daerah Cibulan Raya Jakarta. Dia tiba-tiba ngasih buku Filosofi Kopinya Dee. Meskipun waktu  itu belom jadi penggila kopi, gw sangat menikmati bukunya Dee.

Sampai 4 tahun kemudian, gw sudah jadi penggila kopi yang tobat karena perut yang gak bisa lagi kena reaksi kopi. Eh trus film ini dibuat. Awalnya gak ada ekspektasi sama sekali sama film ini mengingat baru tahun lalu gw nonton Supernova dan kecewa berat. Apalagi yang dipajang di sini Rio Dewanto, Chico Jericho, yang notabene adalah “artis populer”. Soal akting, mereka ini menurut gw aktor dengan akting yang kualitasnya di atas rata-rata, cuma ya itu tadi, sering banget muncul di banyak film. *hahahaha, padahal kalo emang mereka bagus ya pasti lah ya dipake dimana-mana.

Gw ambil show yang jam 10 malem kemaren.

Adegan awal waktu Jody pusing mikirin gimana bayar hutang sudah cukup menjanjikan. Kehidupan anak muda yang terkesan hipster dengan segala atributnya (lulusan luar, ganteng, punya coffee shop) ternyata di belakangnya ada masalah yang dia juga hadapi seperti kebanyakan orang.

Film kemudian mengalir memperkenalkan satu persatu tokohnya dengan halus. Gak terasa memaksakan. Ben pun muncul sebagai orang dengan kecintaan tinggi pada kopi. Kekaguman gw di karakter Ben di buku bisa ditangkap dengan bagus oleh Chico Jericho, well kecuali rambut gondrongnya yang keliatan kumel sih.

Bahkan sampe pada tahap Ben bereksperimen dan menemukan Perfecto. Scene-scene yang diracik terasa believable, bisa dipercaya. Gw jadi tahu bagaimana gambaran kepala seorang barista. Sampai pada suatu titik gw mikir di tengah film kalo film ini gak akan berkembang lagi. Mentok udah bagusnya. Sebuah film bagus dengan kualitas di atas rata-rata tapi gak ada yang bisa diambil buat dibawa pulang.

Bahkan waktu El yang diperankan Julie Estelle keluar.

review film Filosofi Kopi

That’s it. There goes the romantic side of the story. Or so I thought.

Ternyata gw salah. Dengan dikenalkannya Elle, ternyata itu adalah sebuah cara memperkenalkan Kopi Tiwus dan membawa film ini ke level yang lebih tinggi lagi. Lebih dalam lagi.

Dari Kopi Tiwus, mulailah konflik-konflik terdalam dari diri masing-masing karakter keluar. Bagaimana Jody yang dari awal terlihat memang sudah ruwet jadi semakin ruwet dan bahkan sampai pada titik mengeluarkan kata-kata yang gak enak banget yang gak sesuai sama karakternya. Ben yang cuek setengah mampus harus bisa berdamai dengan masa lalunya untuk impiannya dan Jody *I know it sounds so wrong but believe me there was nothing romantic between them! 😛

Dan pertemuan Pak Seno dan istrinyalah yang jadi pengurai segala macam emosi yang memuncak.

Gw pun syakses berat mewek dengan airmata bercucuran.

Cerita tentang hubungan anak dan orang tua selalu bisa kena pas banget di hati gw ini dan inti dari keseluruhan film ini selain kopinya adalah hubungan interpersonal dan konsep diri antara anak dan orang tua. Pesannya kena banget di gw.

Karena judulnya Filosofi Kopi dan konon katanya film ini membawa misi untuk membangkitkan kesadaran tentang kekayaan dan keuatan Indonesia dalam hal keberadaan kopinya, gw harus akui kalo kehadiran kopi memang kuat banget. Segala macam kopi Indonesia hadir dan diceritakan di sini.
Review FIlm Filosofi Kopi The Movie

Seruputan-seruputan agak lebay (dalah hal closeup bibir dan suara seruputan) dari aktornya sukses bikin gw craving kopi. Bahkan Baim Wong yang cuman hadir sekilas aja bisa bikin gw tergetar bangga akan kekayaan kopi Indonesia.

Bahkan yang terasa kurang di film ini adalah kehadiran cerita romantisnya. Bahkan kehadiran El pun terasa hanya sebagai teman yang mengerti banyak tentang kopi. Bukan sebagai love interest dari salah satu di antaranya. *kesian deh Julie Estelle yang gak direbutin dua cowok ganteng *lha lukire sinetron?

Bahkan gw belom ngomongin soundtracknya ya? Enak-enak bangeeettt *posting gw dah kepanjangan mamiiihhhh!

All in all gw suka banget film ini. Dari 5 bintang gw kasih 4.85++ deh di review film Filosofi Kopi ini. Belom nonton? Buruan!! 😀

Review-review film yang pernah gw publish di blog ini:
[display-posts category=”movies”]

Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

Buku Menghirup Dunia ini rasanya agam beda dengan buku-bulu bergenre …

Membuka Jendela Dunia

Nonton sendiri bisa jadi asik banget loh. Gw sih lebih …

Nonton Sendiri

About The Author

dani

42 Comments

  1. bemzkyyeye

    Udah nonton minggu lalu dan bagus bgt 🙂

    22/04/2015
    • Dani

      Iya Yeee. Bagus banget emang ya.. Dalemdan kena banget ini film..

      23/04/2015
  2. febridwicahya

    Duh ya ampun, belum nonton film ini aku mas ._. kata orang-orang sih emang bagus gitu ya ._.

    22/04/2015
    • Ryan

      Ayo nonton Feb. Rekomendasi bangetlah ini. Aku juga dah review.

      22/04/2015
      • Dani

        Eh iya Yan, gw belom mampirke tempat review lu euy

        23/04/2015
    • Dani

      Hahhh??!!! Belom nonton Feb? Gih buuruuuu nonton. Hahahaha. Emang bagus kok filmnya, terutama kalo suka kopi dan juga drama yang berkualitas

      23/04/2015
      • Beby

        Aku jugak belom nontoooon.. Pengennya sih nonton sama Febri. Mihihihi 😛

        24/04/2015
      • febridwicahya

        Akan segera dicari filmnya *eh wkwkw
        Aaaah, makiiin penasaran 😀

        24/04/2015
  3. alrisblog

    Bahkan saya belum baca bukunya,hiks, 🙁

    22/04/2015
    • Dani

      kalo sekarang mending lihat filmnya dulu aja. HIhihi. Sama bagusnya kok 😀

      23/04/2015
  4. nianastiti

    Aku pun sukaa.. Dan sama Mas, bagian orang tua anak sukses bikin dada sesak dan mata berkaca-kaca. Tapi nonton ber12 aku cewek sendiri (akibat kuliah di tempat yg ceweknya minim), jadi drpd aku dibully aku ga sampai nangis, cuma smpe berkaca-kaca, kalau nonton sendiri mungkin aku sesenggukan XD
    Itu kalimat pembuka sampeyan luar biasa, kena banget 🙂

    22/04/2015
    • Dani

      Sayah dooong kemaren udah mewek, jam 11 an malem nonton sendiri pake nangis-nangis. Dah kayak orang bener aja. Hahaha.
      Kalimat pembukanya sesuai pengalaman pribadi. Sayang gak bisa lagi minum kopi sekarang euy.. 🙁

      23/04/2015
  5. Pungky KD

    Tambah pengen nonton….abis baca review-nya Yeye trus mampir ke sini.

    22/04/2015
    • Ryan

      Gak mampir ke tempat saya juga Mbak? Hehehe. Saya blm follow Mbak Pungky. Walau dah di twitter. Maafkeun.

      22/04/2015
    • Dani

      Buruan nonton Ky. Beneran bagus kok filmnya. Jangan ajakin Hanif ya karena banyak kata-kata yang gak appropriate buat anak-anak. 😀

      23/04/2015
  6. dianryan

    udah…dan bener chicco jericho bener2 mendalami karakternya banget, sampe aku pas nonton gemes pengen lempar gelas ke dia :))

    22/04/2015
    • Dani

      Hahahaha. Bener Mbak Dian. Si Chico ini keren deh. Pas lihat dia jadi pelatih bola juga udah kesengsem ama aktingnya. 😀

      23/04/2015
  7. Fahmi (catperku)

    Ini film filosopi kopi harus banget ditonton sama penggemar kopi di Indonesia nih! Karena kopi nggak cuma sekedar enak dan nggak enak 😀

    22/04/2015
    • Dani

      Betuuuull. Lihat perkopian di film ini langsung bangga sama kopinya Indonesia dan pengen banget minum kopi item pait lagi.. 😀

      23/04/2015
  8. Ryan

    Memang filmnya bagus Dan. N bikin nyesek pas adegan masa lalunya Ben. Krn merasa jd bagian dr yang itu. Hiks.

    22/04/2015
    • Dani

      Oit.. ntar cerita-cerita ya via japri 😀
      Konfliknya dapet banget deh di masing-masing karakter 😀

      23/04/2015
  9. Sandy Eggi

    di deket kantor juga ada barista muda mirip cerita ini. diliput juga ditipi.
    posting terakhir kita sama tentang filosofi kopi. tapi saya ndak cerita film nya sih 😀
    semakin pengen nonton..

    22/04/2015
    • Dani

      wah keren banget dong Om itu barista ya.Jadi penasaran.

      23/04/2015
      • Sandy Eggi

        ntah ya apakah dia itu om om ato pemuda. sepertinya sih dia pemuda belia gitu

        23/04/2015
  10. liandamarta.com

    Aku udah nonton dan baguuuuuus banget ini filmnya!

    22/04/2015
    • Dani

      iya Liii, film ini keren abiiissss.. 😀

      23/04/2015
  11. mechtadeera

    Hm…nonton dulu, atau baca dulu ya??? 🙂

    22/04/2015
    • Dani

      Nonton dulu aja Mbak Mechta. Sama bagusnya. 😀

      22/04/2015
  12. campanulladellaanna

    Pak Dani, wah sayang sih jauh gak bisa nonton filmnya ya. Ngomong2 kok postnya pak Dani gak masuk ya di dashboard saya? ntar daku lihat lagi apa yg salah. Thanks a lot for your wonderful visit & clicking Pak Dani.

    23/04/2015
    • Dani

      Iya MbaDell, saya pindah ke self hosted blog, jadinya memang tidak terbaca langsung di wp reader dan apabila terbaca tidak bisa langsung di like ataupun komen. I always love your beautiful pictures Mbak Della. It is my pleasure 😀

      23/04/2015
  13. Allisa Yustica Krones

    Aku gak pernah penasaran sama film indonesia belakangan ini, tapi baca ini jadi bikin penasaran dan 😀

    23/04/2015
    • Dani

      Bagus Liiis film ini. Adaptasi bukunya Dee Lestari paling keren so far.

      23/04/2015
  14. Firman

    Dari sekian film yg diadaptasi dari buku Dee Lestari, Filkop menurut aku paling keren, karna dibuat lebih beda. Buat para penikmat kopi, wajib banget nonton!

    23/04/2015
  15. arman

    kayaknya film ini lagi ngetop ya… banyak blogger yang ngereview jadi penasaran gua 😀

    23/04/2015
    • Dani

      Bagus Ko emang. Drama banget sih ceritanya. Tapi gak lebay.

      23/04/2015
  16. Cicha

    Belom nonton ini. Hmmm nampaknya wajib nonton nih.. spoilernya ngajak nonton banget 😀

    23/04/2015
  17. Orin

    favoritnya Dee so far film ini katanya Dan, emang jadi dalem bgt ya abis nonton.

    24/04/2015
    • Dani

      Oiya? Gw beneran sampe mewek kemaren. Huehehehehe.

      24/04/2015
  18. Fredeva

    Yeaay aku juga udah nonton ini doong. Filmnya keren abis! Keluar teater langsung mimisan 2 gelon abis liet Chico Jericho omaygat X))

    24/04/2015
  19. auuak

    Wah penasaran dengan filmnya..

    24/04/2015
  20. agung aritanto

    indikator film bagus menurut gue ketika film itu bisa mempengaruhi filmnya sesuai pesan yang d sampaikan
    dan ketika nonton filosofi kopi tiba tiba gue jadi pengen kopi,mpadahal aslinya kurang suka kopi

    27/07/2015
  21. Iwan Tantomi

    Good review 🙂

    18/05/2016

Leave a Reply Cancel Reply

Beli e-book Kebebasan Finansial Level 1

Podcast

Postingan Terbaru

  • Panduan Diversifikasi Portofolio Saham untuk Meminimalkan Risiko
    Panduan Diversifikasi Portofolio Saham untuk Meminimalkan Risiko
  • Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun Passive Income
    Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun …
  • Pentingnya Menyusun Bujet Harian untuk Memaksimalkan Tabungan FIRE
    Pentingnya Menyusun Bujet Harian untuk Memaksimalkan Tabungan …
  • Cara Mencapai Financial Independence tanpa Penghasilan Besar
    Cara Mencapai Financial Independence tanpa Penghasilan Besar
  • Apa Itu Reksa Dana dan Bagaimana Cara Kerjanya untuk Pemula
    Apa Itu Reksa Dana dan Bagaimana Cara …

Postingan Paling Populer

  • 8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa Dilakukan agar Tetap Produktif
    8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa …
  • Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya buat Tujuan Keuangan Kita?
    Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya …
  • Strategi Diversifikasi Investasi untuk Mencapai Tujuan FIRE
    Strategi Diversifikasi Investasi untuk Mencapai Tujuan FIRE
  • Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun Passive Income
    Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun …
  • Investasi Saham atau Emas: Mana Lebih Menguntungkan untuk FIRE?
    Investasi Saham atau Emas: Mana Lebih Menguntungkan …

Blog Perencanaan Keuangan

Copyright © 2025 Blog Perencanaan Keuangan
Design by Mamat

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh
Go to mobile version