Berinvestasi tentunya tak hanya perkara untung dan rugi saja. Aspek penting yang wajib diperhatikan dalam investasi saham adalah strategi dan risiko yang bisa terjadi.
Yes, investasi saham merupakan pilihan yang cocok untuk kamu yang ingin mengembangkan dana agar lebih optimal. Ini juga akan meningkatkan potensi dana kamu tumbuh pesat bahkan hingga melewati laju inflasi.
Tapi, kamu juga butuh strategi untuk mencapai tujuan investasi. Bisa jadi enggak maksimal sih, kalau cuma setor terus didiemin doang. Secara berkala, kamu harus review dan evaluasi, kalau memang kurang perform, ya mesti digimanain gitu, biar keuntungannya bisa lebih. Selain memaksimalkan keuntungan, strategi dalam investasi saham ini juga penting supaya dapat meminimalkan risiko.
Nah, masalahnya, menentukan strategi investasi seperti ini juga bukan perkara mudah bagi pemula. Memutuskan strategi yang sesuai itu sendiri dapat bergantung pada berbagai faktor, misalnya tujuan keuangan, jangka waktu, dan tingkat toleransi pada risiko. Namun perlu diingat, strategi tidak selalu kebal terhadap risiko, hanya saja membantu kamu agar lebih fokus dengan tujuan.
So, setidaknya ada 4 strategi investasi saham yang bisa kamu lakukan. Apa saja? Yuk, simak.
[toc]
4 Strategi Investasi Saham
Strategi yang tepat akan membantu kamu meraih keuntungan dengan efektif dalam jangka waktu panjang. Nah, kira-kira apa saja strategi yang bisa dilakukan? Simak berikut ini.
Growth Investing
Investor saham yang menggunakan strategi ini berkonsentrasi pada perusahaan yang berkembang pesat dan memiliki pertumbuhan laba yang kuat. Mereka perlu menganalisis dari riwayat pertumbuhan pendapatan yang solid, peningkatan pendapatan dan margin keuntungan, atau peningkatan pendapatan analisis jangka panjang.
Dengan begitu, investor lebih melihat pada saham perusahaan yang memiliki potensi keuntungan dan pendapatannya tinggi, tanpa peduli valuasi saham. Yang terpenting adalah potensi pertumbuhan di masa depan dilihat besar.
Jika kamu menerapkan strategi ini, artinya kamu menerima harga beli saham meski harganya terlampau tinggi selama kamu melihat saham tersebut punya posisi yang kuat untuk bertumbuh.
Value Investing
Strategi ini pertama kali diperkenalkan oleh guru investor Ben Graham di tahun 1934. Value investing artinya saham yang memiliki nilai tertentu. Meski harga masih di bawah harga wajar, justru menjadi perhatian utama karena saham ini diyakini akan meningkat dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, investor dengan strategi ini akan mencari penawaran yang terlewatkan oleh orang lain. Mereka mencari perusahaan yang—istilahnya—memiliki harga saham diskon, sesuai dengan nilai wajar.
Value investor akan memilih saham perusahaan yang kinerja keuangannya bagus, begitu pula dengan track record yang stabil. Sebelumnya, investor juga perlu memastikan bahwa manajemen perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang baik dan kredibel.
Saham sering kali murah karena beberapa alasan. Hanya karena harga saham perusahaan rendah, itu tidak selalu berarti nilai saham turun. Banyak hal bisa terjadi, dan kalau kamu memang mau menggunakan strategi investasi saham ini, maka kamu harus siap mengerjakan PR berupa monitoring dan checking terhadap apa yang sebenarnya terjadi.
Income Investing
Investor yang menerapkan strategi investasi saham ini akan fokus pada saham yang rutin memberi keuntungan berupa dividen. Dividen artinya perusahaan mendistribusikan keuntungan mereka kepada pemegang saham secara teratur. Banyak pula yang menyebutnya sebagai dividend aristocrate.
Dividen biasanya dibagi oleh emiten perusahaan besar dan matang dalam industri. Strategi ini tepat bagi kamu yang ingin mendapat keuntungan rutin dari saham perusahaan.
Strategi ini dipandang sebagai strategi yang relatif berisiko rendah karena berfokus pada mengunci pendapatan dan tidak terlalu bergantung pada keuntungan modal. Namun, tentu saja, ada trade off-nya, yakni ada peluang pertumbuhannya kurang signifikan.
Trading Saham
Strategi investasi saham lain yang juga bisa menguntungkan yaitu dengan trading saham. Well, ini sih sebenarnya—prinsipnya—tidak bisa dibilang sebagai investasi sih, karena kegiatan yang terjadi adalah transaksi jual beli saham hanya dalam waktu singkat, bahkan harian. Keuntungan bisa didapatkan dari selisih harga jual terhadap harga beli, per menit, hari, atau mingguan.
Trader biasanya fokus pada kondisi dan sentimen pasar dibandingkan dengan kondisi fundamental saham. Trading saham lebih menggunakan analisa teknikal dan punya waktu untuk rutin melihat pergerakan harga saham di pasar.
Well, meski tidak bisa termasuk sebagai “investasi”, tapi ada kalanya strategi ini dilakukan juga oleh para investor jangka panjang, demi ngegas cuan. Justru banyak yang menilai, kemampuan kita untuk meramu dan mengombinasikan strategi investasi dan trading dengan baik, akan jadi “senjata” ampuh meraih keuntungan yang maksimal.
3 Strategi Investasi Saham Berdasarkan Momentum
Selain 4 strategi di atas, berikut ini adalah strategi investasi saham yang melihat berdasarkan waktu pembelian.
Buy On Weakness
Strategi investasi saham ini dilakukan investor untuk membeli saham ketika harga saham tersebut menurun ke level tertentu yang aman untuk dibeli. Hal ini dilakukan demi memanfaatkan adanya reversal atau pembalikan harga di lain hari. Nantinya, investor meraih keuntungan dengan menjual saat harga kembali meroket.
Buy If/On Breakout
Investor dapat membeli saham setelah terjadi breakout atau mencapai harga bawah. Ketika saham mengalami breakout atau harga bawah, investor dapat memanfaatkan momentum ini karena saham yang breakout biasanya kemudian akan meroket tajam.
Buy on Retracement
Ketika harga saham berhasil menembus level tertentu, investor dapat membeli saham tersebut dan memantau pergerakan hingga menembus resistance (level tertingginya). Saat berada di puncak tertinggi, investor dapat menjual untuk dapat keuntungan.
Nah, jika kamu sudah mantap dengan pilihan investasi, tentukan strategi apa yang akan kamu terapkan. Pilih salah satu strategi di atas yang sesuai dengan tujuan keuangan kamu untuk masa depan.
Penting untuk diingat bahwa dalam investasi saham, setiap investor membutuhkan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman tertentu untuk dapat berhasil dengan mengikuti strategi. Jangan ragu untuk bertanya dan berdiskusi dengan yang ahli ya. And, always do your own research!
No Responses