Enggak terasa sudah menuju penghujung tahun 2022 aja nih. Gimana hasil investasi sahamnya so far? Apakah sesuai dengan harapan? Ataukah, perlu evaluasi dan juga rebalancing? Apakah kamu butuh strategi investasi saham untuk tahun 2023 nanti?
Sebelumnya disclaimer dulu deh. Beberapa hal terkait kondisi pasar saham di tahun 2023 berikut ini diintisarikan dari banyak sumber. Untuk bisa mendapatkan gambaran yang lebih riil dan aktual yang cocok dengan kebutuhan, kemampuan, dan tujuan investasi saham kamu, maka kamu harus wajib melakukan riset dan analisismu sendiri.
[toc]
Faktor Pengaruh dan Penggerak Pasar Saham di Tahun 2023
Banyak ahli memperkirakan bahwa volatilitas pasar saham akan terus berlanjut ke tahun 2023. Mau dilawan? Nggak bisa. Yang bisa kita lakukan adalah beradaptasi.
Kira-kira apa sajakah faktor yang memengaruhi pergerakannya? Mungkin salah satu atau beberapa hal berikut. (atau malah semuanya?)
1. Interest rate
Sepanjang tahun 2022 kemarin, The Fed telah menaikkan suku bunga secara agresif sebanyak 4 kali, hingga sebesar 75 poin dari tingkat suku bunga terakhir. Di akhir Desember, atau mungkin di awal tahun 2023, besar kemungkinan The Fed masih akan menambah tingkat suku bunga ini hingga mencapai 50 bps lagi.
Hal ini dilakukan demi mengendalikan tingkat laju inflasi yang cukup tinggi di negara adidaya tersebut. Faktanya, beberapa waktu belakangan, inflasi memang mulai terjinakkan. Sesuai berita yang dilansir oleh CNBC Indonesia, pada bulan November 2022 lalu, tingkat inflasi Amerika Serikat ada di level 7.7%, yang artinya lebih rendah daripada bulan sebelumnya yang sebesar 8.2% YoY.
Meski turun, tetapi tingkat inflasi ini tetap jauh lebih tinggi daripada rerata tingkat inflasi sebelumnya.
2. Harga minyak
Salah satu hal yang juga akan menjadi penggerak pasar saham di tahun 2023 adalah perkembangan terkait harga minyak dunia. Adanya prediksi akan pemangkasan produksi minyak oleh OPEC+ sebesar 2 juta per barel per hari mau enggak mau akan memberi dampak pada harganya yang masih ditahan di angka yang tinggi.
Namun, kita juga perlu ingat bahwa terjadi peningkatan produksi minyak AS, meningkatnya permintaan minyak oleh Tiongkok karena adanya pelonggaran protokol COVID-19, serta kondisi Rusia yang masih belum jelas, sehingga bisa saja menjadi pemicu roller coaster di pasar saham.
Meskipun kita perlu juga mencatat, bahwa sampai dengan artikel ini ditulis, harga minyak malah cenderung turun dan musim dingin di sono juga enggak sedingin seperti yang diperkirakan, sehingga krisis minyak tak memburuk.
3. Pertumbuhan ekonomi
Ada negara-negara yang memang sudah masuk ke dalam jurang resesi, meskipun beberapa negara juga tenyata lolos dari ancaman ini, termasuk Indonesia. Meski demikian, baik IMF maupun World Bank memprediksikan bahwa pertumbuhan ekonomi global masih positif, meski melambat.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri diprediksikan tetap positif pada level 3.8% hingga 0.1%, demikian seperti yang dirilis oleh Kontan. Dengan demikian, banyak pakar yang menyarankan agar kita tak perlu cemas berlebihan menghadapi tahun 2023 nanti.
Meskipun, kita tetap harus waspada terhadap inflasi yang masih bisa meningkat, suku bunga yang masih bisa dinaikkan oleh BI, hingga krisis yang mengakibatkan badai PHK yang bisa jadi masih akan berlangsung.
4. Semakin dekat ke musim pemilu
Tahun 2023 juga berarti kita akan semakin dekat ke tahun 2024, yang merupakan tahun pemilu. Mengingat historisnya pada beberapa tahun belakangan, menurut data Bareksa, pasar saham cenderung naik di tahun-tahun pemilu.
Dan, biasanya sih, dinamika ini sudah mulai terasa sejak satu tahun sebelumnya. So, yeah, ada baiknya juga wait and see, dan bersiap.
5. Konflik dunia
Yes, Rusia dan Ukraina sampai dengan artikel ini ditulis masih saja belum menghentikan kontranya satu sama lain. Belum lagi, muncul juga peluang perang dagang baru antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.
So, tingkat ketidakpastian pasar saham akan naik jika dilihat dari sisi yang satu ini.
Strategi Investasi Saham di Tahun 2023
So, setelah mengikuti sedikit uraian mengenai gambaran apa saja yang bisa memengaruhi pergerakan pasar saham di tahun 2023 mendatang seperti di atas, lalu kita bisa apa nih?
1. Keep calm and investing
Jadi, inilah pentingnya kita menentukan tujuan sebelum mulai berinvestasi. Dengan demikian, mau ada gejolak apa pun terkait kondisi pasar, kamu tetap bisa pakai kacamata kuda, dan fokus pada apa yang menjadi tujuanmu.
Bukan sekadar mencari untung—meskipun ya namanya investasi, kita akan selalu pengin mendapatkan imbal hasil yang positif—tetapi saat kondisi pasar naik ataupun turun, kita juga tak terjebak emosi. Saat pasar naik, kamu tetap tenang karena ada tujuan finansial yang bisa kamu pegang. Saat pasar turun pun, kamu enggak panik karena kamu sudah tahu horizon waktumu.
Ketidakpastian itu sebenarnya sudah menjadi bagian dari investasi di pasar saham. Jadi mau naik atau turun, strategi investasi saham terbaik tetap adalah mengacu pada tujuan masing-masing.
2. Atur ulang
Satu-satunya yang bisa menggerakkanmu untuk rebalancing atau mengatur ulang investasi adalah pertumbuhan terhadap target tujuan keuangan.
Jika memang kurang agresif, kamu bisa mencoba menambah proporsi instrumen berisiko tinggi. Jika sudah mendekati target waktu, kamu bisa memindahkan aset dari instrumen agresif ke instrumen yang berisiko lebih rendah.
3. Tetap amankan jaring pengaman
Baik pasar saham naik atau turun, jaring pengaman keuangan harus tetap solid. So, dana darurat dan asuransimu, apa kabar?
Apakah dana darurat sudah mencapai angka ideal sekarang? Minimal 3 kali pengeluaran rutin bulanan? Asuransi apakah setidaknya kamu sudah punya asuransi kesehatan, tak hanya untukmu sendiri tetapi juga untuk seluruh keluarga dan orang-orang yang hidupnya menjadi tanggunganmu? Apakah kamu sendiri juga sudah dilindungi oleh asuransi jiwa?
4. Cash is king
Oke kalau mau diputerin juga boleh. Namanya juga uang punyamu sendiri, disuruh kerja keras biar teman-temannya juga ikut datang.
But, sisihkan sebagian cash untuk tetap disimpan sebagai cash. Ini bisa jadi amunisi kalau-kalau ada saham diskon yang worth untuk dibeli. Pastikan cash ini adalah dana dingin; bukan dana yang mau dipakai untuk bayar SPP, beli beras, bayar kontrakan, dan segala peruntukan yang penting.
Kalau memang enggak ada, ya udah nggak usah maksain. Tetap pada rencana dan strategi investasi saham semula yang sudah kamu buat. Nggak usah aneh-aneh. Mendingan aman dulu.
5. Nggak usah update berita
Kalau memang overwhelmed dengan berbagai isu, berbagai berita, stop scrolling dan biarkan saja pada lewat.
Kembali lagi, jalankan saja rencana semula, fokus pada tujuan keuangan, lakukan strategi investasi saham yang sudah kamu buat. Sekali waktu, review supaya kamu tahu pertumbuhannya, sehingga kalau perlu di-rebalancing, kamu juga sudah siap dan sat set sat set.
Nah, gimana nih? Ternyata tahun 2023 bisa jadi tak seburuk yang diperkirakan kan? Memang ada baiknya kita fokus saja pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Masalah harga minyak naik turun, perang Rusia yang tak berkesudahan, ya sudah biarkan saja. Itu semua kan di luar kontrol kita.
Akan lebih sehat jika kita memikirkan apa yang ada di sekeliling kita, yang mampu kita pikirkan dan lakukan untuk masa depan sendiri yang lebih baik.
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!