Kenapa kita mesti punya tujuan keuangan?
Yah, bisa dibilang, tujuan keuangan adalah tujuan hidup. Tanpa punya tujuan keuangan, literally kita enggak punya tujuan hidup juga.
Akhirnya, bisa jadi ya gini-gini aja. So, kalau misalnya, kamu sering merasa demikian—hidup kok gini-gini aja, kok orang lain pada kaya—nah, coba cermati lagi deh diri kamu sendiri. Sudahkah kamu punya tujuan hidup? Sudahkah kamu punya tujuan keuangan?
Untuk dapat mencapai tujuan keuangan, kamu butuh “kendaraan”. Ya kayak kalau kita mau bepergian. Kalau sudah ada tujuan, kita lantas menentukan, mau pakai kendaraan apa agar sampai ke tujuan tersebut.
Investasi adalah “kendaraan” kita untuk dapat mencapai tujuan keuangan. Dan seperti halnya kendaraan pada umumnya, investasi juga banyak jenisnya. Tinggal kamu mau naik pesawat (untuk tujuan yang jauh, tetapi risikonya cukup tinggi), mau naik kereta (risikonya tidak setinggi naik pesawat), atau naik mobil sendiri saja?
Ada berbagai instrumen investasi yang bisa kamu pilih, mulai dari saham, emas, hingga yang akan kita bahas sekarang, reksa dana.
Reksa dana menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup populer di kalangan para investor pemula, lantaran prosesnya yang mudah, risiko relatif rendah, dan imbal yang dapat diperhitungkan.
Nah, jika kebetulan kamu sekarang sedang mempertimbangkan instrumen investasi satu ini, kira-kira tujuan keuangan apa saja ya yang bisa kita capai? Yuk, ikuti artikel ini sampai selesai.
[toc]
7 Tujuan Keuangan yang Bisa Dicapai dengan Reksa Dana
1. Dana darurat
Cara kerja investasi ini yang melibatkan Manajer Investasi, menjadikannya sebagai instrumen yang memiliki risiko relatif lebih rendah, misalnya katakanlah dengan saham yang harus kita kelola sendiri. Reksa dana juga cukup likuid, ya meski ada tenggang waktu beberapa hari kalau pencairan, tapi ya nggak lama-lama amatlah ya. Tentu, kalau kondisinya normal.
Karena tingkat risiko dan likuiditas yang bersahabat ini, maka reksa dana bisa jadi instrumen yang pas buat ngumpulin dana darurat. Biasanya sih, yang dipakai adalah reksa dana pasar uang, karena memang yang paling rendah risiko dibanding semua jenis reksa dana.
2. Dana menikah
Dengan imbal yang cukup bervariasi—tinggal disesuaikan saja jenis reksa dananya—maka hasilnya pun ya bisa lumayan. Maka, tak jarang pula banyak yang memanfaatkan reksa dana untuk mencapai tujuan keuangan berupa biaya menikah.
Catatan aja ya, buat kamu yang barangkali pengin ngumpulin dana menikah di reksa dana bareng sama calon, akan lebih baik kalau kalian punya RDI masing-masing saja. Lebih baik enggak dijadikan satu rekening.
Dengan RDI yang terpisah ini, bisa kok tetap menabung bareng. Hanya saja, di RDI masing-masing. Jangan lupa didiversifikasi produknya ya, sebagai mitigasi risiko juga.
3. Dana pendidikan
Buat dana pendidikan, reksa dana juga merupakan salah satu alternatif instrumen yang bisa kamu manfaatkan.
Buat biaya sekolah anak, dari mulai masuk playgroup sampai kuliah, bisa kamu atur di instrumen ini. Bahkan kalau perlu, pakai sistem autodebet deh, biar nggak sampai lupa.
Nggak hanya untuk dana pendidikan anak, dana pendidikan kita sendiri juga bisa dibangun dengan memanfaatkan reksa dana ini. Ya, siapa tahu kan, melanjutkan pendidikan sampai jenjang tertinggi juga menjadi salah satu tujuan keuangan kamu.
Pastinya, untuk bisa mengoptimalkannya, kamu harus menghitung kebutuhan investasimu dan pilih produk yang tepat, karena jenis reksa dana sendiri ada banyak macamnya, dengan karakteristiknya masing-masing.
4. DP KPR
Buat kamu yang berencana punya rumah, dan berencana pula akan mengambil pembiayaan secara KPR, maka ada sejumlah DP yang harus kamu bayarkan lebih dulu.
Reksa dana bisa menjadi salah satu instrumen yang bisa kamu manfaatkan untuk tujuan keuangan ini. Lagi-lagi, kamu harus memastikan ya, besarnya kebutuhan serta horizon waktunya. Pilih produk reksa dana yang mampu memberikan hasil semaksimal mungkin memenuhi kebutuhanmu itu.
Misalnya saja, kamu hendak membeli rumah Rp500 juta, maka kamu butuh DP sebesar 15%, yakni Rp75 juta. Dengan reksa dana saham dengan setoran awal Rp10 juta dan investasi bulanan sebesar Rp2 juta, yang berimbal sekitar 11% per tahun, maka dalam waktu 3 tahun, kamu sudah dapat mengumpulkan uang kurang lebih sebanyak Rp96 juta.
Masih sisa kan, untuk DP rumah?
5. Dana melahirkan
Buat kamu yang sudah berkeluarga, reksa dana juga bisa banget membantumu untuk mencapai berbagai tujuan keuangan bersama lo.
Seperti dana pendidikan anak, seperti yang sudah sedikit dijabarkan di atas. Juga bisa dipakai untuk mengumpulkan biaya melahirkan.
As you know, punya bayi itu mahal. Nggak sekadar biaya persalinan—yang kadang malah sangat murah kalau si ibu kesehatannya baik dan bisa melahirkan secara alami—tetapi juga ada biaya-biaya lainnya yang perlu juga disiapkan. Mulai dari perlengkapan bayi, perawatan kesehatan ibu dan bayi, dan lain sebagainya.
Alangkah bagusnya, kalau semua biaya ini sudah disiapkan sejak pasangan suami istri mulai menjalani program hamil. Sehingga dalam waktu 9 bulan, sudah langsung siap menyambut kehadiran anggota keluarga baru.
6. Dana liburan
Reksa dana juga bisa jadi instrumen yang cucoks untuk menyimpan dana liburan. Yah, walaupun mungkin liburan baru bisa kamu lakukan dengan benar-benar aman setahun atau dua tahun lagi sih, dengan catatan enggak ada apa-apa lagi.
Tapi bisa jadi, ini kesempatanmu untuk benar-benar menyiapkan tujuan keuangan satu ini. Mumpung masih 1 – 2 tahun lagi, yekan, siapin deh dana sebanyak-banyaknya. Biar besok, pas sudah benar-benar bisa jalan, kamu bisa langsung berkunjung ke destinasi wisata impianmu. Mau ibadah haji sekalian, mungkin? Atau buat yang nasrani, berkesempatan untuk ikut ibadah di Vatikan kan?
7. Dana pensiun
Tujuan keuangan lain yang juga bisa kamu penuhi dengan reksa dana adalah dana pensiun. Nah, mengingatkanmu lagi deh ya, bahwa reksa dana ada beberapa jenis produk yang masing-masing memiliki karakter tertentu, yang mana harus disesuaikan dengan tujuan keuangan dan juga horizon waktumu agar dapat memberikan hasil yang optimal.
Untuk dana pensiun, jika sekarang usiamu masih terhitung muda, maka seharusnya termasuk ke dalam tujuan keuangan jangka panjang. Jangan sampai salah memilih produk, yang hasilnya kurang memadai hanya karena kamu hanya mau “bermain” di area yang aman. Memang bermain di area yang aman ini penting, demi menjaga asetmu. Tetapi dengan usiamu yang masih muda, tujuanmu yang jangka panjang, jika imbal kecil (sebagai trade off dari risiko minim), maka bisa jadi saat waktu pensiun tiba, pengembangan danamu di instrumen ini juga tak bisa mencapai target.
Jadi, bijaklah untuk memilah. Jika memang hendak dipakai untuk dana pensiun, manfaatkan reksa dana yang memberikan return yang sesuai—yang pasti juga akan diikuti oleh risiko yang sepadan juga.
Kesimpulan
Itu dia 7 tujuan keuangan yang bisa kamu capai dengan memanfaatkan reksa dana.
Di luar ketujuh tujuan keuangan itu, pasti ada lagi tujuan yang bisa kamu capai juga dengan memanfaatkan reksa dana. Coba ditulis di kolom komen ya, buat ngelengkapin.
Yes, reksa dana memang punya banyak manfaat, asalkan kita tepat mengelolanya. Bukan instrumen yang 100% aman—karena nyatanya memang tak ada instrumen investasi yang totally aman—namun dengan pemgelolaan yang tepat, hasil pengembangan dananya bakalan kepakai banget untuk segala keperluan.
Jadi, kapan kamu mau mulai punya reksa danamu?
Oline
Alhamdulillah aku sudah punya semua reksadana dgn tujuan masing2 yg disebutkan diatas, tinggal gimana istiqomah aka konsistensi nabung per bulannya aja nih 😀