Pinjaman bank menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang ada dan bisa jadi pilihan ketika kita membutuhkan dana tambahan untuk berbagai keperluan.
Tapi, banyak orang enggan meminjam ke bank. Katanya, syaratnya ribet. Sudah begitu, belum tentu disetujui alias di-ACC. Karenanya, banyak orang sudah mundur duluan sebelum mengajukan, dan memilih jalan peminjaman dana yang lain–yang notabene kadang sebenarnya malah lebih berisiko ketimbang pinjam dana ke bank.
Salah satunya ke pinjaman online. Well, kalau pinjolnya legal ya enggak masalah, apalagi jika kamu memang sudah mempertimbangkannya secara matang. Tapi, kalau malah jadinya pinjam ke rentenir berkedok pinjol? Kan ya menyedihkan.
Ya memang sih, sebenarnya kalau mau membandingkan utang ke fintech pinjaman online dengan bank ini sebenarnya enggak apple to apple atau jeruk to jeruk. Lantaran keduanya sejatinya melayani target pasar dengan kebutuhan yang berbeda. Tapi, kalau mau diabaikan pasarnya, untuk urusan kemudahan, pinjaman online fintech pasti lebih megang ketimbang bank. Namun, untuk pinjaman yang cukup meringankan dan sangat negotiable, bank sudah pasti jadi juaranya.
Soal ribet, prosedur rumit, urusan panjang … lah, ya wajar. Hawong bank kan mau mengambil “risiko yang lebih tinggi” dengan meminjamkan dana dengan limit lebih besar, tenor lebih panjang, dan bunga yang lebih ringan. Sudah pasti, mereka harus punya manajemen risiko yang komprehensif, ya toh? Yang bisa menjamin, bahwa dana pinjaman mereka bisa balik pada waktunya.
Ya, makanya, lebih baik kamu mencari saja informasi lengkapnya lebih dulu soal syarat pengajuan pinjaman bank ini. Jenjangan, kalian semua belum pernah cari info sebenarnya, tapi sudah duluan nge-judge kalo pinjam duit di bank itu susah.
Eh tahu nggak, di-judge yang enggak sesuai kenyataan itu sakit loh!
Sebentar, ini ngomongin apa sih? Oh iya, pinjaman bank.
Nah, lebih baik ayo kenalan dulu dengan beberapa jenis pinjaman bank, yang biasanya menjadi “sasaran” pembiayaan masyarakat umum. Baru setelah itu, kita lihat syaratnya, dan terakhir bagaimana tip terbaiknya supaya bank dengan cepat menyetujui pengajuan pinjaman danamu.
[toc]
Beberapa Jenis Pinjaman Bank
Ada banyak program pemberian pinjaman dana di bank, sebenarnya. Tapi buat kategori pinjaman dana tunai, ada 2 jenis yang biasanya ada.
1.Pinjaman tanpa agunan
Alias kredit tanpa agunan, atau KTA. Sebenarnya prinsipnya kurang lebih ya sama dengan pinjol fintech. Sama-sama tidak mensyaratkan adanya agunan, sehingga lebih memudahkan bagi siapa pun yang butuh pinjam dana untuk berbagai keperluan.
Tapi bunga KTA bank itu bisa sangat jauh lebih rendah ketimbang bunga plus biaya pinjol fintech. Dari penelusuran, bisa sampai sepertiga dari bunga pinjol fintech. Prosesnya juga sama cepatnya dengan pinjol fintech, karena kan enggak harus melalui penaksiran aset yang akan diagunkan. Bahkan ada yang menjanjikan proses pencairan pinjaman dana kurang dari 1 hari.
2.Pinjaman beragunan
Ini jenis pinjaman untuk berbagai keperluan, yang meminta syarat bagi debitur untuk memberikan jaminan atau agunan berupa aset seperti BPKB, sertifikat tanah, surat deposito, hingga obligasi.
Biasanya, nilai pinjaman dananya nanti akan bergantung pada nilai aset agunannya, mulai dari 70-80%-nya deh. Suku bunga lebih ringan, karena kan ada agunan buat jaminan, dengan tenor pinjaman yang bisa sampai puluhan tahun.
Oh iya, selain ada bunga, debitur juga harus menanggung biaya apraisal untuk menilai harga agunan ya. Besarannya beda-beda sih, antara Rp300 ribu sampai beberapa juta.
Nah, jadi, mana yang lebih sesuai untuk kebutuhanmu; dengan atau tanpa agunan? Kalau kebutuhan dana memang enggak besar, pinjaman tanpa agunan bisa jadi pilihan. Syaratnya kan mudah, kayak pinjolnya fintech. Kalau kebutuhan dananya besar, misalnya sampai ratusan juta, akan lebih baik jika kamu meminjam dengan agunan. Bunga jauuuh lebih ringan, tenor pun panjaaang.
Lalu, kalau sudah memutuskan mau pinjam yang mana, berikutnya ya, ikuti prosedur pengajuan pinjaman bank yang sudah ada.
Beberapa Syarat Pengajuan Pinjaman Bank
Sebenarnya sih, ini bisa beda-beda ya antara satu bank dengan yang lain. Tapi kita akan bahas pada umumnya saja nih di sini, biar kalian dapat gambaran.
1.Lengkapi dokumen pendukung
Sekali lagi, ini mungkin bisa jadi berbeda ya, tapi umumnya bank akan meminta fotokopi:
- Identitas diri, seperti KTP dan kartu keluarga (KK)
- Bukti penghasilan atau slip gaji
- NPWP
- Buku tabungan
Pihak bank juga akan memerlukan dokumen kepemilikan agunan, seperti BPKB atau sertifikat tanah, jika kamu hendak mengajukan pinjaman bank beragunan. Kadang ada juga bank yang minta kamu untuk punya kartu kredit dulu, tapi ada juga yang enggak.
So, untuk make sure, silakan hubungi customer service bank terdekat yang kamu percaya. Umumnya syaratnya enggak aneh-aneh, dan memang penting semua.
2.Pastikan kamu tak pernah punya masalah kredit sebelumnya
FYI, kita ada SLIK, yaitu sistem layanan informasi keuangan yang dikelola oleh OJK. Dalam sistem ini ada iDeb, yaitu informasi debitur di mana ada database debitur-debitur yang pernah bermasalah.
So, kalau misalnya ada nama kamu dalam sistem ini, dan kamu sekarang sedang dalam proses pengajuan pinjaman bank, maka hal ini bisa jadi salah satu pertimbangan besar bagi si pihak bank untuk meloloskan pengajuanmu.
Bisa ditolakkah jika nama kita ada dalam SLIK? Bisa banget.
Makanya, mungkin inilah yang menjadi salah satu alasan terbesar mengapa ada anggapan meminjam dana ke bank itu sulit. Ya iyalah sulit, kalau orang yang mengajukan pinjaman pernah terlibat kredit macet, nominalnya besar pula.
Nah, jadi, kalau kamu belum pernah terlibat masalah kredit yang tak lancar sebelumnya, seharusnya sih kamu enggak perlu takut pihak bank tidak menerima pengajuanmu.
Tip Terbaik untuk Mengajukan Pinjaman Bank
1.Bandingkan produknya
Setiap bank punya produk dengan keunggulan masing-masing. Biar nggak bingung, kamu memang perlu untuk survei dan riset dulu sebelum mengajukan pinjaman bank.
Kamu bisa datang langsung ke kantor-kantor bank dan minta penjelasan, brosur, sampai ilustrasi. Atau–hari gini gitu ya–bisa memanfaatkan situs-situs agregator yang sekarang banyak itu. Bandingkanlah produk yang satu dengan yang lainnya.
2.Penuhi semua syaratnya
Sudah sampai di sini, tentunya kamu sudah tahu ya, syarat apa saja yang diperlukan dalam pengajuan pinjaman bank. Nggak rumit kan? Memangnya susah? Tidak sama sekali kan, Ferguso?
Apalagi syarat dokumen. Biasanya ya bank hanya meminta dokumen umum saja, yang sebagian besar juga pasti sudah memilikinya dengan lengkap di rumah. Lengkapi semua, susun yang rapi ya.
3.Sesuaikan kebutuhan dan kemampuan
Adalah penting untuk bisa mengukur kemampuan diri sendiri. Bank juga akan mempertimbangkan hal ini saat mereka memproses pengajuan pinjaman kamu. Bank tidak akan menyetujui pinjaman yang rasio cicilannya akan melebihi penghasilanmu. Mereka tak akan ambil risiko gagal bayar.
Pada umumnya, bank juga mengambil angka standar yang sama untuk memberikan pinjaman pada debitur, yaitu yang perhitungan cicilannya tidak melebihi 30% dari penghasilan bulananmu.
Nah, gimana, manteman? Semoga penjelasan mengenai syarat pinjaman bank di atas bisa cukup membantumu untuk memiliki gambarannya sebelum akhirnya benar-benar mengajukan.
Prinsipnya mudah kan ya; penuhi syaratnya, dan ajukan sesuai kemampuan dan kebutuhan. Kalau memang enggak ada masalah terlalu besar, bank pasti akan meng-ACC pinjamanmu. Selanjutnya, tinggal kamu yang harus mengelolanya dengan baik.