Zaman sekarang—di zaman yang bikin kebutuhan membengkak, dan juga ada jalannya untuk banyak berkreasi—rasanya kok ya rugi banget kalau sampai kita hanya mengandalkan penghasilan dari satu sumber saja. Makanya, kalau memang belum mulai side hustling, coba deh segera mulai, biar punya penghasilan sampingan.
Pasalnya, zaman sekarang tuh, kebutuhan dasar nggak cuma pangan, sandang, papan doang. Tapi ada satu lagi yang harus diprioritaskan: kesehatan. Kesehatan ini ada kesehatan fisik dan kesehatan mental loh.
Lah, kok kesehatan mental juga termasuk esensial. Ya kalau kita stres, kita nggak bisa kerja, akibatnya ya susah buat cari makan.
Padahal kesehatan mental ini sebenarnya simpel loh. Bisa nonton netflix secara teratur aja sudah bagus untuk kesehatan mental. Nah, padahal ya buat langganan, butuh duit juga. Kalau ada yang bilang langganan Netflix itu buang-buang uang, ya kalau lantas bikin kesehatan mental tetap dalam kondisi baik, ya apa salahnya?
Ya udah langganan aja, tapi terus cari penghasilan tambahan. Biar tetep bisa nonton Netflix, beli kopi buatan barista, dan sebagainya.
Saya pernah menuliskan tentang hal ini dalam artikel soal self reward. Boleh dibaca kalau belum sempat baca ya. Kalau sudah baca, dan mau baca lagi, ya boleh banget loh!
So, menghemat pengeluaran itu penting. Tapi, kalau sudah nggak bisa dihemat, ya cara lain untuk bisa survive soal keuangan ya menambah penghasilan dengan cara side hustling.
Berikut beberapa alasan mengapa kita harus segera mulai side hustling demi mendapatkan penghasilan sampingan.
Disclaimer: Artikel ini bukan ditulis oleh Bang Mamat.
[toc]
Segera Side Hustling Sekarang, Kenapa?
1. Cadangan penghasilan
Side hustling itu—buat saya pribadi terutama—kayak investasi untuk diri sendiri. Ketika ada “apa-apa” dengan pekerjaan utama, pekerjaan sampingan bisa jadi andalan.
Saya ngerasain banget ketika saya sudah merasa nggak betah bekerja kantoran, tapi belum menemukan pekerjaan kantoran lainnya. Side hustling bisa saya pakai buat nyambung dulu. Paling nggak, tagihan dan cicilan bisa jalan terus. Meski ya, mesti diatur karena besarnya penghasilan sampingan itu bisa jadi enggak segede gaji pekerjaan utama (meski di banyak kasus, justru lebih gede juga).
Adanya penghasilan sampingan dari side hustling, saya juga jadi nggak perlu mencairkan dana darurat kalau lagi butuh. Jadi, ini bisa jadi cadangan pekerjaan deh kalau pas paceklik.
2. Investasi diri sendiri
Kebetulan sih, side hustling saya erat hubungannya dengan minat dan passion. Dengan demikian, saya bisa mendalami hobi (minat dan passion) itu sembari mendapatkan uang darinya.
Saya anggap, yang kayak gini tuh investasi pada diri sendiri. Pasalnya, begitu kita semakin banyak mengerjakan side hustling, di situ kita akan semakin banyak belajar dan menggali hal-hal yang kita enggak tahu loh.
Pada akhirnya, ketika saya meninggalkan kerja kantoran, jam terbang saya pada bidang side hustling saya sudah cukup tinggi, sehingga pede aja gitu dijadikan sebagai penghasilan utama, sampai sekarang.
Saya merasa sih, kemampuan saya berkembang pesat setelah side hustling. Saya menemukan banyak hal baru, tantangan baru … yang enggak pernah bisa saya dapatkan ketika saya ngantor rutin. Kesempatan berkembang saya kayak gedeee banget! Ya yang sayang kalau sampai saya sia-siakan.
3. Nambah tabungan
Dulu, saya enggak punya target untuk side hustling, sebulan mesti dapat berapa rupiah. Ya pokoknya enjoy aja deh. Uang yang saya dapat dari side hustling, saya kumpulkan di tempat terpisah.
Bukan, bukan karena saya udah pinter atur keuangan bisnis yang harus dipisah dari keuangan pribadi. Tapi, karena uang hasil side hustling itu hanya dipakai buat kebutuhan mendadak dan enggak rutin, yang di luar anggaran.
Eh, lah, seiring waktu, karena kebutuhan juga biasanya sudah saya anggarkan di depan bulan, dan berusaha disiplin sama anggaran, jadilah jarang banget punya pengeluaran di luar anggaran.
Jadinya, nambah tabungan tanpa sengaja. Tahu-tahu menumpuk.
Dan, saya pun bahagia …
4. Lebih produktif
Saya pernah lama jadi generasi rebahan. Kerja kantoran jam 8 berangkat, pulang jam 4 teng. Di rumah, ngapain ya? Saya lupa. Rebahan aja kayaknya sih. Entahlah, saya sampai lupa sendiri, ke mana waktu pergi.
Dan, saya merasa buang-buang waktu banget sekarang.
Dulu awal mulai side hustling itu ya karena saya merasa kok hidup nganggur amat ya? Bagaimana kalau kita coba bisnis ini dan itu?
Sebenernya sih, jujur nih, saya menyibukkan diri side hustling pertama itu karena supaya pikiran saya nggak ke mana-mana. Mikirin yang jelek-jelek mulu kalau nganggur itu. Eh, tapi ya itu saya aja kali ya?
Makanya, saya harus sibuk. Mesti ngerjain sesuatu, biar kapok, pikiran fokus, nggak terbuang percuma. Lah, ternyata kebablasan. Sampai sekarang.
5. Networking
Kesempatan baru, hal baru, dan tantangan baru ternyata juga membawa kita pada sirkel teman baru!
Inilah yang enggak pernah saya dapatkan selama bekerja di kantor baru. Orang yang saya temui ya itu-itu saja, yang biasa saya ajak berinteraksi ya yang kayak gitu-gitu aja. Ya, ini sih sebenernya tergantung job desc di kantor juga sih ya. Kalau yang job desc-nya banyak menjalin relasi di luar kantor (atas nama perusahaan/kantor) ya bakalan banyak ketemu orang.
Tapi saya memang nggak terlalu banyak bisa banyak berinteraksi dengan orang di luar kantor. Ya, sebenernya saya juga enggak masalah, cuma kadang saya butuh ngobrol juga sama yang sefrekuensi.
Pasalnya, mohon maaf, kadang saya memang merasa, di kantor terus gitu bikin kayak saya terkerdilkan. Saya jadi kaku, terbentuk oleh lingkungan.
So, dengan memiliki side hustling, saya bisa mengembangkan diri dengan lebih leluasa. Ya kayak yang ada di poin kedua di atas. Hidup saya enggak monoton lagi, bahkan terbuka peluang-peluang baru lain, yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya.
Yuk, Mulai Side Hustling!
So, buat kamu yang berstatus karyawan sekarang, memang, pekerjaan menjadi orang kantoran itu udah yang paling bener. Safe, terjamin keamanannya, dan bahkan dengan segala benefit itu, kamu tinggal nyaman saja bekerja, dan raih targetmu.
Tapi, jangan merasa cukup di situ. Setidaknya, kamu harus dan mesti menambah stream income. Bisa dari investasi, bisnis sampingan, atau ya side hustling. Coba jelajahi minatmu saja dulu untuk memulai. Dengan memulai dari yang kita suka, maka seiring waktu kita akan dapat mengembangkannya dengan lebih baik lagi.