Mau hidup bebas dari tekanan finansial dan pensiun lebih cepat? Konsep FIRE bisa jadi jawabannya. Tapi untuk mencapainya, akan butuh perencanaan keuangan pribadi yang matang. Nggak cuma soal menabung, tapi juga mengatur pengeluaran dan investasi dengan strategi yang tepat biar keuangan tumbuh optimal.
Tanpa perencanaan yang jelas, tujuan FIRE berasa tak terjangkau. Terus ya, mikirnya FIRE itu cuma buat horang kayah.
Makanya, penting buat memahami langkah-langkah yang harus dilakukan sejak awal. Mulai dari menentukan target dana, mengatur bujet, hingga memilih investasi yang pas. Dengan cara yang benar, kebebasan finansial bukan cuma impian, tapi target yang bisa dicapai lebih cepat.
Cara Membuat Perencanaan Keuangan Pribadi untuk FIRE
Setelah memahami pentingnya kebebasan finansial lewat konsep FIRE, langkah berikutnya adalah mempraktikkan perencanaan keuangan pribadi yang efektif.
Perlu strategi yang jelas agar setiap pemasukan dan pengeluaran punya arah yang terukur. Bukan cuma soal menabung, tapi juga bagaimana mengatur uang dengan bijak, menghindari utang konsumtif, dan memilih investasi yang tepat.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuat perencanaan keuangan pribadi, dan memulai perjalanan menuju FIRE.
1. Tentukan Target FIRE dan Hitung Nominal yang Dibutuhkan
Untuk mencapai FIRE, langkah pertama adalah menentukan gaya hidup yang diinginkan setelah pensiun. Apakah ingin hidup sederhana, cukup nyaman, atau malah mewah? Ini penting karena gaya hidup akan memengaruhi kebutuhan dana yang harus dikumpulkan.
Setelah itu, hitung nominal aset yang dibutuhkan dengan memakai 4% Rule. Aturan ini sederhana. Total aset yang terkumpul sebaiknya bisa menghasilkan passive income sebesar 4% per tahun untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa perlu bekerja lagi. Caranya? Hitung kebutuhan bulanan, lalu kalikan dengan 12 bulan dan 25 tahun. Atau paling gampang ya, hitung deh 300 x gaji bulanan.
Contoh mudah: jika membutuhkan Rp20 juta per bulan untuk hidup nyaman, berarti target aset yang harus dikumpulkan adalah Rp20 juta x 12 bulan x 25 tahun = Rp6 miliar. Jumlah ini dianggap cukup untuk hidup dari hasil investasi saja.
Tapi jangan lupa, inflasi itu nyata. Biaya hidup akan naik seiring waktu. Jadi, perhitungkan juga kenaikan harga barang dan jasa ke depannya. Kalau mau lebih aman banget sih, targetkan aset sedikit lebih tinggi.
2. Hitung Rasio Tabungan dan Investasi
Setelah tahu berapa target dana yang dibutuhkan untuk FIRE, langkah berikutnya adalah fokus ke rasio tabungan dan investasi. Dalam istilah sederhana, ini berarti seberapa besar porsi penghasilan yang harus disisihkan setiap bulan.
Semakin besar rasio tabungan, semakin cepat tujuan FIRE bisa tercapai. Idealnya, buat pejuang FIRE, ya alokasikan 50-70% dari pemasukan untuk tabungan dan investasi. Memang kudu jauh lebih tinggi dari orang yang mau pensiun normal.
Tapi tenang, kalau angka itu terasa berat, nggak masalah mulai dari 20-30% dulu. Yang penting, ada progres dan konsistensi. Nanti, begitu pengeluaran lebih terkontrol, perlahan tingkatkan rasio tabungan.
Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan tabungan adalah dengan mengurangi gaya hidup boros. Potong pengeluaran yang nggak penting. Ingat, lebih mudah menghemat pengeluaran dibanding terus-menerus mengejar kenaikan penghasilan. Lagi pula, percuma gaji naik kalau pengeluaran ikut membengkak, kan?
3. Atur Budget dengan Metode Zero-Based Budgeting
Mengatur bujet itu penting biar keuangan tetap terkontrol dan nggak berantakan. Salah satu metode yang gampang dipakai adalah Zero-Based Budgeting. Konsepnya simpel: setiap rupiah yang masuk harus punya tujuan. Jadi, nggak ada uang yang nganggur tanpa rencana.
Caranya, alokasikan semua pemasukan ke beberapa pos, seperti kebutuhan pokok, tabungan, investasi, dan hiburan. Contohnya, dari total penghasilan per bulan, alokasikan 50% untuk kebutuhan pokok, seperti makan, tagihan listrik, air, dan sewa tempat tinggal. Ini kebutuhan yang wajib terpenuhi.
Kemudian, sisihkan 30% untuk tabungan dan investasi. Pos ini penting buat memastikan rencana jangka panjang tercapai, terutama target FIRE. Jangan sampai sisa uang habis begitu saja tanpa menambah aset.
Terakhir, alokasikan 20% untuk hiburan dan kebutuhan lain. Uang ini bisa dipakai buat nongkrong, belanja, atau sekadar memanjakan diri. Tapi tetap, jangan kebablasan.
Yang penting, disiplin dengan perencanaan keuangan pribadi ini. Sesuaikan alokasinya kalau kondisi keuangan berubah, tapi pastikan pos tabungan dan investasi tetap jadi prioritas.
Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Keluarga: Menyusun Anggaran Berbasis Zero-Based Budgeting
4. Hindari Lifestyle Inflation
Salah satu jebakan yang sering dalam perencanaan keuangan pribadi adalah lifestyle inflation. Ini terjadi saat pengeluaran ikut naik setiap kali pendapatan naik.
Contohnya, begitu gaji naik, langsung ganti HP baru, beli kendaraan lebih mewah, atau pindah ke tempat tinggal yang lebih mahal. Padahal, pola seperti ini bikin keuangan mandek di tempat.
Supaya cepat mencapai FIRE, penting untuk menahan diri dan nggak buru-buru meningkatkan gaya hidup. Jangan tergoda buat menaikkan standar hidup hanya karena merasa punya uang lebih. Sebaliknya, prioritaskan menambah aset. Uang lebih dari kenaikan gaji sebaiknya dialokasikan ke tabungan atau investasi, bukan buat hal yang konsumtif.
Ingat, tujuan utama FIRE adalah kebebasan finansial jangka panjang. Jadi, fokus ke situ. Nggak masalah tetap pakai barang lama atau menahan diri dari belanja yang nggak perlu. Nikmati prosesnya. Kenikmatan sesaat nggak sebanding dengan rasa tenang di masa depan saat kebutuhan hidup bisa terpenuhi tanpa harus bekerja keras lagi.
5. Investasi di Instrumen yang Tepat
Kalau mau serius bikin perencanaan keuangan pribadi untuk mencapai FIRE, investasi adalah langkah wajib. Simpan uang di tabungan aja nggak cukup, karena nilai uang bakal tergerus inflasi.
So, pastikan investasi di instrumen yang bisa kasih return lebih tinggi dari inflasi. Tujuannya biar uang terus berkembang, dan target finansial bisa tercapai lebih cepat.
Ada banyak pilihan instrumen investasi. Beberapa yang cukup populer adalah saham, reksa dana, obligasi, dan properti. Pilih yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan. Tapi jangan taruh semua uang di satu instrumen saja. Diversifikasi portofolio penting buat mengurangi risiko kerugian.
6. Kurangi Utang Konsumtif
Sebelum mikirin investasi atau tabungan, pastikan dulu urusan utang beres. Terutama utang berbunga tinggi dan konsumtif. Utang jenis ini bisa bikin keuangan seret karena bunganya terus jalan, bahkan saat kamu nggak sadar atau barangnya sudah nggak kepakai.
Prioritaskan melunasi utang berbunga tinggi sebelum fokus ke investasi. Soalnya, percuma dapat return investasi 10% per tahun kalau masih punya utang dengan bunga 20%. Bukannya untung, malah rugi. Jadi, lunasi dulu utang yang membebani.
Kalau memang butuh utang, pastikan utangnya untuk hal yang produktif. Misalnya, pinjaman buat modal usaha atau investasi properti. Intinya, utang itu boleh, asal ada potensi nilai yang bertambah di masa depan. Jangan sampai keuangan terjebak di lingkaran utang yang nggak ada habisnya.
7. Evaluasi dan Sesuaikan Rencana Secara Berkala
Rencana keuangan itu bukan sesuatu yang kaku dan sekali jadi. Perlu evaluasi secara rutin untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana. Idealnya, cek progres investasi setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali. Ini penting buat tahu apakah dana yang terkumpul sudah sesuai target atau malah jauh dari harapan.
Saat evaluasi, lihat juga apakah ada perubahan dalam situasi keuangan atau kebutuhan hidup. Misalnya, kalau ada kenaikan penghasilan, jangan ragu untuk meningkatkan jumlah investasi. Sebaliknya, kalau ada pengeluaran besar yang mendadak, sesuaikan strategi agar rencana FIRE tetap bisa jalan.
Baca juga: Mengenal Konsep Financial Independence Retire Early dan Prinsipnya
Ingat, hidup terus berubah. Jadi, perencanaan keuangan pribadi juga harus fleksibel. Sesuaikan dengan kondisi terbaru, tapi tetap fokus pada tujuan jangka panjang. Evaluasi rutin bisa bikin perjalanan menuju FIRE lebih terarah dan realistis.
Mencapai FIRE memang butuh waktu dan konsistensi, tapi bukan hal yang mustahil kalau punya perencanaan keuangan pribadi yang jelas. Dengan langkah yang terencana, kebebasan finansial bukan lagi sekadar impian, tapi bisa jadi kenyataan yang dirasakan lebih cepat.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!