Blog Perencanaan Keuangan

Menu
  • FIRE
    • Dana Pensiun
  • Perencanaan Keuangan
    • Kredit
      • Kredit Umum
      • KPR
      • Kartu Kredit
      • Kredit Online
    • Asuransi
    • Dana Darurat
    • Dana Pendidikan
    • Tips Hemat
  • Investasi
    • Emas
    • Business
    • Crypto
    • ORI-SukRi
    • Reksadana
    • Saham
    • P2P Lending
  • Kamus Keuangan
  • Stories
    • Keluarga
    • Buku
    • Film
    • Musik dan CD
    • Office Life
    • Di Balik Blog
    • Inspirasi
  • About Me
    • Site Map danirachmat.com
    • Contact
    • Paid Post
    • Postingan Tamu
    • Disclaimer
Home
Rants
#10 Indonesia Hebat
Rants

#10 Indonesia Hebat

dani 10/12/2014
Serene

Percakapan di atas ojek dengan salah satu personel gojek yang offduty jadi kepikiran tentang betapa hebatnya orang Indonesia dan bikin gw bangga ama bangsa ini. Geliat ekonomi (baca: usaha buat memenuhi kebutuhan hidup) terasa paling kuat di level bawah.

Jadi kepikiran deh ama salah satu tantangan di Giveaway akhir tahun sekaligus 31 Days Writing Challengedari , Bang Mandor yang idenya gw copy paste gini:

Saya pengen mas Dani nulis (serius tapi guyon) tentang Rakyat Indonesia, tentang wong cilik, tentang warga, tentang orang pinggiran, tentang orang jalanan. Tentang kekuatan orang (yang dianggap) kecil yang tidak tampak namun Jelas. Jelas sekali kekuatannya hanya saja kita tidak sadar. Poin pentingnya pada kita tidak menyadarinya.

Harga cabe naik hingga 100rb aman-aman saja. Tarif listrik naik 2 kali lipat tidak ada gejolak. Beras, pupuk, bawang merah, teh botol, air akua, tiket bioskop naikkk gak ada yang protes. Hingga bensin naik 2ribu saja gejolaknya luar biasa, saya pikir yang bergejolak itu mungkin lupa kalau dirinya rakyak Indonesia.
Tentang nekat, berangkat kemana tanpa modal. Tentang merantau di negeri ajaib. Berangkat ke tempat yang jauh bermodalkan uang 50rb saja. Tentang menikah dengan modal Bismillah. Mana ada orang manusia unggul seperti ini kalau bukan Rakyat Indonesia.
Tentang kuliner ekstrim yang tidak diketahui, gorengan campur plastik, makanan dengan pewarna jeans, kripik balsem. Mungkin sampeyan pernah mengalaminya, eh masih ada juga ya sekarang Who knows. Dan itu tidak membuat kita sakit, malah tambah kebal terhadap virus dan bakteri. Racun aja mental apalagi virus bakteri.

Komen tantangannya sendiri udah hampir satu postingan yes? Hahahaha.

Cerita dari si Bang Jek kemaren itu betapa meskipun dia gak punya penghasilan formal dia masih bisa survive sekolahin anak dan menghidupi keluarga. Berapa banyak coba rakyat Indonesia yang kurang beruntung untuk bisa diterima kerja dengan upah minimum regional? Banyak lah ya dibanding sektor formal yang tersedia kalo baca datanya Badan Pusat Statisik. Begitu kreatifnya orang Indonesia sampai-sampai layanan ojek pun dibuat sebagai lahan bisnis terorganisir yang memungkinkan si Bang Jek yang gw naikin kemaren ga sepi penumpang selama masa ngojeknya. Dalam dua jam saja dia bisa mengantongi kisaran Rp.200rebu.

Dari contoh lain, kelihatan gak sih akhir-akhir ini bisnis kecil semakin terlihat semangat? Makanan, fotografi, jasa pengiriman, dagang buku, jualan pakaian, jasa dekorasi rumah, tukang cuci sofa, You name it. Apa aja deh bisa diduitin. Karena apa? Marketnya yang luar biasa besar.

200 juta jiwa lebih penduduk kayaknya emang jadi berkah dari yang Maha Kuasa. Indonesia sudah punya pasar sendiri buat hasil produksi rakyatnya. Meskipun patah tumbuh hilang berganti hore pake pepatah siapa sih yang gak mau nyobain makanan teranyar dan paling unik di kotanya. Sampe ngiler kalo baca temen-temen blogger bikin review makan-makan dari daerah mereka tinggal.

Sekali lagi, apapun laku di jual di negeri ini. Gorengan dengan minyak yang udah dipake seminggu pun ludes. Ojek motor. Ojek payung. Mi ditambahin kangkung jadi mi kangkung. Bahkan aci cuma dikasih gula ama garem trus digorengpun laku. Siapa yang belom pernah makan cilok, cireng dan sebangsanya? Ah horangkayah itumah. *nuduh 😛

Untungnya lagi nih, semua rakyat, yang kata Bang Mandor gak disadari kekuatannya itu, lahir dan tumbuh besar di negara ini. Gw salah satunya. Negara yang banyak standarnya off dari standar internasional, kayak standar kesehatan, kebersihan, pendidikan lalalili dan lain sebagainya. Karena lahir dan tumbuh dengan kondisi seperti yang kita semua alami akhirnya kan bikin badan beradaptasi dengan lingkungan yang serba gak steril ini. Selain itu segala kondisi Indonesia bikin kita terbiasa buat ulet. Terbiasa mengupayakan segala macam cara untuk bisa mencapai tujuan, meskipun banyak yang ujungnya pake cara gak halal sih. Tapi lain cerita kan ya?

Gw cukup kuat menelan masakan bercampur kotoran yang tidak sengaja tercebur di dalam kuah sayur di warteg. Ga ada yang langsung sakit perut diare makan nasi padang pinggir jalan yang mungkin gak jelas juga air buat masaknya. Soto yang dijual di samping got aja masih terasa nikmat banget. Hal-hal yang kayak gitu jadi privilege buat orang Indonesia ini yang kayaknya kalo mereka tumbuh di negara yang serba steril dan terjamin akan membuat daya tahan dan daya juang mereka letoy.

Memang masih banyak orang yang malas tapi terlalu banyak orang yang masih bangun pagi dan menyunggingkan senyum optimis menyambut hari. Kalau tidak bisa jualan gorengan mereka masih akan bisa jualan yang lainnya.

Itu yang gw lihat dan alami sendiri. Selama kurang lebih 15 tahun bantuin Bapak Ibuk jualan di toko kecil yang termasuk di dalamnya kerjaan gw adalah antri minyak tanah, antri beras dan segala macemnya.

Makanya gw yakin mereka cukup kuat untuk bisa bertahan kalo hanya dari gempuran kenaikan berbagai macam harga. Ya memang akan ada protes menyuarakan ketidaksetujuan tapi di akhirnya semua orang akan kembali menyesuaikan dan berjuang lagi dan menikmati hidupnya lagi.

Hal-hal kayak ginilah yang bikin gw bangga banget ama negara ini dan ocehan kebanggaan ini memenangkan gw salah satu hadiah dari Cerita Indonesia dan membawa gw berkunjung ke kantornya Google Indonesia. Gw bangga jadi orang Indonesia!

Makasih ya Bang tantangannya. 🙂

Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

Masih sering gonta-ganti profile picture? Gonta-ganti pacar mah jangan atuh.. …

Profile Picture

Maintain Expectation
Kemis gini, mendekati weekend enaknya ngomongin kantor apa ya. Hal-hal …

Maintain Expectation

About The Author

dani

58 Comments

  1. Burhan

    Keren oyy. Jadi pengen bikin pantun buat bang Dani; Ke tanjung duren naik ojek > Tulisan lo kereeeeen jek. 🙂

    10/12/2014
    • dani

      Jiah Bang Burhaaaan. Makasiiih tapi ini tulisan ga ada datanya. Berdasarkan pengalaman dan pendapat pribadi saja. Huehehehe. 😛

      10/12/2014
      • Burhan

        hehe… ide yg sederhana tpi disampaikan dengan sangat interaktif brow..

        10/12/2014
      • Burhan

        Cara yg sederhana tpi diramu dan disampaikan dgn sangat interaktif brow. Analoginya jd kyk kangkung yg dimasak sama chef profesional. Klo gua yg masak kan pasti beda bgd rasanya… anyeeeep 🙂

        10/12/2014
  2. jampang

    di keluarga istri… banyak yang ortunya punya anak lebih dari 5. bahkan ada yang 13. dan mereka sanggup memenuhi kebutuhan keluarga meksi bekerja di sektor non formal.

    10/12/2014
    • dani

      Waaaah. Emang hebat kan Bang orang Indonesia ini. 🙂

      10/12/2014
  3. Andik Taufiq

    masih banyak kok yang salah persepsi tentang keseluruhan masyarakat kita… yang banyak keliatan justru sebenernya sama sekali tidak merefleksikan kondisi masyarakat kita secara keseluruhan… tapi sayangnya, sangat ngefek dalam memberi pengaruh… sebut saja oknumnya adalah tv komersil dan pemerintah (tidak semua), media mainstream, dan aneka informasi yang sepertinya blm menjangkau keseluruhan aspek kehidupan, khususnya para kelas ekonomi menengah ke bawah… mungkin kurang menjual kali ya… menarik bahasannya, mengingat mungkin kita berasal dari tempat yang sama… 😀

    10/12/2014
  4. Adi Setiadi

    Akan hebat bila kita berusaha dengan tekun dan keras…

    10/12/2014
  5. Richo A. Nogroho

    Sebenarnya masyarakat kita punya kemampuan dalam menghasilkan rezeki meski di sekotor non formal. Seperti yang mas Dani sebutkan di atas. Bermacam usaha, baik berupa jasa dan jual beli dipilih sebagai ladang usaha. Mengenai gejolak hanya karena kenaikan BBM sejumlah itu, mungkin dampak kenaikan itu yang merembet ke mana-mana. Gak sukanya dikompori itu, Ma, sehingga para pendemo (bayaran) berkeliaran, yang cuma meramaikan tapi gak ngerti apa yang suarakan.

    10/12/2014
    • dani

      Iyaaaa. Masyarakat kita geliatnya luar biasa emang Mas. Gak heran kalo krisis setelah 1997 ga berhasil menekuk lututkan bangsa ini lagi. Semoga kita semua bisa jadi warga dari bangsa yang berdiri dengan penuh kebanggan lain. 🙂

      10/12/2014
      • tu2t widhi

        Saking hebatnya masyarakat kita bertahan hidup, jasa untuk menjadi penonton atau pendemopun ada.. ya toh?

        10/12/2014
        • dani

          Hahaha. Tuuull

          10/12/2014
  6. Dwi Puspita

    hahaha betul sekali mas Dan…kita akhirnya juga akan berjuang untuk bisa hidup saat inflasi pada naik toh buktinya kita bisa kan,,,Indonesia itu emang hebat dan yg lebih hebat lagi adl orang2 Indonesianya 🙂 iya nggak ???

    10/12/2014
  7. Ryan

    Orang Indonesia memang hebat kok. Apalagi kalau dah dipepet. Pasti makin kreatif orangnya.
    Eh Dan, banyak typo nih di postingan kali ini.

    10/12/2014
    • dani

      Iya Mas. Banyak typo. Hahaha. Makasih ya. Sudah coba dikoreksi sebisa mungkin. Maafkan
      Indonesia emang hebat! 🙂

      10/12/2014
  8. mrssanti

    aku syukaaaa sekali tulisan ini. stand high and be proud of being indonesian! 😀
    biar makin bangga dengan indonesia, ini ada artikel yang ga jauh2 gitu deh dari dunianya suami, hahahaha. monggo diwaos! 😀
    http://nasional.kompas.com/read/2014/12/05/14000011/Tukang.Las.Indonesia.Mendunia

    10/12/2014
    • dani

      Proud to be indonesian. Berarti investasinya dah banyak banget ya Bu? *salah fokus*
      Hahahaha.
      Bangga banget jadi orang Indonesia! 🙂

      10/12/2014
      • mrssanti

        investasi kebaikan kali, pak *pilin jilbab* 😀 😀

        10/12/2014
        • dani

          Hahahahahaha. Amiiiiiinnn. *benerin kopyah

          10/12/2014
  9. Arman

    perut nya orang indo emang paling kuat dah kalo dalam masalah makanan yang gak higienis. hahaha.

    10/12/2014
  10. Allisa Yustica Krones

    Aku suka tulisanmu ini, Dan. Bener, orang indonesia tuh tangguh, makanya harusnya sih gak usah terlalu ribut yaaa soal bensin naek 2rb 😀

    10/12/2014
    • tu2t widhi

      Yang ribut perkara bensin naik 2rb berarti belum “tangguh”

      10/12/2014
  11. aqied

    Jadi inget Bio instagram nya adikku “Thanks God, I am Indonesian”

    10/12/2014
  12. mandor

    Judulnya keren mas. Dan ketika ada komen “Dasar Orang Indonesia!” Maka saya dengan semangat menjawab “Saya bangga jadi orang Indonesia.” Rakyat Indonesia itu luar biasa tangguh, apapun keadaannya dihadapi dengan kesabaran yang luar biasa, aku rapopo mas!.

    10/12/2014
    • dani

      Saya juga bangga banget Bang jadi orang Indonesia. 🙂

      10/12/2014
  13. dey

    Bagaimanapun, tetep bangga jadi orang Indonesia ya Dan.

    10/12/2014
    • dani

      Iya Teh. Pake banget. 🙂

      10/12/2014
  14. MS

    jadi ingat deh Dan.., tukang jualan di kampus itu gelar dagangannua aja di atas got yg item banget, kita aja kasih namany Kantin Aneka Racun.., belum lagi lapnya tukang soto mi kecemplung di panci kaldu.., ha..ha..
    tetap aja makannya nikmat dan masih idup

    10/12/2014
    • dani

      Hahahahaha. Ajiib banget Mba Monda. Kalo dibayangin kan rasanya gimana gitu ya. Kalo makan langsung kok nikmat-nikmat aja ya. Hahaha.

      10/12/2014
      • MS

        aiih Dan.. tiba2 jadi pengen cerita tukang dagangan…

        10/12/2014
        • dani

          Hihihi. Saya juga jaman dah kerja suka makan di deket kantor pajak di samping got. Air nyuci piringnya ga tahu deh ambil air limpahan dari mana tukangnya. Kalo inget-inget kok ya geli ya Mba. *diterusin

          10/12/2014
  15. tu2t widhi

    Memang… orang indonesia itu “tangguh” untuk bertahan hidup.. sayapun salut.. padahal kalau dinalar lho gak masuk…

    10/12/2014
    • dani

      Iya Ecchan. Klo dinalar suka ajaib banget..

      10/12/2014
  16. nyonyasepatu

    Orang Indonesia itu tahan banting dan kreatif kan ya sebenarnya 🙂

    10/12/2014
    • dani

      Banget Mba.. ga ada namanya lemah-lemah sakit karena kebanyakan kerja. 😛

      10/12/2014
      • nyonyasepatu

        Udah demam, idung meler, kepala pening, badan panas aja masih masuk kantor ya 🙂 trus pulangnya masih malam pula….hadew

        10/12/2014
        • dani

          Ahahahaha… iyaaa. Apalagi kalo judulnya mau ada rapat direksi.

          10/12/2014
          • nyonyasepatu

            Gajinya kecil pula *loh koq curhat* hahaha

            10/12/2014
          • dani

            Huahahahaha. Udah ah. Gak enak kalo dibaca orang kantor :))

            10/12/2014
  17. lieshadie

    Apa aja kata Dani mah keren ajaaahhh ! ngobrolin apa aja enak aja di baca…selalu sukses bikin saya mesem !

    10/12/2014
    • dani

      Aaaw. Maturnuwun Maaak. Btw komen saya masuk spam ke semua orang deh hari ini. Hiks.

      10/12/2014
      • lieshadie

        Iyo Dan, tapi udah kuslametin tuu..kenapa suka gitu yaahh…Dan dikau pake dot.com gini suka bermasalah enggak sih ?

        11/12/2014
  18. zilko

    Haha, jadi ingat dulu sewaktu kuliah ada warteg dimana yang jual ketika menerima duit pembayaran diambil gitu aja pakai tangan polos dan kemudian tangannya itu langsung dipakai untuk mengambil beberapa lauk untuk melayani pembeli lain, hahaha 😛 . Yaa, memang kalau segalanya serba steril memang nggak baik juga sih ya, hehe 🙂 .

    10/12/2014
    • dani

      Hahahahaha. Iyaaah. Kerjaannya tukang warteg emang gitu tuuh. Kalo ada sampah plastik udah diambil aja trus buang dan makanan dikasih ke kita. :))

      10/12/2014
  19. Melissa Octoviani

    kayaknya uda hampir setaon ga makan gorengan abang2 pinggir jalan… salah satu makanan indonesia yang patut dilestarikan hahahaha…

    10/12/2014
    • dani

      Iya Meeel. Nikmat dan murah. Tapi semiga plastik minyaknya gak ikut digoreng ya. Hahahaha

      10/12/2014
  20. bintangtimur

    Wiiii…tulisannya keren, Dan!
    Dani banget ini…
    Iya, kita memang kuat karena keadaan.
    Makanan yang jauh dari steril aja masih dicariin *langsung introspeksi
    Aneka cara aneh buat bikin enak plus menarik semua jenis makanan juga terus dicoba dan pangsa pasarnya ada.
    Manusia Indonesia memang kreatif dan tahan banting, Dan…
    Mudah-mudahan seterusnya begitu.
    *Atau dengan kata lain, joroknya tetap dipelihara gitu?
    Duh, kalo yang ini mah jangan dong…

    10/12/2014
  21. nad

    Baca postingan Bang Dani aku baru nyadar. Iya, ya. Ternyata kita ini bangsa yang tangguh. Ngelawan penjajah pake bambu runcing aja bisa menang. Makan sembarangan di pinggir jalan, segala macem makanan dicampur-campur apalah perut kita kebal aja. Alhamdulillah, ya.
    Haha. Thanks buat abang yang udah kasih ide dan buat Bang Dani yang udah mengulas hal ini. ^-^

    10/12/2014
  22. ahsanfile

    Nuncleb dalem tuh mas …
    di sini nasi padang dari 12 rb menjadi 18rb
    warteg dari 8rb menjadi 12rb
    sayur biasanya 50rb dah komplit sekang 75rb baru komplit…
    gorengan dari 500 menjadi 1000
    hmmm… indonesia hebat

    10/12/2014
  23. Beby

    Seharusnya lebih banyak bersyukur ya, Bang. Bener jugak. Semua-semuanya bisa dijadiin bisnis. Tinggal mau nyobak atau enggaknya. Eh, sama mau nanggung resiko bangkrut trus nyobak lagi. Gitu terus. 😀

    Btw, aku belom pernah makan cilok en cireng. Tapi aku bukan anak orang kaya. Emang ngga ada aja yang jual di sini 🙁

    11/12/2014
  24. Pingback: Perut Karet | Kisahku
    11/12/2014
  25. buzzerbeezz

    “…yang memungkinkan si Bang Jek yang gw naikin kemaren ga sepi penumpang…” <- Ngojeknya naik Bang Jek ya mas? Digendong gitu? Hehehehe.. 😀

    Ahh, tulisannya mas Dani ini bagus-bagus deh. Ringan tapi bikin mikir. Nice mas 😀

    12/12/2014
    • dani

      Ahahahahaha. Makasih Mas. Bang Jeknya gak keberatan sih kemaren dinaikin. 😛

      12/12/2014
  26. Pingback: Recap Writing Challenge #2 and Giveaway | danikurniawan
    02/01/2015
  27. Fashion Muslim Wanita Terbaru

    wanjirr keren gan 😀

    22/12/2015
    • Dani

      Ahahaha. Makasihhh.. 😀

      23/12/2015
  28. Media Indonesia

    bangsa ini memang hebat dan besar, banyak melahirkan generasi muda berkulitas.

    07/01/2016
    • Dani

      Betuuul! 😀

      08/01/2016
  29. helmykkediri69

    banyak penduduknya banyak kreatifitasnya mungkin pemerintahnya saja yang kurang baik menurut saya kurang bisa mengembangkan potensi bangsa ini

    07/12/2016
    • dani

      Semoga bisa semakin berkembang ke depannya ya. 🙂

      12/12/2016

Leave a Reply Cancel Reply

Beli e-book Kebebasan Finansial Level 1

Podcast

Postingan Terbaru

  • Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio FIRE
    Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio …
  • Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi FIRE
    Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi …
  • Apa Itu Saham dan Mengapa Penting dalam Perjalanan Menuju FIRE
    Apa Itu Saham dan Mengapa Penting dalam …
  • Tip Memilih Reksa Dana Terbaik untuk Investasi Awal dalam Perjalanan FIRE
    Tip Memilih Reksa Dana Terbaik untuk Investasi …
  • Langkah Awal Merencanakan Dana Pensiun untuk Karyawan Swasta
    Langkah Awal Merencanakan Dana Pensiun untuk Karyawan …

Postingan Paling Populer

  • 8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa Dilakukan agar Tetap Produktif
    8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa …
  • Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya buat Tujuan Keuangan Kita?
    Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya …
  • Menyiapkan Bisnis di Rumah sebagai Bagian dari Rencana FIRE
    Menyiapkan Bisnis di Rumah sebagai Bagian dari …
  • Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi FIRE
    Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi …
  • Terlilit Judi Online, 7 Hal Keuangan Ini yang Perlu Dilakukan
    Terlilit Judi Online, 7 Hal Keuangan Ini …

Blog Perencanaan Keuangan

Copyright © 2025 Blog Perencanaan Keuangan
Design by Mamat

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh
Go to mobile version