Margot Robbie, salah satu aktris papan atas Hollywood, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat. Di salah satu pemberitaan, dia bercerita bahwa dia sudah melunasi utang hipotek rumah ibunya.
Tindakan mulia ini menjadi bukti nyata dari empati dan tanggung jawabnya sebagai seorang anak kepada orangtuanya. Ibunya, lebih spesifik.
Nah, kalau melihat lebih jauh, situasi ini jadi mengingatkan kita bahwa kehidupan enggak selalu tentang kesuksesan dan pencapaian doang. Namun, juga tentang bagaimana kita memberikan kembali kepada orang-orang yang telah mendukung kita.
Bagi sebagian orang, “memberikan kembali” bisa berarti waktu, perhatian, atau, seperti dalam kasus Margot Robbie, melunasi beban finansial keluarga. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu juga sedang berjuang dalam hal yang sama?
Margot Robbie = Generasi Sandwich?
Margot Robbie memanfaatkan pendapatan dari film untuk melunasi hipotek rumah ibunya, Sarie Kessler.
Ceritanya, Margot merasa “berutang” pada ibunya, karena beliau sudah mendanai awal karier aktingnya di Hollywood. Untuk membayar utangnya kembali, Margot menggulirkan US$490 ribu dari pendapatannya di film “The Wolf of Wall Street” untuk melunasi hipotek rumah ibunya di Southport, Australia, sebagai kado ulang tahun sang ibu yang ke-60.
Sementara, dikutip dari laporan Variety, Margot Robbie mendapatkan gaji US$12,5 juta atau sekitar Rp188 miliar untuk peran utamanya di film “Barbie”. Angka ini sejajar dengan bayaran yang diterima Ryan Gosling, yang berperan sebagai Ken, dan menjadi bayaran tertinggi yang pernah diterima Margot. Film “Barbie” sendiri mendominasi box office internasional dengan penghasilan US$41,1 juta atau Rp618 miliar hanya dalam dua hari penayangan.
Sebelumnya, Margot mendapatkan bayaran yang juga besar dari film “Harley Quinn: Birds of Prey” yang dirilis pada 2020. Diperkirakan, Margot menerima antara US$9 juta hingga US$10 juta atau sekitar Rp135,4 miliar hingga Rp150,4 miliar.
Saat ini, dengan suksesnya film “Barbie”, Robbie telah menjadi salah satu aktris berbayaran tertinggi di Hollywood dengan kekayaan bersih diperkirakan mencapai US$40 juta atau Rp600 miliar.
Tip buat Kamu yang Mendapat Kewajiban untuk Melunasi Utang Keluarga agar Tak Terlalu Berat
So, kalau “hanya” melunasi hipotek rumah ibu, Margot sepertinya enggak akan kesusahan sih. Namun, mari kita lihat. Bisakah Margot disebut sebagai sandwich generation? Meskipun mungkin sang ibu juga masih berpenghasilan, tetapi Margot dengan rasa tanggung jawabnya yang besar, melunasi utang hipotek rumah ibu. Apa yang bisa kita pelajari dari hal ini?
Jika seorang bintang seperti Margot Robbie, dengan semua sumber dayanya, bisa merasakan beban tanggung jawab ini, bagaimana dengan kita?
Banyak di antara kita yang mungkin tidak memiliki sumber daya sebanyak Robbie, tetapi memiliki kewajiban yang sama atau bahkan lebih besar. Ini mengingatkan kita semua bahwa tanggung jawab kepada keluarga bisa datang dalam berbagai bentuk, dan tidak memandang status sosial ekonomi atau ketenaran. Hal ini menekankan pentingnya persiapan dan perencanaan finansial, serta kerja sama dan komunikasi yang kuat di dalam keluarga.
Karena kamu bukan Margot Robbie yang berpenghasilan Rp600 miliar.
So, yang namanya tanggung jawab terhadap keluarga itu bisa dibawa oleh siapa saja, nggak peduli berpenghasilan besar atau kecil. Yang membedakan: ikhlas atau enggak membawa beban “seberat” itu?
So, yuk, gaes. Jangan mengeluh. Tanggung jawab akan selalu ada, begitu kamu brojol dilahirkan. Ketimbang cuma ngeluh enggak jelas, mendingan dipikirkan bagaimana caranya supaya tanggung jawab bisa dilakukan tidak dengan berat hati. Supaya apa? Berkah! Karena ketika kamu menjalani tanggung jawabmu dengan baik untuk keluarga, doa siapa lagi yang bisa semustajab doa dari keluarga. Ya kan?
Untuk memastikan kewajiban melunasi utang keluarga tidak terasa terlalu berat, kamu bisa mengambil langkah-langkah berikut.
Pembagian Tanggung Jawab
Jika memungkinkan, ajak anggota keluarga lain untuk berbagi tanggung jawab. Mungkin ada anggota keluarga yang bisa membantu dengan sebagian pembayaran atau dengan cara lainnya.
Well, iya sih, kondisi keluarga bisa bermacam-macam. Ada yang memang—yah, katakanlah—toxic. Namun, pasti ada saja di antara mereka yang bisa diajak ngomong baik-baik. So, luangkan hati dan waktu, ajak mereka yang bisa diajak ngomong baik-baik itu untuk diskusi, tentang bagaimana baiknya.
Buat Rencana yang Realistis
Sesuaikan pembayaran utang dengan kemampuan finansialmu saat ini. Jangan memaksakan diri untuk membayar lebih dari yang kamu mampu, tetapi pastikan untuk selalu membayar sesuai tenggat waktu yang telah disepakati.
Buat perencanaan yang cermat, dengan mempertimbangkan kebutuhanmu sendiri. Apalagi kalau kamu sudah berkeluarga. Jangan sampai keluarga sendiri dikalah-kalahin.
Konsolidasi Utang
Jika ada beberapa utang dengan bunga tinggi, pertimbangkan untuk mengkonsolidasikannya menjadi satu dengan bunga yang lebih rendah. Ini dapat mengurangi jumlah pembayaran bulanan kamu.
Jadi, coba hubungi pemberi pinjaman, dan diskusikanlah dengan mereka mengenai kondisi yang sebenar-benarnya. Ketahuilah, bahwa umumnya pemberi pinjaman akan lebih mudah diajak kompromi, ketika kamu berbicara jujur. Mereka lebih suka pinjaman tetap kembali meski mungkin dengan syarat dan ketentuan tertentu, ketimbang jadi kredit macet nggak jelas.
Ya, termasuk di dalamnya jika kamu menegosiasikan syarat pembayaran, seperti menurunkan bunga atau meng-extend periode pembayaran.
Jangan Tambah Utang Baru
Hindari pengeluaran besar atau mengambil utang baru sampai kamu berhasil menyelesaikan utang keluarga. Pertahankan cicilannya tidak lebih besar daripada 30% penghasilan secara total.
Jaga Pola Hidup Sederhana
Ini nih yang kudu diikhlaskan, selama utang belum terlunaskan. Cobalah untuk mengurangi pengeluaran tidak penting. Pola hidup yang hemat akan membantumu memiliki lebih banyak dana untuk pelunasan utang.
Buat Dana Darurat
Tetap sisihkan sedikit uang untuk dana darurat. Meskipun ini mungkin terdengar kontradiktif, dana darurat akan membantu kamu menghindari mengambil utang baru saat terjadi keadaan darurat.
Mencari Pendapatan Tambahan
Kalau punya waktu dan kemampuan, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan tambahan atau sampingan. Pendapatan ekstra ini dapat membantu mempercepat pelunasan utang.
Ya, mungkin kamu mau main film kayak Margot Robbie sebagai pendapatan tambahan? Lumayan kan, kalau bisa dapat penghasilan sampingan sebesar Rp600 miliar? #ehgimana
Nah, yang penting ingat saja. Bahwa mengambil tanggung jawab atas utang keluarga adalah tindakan mulia. Namun, pastikan kamu menjaganya agar tidak mengganggu kesejahteraan finansialmu sendiri dalam jangka panjang.
Semangat ya.