Blog Perencanaan Keuangan

Menu
  • FIRE
    • Dana Pensiun
  • Perencanaan Keuangan
    • Kredit
      • Kredit Umum
      • KPR
      • Kartu Kredit
      • Kredit Online
    • Asuransi
    • Dana Darurat
    • Dana Pendidikan
    • Tips Hemat
  • Investasi
    • Emas
    • Business
    • Crypto
    • ORI-SukRi
    • Reksadana
    • Saham
    • P2P Lending
  • Kamus Keuangan
  • Stories
    • Keluarga
    • Buku
    • Film
    • Musik dan CD
    • Office Life
    • Di Balik Blog
    • Inspirasi
  • About Me
    • Site Map danirachmat.com
    • Contact
    • Paid Post
    • Postingan Tamu
    • Disclaimer
Home
Investasi
Saham
Cara Menentukan Waktu Terbaik untuk Membeli Saham bagi Pemula
Investasi

Cara Menentukan Waktu Terbaik untuk Membeli Saham bagi Pemula

penuliskonten 18/01/2025

Membeli saham bisa jadi langkah awal untuk membangun kekayaan. Tapi, buat pemula, kadang hal ini rasanya membingungkan. Betul?

Salah satu tantangan terbesar adalah menentukan kapan waktu terbaik untuk masuk ke pasar. Banyak yang takut salah langkah dan akhirnya rugi. Padahal, dengan memahami beberapa strategi dasar, risiko tersebut bisa dikelola dengan baik.

Daftar Isi
  1. Kapan Waktu yang Tepat untuk Membeli Saham?
    1. 1. Belajar Memahami Tren
    2. 2. Belajar Analisis Fundamental
    3. 3. Belajar Analisis Teknikal
    4. 4. Perhatikan Sentimen Pasar
    5. 5. Tunggu Koreksi Pasar
    6. 6. Jangan Beli Saat Saham Lagi Tren
    7. 7. Pakai Strategi DCA
    8. 8. Belajar dari Pengalaman

Kapan Waktu yang Tepat untuk Membeli Saham?

Membeli Saham bagi Pemula

Sebenarnya prinsipnya satu saja: Nggak perlu terburu-buru untuk membeli saham hanya karena takut ketinggalan tren.

Meski cuma satu prinsip, tapi faktanya banyak yang kepeleset di sini.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kamu pengin beli saham, seperti tren pasar, analisis perusahaan, hingga sentimen yang sedang berkembang. Semua ini membantu pemula membuat keputusan yang lebih matang dan enggak asal ikut-ikutan.

Coba, yuk, kita mulai dengan belajar dasar-dasarnya, lalu praktikkan secara perlahan.

1. Belajar Memahami Tren

Belajar memahami tren pasar itu penting. Mulailah dengan mengamati pergerakan harga saham dalam beberapa waktu terakhir. Perhatikan pola yang muncul, apakah harga sering naik, turun, atau stabil.

Dengan memahami tren ini, jadi lebih mudah menilai kapan waktu yang tepat untuk membeli saham. Jangan lupa, tren pasar bisa berubah, jadi tetaplah update informasi.

Baca juga: Fakta-Fakta Investasi Saham Indonesia yang Cocok untuk Investor Modal Kecil

2. Belajar Analisis Fundamental

Memahami analisis fundamental itu penting saat membeli saham. Mulailah dengan melihat laporan keuangan perusahaan.

Perhatikan apakah pendapatannya stabil atau bahkan terus naik. Rasio harga terhadap laba (PER) juga perlu dicek. PER ini menunjukkan apakah harga saham wajar dibandingkan keuntungannya.

Selain itu, cari tahu potensi pertumbuhan bisnis perusahaan. Apakah produknya banyak diminati atau punya peluang berkembang ke depan? Dengan analisis ini, keputusan membeli saham bisa lebih terarah, dan kamu bisa menentukan kapan waktu yang tepat.

3. Belajar Analisis Teknikal

Analisis teknikal bisa jadi alat yang sangat berguna saat membeli saham. Salah satu caranya adalah dengan melihat grafik harga.

Dari grafik ini, coba perhatikan pola-pola tertentu, seperti support dan resistance. Support adalah titik ketika harga cenderung berhenti turun dan mulai naik. Sedangkan resistance adalah batas ketika harga sering berhenti naik dan berbalik turun.

Dengan memahami pola ini, kamu bisa menentukan kapan waktu yang pas untuk masuk pasar. Ini juga membantu menghindari membeli saham di harga yang terlalu tinggi. Cocok banget buat pemula yang ingin belajar membaca pergerakan harga.

4. Perhatikan Sentimen Pasar

Kapan waktu yang tepat untuk membeli saham akan sangat bergantung juga pada sentimen pasar, yang punya pengaruh besar pada pergerakan harga saham. Salah satu cara memahaminya adalah dengan rajin mengikuti berita ekonomi.

Cari tahu bagaimana kondisi ekonomi secara umum, apakah sedang membaik atau justru melambat. Selain itu, fokus juga pada berita-berita di sektor terkait saham yang kamu incar. Misalnya, kalau mau beli saham teknologi, cek kabar terbaru soal perkembangan teknologi atau kebijakan pemerintah di bidang tersebut.

Biasanya, sentimen positif, seperti laporan keuntungan yang bagus atau prospek bisnis yang cerah, bisa mendorong harga saham naik. Dengan memantau ini, kamu jadi lebih siap mengambil keputusan.

Membeli Saham bagi Pemula

5. Tunggu Koreksi Pasar

Nah, kalau kamu sudah terbiasa membaca sentimen yang terjadi, kamu pun bisa merasakan kapan pasar akan terkoreksi.

Koreksi pasar adalah momen ketika harga saham turun sementara, meskipun kondisi perusahaan masih baik. Penurunan ini biasanya terjadi karena faktor eksternal, seperti sentimen pasar yang negatif atau aksi ambil untung oleh investor besar.

Saat harga turun, ini bisa jadi peluang untuk membeli saham berkualitas dengan harga lebih murah. Tapi, pastikan dulu perusahaan tersebut punya kinerja yang solid. Periksa laporan keuangannya, lihat apakah pendapatannya stabil, dan pastikan manajemen perusahaan terpercaya.

Dengan cara ini, kamu bisa memanfaatkan koreksi pasar untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Jangan buru-buru, tetap tenang, dan ambil keputusan dengan bijak.

6. Jangan Beli Saat Saham Lagi Tren

Saham lagi tren, sering dibicarakan influencer-influencer, sering dibahas di mana-mana, akan berpotensi naik. Nah, saat hal ini terjadi, kamu justru harus waspada.

Membeli saham di puncak harga kayak gini sering jadi jebakan bagi pemula. Ketika harga saham naik tajam, banyak orang tergoda untuk ikut membeli. Padahal, kenaikan seperti ini sering kali enggak didukung alasan yang kuat, seperti kinerja perusahaan yang membaik.

Kalau sudah terlalu tinggi, ada risiko harga turun sewaktu-waktu. Apalagi kalau pasar mulai koreksi atau muncul berita negatif. Maka, penting untuk menahan diri dan enggak ikut-ikutan beli hanya karena sedang ramai. Lebih baik tunggu harga kembali ke level yang lebih masuk akal.

Selalu periksa alasan di balik kenaikan harga sebelum memutuskan membeli. Dengan begitu, risiko kerugian bisa lebih kecil.

7. Pakai Strategi DCA

Strategi dollar-cost averaging, alias DCA, cocok banget buat pemula yang ingin bermain aman di pasar saham. Caranya sederhana, cukup investasikan jumlah uang yang sama secara rutin, misalnya setiap bulan. Dengan strategi ini, kamu nggak perlu pusing mikirin kapan waktu terbaik untuk membeli.

Keuntungannya, kamu bisa membeli saham di berbagai level harga. Ketika harga sedang tinggi, uangmu akan membeli lebih sedikit saham. Sebaliknya, saat harga turun, kamu bisa mendapatkan lebih banyak saham dengan jumlah uang yang sama. Ini membantu mengurangi risiko membeli di waktu yang salah dan membuat investasi lebih stabil dalam jangka panjang.

Strategi ini juga bikin kamu lebih disiplin. Tanpa perlu menebak-nebak arah pasar, kamu tetap bisa konsisten membangun portofolio. Cocok untuk yang ingin investasi jangka panjang tanpa ribet.

8. Belajar dari Pengalaman

Belajar dari pengalaman adalah kunci sukses dalam investasi saham. Untuk pemula, langkah pertama yang bijak adalah memulai dengan modal kecil. Jangan buru-buru menaruh seluruh dana hanya karena ingin untung besar. Tujuannya adalah memahami bagaimana pasar bekerja, bukan langsung mengejar keuntungan.

Dengan modal kecil, risiko kerugian juga lebih terkendali. Ini memberi ruang untuk belajar dari kesalahan tanpa merasa terlalu terbebani. Amati bagaimana harga saham bergerak, pelajari pengaruh berita terhadap pasar, dan kenali pola yang sering muncul. Semua ini akan membantu membangun kepercayaan diri.

Saat sudah merasa lebih paham dan yakin, barulah mulai menambah investasi secara perlahan. Dengan cara ini, proses belajar jadi lebih aman dan kamu punya fondasi yang kuat untuk berinvestasi di masa depan. Ingat, pengalaman adalah guru terbaik dalam dunia saham.

Baca juga: Fund Manager: Pengertian, Tugas, dan Tip Memilih yang Terbaik

Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.

Membangun Aset 300 Kali Gaji, oleh Dani Rachmat

Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!

Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!

Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

(Placement Post) Kembangkan Dana di Akseleran Mulai dari Rp100 Ribu
Investasi di Akseleran untuk pengembangan dana maksimal. Dapatkan Rp. 100 …

(Placement Post) Kembangkan Dana di Akseleran Mulai dari Rp100 Ribu

Apa Itu NFT Art dan Bagaimana Cara Jual Beli di Marketplace NFT?
Popularitas NFT art yang meningkat tajam, membawa angin segar bagi …

Apa Itu NFT Art dan Bagaimana Cara Jual Beli di Marketplace NFT?

About The Author

penuliskonten

Write. Write. Write. We just write, and write away! IG @penuliskonten.id

Leave a Reply Cancel Reply

Beli e-book Kebebasan Finansial Level 1

Podcast

Postingan Terbaru

  • Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi FIRE
    Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi …
  • Apa Itu Saham dan Mengapa Penting dalam Perjalanan Menuju FIRE
    Apa Itu Saham dan Mengapa Penting dalam …
  • Tip Memilih Reksa Dana Terbaik untuk Investasi Awal dalam Perjalanan FIRE
    Tip Memilih Reksa Dana Terbaik untuk Investasi …
  • Langkah Awal Merencanakan Dana Pensiun untuk Karyawan Swasta
    Langkah Awal Merencanakan Dana Pensiun untuk Karyawan …
  • Pinjaman Online untuk Generasi Z: Kebutuhan atau Tren?
    Pinjaman Online untuk Generasi Z: Kebutuhan atau …

Postingan Paling Populer

  • 8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa Dilakukan agar Tetap Produktif
    8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa …
  • Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya buat Tujuan Keuangan Kita?
    Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya …
  • Menyiapkan Bisnis di Rumah sebagai Bagian dari Rencana FIRE
    Menyiapkan Bisnis di Rumah sebagai Bagian dari …
  • Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi FIRE
    Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi …
  • Terlilit Judi Online, 7 Hal Keuangan Ini yang Perlu Dilakukan
    Terlilit Judi Online, 7 Hal Keuangan Ini …

Blog Perencanaan Keuangan

Copyright © 2025 Blog Perencanaan Keuangan
Design by Mamat

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh
Go to mobile version