Blog Perencanaan Keuangan

Menu
  • FIRE
    • Dana Pensiun
  • Perencanaan Keuangan
    • Kredit
      • Kredit Umum
      • KPR
      • Kartu Kredit
      • Kredit Online
    • Asuransi
    • Dana Darurat
    • Dana Pendidikan
    • Tips Hemat
  • Investasi
    • Emas
    • Business
    • Crypto
    • ORI-SukRi
    • Reksadana
    • Saham
    • P2P Lending
  • Kamus Keuangan
  • Stories
    • Keluarga
    • Buku
    • Film
    • Musik dan CD
    • Office Life
    • Di Balik Blog
    • Inspirasi
  • About Me
    • Site Map danirachmat.com
    • Contact
    • Paid Post
    • Postingan Tamu
    • Disclaimer
Home
Fragment
Really, Should You Ask?
Fragment

Really, Should You Ask?

dani 19/11/2012

The only thing that will make you happy is being happy with who you are, and not who people think you are.
Goldie Hawn as copied from Search Quotes

Penting ya orang nanya: “Kapan Nikah?”

At first I didn’t really care about this question. Not until my auntie broken down crying for over an hour to let her pain caused by that question out from her chest.

Gw baca dan denger banyak banget blog dan unek-unek orang yang ditanya pertanyaan keramat itu yang mana mostly menyatakan kalo mereka terganggu. Pertanyaan itu jadi pertanyaan tergengges kalo gw simpulkan.

Okelah kalo dibilang pertanyaan itu sebagai bentuk perhatian, bahwasannya nanya karena care. Tapi perhatian dalam hal apa? Apakah dengan menanyakan itu berarti update  terus akan kondisi orang yang ditanya? Ato berniat untuk mencarikan calon? ato bentuk perhatian yang lain yang kayak begimana? Yang ada seringnya nanya pertanyaan itu (setahu gw) purely karena emang si penanya merasa superior dan memiliki kondisi lebih dibanding yang ditanya (note: sudah menikah) dan (semoga gw salah) emang berniat nanya pertanyaan yang susah dijawab biar merasa menang.

Pertanyaan semacam itu pastinya diajukan untuk orang yang menurut “standar” orang kebanyakan “seharusnya” sudah berada pada tahapan kehidupan menikah tapi ternyata belom juga menikah. Dalam kasus sodara gw ini dia dianggap gagal oleh masyarakat buat memenuhi standar yang ada dan orang lain berasa berhak menghakimi dan ngomong macem-macem. Yeah you may already know the terms. Perawan tua dan sebutan keji semacam itu. Well, life happens dan kondisi itu bukan sepenuhnya tanggung jawab orang yang harus menanggung kondisi itu kan?. Jadi ga seorangpun berhak melabeli orang lain kalo menurut gw. Inilah yang mendorong gw bikin postingan ini.

Gw yakin sepenuhnya kalo jodoh itu hak prerogatif Tuhan yang bikin hidup meskipun manusia diberikan keleluasaan untuk berusaha mencari pasangan hidupnya yang menurut mereka paling pas. Dalam kasus gw, sebelum ketemu Bul dan Allah menunjukkan jodoh gw untuk dunia-akhirat adalah dia (insyaAllah-amiin), jujur aja gw belom berniat menikah dan membayangkan diri gw sendiri sebagai seorang family-man. Eh ternyata begitu ketemu dengan mudahnya Dia bikin hati gw berbalik dan gw jadi pengen nikah. Sampe salah satu temen baik gw pernah bikin postingan tentang itu dan akhirnya gw posting juga di postingan Life Changing People We Meet ini. Dulu setiap ditanya kapan nikah selalu gw keluarkan jawaban “Well, I can’t see myself married and settle down atleast for the next five years.” Dan pas ngomong gitu gw emang ga ngebayangin nikah and I didn’t really care that time.

Tapi coba deh bayangkan kalo posisi penerima pertanyaan adalah seseorang yang hidup di tengah masyarakat yang (menurut gw) judgemental banget, menghakimi dan menuntut orang untuk sesuai dengan kondisi kebanyakan orang. Hidup normal, menikah dan membentuk keluarga, sementara si korban yang ditanya adalah orang yang mikirin banget pendapat orang dan lingkungannya.

Speaking of living normal, my auntie screaming her wish to live just like any other people, married, having one or two kids, and live normal.

Sedih gw dengernya. Keinginan yang gw sendiri ga pernah akan bisa ngebantu untuk mewujudkan. Maksud gw kalo gw punya kenalan tentu gw bakalan ngebantu buat ngejodohin dan lain sebagainya, tapi ya cuman sebatas itu. Sementara orang nikah kan banyak banget faktor yang menentukan kan. Mungkin ketakutan terbesarnya adalah bakalan kesepian waktu sudah menua dan gw pun pernah menghadapi ketakutan itu di suatu titik. Waktu itu gw cuman bisa berusaha meyakinkan kalo kami keluarganya akan selalu ada di sampingnya. Buat gw hidup normal antara orang satu dan lainnya ga sama. Okelah kalo keluarga normal mungkin terdiri dari figur Suami, Istri dan Anak, tapi kalo udah berusaha maksimal dan emang belom dikasih ya masak harus dicap aneh-aneh segala macem? Toh orang lain ga pernah ngerti kan ama kejadian di hidup seseorang. Kebahagiaan kita seharusnya kita sendiri yang menentukan. Bukan orang lain.

Worst part is that people who are asking purposedly over and over again are those who are less care (if I can’t say don’t care) about my auntie’s well being. Mereka yang nanya kebanyakan bukan keluarga, cuman temen kerja yang sebenernya insignificant sama kehidupan yang ditanya. Tetangga yang demi ga ada bahan obrolan akhirnya nanya pertanyaan ga penting itu dan ato kalopun keluarga palingan keluarga jauh yang ketemu cuman setahun sekali ato di acara nikahan, sunatan ato kematian keluarga yang lain. Mereka yang ngasih beban terbesar biasanya justru orang-orang yang sama sekali ga berkontribusi, not even ask whether my auntie is fine or not.

Yes I know that’s life. I can’t ask people to have all same standard. But please be nice. Stop being nosy and mind your own business. Siapa yang tahu seberapa besar upaya orang-orang yang belum menikah untuk bertemu jodohnya, ato apa yang kejadian sama hidup mereka sampe sekarang ini, trus keputusan apa yang mereka buat. Just give it a rest. Masih banyak kok pertanyaan lain buat ditanyakan.

Maaf kalo gw merepet di sini.

PS:

  • Yang menderita karena pertanyaan ini ga cuman yang ditanya. Orang tua yang ditanya juga bakalan lebih setres. Dan kesetresan ini terjadi juga ama sodara gw yang lain yang anak cowoknya belum ketemu jodohnya.
  • pertanyaan lain yang ga kalah genggesnya adalah ‘kapan punya anak?’, ‘kapan anaknya dikasih adek?’. Come on, it is life, not a race. Mau ditanya balik ‘kapan meninggal?’ nggak kan? 😀
Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

Workshop Make Your Own Plan
Disclaimer: Ini ngiklan sih emang, dan iklannya tentang workshop financial …

Workshop Make Your Own Plan

Sok-sokan pake postingan hello world! kemaren. Kirain bakalan rajin posting …

Baca-Baca-Baca!

About The Author

dani

129 Comments

  1. ongakudewi

    Well…nyatanya pertanyaan itu jg yg dateng ke saya… Dan ternyata aku dewe bingung kudu njawab opo… Lha piye njawab’e ngene iki nek ancen durung diwehi.. Ckckckck…
    Yg pasti kalo ngurusin masalah omongan org mang ga akan ada habisnya ya, dan… setengah menghibur diri senangnya menjadi org yg loveable.. 😉

    19/11/2012
    • danirachmat

      dibikin seneng sajah ya Wi ya. Hehehe. eh sekarang di wp ngeblognyah?

      19/11/2012
      • dewi kurniasari (@ongakudewi)

        iyaalaahhh….nikmatilah wa syukurillah… hidup itu katanya sawang sinawang ya, dan.. jadi enjoy ajah tanpa harus lupa keinginan dan niat ibadahnya,…
        teteeup di blogspot…wp jg punya tp ga pernah dipake sama sekali…

        21/11/2012
    • lambangsarib

      nek bingung tangan kanan ndemek irung, tangan kiwo ndemek kuping tengen, ndodok…… Bingunge ilang.

      24/11/2012
  2. Imelda

    Aku malah iri kok sama yang bisa single terus 😀 Enak loh single itu.

    Soal takut sendiri waktu tua? Ah semua itu sama. Banyak temanku yang menikah, baru usia 35 udah musti menjanda krn suaminya meninggal.Kalau pasangan hidup meninggal, semua juga harus dihadapi sendiri kok. Dan yang terpenting waktu mati pun dihadapi sendiri, antara kita dan Tuhan, tanpa bawa pasangan atau anak 🙂

    19/11/2012
    • danirachmat

      Beneer Mba Em. Ketakutan saya hilang dulu karena juga memikirkan kalo kita tua nanti juga bakalan sendiri kok apapun yang terjadi. Jadi ngapain dipikirin.

      Btw jadi single emang enak kok ya Mba Em. Hehehe.

      19/11/2012
    • lambangsarib

      Sekali berarti setelah itu mati

      19/11/2012
      • danirachmat

        kayak pohon pisang Mas.. 😀

        19/11/2012
        • lambangsarib

          yak betul. juga lebah ratu

          19/11/2012
  3. kangyaannn

    seringnya disini terlontar pertanyaan “udah nikah ?”…

    jadi inget mak anak bibi yg baru menikah di umur 35 tahunan….

    19/11/2012
    • danirachmat

      pertanyaan itulah yang semestinya ga isah ditanya berkali-kali. sekali aja cukup kalo emang mau nanya kabar ya Kang?

      19/11/2012
      • kangyaannn

        iya gan…… pertanyaan itu juga muncul kalo emang udah lama gak bertemu gan…

        19/11/2012
  4. ndin

    Mau ditanya balik ‘kapan meninggal?’ nggak kan?

    kira2 ada pada mo jawab apa ya?? 😛

    19/11/2012
    • danirachmat

      Kemungkinan besar bakal jawab ‘Maut dah ada yang ngatur’ kalo ga bete duluan. hehehehe

      19/11/2012
  5. metamocca

    Iya,
    Emg paling nyebelin kl ditanya gitu.

    19/11/2012
    • danirachmat

      mereka kurang bisa berempati Mba Meita ya

      19/11/2012
      • metamocca

        He-eh, apalagi kl tanyanya ke cewe.
        (⌣́_⌣̀”) beban banget itu

        20/11/2012
  6. mrscat

    setuju banget sama pernyataan kamu “it’s a life not a race” me likeyyyy

    19/11/2012
    • danirachmat

      Makasih Mba Novii… *senyummanis*

      19/11/2012
  7. ronal

    gue sering nanya keteman yg single ” Kapan nikah?” apalagi kl temen yg pacarannya udah lama…
    Cuma emang kadang pertanyaan ini tidak butuh jawaban, hanya reflek terucap dr mulut ketika ketemu temen yang masih single…hahaha
    no offence just ask…
    xixixixi

    19/11/2012
    • danirachmat

      yuk dikurangi Bang Ronal. Karena yang nerima pertanyaan ini beneran setres loh. Meskipun kita nanyanya sambil lalu.

      19/11/2012
  8. ndutyke

    Muhahahahahaha….. ketawa dalam hati membaca kalimat terakhirnya

    19/11/2012
    • danirachmat

      habisnya kasihan banget Mem sama bulik yang nangis ga berenti-berenti. T.T

      19/11/2012
      • ndutyke

        saking apanya deh ya, orang2 juga udh mulai jarang nanya ke aku: “Kapan hamil?” mboh krn kasian, mboh krn baek hati n bs berempati atau wedhi ta’ sengak’i. ih padahal aku kan gak sengak yg makjlebjleb gitu loh dan. biasanya jawaban sengak juga aku selimurin dgn berchanda-chanda gitude…. #kipas2cantik #sasakrambut

        21/11/2012
        • danirachmat

          Kebayang chandaannya begimana deh Mem. Pasti sambil pegang piso ya? 😛

          21/11/2012
          • ndutyke

            dani…tau aja 😛

            21/11/2012
  9. Annie Tjia

    Dooohhh… Mas Dani ngeduluinn..Aku kan mau bikin post tentang inu jugaaaa.. #ngamuks

    19/11/2012
    • danirachmat

      Whuaaaa. kok ngamuks. bukan ke sayah kan? Ayo Mba Annie. bikin postingan ini dan sebarkan pemahaman kalo pertanyaan ini gengges dan ga penting. *syemangaaat*

      19/11/2012
      • Annie Tjia

        wokeh! tungguin yaaa… 😀

        20/11/2012
  10. cimut78

    sepertinya yang bertanya macam itu lagi ga ada bahan pembicaraan keknya mas…or bisa jadi kepo pengen tau kehidupan orang…kan lebih baik mendoakan yang terbaik… sendiri or berpasangan yg penting bahagia

    19/11/2012
    • danirachmat

      Betul bangets Mba Ri. Kehabisan bahan jadi nanya ga penting yang justru jadi beban buat yang ditanya. Kenapa ga nanya udah nonton skyfall apa belom gitu kan ya *semacamcurcol

      19/11/2012
      • cimut78

        oh mas dani pengen ditanya “Udah nonton Skyfall Belum Mas?” Eh ralat…Yang terbaru…”Udah Nonton Breaking Down II Belum Mas?” qiqiqi or dah nonton Film Shahruk Khan Yang Baru Belum?

        20/11/2012
        • danirachmat

          Hahaha. Untungnya ga suka ama vampir-srigala geje itu. Hihihihi *dicakar fans
          Eh filmnya SRK apaan yang baru? Bagus ya?

          20/11/2012
  11. awan

    Benar Mas Dani, ga enak bangat di tanya kapan menikah? dan pengen balas tanya dengan pertanyaan terakhir ditulisan ini… #apa yang akan dia jawab ya? hahahahaha

    19/11/2012
    • danirachmat

      Ahahaha. dicoba saja Mas. Apalagi kalo orangnya emang gengges to the max. Hihihihi. Kalo saya sih bakalan sayah jawab begitu. 😛

      19/11/2012
  12. Lidya

    banyak yang sebel sama pertanyaan ini nih ,termasuk aku dulu 🙂

    19/11/2012
    • danirachmat

      iyq Mba Lid. Makanya saya berusaha buat ga nanya pertanyaan ini ke orang. Karena tahu betapa berat beban yang diakibatkan.

      19/11/2012
  13. pelancongnekad

    Penting ya orang nanya: “Kapan Nikah?”
    I completely totally extremely agree with this words.
    Kalau saya sih, ya, terserah saya kapan mau nikah
    emang situ mau biayai..hehehe

    19/11/2012
    • danirachmat

      Hahaha. betul banget. Kalo ditanya mau biayain gitu apa ya reaksi mereka? Pasti langsung balik kanan bubar jalan.

      19/11/2012
  14. yeye

    Eimmssss, gw pun ga suka bqt klo ditanyain beginian hehehe

    19/11/2012
    • danirachmat

      Iya Ye. Kalo menurut gw ga sopan nanya-nanya hal kek gini.

      19/11/2012
  15. whysooserious

    True. I guess those questions affect my parents more than they do to myself :/

    19/11/2012
    • danirachmat

      True O. Mbahku sampe sakit ga sembuh-sembuh. Kasihan. Padahal kalo anaknya bahagia kan ortu juga ikut bahagia ya. Bener-beeer pengen nampol orang-orang kepo itu.

      19/11/2012
  16. aqomadin

    lihat sikon… klo lagi adem ya enak” aja , klo lg sangar ya jadi ribet urusannya hehe 🙂

    19/11/2012
    • danirachmat

      Apapun kondisinya kalo bisa sih ga usah ditanyain bang. Beban mental buat yang ditanyain..

      20/11/2012
  17. Goiq

    pernah loh saking keselnya dengan pertanyaan berulang dari mulut orang yang sama saya sampai bilang begini : kalau kamu tanya kapan saya nikah itu sama saja dengan kamu tanya kapan saya meninggal ? saya tidak tahu jawabnya.. karena waktunya belum tiba…

    19/11/2012
    • danirachmat

      Wuuiiih. Penasaran ama reaksi orangnya deh Mas. Keren jawabannya…

      20/11/2012
  18. Arman

    ya semua itu tergantung persepsi sih ya dan… kalo orang yang ditanya sensy ya jadi tersinggung, kalo gak ya gak apa2. karena yang nanya juga mungkin emang cuma basa basi atau emang sungguh2 perhatian. atau mungkin untuk mau mencoba membuka percakapan…

    maksudnya mungkin baik. tapi mungkin yang nerima bisa jadi gak baik. balik2 karena persepsi.

    mungkin gua emang gak pernah ngalami fase ditanya ‘kapan nikah’ atau ‘kapan punya anak’. tapi kita ngalamin banget kok fase ditanya ‘kapan anak kedua’. dari yang awalnya emang kita belum mau, sampe udah mau tapi belum dapet. sering banget dapet pertanyaan itu. yah untungnya sih kita nanggepinnya asik2 aja ya, gak pernah merasa terganggu.

    pas masih belum mau, ya kita jawab aja emang belum mau. pas udah mau tapi belum dikasih ya kita tetep jawab aja terus terang, belum dikasih dan sekalian minta didoain. sama kalo orang ditanya kapan nikah, kalo emang belum ada jodohnya ya bilang aja terus terang sekalian minta didoain. semakin banyak yang mendoakan, semakin baik kan? 😀

    pernah baca/nonton the secret gak? nah jadi kalo semakin kitanya pengen sesuatu ditambah dibantu semua alam semesta juga mendukung keinginan kita, kemungkinan terkabulnya lebih besar lho! 😀

    jadi kalo ditanya kapan nikah, jangan sensy duluan. minta orang yang nanya untuk bantu doain! 🙂

    20/11/2012
    • danirachmat

      Setuju banget Ko kalo sebenernya semuanya dibalikin ke diri yang ditanya dan jangan terlalu sensi dan minta didoakan sama yang nanya. Sayangnya banyak orang yang emang nanya pertanyaan itu hanya biar merasa dirinya superior Ko. T.T

      20/11/2012
  19. Desi

    beeuhh ini juga kejadian ama gue dibeberapa taun yang lalu Dan. Rasanya emang gengges abiss. Pengen gue gorok satu2 😀

    Padahal waktu itu usia gue baru 28 kalo ga salah. Tapiii..orang2 rese itu seriiing banget nanya kapan gue kawin.

    Susi susanti emang kalo kita hidup di tengah2 orang yang judgemental ya..

    20/11/2012
    • danirachmat

      padahal si Susi Susantinya sendiri orangnya ga Gengges ya Des. *salahpokus*

      Etapi lu gajadi gorok ya?

      20/11/2012
  20. Erwin

    Aku terkadang nggak suka ada yang tanya2 seperti itu, tapi karena seringnya jadi terbiasa, cuek aja. Aku sendiri nggak suka tanya2 pribadi orang lain 😀

    20/11/2012
    • danirachmat

      Klo nanyanya sebagai bentuk perhatian dari orang yang sayang ama kita sih gapapa ya mba Erwin.

      20/11/2012
  21. saidah

    Kayanya aku setuju sm mas arman, semua tergantung persepsi yg nanya dan ditanya…pernah sih ngrasain ditanya “kapan punya anak?” mengingat aku baru dapet baby meca setelah 4tahun lamanya

    Iya sih sebel kalo ditanya mulu tp sebel itu malah nambah setres…sementara selama program kehamilan kagak boleh setres2 hihi 😀

    Mending banyak2 minta doain kali yah biar cepet dijabah Allah…msh ada bbrp org temenku yg belom nikah sementara yg lain bahkan udah punya anak 1 atau 2 org…mari kita doakan mereka2 spy cepet ketemu jodohnya 🙂

    20/11/2012
    • danirachmat

      alhamdulillaah Mba Idang ya akhirnya doanya terkabul juga, hehehe.

      20/11/2012
  22. lulu

    Betul kata ko Arman….tergantung penerima memang.

    Tapi kalau buat cewek, itu nyakitin banget…karena ya……cewek kan lebih pasif yah!
    Tetanggaku punya anak banyak…2 anak cewek bontotnya belum juga nikah, padahal umur juga udah banyak. Lama2 tetanggaku itu kaya ngenez gitu….trus meninggal. 2 anak ceweknya juga belum nikah waktu itu. Alhamdulillah mereka sekarang udah pada nikah.
    Namanya ibu ya….kaya gitu bisa jadi beban….dulu pas mbakku ‘agak ditolak’ sama ortu pacarnya aja nelangsa gitu, apalagi rasanya punya anak cewek yang belum juga nemu jodohnya.

    Dan setuju banget kata mbak Imelda…..nikah bukan berarti kita tua nanti gak sendirian. Kita lahir sendirian, mati juga bakal sendirian. Ibuku punya anak 3 juga sekarang lebih milih tinggal sendirian di rumah 🙂

    20/11/2012
    • danirachmat

      Eyaampuuun, kesian banget Ning si Ibu yang sampe meninggal itu. mau bilang ga usah dengerin omingan orang juga susah ya. lhawong hidupnya di tengah orang e..

      20/11/2012
      • lulu

        nah ya itu Dan susahnya. Putri bungsunya sahabatku dari SD…..sementara teman2nya udah punya anak hingga 3, dia belum ketemu jodoh.
        Dia ini cantik lho…..pekerjaannya mapan pula….lha wong ya namanya ada yang ngatur….dia dulu stressss bgt mikirin kapan bakal ketemu belahan jiwanya.
        Sekarang setelah menikah, masyarakat juga masih bikin dia stress karena terus nanyain kapan hamil.
        kasian kan……

        21/11/2012
        • danirachmat

          Iya Ning. Padahal apa salahnya sih ya orang hidup sama kondisi mereka sendiri-sendiri

          23/11/2012
  23. randompeps

    wakakakakaka gue jadi punya ide buat orang-orang yang nanyain kapan gue punya anak, mungkin gue harus balik nanya ‘kapan lo mati?’ sip dan!

    20/11/2012
    • danirachmat

      Ohemjiii. jangan ditiru Peeeps. *merasa bersalah

      20/11/2012
  24. Allisa Yustica Krones

    Nah, kalo sekarang aku tiap ketemu orang hampir selalu ngadepin pertanyaan, “kapan anak kedua?? Kapan kasih adek buat Raja??” hehehe….

    Berhubung sekarang kami emang udah pengen punya anak kedua dan masih belom dikasih, jadi ya kami jawab aja emang belom dikasih padahal udah lama kepengen. Biasanya sih dengan jawaban kayak gitu orang yang tadinya cuma sekedar nanya atau yang ngerasa superior berhubung dianya tiap tahun bisa hamil, malah jadi serius ngedoain supaya kami juga segera dikasih anak kedua 🙂

    Cuma memang, kasus pertanyaan ‘anak kedua’ beda dengan kasus ‘kapan nikah’ apalagi untuk perempuan yang sudah berumur dan hidup di lingkungan masyarakat kayak kita…ngerti banget lah kalo sampe sakit hati kayak gitu…

    20/11/2012
    • danirachmat

      Walaaah. Tiap tahun bisa hamil mah kudunya disyukuri ya Mba Lisa. bukanny ingin merasa superior di depan orang lain.

      20/11/2012
  25. Ely Meyer

    lain ladang lain belalang ya Dan, di sini menanyakan hal hal spt itu dianggap tak sopan, jadi jarang aku dengar, bisa dikatakan nggak, bahkan mama mertuaku sendiri nggak pernah tanya kapan aku puny a anak ?

    apakah ini krn mental org orgnya ? atau krn kebudayaannya ?

    20/11/2012
    • danirachmat

      Karena dua-duanya keknya Mba El, pasti nyaman ya Mba El hidup di tengah masyarakat yang pengertian gitu..

      20/11/2012
    • bebe'

      Mirip sama mba Ely.. di Swedia juga jarang/ga pernah denger ada yang nanya “kapan nikah?” “kapan punya anak?” “kapan nambah anak?”… soalnya mereka merasa itu hal pribadi dan mereka ga ada urusan juga gitu loh.

      Yang gw ga suka dari pertanyaan2 kayak gitu biasanya kata2 yang dateng setelahnya Dan.. misalnya malah jadi ngerendahin org yang ditanya.. kayak “ah, pasti gara2 lo gini gini gini gini sih.. makanya berubah dong” meh *hasil pengalaman pribadi* hahahaha

      21/11/2012
      • Ikakoentjoro

        Mungkin karena dibarat Privasi bener2 dijaga kali ya 🙂

        22/11/2012
        • danirachmat

          Iya kali ya Mba ika. Hehehe. 🙂

          24/11/2012
      • danirachmat

        Iya Be. Pertanyan ato pernyataan yang nyusu
        Setelahnya itu yang kadang lebih berat isinya.

        24/11/2012
  26. yantist

    Sukaaaa banget ama postingan ini…
    yang nyebelin itu mas Dani kalau pertanyaannya merembet.
    “Kapan nikah?”
    “Belum tau.”
    “Jangan terlalu milih lho” (Yang dipilih juga ga ada)
    “Ingat Umur lho…”… gerrrr…

    atau
    “Udah isi?”
    “Belom”
    “Kok bisa belum sih, si itu kan duluan kamu nikah dah isi 2 bulan.”
    “Jangan pakai KB deh, udah usia di atas 25.” Astagaaa… kepikiran aja kagak pakai KB, sok tau banget dia…

    20/11/2012
  27. Tebak Ini Siapa

    Aku sering nanya itu ke temenku, yang masih seumurku juga dan belum kepikiran nikah. Iseng aja becanda doang… lagian gak ada maksud superior hihihi. Superior opo aku…
    Nenek aku juga ada yang gak nikah sampai tua, biasa aja… Pernah penasaran waktu kecil, kok gak nikah kenapa, tapi mah dia gak sensi, jadi selow selow aja…

    20/11/2012
    • danirachmat

      Hahaha. Beda konteks Na. Kalo begono mah malah jadi lucu-lucuan emang. btw Neneknya Una keren deh.

      21/11/2012
  28. mama hilsya

    aku jarang nanya model gitu ke orang lho, Dan..
    suweeer…hihihi
    *takut Dani tambah merepet*

    20/11/2012
    • danirachmat

      Hahahaha. Percaya Mba e…

      21/11/2012
  29. 9ethuk

    Hehmm, sebuah pertanyaan yang kita tidak bisa mencegah jika secara reflek sudah terucap. Tapi minimal setelah membaca postingan ini, akan ada inisiatif dari kita (aku pribadi) untuk mencari pertanyaan lain. Thank u for sharing Mas Dan

    20/11/2012
    • danirachmat

      Sama-sama Mas.. 🙂

      21/11/2012
  30. pursuingmydream

    Makanya saya memilih “cabut” dari tanah air Dan :D, disini ga ditanya-tanya tuh “kapan nikah” “kapan punya anak” bahkan pertanyaan “umur” aja sesuatu yg pribadi. Bisa saja di jawab “apa urusan lu?” hehehe.

    20/11/2012
    • danirachmat

      Hihihi. Iya Mba Nel. Pengen deh bisa jawab gitu. Myob gitu ya.

      21/11/2012
  31. Penulis Cemen

    kalau menurut saya wajar sih orang nanyain itu Mas. Yang nggak enak ya kalau dengan status ‘belum menikah’ tapi udah di usia menikah malah jadi omongan.

    Saya juga gemes, apalagi sekarang,sedang ngerjain Tugas Akhir. Paling nyesek kalau ditanya “Kapan Wisuda?” atau “Tugas Akhir udah selesai?”

    aduh malah jadi curhat.. hehe

    21/11/2012
    • danirachmat

      Justru itu Mas. Daripada bikin orang laun ngerasa ga enak kan ya, jadi ya ga usah nanya-nanya

      21/11/2012
  32. ainulharits

    saya sering melontarkan pertanyaan itu bagi teman yang sebetulnya sudah mampu menikah tapi senengnya pacaran terus. Tunggu apalagi?

    21/11/2012
    • danirachmat

      Hohoho. Mungkin belom ada biaya Mas. Egatau juga sik ya, ada yang emang pengennya maen-maen mulu..

      21/11/2012
      • ainulharits

        Kurang apa… pekerjaan… sudah… kendaraan… sudah… umur… sudah… mungkin karena takut menikah aja… dan yang beginian memang harus disindir… kasihan kalo cuma pacaran terus, nambah-nambah maksiat aja… bisa ambil contoh tu para artis… senengnya pacaran mulu…

        21/11/2012
        • danirachmat

          Kalo artisnya kayak Y*ni ama R*ffl* emang kudu disindir mulu Pak.. Hehehe.

          24/11/2012
  33. Aninda

    kalo saya paling risih kalo ditanya “udah isi?”
    malah kemaren ada yang nanya “itu udah hamil apa bajunya kegedean?”
    pengen aku gorok deh lehernya pake pisau dapur.

    dulu-dulunya sih sering nanya temen yang udah nikah dengan pertanyaan serupa. tapi pas udah ngalamin sendiri kok jadi mikir ternyata pertanyaan itu ganggu banget ya?
    apa akunya aja yang terlalu sensitif.. hiks…
    tapi emang kayanya kualat deh. hahahaha…

    tapi kalo kata suami, nikah, punya anak itu kuasa Allah. kalo emang Allah belum mau ngasih ya kita bisa apa? cuma bisa terus berusaha dan tetep berdoa ya mas.. mungkin emang belum dipercaya aja. *sambil nangis*

    eh kok jadi curhat. ijin follow ya mas.. 🙂

    21/11/2012
    • danirachmat

      Bukan belom dipercaya Mba Aninda, masih diberi waktu pacaran berdua ama suami. Hehehe. Menikmati waktu berdua bakalan langka kalo dah ada anak.. 🙂

      23/11/2012
  34. ~Amela~

    emang ga ada habisnya pertanyaan gengges itu..
    setelah kenyang ditanyain kapan nikah, sekarang mesti sabar2 dengerin pertanyaan kapan punya anak..

    21/11/2012
    • danirachmat

      Sabar Meeel.. 😀

      24/11/2012
  35. mintarsih28

    lebel negatif, “perawan tua” menyakitkan Dan, hukum masyarakat kadang lebih meyakitkan dari penjara itu sendiri. jadi inget lagu Ebiet

    21/11/2012
    • danirachmat

      Iya Bu Min. Padahal kan itu bukan urusan orang kan Bu..

      24/11/2012
  36. Fanny Novia

    Seperti katanya Bang Tere Liye, manusia sekarang udah terlanjur hidup dengan batasan-batasan yang diturunkan turun temurun dari generasi sebelumnya. Salah satunya yang seperti mas Dani bilang, umur normal buat cewek menikah itu sekian. Kalau udah lewat dari umur sekian, orang-orang bakalan heran, sibuk tanya ini itu, bahkan orangtua pun ikutan risau mikirnya.

    Jangankan yang umur sekian-sekian mas Dani, aku aja yang di umur masih 23 tahun ini aja masih diributin sama orang-orang sekantor karena sampai sekarang ga punya pacar lagi. Hubungannya apa coba sama bapak-bapak di kantor itu aku pacaran lagi atau ga. Ga untung atau rugi sama mereka kan? *duh, kok jadi curhat* hehehee…;-D

    21/11/2012
    • danirachmat

      Sabar Mba Fanny. Kalo salah satu temen saya bilang dengan pedenya: I’m single and happy, urusan lo apa?! Ke temen-temen kantornya yang gengges

      24/11/2012
  37. Riki

    Agak emosional postingan kali ini ya Bang 🙂
    Saya udah pernah juga ditanyain kayak gitu Bang, dan saya ngakak nanggapinnya karena umur saya emang belujm cukup 🙂
    Tapi saya setuju dengan abang kalo jodoh otu memang hak prerogatif Tuhan. Rahasia yg menurut saya so sweet banget 🙂

    21/11/2012
    • danirachmat

      Hahaha. Esmosi jiwa ya Bang

      24/11/2012
  38. nh18

    Jujur Dan …
    Saya sangat menjaga hal ini …

    Pertanyaan seperti ini … dan juga pertanyaan lain … seperti kapan punya anak ?
    kapan punya adik lagi …?
    kapan ini itu …

    sangat saya hindari jika bertemu teman …entah Ketika reuni atau pertemuan keluarga …

    saya tunggu mereka untuk bercerita saja …

    saya takut salah sih …

    Lebih baik menanyakan kabar saja … atau bicara mengenai hal-hal lain yang lebih umum …

    salam saya Dan …

    21/11/2012
    • danirachmat

      Sama Om. Daripada bikin temen sakit hati mending saya menunggu mereka cerita saja. Hehehe.
      Salam Om. 🙂

      21/11/2012
  39. Gen Puisi

    heheheh alhamdulillah walu pernah saya jarang banget nanya seperti itu kepada orang lain, kecuali dia mendahului, dengan menanyakan hal tersebut kepada saya.. biasane saya terus balik bertanya yang demikian..

    21/11/2012
    • danirachmat

      Kalo kondisinya sama tinggal ditanya balik aja ya Mba..

      24/11/2012
  40. ahmad fauzi

    kayaknya orang yang ngalamin seperti itu akan sakit hati..***pengalamanpRibadi**

    bener pertanyaan2 yang seperti itu bener2 membekas banget seakan2 membuat males ketemu orang lain…

    trauma gitu apa ya….

    21/11/2012
    • danirachmat

      Bener Den. Membekas banget

      24/11/2012
  41. Hicha Aquino

    Ini mirip postingannya tere-liye dan yeap saya setuju kali.
    kalo yg nanya itu sesama single sih gapapa, malah bisa jadi bahan becandaan. kalau yang nanya orang tua atau saudara dekat pun saya masih menganggap itu bentuk perhatian, tapi kalau yang nanya itu sudah menikah dan cuma untuk sekedar basa-basi, apalagi oleh orang yang sebaya, malah terkesannya seperti mengejek. Dan kalau itu terjadi, respek saya langsung turun ke orang itu.

    respect others` privacy if you wanted to be respected!

    22/11/2012
    • danirachmat

      Hueee. Setuju Cha!

      24/11/2012
  42. Wong Cilik

    mau menikah mau hidup sendiri itu kan pilihan ya…
    makasih sharingnya mas …

    22/11/2012
    • danirachmat

      Sama-sama Mas.. 🙂

      23/11/2012
    • danirachmat

      Sama-sama Mas. 🙂

      24/11/2012
  43. Myra Anastasia

    kapan nikah? udah hamil blm? kok masih tinggal sm org tua sih pdhl lo kan udah nikah?

    tipe2 pertanyaan yg selalu sy hindari utk di tanya.. bs stress loh org yg di tanya itu.. bahkan sy punya temen yg akhirnya menutup diri dr pergaulan pdl tdnya orgnya rame.. kasian..

    23/11/2012
    • danirachmat

      Kasian banget amba Myra temennya itu. Yang dibutuhkan emang empati ya..

      24/11/2012
  44. Triyoga Adi perdana

    Saya “selaku mahasiswa tingkat akhir” juga udah ditanya gitu mas. Apa yang salah ya? hehe 🙂

    23/11/2012
    • danirachmat

      Yang salah yang nanya Mas. Hehehehe. Kecuali yang nanya itu orang tua kita ya..

      24/11/2012
      • Triyoga Adi perdana

        Nah itu dia mas, udah lagi galau malah ditanya yang buat galau mahasiswa tingkat akhir. 🙂

        Kalo orang tua yang nanya, saya malah bersyukur mas. hahaha 🙂

        26/11/2012
  45. Mechta

    sayangnya..tak semua org berpikiran bahwa ‘hidup ini bukan perlombaan’ itu..dan merasa pertanyaan2 yg nyumpeki itu adalah bentuk perhatian mereka.. 🙁
    tapi..itulah hidup…terima saja dengan (berusaha) melapangkan hati.. 🙂

    23/11/2012
    • danirachmat

      Iya Mba Mechta. Sayangnya mereka merasa itu bentuk perhatian. Padahal nambah beban pikiran orang lain, berlapang hati sambil kita sampaikan kalau pertanyaan mereka kurang berkenan di hati kita. 🙂

      24/11/2012
  46. Pingback: Kapan Nikah? | JNYnita's Treasures
    24/11/2012
  47. Pingback: Kapan Yaa? Kapan-Kapan!! « AnnieTjia-Tastic
    24/11/2012
  48. Ulfah Uswatun Hasanah

    Sepakat banget pak dany..
    saya sering jadi korbannya 🙁
    Ditanya kapan nikah = ditanya kapan mati.. 😀

    24/11/2012
    • danirachmat

      Hehehehe.

      24/11/2012
  49. Orin

    ugh…bener bgt Dan, banyak bgt orang superior yg sombong di sekitar kita, merasa hidupnya lebih beruntung, lebih berhasil, lebih bahagia, terus semena-mena kepo dg pertanyaan yg ga perlu dipertanyakan >_<

    kalo aku ditanya 'kapan punya anak', aku senyam senyum aja ngejawab ini itu smbl basa basi minta didoain, kalo udh sendirian baru deh misah misuh smbl mewek hahahahaha

    25/11/2012
    • danirachmat

      I know how it feels Rin. Mereka nanya as if pertanyaan mereka bisa bantu kita aja.

      28/11/2012
  50. Ade Rahmawati

    pertanyaan spektakuler sejagad. Setelah itu, ‘kapan mau punya baby?’
    –__–‘

    25/11/2012
    • danirachmat

      Iya, pertnyaan ga penting dan sok perhatian. Yuk dibilang langsung aja sama yang nanya. Hehehehe.. 🙂

      28/11/2012
      • Ade Rahmawati

        masa tiap ditanya gitu saya harus curhat c, ‘iya..saya mau punya baby juga, tapi belum rezekinya, huah :'( ‘

        *curcol tanda ketidaksewaan saya, hehe..

        29/11/2012
  51. yisha

    hikssssssssssss……………….

    26/11/2012
    • danirachmat

      Kenap? *pukpuk Yisha*

      28/11/2012
  52. heliocentre

    Kunjungan pertama. Salam kenal 🙂

    27/11/2012
    • danirachmat

      Salam kenal Mba.. 🙂

      28/11/2012
  53. 'Ne

    sebagian besar yang bertanya bukan karena perhatian tapi kepo alias cuman pengen tahu atau juga nyinyir hehe..

    saya juga kadang ditanyain gitu, apalagi kalau udah punya pasangan pasti ditanya kapan? dan nunggu apalagi sih? begitulah hhe..

    males juga ditanya gitu karena alasan setiap orang kan beda2 masa iya harus dijabarin semuanya..

    tapi kalau didoain seneng juga 😀

    27/11/2012
    • danirachmat

      Kalo ditanya nunggu apalagi, dulu saya suka jawab nunggu dibayarin sama yang nanya Mba buat biaya nikah, hihihihi. Habis itu jadi becandaan deh..

      28/11/2012
  54. bintangtimur

    Mereka yang ngasih beban terbesar justru biasanya orang-orang yang sama sekali gak berkontribusi…

    Iya Dan, saya sependapat, duluuu, saya sering banget ditanyain kapan punya pacar karena sampe umur 20 tahun nggak punya-punya pacar juga. Dan setelah anak saya lahir, orang selalu bertanya kapan dikasih adik…duh, ribet amat ya kalo semua orang selalu bertanya hal-hal yang mungkin tadinya dimasudkan sebagai basa-basi atau bingung mau tanya apa.
    Postingan keren dan, ini kayaknya jadi unek-unek banyak orang deh!
    😀

    28/11/2012
    • danirachmat

      Hihihihi. Makasih Mba Irma. Iya, daripada bingung mau nanya apa mending diem ya Mba. 🙂

      28/11/2012
  55. risti

    iii gue merasakan banget tu pressure “kapan kawin? mana pacarnya?” malah pernah ada bude sodara agak jauh,
    bilang “duh kamu cantik banget, belum punya pacar? nanti bude cariin jodoh ya.”
    gue: “gausah bude, biar Allah yang kasih aku jodoh.”
    lalu melipir…

    tau sih, dia prihatin & ksian liat gue kaliya hahhaa, tapi jleb banget loh lagi di acara makan2 keluarga terus ditohok gitu *facepalm*

    28/11/2012
    • danirachmat

      Bisa mbayangin Mba Risti gimana makjlebnya, lagian nanya gitu personal aja kan udah beban ya, kenapa harus di forum sik ya..

      28/11/2012

Leave a Reply Cancel Reply

Beli e-book Kebebasan Finansial Level 1

Podcast

Postingan Terbaru

  • Apa Itu Obligasi dan Strategi Memanfaatkannya untuk Passive Income
    Apa Itu Obligasi dan Strategi Memanfaatkannya untuk …
  • Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio FIRE
    Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio …
  • Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi FIRE
    Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi …
  • Apa Itu Saham dan Mengapa Penting dalam Perjalanan Menuju FIRE
    Apa Itu Saham dan Mengapa Penting dalam …
  • Tip Memilih Reksa Dana Terbaik untuk Investasi Awal dalam Perjalanan FIRE
    Tip Memilih Reksa Dana Terbaik untuk Investasi …

Postingan Paling Populer

  • 8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa Dilakukan agar Tetap Produktif
    8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa …
  • Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya buat Tujuan Keuangan Kita?
    Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya …
  • 3 Tantangan Sosial Terbesar yang Bisa Dihadapi oleh Pejuang FIRE
    3 Tantangan Sosial Terbesar yang Bisa Dihadapi …
  • Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio FIRE
    Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio …
  • Mengintip Contoh Dana Pensiun dari Berbagai Negara: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
    Mengintip Contoh Dana Pensiun dari Berbagai Negara: …

Blog Perencanaan Keuangan

Copyright © 2025 Blog Perencanaan Keuangan
Design by Mamat

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh
Go to mobile version