A Copy of My Mind
credit: semua foto di postingan review film A Copy of My Mind ini diambil dari twitter account Joko Anwar.
Rating: D (Dewasa)
Genre: Drama, Romance, Politics
Director: Joko Anwar
Duration: 1 hrs 56 minutes
Star: Chicco Jerikho (Alek), Tara Basro (Sari), Maera Panigoro (Mirna), Paul Agusta (Bandi)
Critics Review: 7.5/10 IMDB; n.a metacritics; n.a Rottentomatoes
Disclaimer: Yes, spoiler alert is on.
Blurb of The Movie
Sara and AlekSari (Basro), seorang tenaga facial di sebuah salon menunjukkan ketegaran seorang perempuan muda di tengah hiruk-pikuk ibukota. Setelah lelah bekerja seharian, Sari menikmati waktu senggangnya dengan melihat film melalui DVD bajakan di kostnya dengan ditemani semangkuk mie instan. Takdir akhirnya mempertemukannya dengan Alek, pria yang bertanggung jawab atas teks terjemahan Indonesia yang buruk di DVD yang dia beli.
Putaran takdir seolah tidak rela melihat kebahagiaan mereka berdua dan akhirnya mempertemukan Sari dengan Ibu Mirna (Panigoro), klien yang menggunakan jasa Sari meskipun sedang menjalani hukuman di dalam sebah sel penjara.
Review Film A Copy of My Mind
Gw punya perasaan yang campur aduk sih pas mau nulis review film A Copy of My Mind ini. Antar suka banget sama gak suka
Chemistry yang Kuat
Basro and Jerikho with strong chemistryPas tahu pemeran utama perempuan di film si Tara Basro, gw langsung pengen nonton. Meskipun gw gak tahu ceritanya apa atau filmnya dibesut siapa. Apalagi dia main bareng Chicco Jerikho.
Gw jatuh cinta sama performance Tara Basro di film Pendekar Tongkat Emas sementara film Filosofi Kopi berhasil menjual Chicco Jerikho ke gw. Penasaran gimana kalo mereka berdua ketemu di satu film.
Meskipun diputer berbarengan sama Deadpool, gw jauh lebih kepengen nonton film ini. Awal film yang masih menampilkan mereka berdua secara terpisah berhasil menggambarkan keseharian “orang Jakarta” secara umum. Sosok Sari yang meskipun terlihat lemah tapi ternyata tangguh dan juga Alek yang berkutat di dunia pemalsuan DVD terlihat bisa dipercaya. Sampe mereka kemudian dipertemukan.
They act naturally.
Suka banget gimana chemistry mereka terbangun dan kemudian mereka jadi pasangan dengan percintaan yang panas. Di bagian ini gw jadi berpikir, apakah Joko Anwar memang menampilkan realita yang sesungguhnya atau hanya hiperbola untuk dramatisasi film.
Dua orang anak manusia dengan begitu mudahnya saling menyerahkan diri sepenuhnya dan hubungan seks seolah bukan sesuatu yang sakral di bumi Jakarta. Entahlah, dengan segala kerumitan menemukan pasangan (yang terbukti segala sesuatu bertema jomblo dan galau selalu laku dijual) dan latar belakang tokoh yang satu memang tidak ingin menikah dan satu lagi mengaku tidak punya agama, kisah percintaan mereka seakan berlangsung wajar.
Poster A Copy of My MindBuat gw, Joko Anwar di sini solah ingin menampilkan batasan agama dan norma yang berlaku di masyarakat tidak bisa sepenuhnya mengatur bagaimana seseorang berperilaku. Tiap orang berhak atas kebebasannya sendiri dan di luar sana orang bertahan hidup dengan melakukan segala cara karena kalau bukan mereka sendiri yang berusaha, tidak akan ada tangan malaikat yang menyentuh dan mengangkat mereka.
Gw ternganga dengan keberanian Joko Anwar, Tara dan Chicco dalam mengangkat kisah percintaan mereka. Bahkan waktu nonton, gw sempat membandingkan film ini dengan 9 Songs dan Lie With Me – yah meskipun emang jauh sih. Jauh banget kalo dari sisi percintaannya.
Tapi bottom linenya, akting Tara Basro dan Chicco Jerikho luar biasa. Suka banget lihat mereka berdua dan bagaimana Joko Anwar meramunya.
Kenyataan Politik yang Menyedihkan
Basro as Sara in A Copy of My MindParuh kedua film ini bikin gw mengangkat alis. Kesan dipaksakan untuk melompat dari tema percintaan ke tema politik negara sempat ada di pikiran gw. But hey, (sadly) the story took place in Indonesia! Apapun bisa terjadi di negara ini kan?
Bagaimana Sari yang kebosenan ngelihatin seniornya kasih training dan akhirnya diutus untuk memberikan treatment facial di penjara untuk terdakwa koruptor bukanlah sesuatu yang gak mungkin terjadi di negara ini. Pun kamar tahanan dengan fasilitas hotel berbintang. Kalo saja belum lernah lihat acara penggerebekan kamar tahanan VVIP di Metro TV dulu, gw mungkin akan bilang filmnya gak masuk akal.
Apapun bisa dibeli di negara ini. Film menggambarkan realita? Entahlah!
Keisengan Sari “meminjam” salah satu DVD berjudul film monster peranakan pun jadi satu petaka. Bahkan tanpa ada niat memanfaatkan rekaman yang ternyata sama sekali berbeda dengan judul di cover, kehidupan Sari dan Alek harus terbalik dari kondisi damai yang memungkinkan mereka untuk terus bercinta.
Gw ngeri membayangkan kalo misalkan memang seperti itu yang kejadian di negari ini. :'(
Seolah sama dengan apa yang gw rasakan, Joko Anwar memutuskan cara membalas terbaik bagi para pelaku korupsi di negara ini adalah melalui penghakiman publik. Membuka kenyataan yang sebenarnya pada masyarakat. Sari pun seolah jadi perwakilan gw dalam melakukan pembalasan kepada para koruptor.
A Copy of My MindSetelah putus harapan tanpa mendengar sedikitpun kabar berita Alek berada, Sari melakukan apa yang seharusnya dan (gw yakin) sangat ingin dilakukan oleh banyak orang di negara ini terhadap koruptor. Diberi judul Transfomess 6, Sari menyerahkan keping DVD barang bukti kepada rekan bisnis Alek dan si pembajak pun memperbanyaknya tanpa mengetahui isi keping DVDnya untuk dijual.
Andaikan di dunia nyata kita bisa nemu barang buktinya dengan leluasa dan diperbanyak semasif itu. Instead of dikuasai penegak hukum dan dijadikan bahan dagelan seperti beberapa waktu lalu.
Separoh kedua film ini berhasil bikin gw sedih.
Akhir Cerita yang Pas
“Gak ada yang lebih menjengkelkan dari akhir film yang aneh untuk sebuah film bagus”, menurut gw sendiri 😛
Setelah tahu apa yang terjadi sama Alek dan apa yang dilakukan Sari sama keping DVDnya, gw penasaran banget gimana Joko Anwar menutup film ini.
Sempat beberapa menit gw resah dan gelisah karena sudah waktunya studio yang muter Deadpool dibuka (iye, movie marathonan kemaren Sabtu itu), tapi gw bertahan. Gw relakan telat nonton Deadpool dan menuntaskan film A Copy of My Mind ini sampe selesai.
Dan hasilnya? Exactly how a good movie should end. Ada rasa bitter sweet di akhir film ini. Selayaknya bagaimana dalam hidup rasa sedih selalu bercampur saling melengkapi *halah sok puitis*.
Meskipun sempet bingung, angkat alis dan ngerasa konflik gak nyambung tadi, gw merasa puas banget sama akhir filmnya.
========
A worth post memeUntuk para orang tua, film ini diberikan rating D (Dewasa) dengan isi beberapa bahasa yang kasar, kekerasan dna juga simulated sex scene, jadi JANGAN bawa anak anda ke bioskop untuk nonton film ini. Kalo masih belom ngerti tentang rating film, bisa dibaca postingan yang cukup lengkap dan panjang tentang rating beberapa hari lalu.
Cuas buruan nonton sebelum turun dari bioskop! ?
Yours truly,
Nik Sukacita
bukan mereka sendiri yang berusaha, tidak akan ada tangan malaikat yang menyentuh dan mengangkat mereka. << ahaaa demen niih … semua pilihan di tanganmu sendiri..
Gue sendiri sukaaa dengan film ini.. walau awalnya membosankan hihi …puaaass dengan acting merekaa..
dani
Oalaaaah. Setelah dibaca lagi itu ternyata lu copy tulisan gw ya? Hahaha. Gak paham gwnya.
Btw akying mereka berdua emang bagus. Gw suka banget. Deadpool sampe gw tinggalin ajah. Hahaha.
santi
salah satu film Indonesia yang pengen aku tonton pak, selain AADC tentunyaa… *eaaa jebakan umur 😀
Dani
Cari temen yaaa? Ngarepin saya bilang juga nunggu2 AADC ya? *trus digaplok
Febriyan Lukito
Tenang San… Dani itu umurnya juga…. lgs ilang sinyal
Dani
Heh!!! Apa ini dateng-dateng ngomongin umur orang! *melotot *pegang golok *trus kemasukan lalet
Febriyan Lukito
sodorin ayam siap potong
Dani
Yaelah. Yang udah mateng aja sekalian. Kan kemaren baru dari AW. Gak ada sisa?
Febriyan Lukito
Masih banyak Dan. Mau? Itu di AW nya masih banyak…
Dani
Ha… Ha… Ha… ?
santi
Lebih tua dari aku pastinyaaaa kayang 😛
Dani
Masa siiiihh? Mana katepenya? Kayang lanjut lompat harimau ?
Febriyan Lukito
lagi nyaring kayang…. bentar ya San, gw tanyakan Kayang dulu…
Ada yang bernama Kayang? nyampah di Dani
Dani
*block Ryan dan Bu Santi
Febriyan Lukito
Endingnya itu memang bikin bertanya sebentar…. keluar bioskop masih merenungkan endingnya… kayak pas nonton film 3 hari untuk selamanya tapi ini lebih… hmmmm… susah digambarkan
Dani
Menurut gw endingnya pas banget. Karena memang begitulah hidup. Meskipun tokoh utama gak selalu berakhir bahagia kan?
Febriyan Lukito
Hahaha iya. cuma bikin mikir sementara waktu aja…
Dani
Gw dah sering bener soalnya lihat ending film ato baca buku yang mirip2 gini. Mencelos tapi yastralah
Febriyan Lukito
Hahahaha… ya sudahlah gak mikir kan?
Dani
Gak sampe bikin mikir sih.
Sandrine Tungka
Ahhhh bikin tambah mupeng nonton ini. Kok ya penasaran banget sama endingnya kayak apa.
Baca spoiler diatas membuat saya salut sama Joko Anwar selali berani mengangkat realita.
dani
Hihihi.. Kondisinya lagi susah ya San buat nonton? Nanti beli DVDnya aja 😀
Asli emang bagus kok film ini 😀
Inayah
Apa ini..emossii jiwa,,gda yang mau nemenin nonton ini. Huh!! Okesip nonton sendiri (drama gagal nonton film)
dani
Lah sayah nonton ini juga sendiri. Hahahaha. 😛
Memez
penasaran dehhh jadinyaa…. 🙂
dani
Cuss nonton bu Memez.. Mihihihi.
Haya Aliya Zaki
Film Joko Anwar rata-rata bagus, tapi kenapa doi nyebelin banget kalo di Twitter ya. :))))
dani
Ahahahahaha… Ini pasti soal yang itu ya Mbak Haya? 😀
Haya Aliya Zaki
Iyes Dan tahu aja hahaha.
Dani
Soale buka timeline twitter beliau buat minjem gambarnya Mbak Haya. Huehehehe.
Indah Susanti
Huhuhu..kapan bisa nonton film ini..makasih review-nya, jadi tahu perkembangan film di Indonesia..
dani
Kayaknya karena film ini masuk ke banyak festival kemungkinan besar mungkin akan tersedia di media streaming resmi Mbak Indah. 😀
adelinatampubolon
Aku suka bahasa lu Dan. Review film ini rasanya nga terlalu berlebih2an bilang suka bangat atau jelek bangat. Benar2 netral jadi aku sudah bisa bayangin perasaan lu yang campur aduk wkt nonton film ini.
Dani
Makasih Liiin. Gw berusaha bisa netral biar yang baca memutuskan sendiri berdasar informasi yang gw tulis. Bukan terpengaruh tulisan gw. Hehehe
jarwadi
kemarin sambil menulis film ini ternyata masih ada beberapa yang menjadi pertanyaan saya, saya jadi pengen nonton lagi 🙂
Dani
Mantabh sampe nonton lagi. Keren Mas. Hihihi. Reviewnya sampean kayaknya lebih bisa menangkap filosofi di dalam filmnya.
fitrimelinda
suka deh ama bagian akhir postingannya mas.. 😀
Dani
Eh yang manakah itu? Hahaha. Langsung buka lagi postingannya. 😛
fitrimelinda
hahaha..itu bagian nyinyirin orang tua buat ngecek rate film sblom nonton.. 😀
Dani
Bahahaha iya Mbak Fitriiii.. Becandaan tadi. ??
Hicha Aquino
Duh, joko anwar.. senior saya di teknik penerbangan yang banting setir jadi sutradara film. Tapi keren-keren euy filmya..
pengen nonton tapi bingung mau nonton dimana.. hahaha..
Dani
Tunggu bentar lagi pasti ada di online Mbak Hicha. Hihihi.
Neng Nunung
ini film yang langsung bikin bete ama Tara Basro, natural banget deketnya ama Chicco 😀
aku udah nonton film ini tapi kehilangan kata kata buat nulis rewiew :’)
Dani
Iyaaaaa. Bikin bete ama Chicconya sih kalo saya. Hahahaha.
Ira
endingnya memang sesuatu banget mas Dani..tapi ya kehidupan kan harus berjalan ya apapun yang terjadi, sesedih dan seputus apapun kita.
Duh aku nonton ini sambil deg-degam melihat ke sebelah kiri, karena ada ibu yang bawa anak kecil x_x. Begitu adegan sex scenenya langsung nengok ke sebelah kiri dan anaknya lagi bobo nyenyak
Dani
Hadududududuh. Untung anaknya tidur yaa Ra. Ampyuuun ???
Nah itulah kenapa gw suka banget sama endingnya karena memang realistis… Hihihi.
Ira
iya mas, untung anaknya tidur kalau engga tadinya mau kita samperin loh itu x_x
Dani
Jangan-jangan anaknya disuruh pura-pura tidur.. Hehehhe
Ira
wah ga tahu deh Mas Dani, tapi aku emang lebih ga paham lagi sih dengan orang tua yang ngajak anaknya nonton flm ini
Ira
endingnya sesuatu sekali mas Dani…tapi yah kehidupankan harus tetap berjalan ya~
Dani
Iyaaa benuul!!
fee
wah kalau liat gambar2nya didominasi figur mas mas six pack dan mba seksi lagi indehoy…:))
lbh baik nonton di bioskop saja…bkn beli dvdnya
Hairi Yanti
Ga sempat nonton ini tadi. Cuma nonton Deadpool 😀
Wida Zee
Film indonesia? dari reviewnya bagus dan bikin penasaran juga pengen nonton aaaah waktunya duh 🙁
Sandra
Penasaran pgn nonton, tapi terakhir nonton film Big Hero & Minion doang… Anak kecil ngintil terus, wassalam say good bye sama bioskop & film2 bergenre dewasa… hela nafas
dani
Ada lagi tuh Mbak, Zootopia udah main kayaknya tuh Mbak. Hehehe.
dwi sari
Dua kali ngebaca review film ini, hmmmm keknya so so ya *sokteuuu
Apalagi lepas liat akting Chicco di Negeri Van Oranje itu, duuuuh image gay’nya kok gk ilang2 dr pikiranku yak hahaha
Dani
ooooh. Di negeri van oranje jadi gay ya? aktingnya bagus berarti kalo imagenyagak ilang-ilang. Kalo yang sudah saya lihat sih pada macho semua. 😀
Nefertite Fatriyanti
Film Indonesia yang begini ini, selalu bikin penasaran, jadi kepengin nonton kan. Review yang bagus yang bisa bikin pembaca penasaran, hahaha
Kok di postingan tentang membaca , aku nggak bisa komen ya mas
Dani
Makasih ya Mbak. Jadi tersanjung deh. Hihihi.. 😀
Btw gak bisa komennya kenapa ya Mbak? Ini gak masuk spam, cuma dimoderasi saja sih…
Salsabila Zhahirah
Wow udah empat tahun yang lalu, gak sengaja Nemu review film yang ngejelasin dg totalitas kalimat yang GOOD. Berasa lagi nonton film ini wkwkwk
dani
Terima kasih 🙂
penonton 2023
barusan nonton film ini, ngakak banget malah direkomenin gimana cara milih bajakan yang bagus, kebetulan yg kutonton juga download bajakan sih
endingnya bikin merenung banget karena kenapa sari bisa balik gitu aja ke kosan lama dan ke tempat kerja lamanya? udah gak ada yg cari dia gitu? apa bawahan bu mirna ngelepasin sari karena mrk pikir sari gak berani macem2 karena pacarnya udh mati?
sari ngasih barang bukti yang diperbanyak bos alek apa gak membahayakan bos alek dan usahanya? kebayang preman2 dateng ke kios kecil penjual dvd bajakan karena disitu banyak barang bukti
atau mungkin aku berlebihan dan bu mirna gak se’mafia’ yg kupikir.
waktu banyak sex scene udh ngeduga ini pasti endingnya tragis, gak mungkin jokan santuy ngasih adegan sex cuma sekedar fan-service doang, awalnya kupikir nanti putus, tapi sejak konflik bu mirna kupikir dua2nya bakal mati, makanya agak heran kok alek doang yg mati, sari selamat gitu aja
dani
luar biasa pengamatannya. Terus terang udah rada lupa sama ceritanya karena udah lama banget nontonnya.