Pernah lihat atau menemukan nggak, seseorang yang bisa menulis dengan baik dan dengan cepat?
Saya punya teman. Setiap 1 – 2 bulan sekali mungkin, berhasil menyelesaikan buku. Memang bukan buku yang selaris punya Dee Lestari sih, atau Tere Liye. (Etapi Tere Liye juga rasanya baru kemarin nerbitin buku, hari ini sudah ada yang baru lagi yak?)
Buku-buku dia adalah jenis-jenis buku yang akan dipajang di rak-rak hobi, rak-rak pendidikan, atau rak lain yang jauh dari pintu utama toko buku. Bukan jenis buku yang akan dipajang di rak best seller, tapi jenis buku yang akan sering dicari orang yang butuh informasi. Dan bukunya itu bisa terpajang di toko buku sampai 2 tahun!
Yah, saya sih menganggap orang-orang kayak ginilah justru penulis yang sebenarnya. Hihihi.
Baca postingan tamu Mbak Carra sebelumnya Berkenalan dengan Profesi Content Writer.
Tips Menulis dengan Lebih Cepat dan BerkualitasBut the point is, kok bisa ya dia nulis secepat itu? Dan meski bukan yang sangat berkualitas, tapi tulisannya cukup bernas, jelas … yah pokoknya mudah dimengerti dan dibacanya enak.
[three_fourth_last] [/three_fourth_last]
Beberapa hari yang lalu saya sempat membaca cerita Angela Lauria, founder Author Incubator, yang juga seorang trainer kepenulisan untuk penulis-penulis pemula. Author Incubator sendiri merupakan wadah untuk menggodog para calon penulis buku agar lebih produktif menghasilkan karya dan lebih efektif dalam mengelola waktunya.
Nah, Angela berbagi tips soal bagaimana meningkatkan produktivitas kita dalam menulis. Memang sih dia kasih tipsnya buat para penulis buku sih. Tapi kayaknya bisa juga diterapkan untuk menulis apa pun juga, termasuk menulis blogpost.
Tips menulis dengan lebih cepat namun tetap berkualitas
1. Kenali pembacamu
[one_half] [/one_half]
Ah, tips ini mah tips sejuta umat deh. Lama-lama klise juga ya. Hahaha. Tapi ya, gimana lagi? Untuk bisa menghasilkan tulisan yang fokus dan tepat sasaran ya kita harus menentukan dulu kita mau menulis buat siapa kan?
Yah, kalau diterapkan di blog sih, seharusnya pembaca sudah dikenali sejak kita mau serius ngeblog ya.
Umpama, mau bikin blog topik keuangan. Terus, keuangan buat siapa nih? Untuk para first jobber? Untuk para esmud? Untuk investor? Untuk emak-emak rempong (kayak saya)? Untuk corporate?
Kalau sudah menentukan target, lalu imajinasikan seseorang yang termasuk dalam target pembacamu itu. Hadirkan dia seakan-akan ada di depanmu, dan kamu sedang berusaha untuk menceritakan sesuatu atau memberikan informasi padanya langsung.
Dengan membayangkan pembaca yang hadir langsung di depanmu, kamu nggak akan galau arah tulisan akan di-ke mana-kan, karena biasanya bisa langsung dengan cepat mengalir saja.
2. Collect your idea
Fuel for the writers – tips menulis dengan lebih cepat dan tetap berkualitasYa, yang satu ini juga tips yang selalu ada di setiap tips menulis konten ya. So, ini barangkali juga merupakan jurus terampuh untuk bisa menulis dengan cepat tapi tetap berkualitas.
Karena apa?
Karena kita nggak akan menghabiskan waktu hanya untuk bengong, bingung mau nulis apaan.
Ada beberapa cara untuk mengumpulkan ide:
* Kumpulkan sambil jalan, berarti kamu harus selalu siap membawa catatan kecil supaya bisa sewaktu-waktu menangkap ide yang tiba-tiba lewat, atau unduh beberapa aplikasi catatan dalam smartphone kamu. Bisa pakai Trello, Evernote, atau Google Drive. Apa punlah.
* Sempatkan waktu untuk duduk dan brainstorming ide.
Mana yang lebih preferable? Bebas. Terserah kamu, semua oke.
3. Repurpose content
Nah, yang ini sering saya lakukan nih. Salah satu tips jitu menulis artikel dengan cepat adalah dengan me-repurpose tulisan lama. Atau rewrite.
Saya kebetulan pernah menulis untuk satu majalah online secara borongan. Tapi entah kenapa semua konten saya tersebut sekarang di-take down. Ya, nggak masalah sih, yang penting invoice kan sudah cair ya. Muahahaha. Abaikan.
Artikel-artikel yang sudah di-take down itu kemudian saya rewrite dan tamba-tambahin lagi. Mayan juga lho. Dapat sekitar 60-an artikel langsung. Hahaha *tertawa penuh kemenangan* *dibekep yang punya blog*
Ini juga sekarang saya lakukan di blog. Dandanin artikel-artikel Guest Post saya di mana-mana. Reposting ulang, edit yang perlu. Jangan lupa kasih keterangan, bahwa artikel tersebut muncul pertama kali di web atau blog siapa.
Iya, Angela juga melakukan hal yang sama untuk buku-buku yang sedang ditulis oleh penulis-penulis didikannya.
4. Buatlah waktu untuk menulis
Blogging using iPadBukan meluangkan waktu ya, melainkan membuat waktu. Bedanya apa?
Meluangkan waktu berarti kamu akan menulis saat ada sisa waktu setelah kegiatan yang lain.
Membuat waktu berarti kamu memasukkan kegiatan menulis kamu dalam to do list atau agenda harian kamu.
Dengan membuat waktu menulis, maka kamu akan berusaha fokus terhadap tulisan kamu, dan mengenyahkan semua hal yang mungkin mengganggu.
Logikanya, kalau kamu lebih fokus, pastinya tulisan pun lebih cepat kelar.
Baca juga postingan tamu tentang Cara Membangun Semangat Ngeblog.
5. Jalin network dengan orang-orang yang tepat
Angela meng-encourage para penulisnya satu sama lain agar saling berinteraksi, saling menularkan semangat menulis.
Memang sih ya, kalau kita ngumpulnya dengan orang-orang yang sama visinya, sama passion-nya, energinya bakalan nggak habis-habis loh. Ide dan daya kreativitas kita akan terasah terus. Pun ilmu dan wawasan kita juga akan bertambah. Pokoknya saya mengamini banget soal positivity yang akan kita rasakan kalau kita deket-deket dengan orang-orang yang juga punya aura positif.
Itu juga yang saya lakukan pada para penulis Rocking Mama. Eheum.
Therefore, saya agak menarik diri dari keriuhan para blogger dengan alasan yang sama. Hehehe.
6. Pilih dan ikut kelas menulis
Ini memang akan sangat membantu untuk meningkatkan keterampilan menulis kita. Setidaknya, kita akan punya mentor yang akan memberitahu mana yang harus diperbaiki, yang juga pasti dengan senang hati mengingatkan kita untuk lebih fokus terhadap apa yang sedang kita kerjakan.
Tapi, harus hati-hati juga sih. Jangan sampai terjebak kelas nulis bodong, yang cuma meminta bayaran tanpa memberikan nilai tambah buat kita.
Patokan memilih kelas online
Materi apa yang diajarkan?Kalau saya sih patokannya gini. Kalau materi kelas nulis tersebut bisa saya dapatkan dengan gratis hanya dengan googling, sedangkan saya harus bayar untuk mendapatkannya di kelas tersebut, maka kelas itu nggak layak untuk diikuti. Makanya saya harus tahu dulu materi apa yang akan diajarkan.
Kenapa harus bayar untuk yang gratis kan?
Siapa pematerinya?
Kedua, lihat pemateri. Sorry to say, kalau pematerinya nggak lebih hebat dari saya, ya buat apa saya ikutan kan? Hahaha. Belagu amat sih, Mak? Ya, tapi masuk akal kan?
Cara tahunya, misalnya apakah si pemateri itu sudah punya portfolio melebihi saya? Misalnya, kalau kelas menulis buku, apakah buku yang ditulisnya sudah lebih banyak dari buku saya? Berapa yang diterbitkan secara mayor, dan berapa yang indie? Bagaimana penjualannya, ini bisa dilihat dari banyak cara sih, salah satunya dengan melihat kepopulerannya di media sosial.
Ya pokoknya harus kepo maksimal dulu deh sama pematerinya.
Nah, itu dia cara meningkatkan skill menulis dan juga cara menulis dengan lebih cepat dan efisien ala Angela Lauria, sang founder Author Incubator.
Selanjutnya ya tergantung niat masing-masing sih.
Baca juga postingan tamu tentang 5 Tipe Blogger Indonesia.
Penutup
FYI, akhir minggu adalah waktu khusus bagi saya untuk menulis. Saya nggak mengerjakan yang lain, seperti ngurusin medsos penerbit, atau apalah apalah yang sudah saya kerjakan selama weekdays. Saya benar-benar hanya nulis. Berapa artikel yang bisa saya hasilkan? Antara 6 – 10 artikel. Mentah sih. Tapi saya jamin editingnya nanti nggak akan terlalu banyak. Hehehehe. Saya fokus nulis di hari Sabtu dan Minggu, di samping urus anak-anak dan kerjaan domestik pastinya ya.
Jadi, masih mau bilang, nulis 1 artikel yang berkualitas setiap hari itu nggak mungkin bisa tercapai? Hehehe.
Ditulis oleh
Carolina Ratri – www.CarolinaRatri.com
Untuk blog Dani Rachmat
Molly
Betul juga ya, bukan meluangkan waktu untuk nulis tapi membuat waktunya. Selama ini aku meluangkan waktu ditengah-tengah kesibukan lain… hihihi. Aku mau coba yang repurpose content itu ah, kayaknya asik juga ngulik tulisan lama?.
dani
Iya Mbak Molly, saya sudah beberapa kali repurpose postingan lama dan menyenangkan! Hihihi. Dan soal membuat waktu menulis itu memang ya…
monda
wah, bener ya buat waktu untuk menulis, …
aku masih sesuka2nya aja sih buka blog kapan sempat,
itupun masih terganggu buka2 medsos dan WA he..he.. jadi ngisi blognya nggak fokus
thanks Dani dan mbak Carra
dani
Sama-sama Mbak Monda. Saya juga belajar banyak banget dari postingan ini 😀
Nyak Rotun
Mba Carra idolakuuuh :*
Tadinya galau banget Mas masalah waktu nulis. Soalnya ada beberapa yg bilang nulis sesempetnya. Tapi ternyata nggak berlaku di saya. Ada dua bocah yg riweuh plus tugas negara yg gak kelar2. Wahaha *curcol.
So let me try: membuat waktu nulis!
dani
Hihihi. Idola kita semua Mbak si Mbak Carra Mah. Semoga segera bisa mendapatkan pace menulisnya ya Mbak 😀
niaharyanto
Wuah… Ilmu nih. Karungiiiiin. 😀
dani
monggoooo… 😀
Beby
Hebat yak bisa nulis buku. Apalah aku yang ide aja datengnya gak tentu kapan. Huahahah. 😀
dani
Iya Beb, yang sampe bisa nulis buku itu hebat bangetttt… Gue gak jalan-jalan inih proyek bukunya! Huhuhu.. 🙁
Timo
Wah yg pertama oke jg deh, ngebayangin target pembaca ada di dpn kita pas kita nulis. Patut dicoba 🙂
dani
Iya Om.. Jadinya ngobrol kan ya?
Efi Fitriyyah
Duh, punya beberapa blog tapi cuma 1 yang keurus, 1 lagi rada-rada. Maksudnya apa sih rada-rada? Ya kadang update kadang enggak gitu, hahaha. Sisanya kasiaaan deh. Pengen bisa produktif kayak Mbak Carra, nih. colekin bayangan di cermin
dani
Hihihi. Sama kayak saya Teh Efi. Yang keurus cuman satu doang. Huahahaha…
Carolina Ratri
Moakasih, Mas Daniiii 😀
Semoga bisa jadi reminder kita semuaaaahhh! 😀
dani
Saya yang makasih banget Mbak Car. Hihihi. Nambah BUWANYAK ilmu dari postingan ini 😀
desi
rewrite.. noted bgt nih. sy g pernah kepikiran utk rewrite tulisan lama 🙂
dani
Rewrite dan republish artikel lama worked for me juga Mbak Desi. Hihihi. Jadi enak gak perlu nulis dari awal lagi semuanya 😀
Ruth Nina
Aku cinta guest post ini deh. Dan hadir di saat tepat — saat lagi ngga ada waktu buat nulis (buat ngedit foto tepatnya) dan blognya udah setengah bulan jamuran.
dani
Samaaaaa! Sayah juga cintah guest post ini Mbak 😀 Hahahaha. 😀
noe
Soal rewrite, kadang klo baca tulisan lama suka pingin nulis ulang. Suka greget baca tukisan sendiri jaman dulu banyak alaynya. Haha
dani
Hihihihi… Iya Mbak Noe, sama sayah juga. Jadi kalo nemu tulisan lama langsung deh edit. Kalo temanya relevan langsung aja republish di tanggal editnya. Wkwkwkwkw. Mayan hemat waktu nyari ide tulisan 😀
Arni
Membuat waktu
Ini yang harus segera diterapkan untuk blog saya
dani
Semoga segera bisa membuat waktunya ya Mbak Arni 🙂 Saya juga kudu siap-siap nih 😀
Febriyan Lukito
Nomor 1 itu penting banget. Biar orang juga dah tahu siapa yang seharusnya baca tulisan ya. masih blm berhasil menentukan audience di tiap tulisan nih. 😀
Tfs Mbak Carra n Dani.
dani
Sama-sama OmRy. Ini saya juga merasa kesentalsentil euy. Tips yang applicable semuah.
rinasusanti
sip sip …coba diterapin tips tips nya
dani
Selamat mencoba. Terimakasih Mbak Rina 🙂
adelinatampubolon
kadang waktu sich ada Dan, hanya malas nya itu nga nahan wkwkwk. maafkan aku.
dani
Hahaha, ga perlu minta maaf ama gue Lin. Mau begimana blognya kan tergantung kita yes? 😀
Inayah
Iya…harus pny innercircle yg sevisi.
Beuuh ini ternyata tulisan mba Cara.
dani
Wkwkwkwkwk. Iyalah ini tulisan Mbak Carra. Sapa lagi yang bisa nulis konten sesakti ini. LoL
Indah Susanti
Tiap dua bulan menghasilkan buku..wis, hebat banget. Saya nulis blog post kadang mesti maksain diri 😀
Terimkasih tips-nya, mau cobain, siapa tahu bisa ketularan nerbitin buku juga 🙂
dani
Sama-sama Mbak Indah. Terimakasih banyak dan semoga sukses untuk bukunya. Saya masih struggling ini.. Huehehehe…
Oncom man
Bagus sekali nih artikelnya, membantu saya yang sedang mencoba untuk menulis 🙂
Pada awal awal si sulit banget untuk mendapatkan 100 kata pun, sekarang sudah ada kemajuanlah jadi 110 hehehe.
dani
Semoga terus konsisten ya Mas Iman dan semoga mendapatkan manfaat maksimal dari artikelnya 😀
ASI Bunda
ikut kelas menulis emang penting yaa,, kita jadi tahu tehnik menulis yang benar sama EYD nya,, jadi gak ngsal tulisannya..
Wahyu Alam
Tapi pas gimana kalau lagi dalam situasi ngga mood mas? #pertanyaanklasik
Emitia HM
Semoga aja bisa mempraktekan apa yang telah disampaikan
Aamiin
dani
Amiiiin. Semoga sukses Mbak 🙂
rizzaumami
Duh mas dan, mau nulis satu posting aja rasanya lama kayak semedi, gimana mau nulis artikel lebih dari satu buat sehari? Hum, kecuali ada motivasi yang mendorong, seperti misalnya tugas kuliah deadline jam berapa gitu hehe.
Admin AlatBisnis.Com
Informasi yang sangat bermanfaat buat saya yg bisnis tulis menulis, terimakasih banyak mas, & salam kenal
dani
Sama-sama Mas 🙂 Salam kenal
evrinasp
aku masih sulit mengenali pembaca nih dani, mungkin karena blog aku lifestyle kali ya, soalnya siapa aja mampir
anneadzkia
Yang susah dari semua proses menulis adalaaah…mencari waktu nulis dan dapet momen duduk tenang tanpa gangguan. Huaaa mahal bangeeet ini.
Funy
Pas baca judul, kayak familiar sama penulisnya.
Hahaha dibaca lagi, yah bener aja si Mbak Carra. 🙂
Hmmm, hal yang sering ngehambat aku menulis cepat adalah proses ideation-nya. Kelamaan riset, meskipun editing bentar. Atau sebenarnya karena malas, ya? Hihihi.
dani
Hehehe, iya Mbak, ini guest post dari Mbak Carra.
Sama kok Mbak, proses ideation memang membutuhkan waktu paling lama 😀
Lidya
catet poin2nya. apalagi posint buat waktu untuk menulis 🙂 tapi kadang aku suka ga mood kalau banyak pikiran, mikir cucuian maksudnya dan 🙂
yuniarinukti
Poin yang terakhir yang pengen aku terapin. Tapi sampai sekarang belum ada yang cocok. Pengen dapat masukan sekaligus belajar membuat tulisan yang bagus. Omong2 mbak Carra rajin banget ya nulis artikel, aku aja nulis sebiji berjam-jam haha
andyhardiyanti
Makasih tipsnya mas. Nanti coba praktekin deh
Keke Naima
mengenali waktu untuk menulis memang efektif. Kerjaan lain juga gak terbengkalai
claudeckenni
Kalo inspirasi lagi keluar, saya biasanya cuma butuh 30-45 menit untuk menulis satu artikel. Yg bikin lama tuh proses editing setelahnya. Mencari gambar, mengatur tampilan, dan lain lain hehehe.
Kunjungan pertama nih, salam kenal ya
dani
Memang proses editing biasanya jauh lebih lama Om. 😀
Salam kenal ya 🙂
diarysivika
iya sih kak harus konsisten, kayak dee dan tere liye cepat banget ngeluarin buku, dan ketika launching langsung booming
Oyong Ilham
wah … saya pingin jadi penulis yg berkualitas
dani
Saya juga Mas 😀
helenamantra
Pencerahan! Mau coba re-write artikel lama dengan semangat baru, apalagi artikel yang ever-lasting.
Tegar Abdi
Kesulitan dalam menulis sudah saya rasakan sejak awal membangun blog, kesalahan dalam memilih niche membuat saya sering bingung ingin menulis apa, sehingga niche blog saya kini gado-gado (campur/umum).
Mungkin itu yang menjadi alasan kita harus mengenali pembaca blog kita serta minat dalam menulis.
dani
Itu juga yang saya alami dulu Mas Tegar. Ketika isi blog masih campur-campur saya suka pusing tujuh keliling mau nulis apaan.
Eh setelah fokus malah semakin enak. 😀
Semoga semakin lancar ya ngeblognya 🙂
Abed Saragih
Membantu sekali buat saya yang memang kesulitan dalam menuangkan ide menulis apalagi sekarang ini , tulisan artikel menjadi makanan penting bagi membaca artikel yang kita tulis, Setidaknya yang kita tulis tersebut benar-benar memberikan manfaat bagi para pembaca.
dani
Betul sekali Mas 🙂