Pssstt, mau tahu rahasia orang kaya semakin kaya itu apaan? I’ll let you in a secret… Sinih-sinih…
Udah gelar tiker dan ambil camilan favorit? Sini deh gue pengen tahu dulu. Pernah bertanya-tanya gak sih kenapa kok rangkayah tuh duitnya gak habis-habis? Tambah lama tambah banyak aja rasanya?
Sementara kitorang nih kerja dari pagi sampe malem, kalo perlu sampe pagi lagi, nggak nambah-nambah juga duitnya. Padahalan sudah melakukan semua yang dibilang sama akun-akun financial planner.
Duit dibeliin saham ato kalo takut sama saham beli aja surat utang pemerintah. Kalo mau yang familiar banget ya udah deposito aja. Tapi ya duitnya cuma segede yang dibeliin itu. Gak nambah-nambah. Malah kalo saham habis karena harga sahamnya turun.
Ya ini, mungkin kalian belom tahu yang namanya re-investasi hasil investasi kalian. Menginvestasikan kembali apa yang didapatkan dari aset investasi. Investasi dari hasil investasi.
Iye, #InvestaCeption apaan sik ini?
Baca juga: 10 Pelajaran Atur Duit dari Seri Itaewon Class
Seperti biasa, manteman bisa langsung baca dari awal sampai akhir. Atau bisa juga baca sesuai table of content di bawah ini:
[toc]
Rahasia Orang Kaya Semakin Kaya: Reinvestasi Hasil Investasi
1. Arti Return Investasi
I’m raking my brain now trying to remember the lesson. Dulu sih ini pelajaran di kursus Wakil Manajer Investasi dan juga CFP. Bahahaha.
Jadi, kalo ada yang baca dan turned out gue salah, CMIIW ya gaes. *crossing finger
Jadi, kalo misalkan kalian lihat ada angka prosentase tertentu di sebuah instrumen investasi, kayak misalkan ORI kuponnya 8,5%. Itu berarti kita yang beli ORI seri itu akan dapat 8,5% per tahun setiap bulan di rekening. Tentunya setelah dipotong pajak ya.
Nah trus kan katanya perkembangannya 8,5% ya? berarti setelah 2 tahun nanti kita bisa berharap duit yang kita belikan ORI itu bisa berkembang dengan nilai 8,5% setahunnya kan? Misalkan beli ORInya Rp 10 juta. Perkembangan 8,5% setahun, setelah 2 tahun jadi berapa?
Harusnya jadi sekitar Rp 11.497.200-an lah kalo itungan gue gak salah.
Lah tapi pas cair dua tahun kemudian berapa duitnya? Ya cuman Rp 10 juta yang awalnya dibeliin itu ORI. Trus apa artinya berkembang sebesar 8,5% per tahun tadi dong?
Anu… Jangan lupa sama kupon yang dibayar ke rekening kalian setiap bulan. Besarnya sekitar Rp 60ribuan. Itu kupon kalian kemanain? Habis dimakan buat beli es boba sebulan 3 kali?
Gini gaes, biar duit yang sepuluh juta dibeliin ORI tadi bisa berkembang menjadi sebelas juta-an di akhir tahun kedua, kupon tiap bulan itu harus dibelikan instrumen investasi lagi. Ada syaratnya lagi, instrumen investasi itu bisa memberikan return yang sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan return investasi awalnya.
Baca juga: Memilih Antara Deposito, Obligasi Ritel Negara dan Reksa Dana Pasar Uang
Dana di instrumen investasi akan berkembang sesuai returnnya apabila hasil dari investasinya di investasikan lagi di instrumen investasi dengan return yang sama atau lebih tinggi. Share on XJadi jangan dipake buat beli es boba itu duit pembayaran kupon ORI yang diterima. Pun begitu juga buat deposito atau deviden saham yang kalian pegang. Beliin lagi investasi lainnya. Nambah terus-nambah terus.
Beli boba 3 kali sebulan pasti bukanlah rahasia orang kaya semakin kaya mamen. Bener gak?
2. Kenapa Orang Kaya Pelit?
Sering denger gak kalo orang kaya itu pelit? Bahahahaha. Gue gak berniat mengobarkan apapun loh ya di sini.
Tapi setelah tahu tentang ngatur keuangan, investasi dan terutama susahnya ngatur duit sebagai #PengabdiGajian ya wajar rangorang yang punya duit tuh pelit. Mereka akan beramal ke tempat-tempat beramal pilihan mereka. Ngapain juga sok-sokan royal kasih-kasih ke kita yang bukan siapa-siapanya kan?
Selain itu, gue yakin banget mereka akan disiplin menerapkan pengeluaran sesuai kebutuhan. Bukan cuma menuruti keinginan. Termasuk kalo misalkan dimintai sumbangan. Mereka butuh apa nggak buat nyumbang (ke tempat tertentu). Sementara gue yakin mereka pasti nyumbang ke tempat yang membuat mereka butuh buat nyumbang.
Nyumbang cuma buat dipuji? Dianggep pahlawan? Itu sama aja kayak nurutin keinginan beli iPhone terbaru sementara utang kartu kredit masih bertumpuk.
Selain itu ya, gue juga mulai paham kenapa rangorang yang duit investasinya banyak dimana-mana lebih milih tampil biasa-biasa aja. Dibandingkan tampilan lavish yang butuh banyak duit buat nunjukin mereka kaya.
Yakarena duit hasil investasinya mending dibeliin investasi lagi. Direinvestasikan.
Baca juga: Belanja Diskon Malah Bikin Lebih Boros!
Dengan reinvestasi, mereka biarkan duitnya yang kerja buat mereka. Dimanfaatkanlah itu keajaiban dunia ke 8 si compounding interest. Share on XKalo butuh beli iPhone seri terbaru ketika iPhone lamanya rusak, baru beli. Kalo butuh beli rumah dimana gitu, baru beli. Butuh baju pesta baru beli. Makanya pelit kan? Ya pelitnya sama kalian yang bukan siapa-siapanya sih. Sama kita ding, gue juga termasuk. Hahahahaha.
Gimana, setuju kan kalo ini adalah salah satu dari rahasia orang kaya semakin kaya? *trus ditampar
3. Investasi yang Seperti Apa yang Butuh Reinvestasi?
Njuk berarti duit hasil investasi yang masuk ke rekening itu bukan buat dimakan sehari-hari ya? Harus diinvestasikan lagi?
Ya boleh aja sih dimakan aja langsung itu hasil investasinya. Tapi gini ya Masbro, Mbaksis…
Kalo kalian punya cukup duit buat investasi mestinya kan masih punya cukup duit buat makan sehari-hari dan jajan bukan? Jadi yaudah sih biarin aja itu hasil investasinya dan reinvestasikan lagi.
Tapi-tapi-tapi investasi kayak bagaimana sih yang hasilnya perlu direinvestasikan lagi?
Err, ya yang itu tadi. Yang hasilnya bisa habis kalian makan. Yang hasi investasinya itu gak otomatis masuk ke dalam investasinya lagi. Alih-alih malah masuk ke rekening kalian yang ada ATMnya.
Baca juga: 7 Pelajaran Investasi Emas yang Harus Diketahui!
Kalo investasinya membayarkan rutin incomenya ke rekening yang bisa langsung habis dipake, reinvestasikan lagi itu hasil investasinya! Beliin instrumen investasi lagi! Jangan Dihabiskan! Share on XContohnya piye?
- Deposito yang pembayaran bunganya rutin masuk ke rekening tabungan.
- ORI, Sukuk Ritel dan surat utang negara lainnya yang kuponnya dibayar ke rekening setiap bulan.
- Tabungan di koperasi simpan pinjam yang ada bunganya tiap bulan da SHUnya dibagi tiap tahun.
- Pinjaman di pinjaman online yang kalian tiap bulan terima pemasukan bunga pinjamannya.
- Kebon jati dan jenis tanaman industri lainnya yang tiap bulan terima bagi hasilnya.
- Properti sewa yang uang sewanya tiap bulan dibayar ke rekening.
- Saham yang terima deviden rutin.
- Usaha yang duitnya keuntungannya masih masuk ke rekening kalian.
- Dan jenis investasi lainnya yang kondisi penerimaan keuntungannya serupa.
Khusus usaha dalam bentuk perusahaan, gue waktu analisa kredit bakalan kasih nilai lebih buat perusahaan yang memasukkan keuntungannya buat sebagai bagian dari Retained Earning (RE) yang dipake buat ekspansi usaha ke depan. Dibandingkan dengan yang bagi-bagi buat deviden ya. Kalo dibagiin deviden perusahaan gak bisa tumbuh lebih gede lagi, sementara kalo dijadiin modal hasilnya adalah deviden untuk tahun-tahun berikutnya bisa jauh lebih gede.
Sadis emang rahasia orang kaya semakin kaya yang ini. Gak ada harapan orang kek kita buat ngejar kalo memang kitanya sendiri gak mau ngikutin apa yang mereka lakukan.
Kira-kira manteman punya investasi serupa?
4. Mengumpulkan Hasil Receh
Loh Dan, tapi duit yang masuk ke rekening itu kecil-kecil bats loh. Kayak tadi contohnya deh, cuma nempuluh rebu sebulan. Mau dibeliin apa duit segitu?
yang ngomong kek gini berarti belom pernah investasi lewat marketplace ya? Disana beli emas aja bisa pake duit serebu rupiah! Apalagi nempuluh rebu! Banyak pilihan reksa dana yang bisa dibeli dengan duit segitu jaman sekarang mah.
Bahkan gak cuman di marketplace loh. Di aplikasi-aplikasi APERD aja sekarang beli reksa dana bisa dari sepuluh rebu! Eh iyam APERD itu Agen Penjual Reksa Dana. Contohnya siapa sih? Banyak! Kayak Bibit, Investree, Moduit, Ajaib dan teman-temannya.
Emang gapapa beli sekecil itu? Yagakpapa lah! Wong sudah dimungkinkan sama sistemnya kok. Jadi duit yang receh-receh itu dikumpulin. Kalo receh gak dikumpulin ya kapan ngumpulnya kan?
Baca juga: Emak-emak Belanja Saham
Ketika reinvestasi hasil dari instrumen sebelumnya, gak usah mikirin nominal. Terpenting adalah duit hasil investasinya disuruh kerja dan menghasilkan duit lebih lagi buat klean! Share on XSebulan cuma nempuluhrebu, setahun udah jadi tujuh ratus rebu loh. Jangan sembarangan. Lagian kok ya sok bener. Ini mau gak ikutan menerapkan rahasia orang kaya semakin kaya kalo sampe sok-sokan ngeremehin duit receh?
Punyanya receh aja eh ga mau ngumpulin receh. Kapan ngumpulnya itu duit kan kalo gitu caranya? Bahahahahahahaha!
5. Memilih Instrumen untuk Reinvestasi
Okedeh, gue dah mau mulai reinvestasi! Jadi harus reksa dana nih? Reksa dana yang apa? Pan ada reksa dana saham, reksa dana pasar uang, pendapatan tetap dan campuran. Kudu pilih yang mana dong deh ah?
Terserah kalian! Pilih yang paling sesuai dengan risk profile aja. Jangan sampe hasil investasi dibeliin instrumen yang malah bikin deg-degan tapi gak bisa tenang.
Tapi inget tadi di poin pertama ya.
Dana di instrumen investasi akan berkembang sesuai returnnya apabila hasil dari investasinya di investasikan lagi di instrumen investasi dengan return yang sama atau lebih tinggi.
~ ilmu kursus WMI
Jadi, usahakan instrumen investasinya punya return yang minimal sama dengan return investasi awalnya. Kalo misalkan kayak contoh tadi, ORI dengan return 8,5%, investasinya minimal kudu punya return yang sama lah.
Okelah ada pajak 15% dari returnnya. Kalo bersihnya bakalan dapat 7,225% setahun. Bisakah mencari return investasi yang kurang lebih segitu? Reksa dana pasar uang kan mendekati ya.
Baca juga: Apakah Saham Riba? Dan Pertanyaan Lainnya tentang Saham
Kalo mau langsung dibeliin saham buat jangka panjang gak bisa kan? Etapi emang boleh reinvestasi di saham? Loh kenapa enggak? Misalkan dapet dari ORI dan duitnya toh gak dipake, mau dibeliin saham. Kenapa nggak?
Cuma kendalanya kalo duitnya receh kan ya gak cukup ya buat beli 1 lot. Kalo emang begitu kondisinya sih gampang. Tinggal dikumpulin dulu di reksa dana pasar uang aja dulu. Karena di reksa dana pasar uang pun, return yang dihasilkan bisa lumayan tinggi.
Ngumpulin recehan tapi bisa mendapatkan untung yang lumayan, bukankah ini juga rahasia orang kaya semakin kaya? Duit gak cuman disimpen di dompet yang ditaroh di bawah bantal!
6. Kapan Menikmati Hasilnya?
Lhakalo terus-terusan hasil investasi dibeliin lagi instrumen investasi lainnya, kapan dong nikmatin hasilnya? Masa investasi terus?
Lah yagimana sih, ya inilah rahasia orang kaya semakin kaya. Mereka gak kepikiran buat nikmatin hasil investasinya cepet-cepet. Tiap bulan toh masih ada duit yang bisa dipake dari gaji, usaha endesbra endesbre.
Baca juga: Saat yang Tepat untuk Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap
Tapi ya kalo kalian mau langsung menikmati hasil investasinya, ya monggo. Tiap bulan mau beli boba 3 kali dari hasil beli ORI ya silahkeun. Gak ada yang melarang kok.
Cuman, kalo menurut gue, setelah kalian mereinvestasikan hasil investasi dan hasilnya direinvestasi lagi gitu aja terus, tinggal tunggu waktunya aja kok. Waktunya buat apa? Waktunya ketika kebutuhan dari hasil investasi itu datang. Jadi gak perlu kuatir.
Ketika kebutuhannya nyampe waktunya, cairkan itu duit investasi dan juga investasi dari hasil investasinya. Nikmatin buah kesabaran kalian dengan menjalankan rahasia orang kaya semakin kaya dengan konsisten!
7. Apakah Reinvestasi Aman?
Well hell yeah! As safe as the kind of investment that you choose!
Kita sendiri kan yang pilih mau reinvestasinya dimana. Mau ditempatkan lagi dimana hasil investasi yang kita dapatkan. Bukannya harus di satu instrumen tertentu.
Jadi kalo pilih ditempatkan di deposito ya dapet jaminan pemerintah tapi perkembangannya ya begitulah. Mau ditempatkan di saham risikonya gue harap juga udah pada tahu semua.
Artinya apa?
Baca juga: Pengalaman Investasi Pemula Ketika Baru Mulai Kerja
Dalam reinvestasi ini, seberapa keras uang kita bekerja untuk kita sebanding dengan seberapa besar risiko dibandingkan return yang mau kita tanggung. Share on XLebih besar risiko yang mau kita terima, ya potensi keuntungan yang menghasilkan perkembangan dana kita akan semakin besar. Pun sebaliknya, kalau kitanya ketakutan akan kehilangan uang hasil investasinya dan memilih instrumen yang aman, ya hanya sebesar itulah uang kita akan bekerja untuk mengembangkan dirinya.
Karena itu, lebih penting untuk mengetahui pilihan-pilihan investasi apa saja yang tersedia di pasar dengan lebih menyeluruh. Sehingga bisa memutuskan untuk memilih bentuk investasi terbaik yang bisa diambil.
Dengan memahami berbagai pilihan yang ada, orang-orang yang punya banyak investasi pun bebas mau menempatkan lagi uangnya dimana. Pengetahuan mumpuni tentang investasi juga merupakan salah satu rahasia orang kaya semakin kaya.
Ingat tujuan akhirnya adalah membuat uang bekerja untuk kita.
Penutup: Reinvestasi Bukan Keharusan
Gimana, setelah baca artikel ini sudah kepikiran mau reinvestasi hasil usaha/investasinya dimana? Mau pilih instrumen yang aman-aman saja atau yang agresif biar uangnya aktif bekerja?
Tapi, tak perlu khawatir. Tidak pernah ada keharusan kok untuk menempatkan lagi uang yang dihasilkan dari investasi saat ini di instrumen investasi lainnya. Kalau memang ada kebutuhan dan mau dipergunakan ya silahkan saja.
Most recent posts:
- 50 Istilah dalam Investasi Saham yang Harus Diketahui Sebelum MemulaiMemasuki dunia saham memerlukan pemahaman yang baik terhadap berbagai istilah dalam investasi saham. Istilah-istilah ini layaknya kunci yang membuka banyak pintu informasi penting, memudahkan pelaku pasar dalam mengambil keputusan yang tepat. Dari ‘Saham‘ hingga ‘Bear Market’, setiap kata memiliki bobot yang signifikan dalam strategi investasi. Pelajari istilah-istilah ini sebelum terjun ke pasar saham. Sebuah perjalanan
- Tampak Sama, Apa Beda Kemandirian Finansial dan Kebebasan Finansial?Mencapai kebebasan finansial adalah impian banyak orang. Nah tapi, banyak orang menganggap bebas finansial itu sama dengan mandiri finansial. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Memang sih, kedua konsep tersebut berfokus pada pengelolaan keuangan yang baik dan pencapaian kestabilan ekonomi. Namun, tujuan dan pendekatannya berbeda. Beda Kemandirian Finansial dan Kebebasan Finansial Pada dasarnya, kemandirian finansial
- Cara Menyesuaikan Anggaran Rumah Tangga di Masa Daya Beli MenurunData dari Survei Konsumen yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada November 2023 mengungkapkan penurunan daya beli, terutama di kalangan menengah. Rasio konsumsi bagi mereka yang pengeluarannya di bawah Rp5 juta mayoritas menunjukkan penurunan. Paling parah terjadi pada kelompok dengan pengeluaran antara Rp2,1 juta hingga Rp3 juta, diikuti oleh kelompok Rp4,1 juta hingga Rp5 juta. Dampak
- 8 Prinsip Keuangan ala The Psychology of MoneyDalam buku The Psychology of Money, Morgan Housel membuka mata kita tentang apa arti kekayaan yang sesungguhnya. Lebih dari sekadar akumulasi harta, kekayaan yang sebenarnya adalah kebebasan untuk memilih bagaimana kita menghabiskan hari-hari kita. Kebebasan finansial bukan sekadar tujuan. Kebebasan finansial adalah kunci untuk menguasai waktu dan kehidupan kita sendiri. Housel juga menawarkan strategi praktis
- Menjaga Keseimbangan: Menghindari Burnout dalam Upaya Mencapai FIREDalam perjalanan menuju FIRE, sering kali muncul rintangan yang tidak terduga. Salah satu tantangan terbesar adalah menghindari burnout, kondisi kelelahan ekstrem akibat tekanan berlebih yang dapat menghambat progres mencapai tujuan keuangan. Menjaga keseimbangan antara bekerja keras dan menjalani hidup merupakan kunci untuk sukses tanpa terjebak dalam kelelahan tersebut. Strategi yang efektif diperlukan untuk mengelola sumber
Gak usah merasa bersalah ataupun takut disalahin siapapun. Orang lain gak boleh menghakimi keputusan yang kalian lakukan. Toh by the end of the day, it you – yourself who has to live with the consequences. 😛
Ada yang mau ditambahin gak dari tulisan ini? Ada yang punya tambahan rahasia orang kaya semakin kaya yang mau kalian share? Kalo ada silahkeun post komentar di bawah ya. Ato kalo mau panjang lebar bisa tulis email ke gue di halo@danirachmat.com.
Ato kalo mau diskusi di medsos bisa colek twitter gue di @danirachmat ato instagram gue dengan user name yang sama @danirachmat.