Kamu suka investasi emas? Berarti Kamu HARUS BACA tulisan ini. Barangkali selama ini kamu belum tahu hal-hal penting terkait emas ini!
7 Pelajaran yang harus diketahui dari investasi emas ini adalah rewrite tulisan lama gue. Tulisan ini awalnya muncul di LiveOlive.com. Tapi gue update dengan informasi-informasi terkini.
Silahkan kalo mau baca aslinya: Hal yang Saya Pelajari Ketika Berinvestasi Emas.
Tulisan ini gue update tanggal 22 April 2020 di tengah pandemi Corona dan emas segramnya udah hampir sampe sejuta! Kalo dibandingin sama IHSG yang rontok merona merah emejing si emas ini.
Ini nih perbandingan harga emas dalam Rupiah, dalam Dollar dan IHSG yang diambil chart multiguna-nya si Indopremier:
Kalo di chart kan harga emas segramnya di Rp. 840 ribuan ya, nah kalo di logammulia.com harganya bisa sampe Rp. 928.000 per gram. Buat yang baca tulisan yang sudah tayang di LiveOlive, tulisan di sana pastinya sudah melalui proses editing dan revisi waktu tulisan itu ditulis. Nah tulisan yang ini sudah mengalami revisi dan update-update biar sesuai dengan kondisi terkini.
Kalo yang di sana nadanya pasti netral dan gak berat sebelah. Karena ini blog pribadi, sentimen pribadi bakalan banyak kalian temuin 😛
Di postingan ini ada tambahan pendapat gue pribadi. Kan niatnya emang mau bagi pengalaman dalam berinvestasi emas ya. Bahasanya juga gue ubah pake gaya bahasa gue di blog ini ya 😀
====================
Don’t put all your eggs in one basket. ~ well-known investment advise Share on XGue juga ikutin nasihat ini mulai dari sejak awal investasi. Diversifikasi.
Karena belom bisa investasi di usaha sendiri, gue baru investasi di aset kertas dan juga emas! Kalo kata banyak orang, investasi di emas gak pernah rugi.
Beneran gitu gak sih?
Kalo manteman mau baca, bisa langsung baca keseluruhan postingan ini. Atau manteman bisa juga baca sesuai topik di daftar isi ini:
[toc]
7 Pelajaran yang Harus Diketahui dari Investasi Emas
1. Terdapat Risiko Harga Fluktuatif di Investasi Emas Seperti Instrumen Investasi Lain
Kebanyakan orang meyakini, investasi emas adalah instrumen dengan nilai yang stabil. Bahkan memiliki kecenderungan selalu meningkat. Padahal pada kenyataannya, harga emas juga naik turun.
Harga emas juga mengalami fluktuasi kayak harga saham ataupun instrumen investasi lainnya. Kenapa? Karena emas juga merupakan komoditas yang diperdagangkan.
Harga barang dagangan (emas sebagai komoditas) akan naik turun sesuai permintaan. Banyak demand ~> harga naik. Pun sebaliknya. Share on XTapi dari pengalaman, banyak yang ngobrol dan cerita kalo mereka pilih emas karena nilainya stabil dan gak pernah turun.
Pasti banyak kan ya yang punya pendapat yang sama? Coba cek highlight di akun IG gue, banyak banget cerita tentang investasi emas di sana.
Untuk mendukung argumen ini, gue kasih grafik perbandingannya. Berikut adalah perbandingan antara pergerakan harga emas dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia.
Gue ambil periode yang lumayan lama. Kalau data dari Google Finance, harga awal di maksimum chartnya adalah data tanggal 6 Januari 2000 di angka Rp 688,52. Sementara harga 22 April 2020 di Rp 4.567,56 atau sudah naik sebesar 663% selama 20 tahun terakhir. Rata-rata setahun naik 33% kalo dihitung cara sederhana langsung dibagi.
Sementara harga emas kek gini:
Di tanggal 23 April 2000, harga emasnya USD 9.009,6/kg sementara per tanggal 22 April 2020 harga emasnya USD 55.118,84/kg. Selama 20 tahun kenaikan harga emas sebesar 611,77% atau sekitar 30,59% per tahun. Yah! Sama aja dong! Emas 30,59% selama 20 tahun sementara IHSG cuma 33%!
Coba bandingkan grafik di bawah ini, kalo dilihat pertumbuhan emas dalam 20 tahun terakhir sebelum dihantam krisis karena Corona, naiknya lebih kenceng yang IHSG kan? IHSG warna item.
Baca juga: Tips Ketika Harga Saham dan Reksa Dana Jatuh
1.1. Emas VS IHSG
Kenapa gue bandingin antara IHSG dengan emas? Bukannya dengan salah satu saham yang ada di Indonesia Stock Exchange? Karena IHSG lebih ngegambarin pergerakan pasar saham secara keseluruhan.
Mungkin gak kita bisa dapet kinerja yang sama kek IHSG? Mungkin banget!
Kita bisa beli reksadana saham yang komponennya ngikutin komposisi penyusun IHSG. Dengan begitu, performanya seharusnya mengikuti pergerakan IHSG. Kita bisa mengharapkan kinerja yang kurang lebih sama. Malah ada beberapa saham individual yang kinerjanya jauh lebih moncer dari IHSG.
Apa yang mau gue sampaikan di sini, harga emas bukannya stabil dan gak bisa turun. Investasi emas juga fluktuatif dan memiliki risiko pergerakan harga. Karena emas merupakan komoditas yang diperdagangkan.
Jangan terlena kalo sudah memilih emas, tetap awasi juga bagaimana kinerjanya. Jangan sampe udah dibeli dan yakin banget harganya aman. Giliran mau dijual ternyata harganya malah turun. Apalagi di saat-saat sekarang, kalo kalian baru mau mulai masuk ke emas, bisa jadi kalian masuk di saat lagi tinggi-tingginya harga.
Kalo udah keburu turun, mungkin bisa dipertimbangkan langkah yang sama kalo harga saham turun. Pertimbangkan baik-baik strategi investasi kalian. Termasuk investasi emas.
2. Kerugian Instan Investasi Emas Karena Perbedaan Harga Jual dan Harga Beli
Ada satu hal yang langsung menghantam gue dengan keras waktu pertama kali beli investasi emas. Dan gue yakin lu bakalan kaget!
Ketika beli investasi emas, seketika itu juga lu langsung rugi!
Ciyusan lu?? Instan rugi saat itu juga! Di tempat dan waktu yang sama. Langsung rugi bahkan sebelum kita meninggalkan tokonya.
Baca juga: 5 Alasan Investasi Saham
Coba deh kalian perhatikan waktu beli emas yang bentuknya logam mulia di toko emas. Coba tanya kalo mau langsung jual setelah kalian beli.
Setelah bayar emasnya, langsung saat itu juga jual ke toko yang sama. Pasti emas kalian akan dibeli lagi dengan harga yang lebih rendah. Harga jual emas kalian akan turun sekitar 1%-5% per gramnya.
Seriusan! Apa namanya kalo gak instan rugi kan? Itu investasi emas loh ya.
Gue mengalami pas pertama kali beli sendiri investasi emasnya. Harga setelah gue bayar dan gue tanya kalo langsung jual lagi, ternyata turun! Bahkan tanpa gue harus pergi dari tokonya. Gue pun protes kan ya ke pemilik toko. Gak ngefek! LoL! Emang udah praktik standarnya toko emas.
Contohnya nih, ketika gue beli 1 gram emas senilai Rp 600.000.
Setelah gue bayar dan langsung gue bilang gak jadi trus batalkan pembeliannya, si penjual maunya cuma membeli balik. Barang yang sudah dibeli gak bisa dikembalikan katanya.
Berapa harga belinya? Emas yang barusan aja gue beli itu bakalan dihargai sekitar Rp 582.000 per gram.
Yep! toko kan gak mau rugi ya. Mereka langsung ambil untung per gram emas yang mereka jual/beli.
Kalo investasi emas, keuntungan yang diharapkan harus bisa nutup target keuntungan dan juga harga "mati" pas beli emas pertama kalinya. Share on XBuat gue ini sih sesuatu banget ya. Yamasa, belom apa-apa investasi emas udah rugi?
Sementara kalo saham dan reksadana, harga gak ada bagian “mati”nya ini. Dengan asumsi gak ada pergerakan harga tentunya.
3. Biaya dan Risiko Penyimpanan Investasi Emas
Investasi emas itu investasi yang berbentuk barang. Pastilah bakalan perlu dipikirin cara nyimpennya. Dengan syarat utama penyimpanan harus aman dari segala risiko.
Bukan ngedoain sih ya, tapi nyimen emas di rumah cukup beresiko. Ada ancaman hilang, dicolong orang, atau leleh luluh lantak kalo rumahnya kebakaran *amit-amit!
Jadi kepikiran asuransi deh ngomongin kebakaran.
Baca juga: Bagaimana Menolak Agen Asuransi
Sebagai alternatif penyimpanan, emas bisa disimpen di Safe Deposit Boxnya bank. Bisa juga disimpan di Pegadaian. Dua pilihan ini pastinya bakalan butuh biaya tambahan. Ya gak ada yang gratis kan ya nyimpen emas di SDB maupun di Pegadaian.
Kalo mau investasi emas, JANGAN SAMPE LUPA ngitung biaya penyimpananannya yas! Share on XUdah tahu berapa itungan biaya nyimpen di Pegadaian ataupun di SDB?
Contoh aja dengan Safe Deposit Box di Bank Mandiri. Harga sewa SDB paling kecil berukuran mini (3 s/d 5 inch x 5 inch x 24 inch) Rp. 200.000/tahun. Ditambah biaya jaminan kunci Rp. 750.000,-.
Kalo nyimpen di Pegadaian, safe deposit box yang ukurannya 10 inch x 3 inch harganya Rp. 400.000/tahun. Ditambah biaya jaminan kunci Rp. 800.000/tahun.
Mahal yes biaya penyimpanannya? 😀
Kalo dirasa nyewa safe deposit box kemahalan, bisa juga coba jasa titipan emas dari Pegadaian. Biayanya berapa? Mulai dari Rp. 20.000/bulan per 100 gram emas yang dititipkan.
Dengan biaya penyimpanan ini, apakah perkembangan harga investasi emas mencukupi? Butuh berapa lama biar keuntungan investasi emas bisa nutup biaya simpannya? Belom lagi target keuntungan kalian kan?
Semakin banyak ya pertimbangannya? 😀
4. Investasi Emas untuk Orang Berduit: Semakin Besar Semakin Murah!
Baca juga: 12 Hal Penting tentang Reksa Dana
Ketika investasi emas, pertimbangkan volume pembelian kalian. Mau beli nyicil kecil-kecil ato sekalian langsung banyak. Ini penting kalo emasnya memang mau dipake sebagai sarana investasi.
Lebih gede ukuran batangan emas yang dibeli, harga per gramnya akan lebih murah. Bedanya bisa lumayan banget.
Tapi sisi lainnya, kalo mau beli emas sekalian gede, duit yang harus disiapkan juga bakalan butuh banyak. Apalagi kalo kalian juga #PengabdiGajian macem gue.
Yamanalah sanggup kalo langsung beli 100 gram ya. Kalo emang mau beli emas dalam jumlah besar, duitnya bisa dikumpulkan di reksadana pasar uang secara bulanan. Ihik.
Makanya emas itu investasi untuk orang-orang berduit. Beda kek reksadana yang bisa dibeli cuman dengan harga sepulowunan. Sepuluh rebu!
Oh iya!
Kalo beli emas dalam jumlah besar, ada satu lagi yang perlu kalian pertimbangkan! Kemudahan ketika mau jual kembali.
Jual emas dalam volume besar gak akan semudah jual emas dengan ukuran lebih kecil. Bisa saja toko tempat kalian beli emas gak mau atau gak bisa beli balik emas yang mau dijual.
Karena perlu diingat, permintaan emas yang satuan ukurannya lebih besar pastinya gak sebanyak permintaan untuk yang kecil-kecil. Share on XYakan gak semua horang kayah yang bisa beli emas langsung 100 gram kan ya~ 😀
Sebagai ilustrasi berikut adalah table harga jual emas dari website logammulia.com pada tanggal 23 April 2020:
Jauh kan bedanya beli segram sama setengah kilo? Jadi kalo beli mending yang mana? *yakelleus kayak beli cabe.
5. Dollar Cost Averaging Juga Bisa Diterapkan
Untuk investasi emas atau investasi apapun, strategi dollar cost averaging bisa juga diterapkan kok. Maksudnya gimana sih?
Dollar cost averaging ini tidak memperdulikan berapa harga instrumen investasinya di suatu waktu. Tapi lebih ke secara rutin terus melakukan pembelian. Berapapun harganya saat itu dengan nominal yang tetap.
Baca juga: 10 Pelajaran Atur Duit dari Itaewon Class
Prinsip investasi menggunakan dollar cost averaging ini cocok buat orang kebanyakan kayak akiks dan lu-lu pade. Buat kita yang gak bisa baca chart teknikal lebih-lebih bisa tahu timing. Kapan saat yang tepat buat masuk dan saat yang tepat buat keluar.
Kalo punya kemampuan buat tahu kapan waktu yang pas buat masuk dan keluar sih lebih cocok langsung investasi gede di awal. Jadi hasilnya akan lebih maksimal.
Sementara kalo kayak gue, mendingan sih konsisten tiap bulan beli dengan nilai sekian. Entah itu saham atau reksa dana. Kalo emas, karena bukan pilihan utama gue, ya gak beli rutin.
Dengan dollar-cost averaging, ketika harga murah kita akan membeli lebih banyak, sedangkan ketika harga tinggi kita akan membeli lebih sedikit. Share on XDengan kondisi harga emas yang setinggi sekarang, kalo kalian emang rutin nabung emas dengan nominal yang tetap, maka pembelian di bulan-bulan ini akan lebih sedikit. Dengan begitu, harga rata-rata pembelian kalian juga gak akan naik tinggi-tinggi banget.
Sebaliknya, kalo harganya turun lagi, kalian bisa dapat emas dengan jumlah yang lebih banyak meskipun nominalnya tetap. Harga rata-rata pembelian pun akan ikut turun.
6. Investasi Emas: Kenyamanan VS Harga
Jaman gue pertama kali nulis blog post ini, pilihan beli emas adalah selain ke toko emas kayak toko emas Cikini ya ke temen yang punya emas. Belum ada itu pilihan-pilihan lain untuk bisa beli emas.
Waktu update artikel ini, pilihan buat beli emas gak cuma satu cara doang. Ada banyak cara sekarang buat beli emas. Tentu sahaja ke toko emas kayak toko emas di Cikini masih jadi salah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan.
Selain toko emas konvensional, sekarang ini banyak banget cara lain untuk bisa beli emas. Salah satu yang paling gampang adalah lewat marketplace. Kalo kalian suka belanja di toko yang suka nyuruh coba aja dulu itu, pasti setiap kali mau bayar ada pilihan “bulatkan dengan belanja emas” kan? Semudah itu!
Baca juga: Menjadi Pemberi Pinjaman di Asetku!
Pun selain itu, sudah banyak banget start-up yang mengkhususkan diri di jual beli emas. Mereka memfasilitasi pembelian emas langsung lewat platform mereka.
Karena emas adalah komoditi, pastikan si start-upnya ini terdaftar di Bapepti. Lembaga yang mengatur perdagangan komoditas.
Nah sekarang yang kudu jadi perhatian utama ketika memilah dan memilih beli emasnya lewat mana. Ingat-ingat rule of thumb ini: kenyamanan itu mahal harganya. Tinggal pilih aja mau yang mana.
Kalo beli ke toko emas baik itu di Cikini maupun di tempat lain, harganya tentu akan jauh lebih murah dibandingkan kalo kalian beli lewat marketplace maupun platform startup penjualan emas. Marketnya emas ini kan gak kayak saham yang marketnya udah baku ya. Berapa harga beli dan harga jual ditentukan sendiri oleh si penjualnya.
Jadi, kalo mau beli emas, ya tinggal pilih mau mahal atau murah. Trus mau nyaman apa mau susah?
Beli emas sekarang bisa dari mana saja. Cuma jualnya kudu ke tempat yang sama biar harganya gak kebanting gila. Share on X7. Harga Pas Di Puncak, Waktunya Jual! Kemana?
Buat yang sudah pegang emasnya lama, bisa jadi saat-saat sekarang ini adalah saat untuk jual emasnya. Harga bisa jadi sudah ada di puncaknya. Ini bisa jadi saat yang sangat tepat buat jual.
Apalagi di masa-masa seperti sekarang ini dimana ekonomi mengalami perlambatan. Syukur-syukur kalo duitnya bisa dipake buat nyambung napas kan?
Baca juga: Perlukah Cairkan Dana Darurat Karena Corona?
Tapi jualnya kemana? Apalagi kalo kita pegang fisiknya. Jualnya most likely ke toko yang bisa terima fisik kan? Njuk apa ya mungkin jualan emas barangnya kita gojekin?
Si toko emas juga kalo misalkan menyediakan layanan antar jemput kan biayanya gede ye. Belom lagi keselamatan emas yang diantar jemput, biaya asuransinya pasti mahal!
Sementara di masa PSBB gini, toko emas juga belom tentu buka kan? Kena dan harus ikut aturan PSBB. Pembatasan Sosial Berskala Besar. Jadi, punya barangnya juga gak bisa jualnya. Njuk piye?
Investasi emas untung gede, tapi kalo gak bisa dijual yha gimana?
Kesimpulan: Investasi Emas Sebagai Kenangan Kejayaan Masa Lalu?
Emas, gak bisa dipungkiri memang punya nilai intrinsik pada barangnya. Namapun logam mulia.
Misalkan aja pada suatu waktu (amit-amit) dunia jadi kacau banget, emas akan jadi safe haven. Ketika harga saham berjatuhan dan duit gak ada harganya, emas masih akan memiliki nilai. Orang akan memburu emasnya.
Tapi gue sih optimis kalo hal itu gak akan kejadian.
Toh gw gak hidup di dalam film James Bond ato di kisah buku Negeri Para Bedebah.
Pemikiran investasi emas “sudah pasti aman” mungkin datang dari status emas di masa lalu. Emas selalu dikaitkan dengan kekayaan dan kemakmuran. Emas juga pernah dijadikan cadangan mata uang dunia sebelumnya.
Tapi gimanapun, perlu diingat lagi kalau emas itu juga komoditas yang diperdagangkan. Emas juga “cuma” salah satu logam yang ada di dunia ini. 😛
Kalopun akhirnya manteman milih investasi di emas, jangan membabi buta. Jangan selalu berpikiran kalo investasi emas pasti aman.
Tapi, tetep buka mata dan buka pikiran. Di luar sana masih ada pilihan alternatif investasi yang lain. Gak usah takut buat nyoba. Hawong investasi emas yang berisiko dan sudah pasti rugi di awal aja berani 😀
Ya ga? Tapi alangkah baiknya kalo sebelum investasi di manapun, cek dulu profil risiko masing-masing. Biar tahu investasi mana yang paling pas dan gak bikin jantung deg-degan.
==========
Kalo misalkan ada yang mau didiskusiin tentang investasi emas, monggo komen aja ato colek gue di twitter dan instagram. Biar bisa de-em-de-eman di twitter jangan lupa ya follownya.
Twitter: @danirachmat
Instagram: @danirachmat
matrioska62
Apalagi kalo beli emas yg udah bentuk perhiasan seperti yang biasa dibeli emak emak kayak daku ini. Kepotong nya gede banget. Tapi kalo udah disimpan selama 20 tahun. Takjub juga ama harganya ??❤️
Dani
Iya Mbak, memang kalo perhiasan lebih gede lagi potongannya.. Kalo takjub dengan harga emas selama 20 tahun, mungkin bakalan lebih takjub lagi dengan harga saham 😀
zilko
Dulu aku sempat tertarik dengan emas juga tetapi setelah melihat grafiknya (kayak yang dari Kitco di atas), aku jadi bertanya-tanya masalah pattern-nya, haha. Kayaknya sih karena krisis tahun 2007/2008 itu banyak yang panik trus pada berbondong-bondong menjual emasnya ya. Akibatnya supply > demand, jadilah harganya jatuh…
Dani
Iya Ko, emas juga sebenernya tergantung banget sama inflasi dan nilai tukar US. Jadi mindset orang yang ngira kalo emas itu aman yang perlu diluruskan. Alternatif investasi boleh, tapi kalo bilang emas aman sih ya nanti dulu 😀
pakdhe hobilari
Memang sebagai investor tidak bisa serta merta merem tidur…hehe harus cek market juga sesekali…
Dani
Betul Pakdhe. Memang kudu rajin analisa 😀
masfikr
wah, padahal ada niatan buat investasi di emas nih gan
apa beli tanah aja ya?
Dani
Daripada emas saya mending beli tanah sih 😀
Lia Harahap
Investasi emas memang udah jadi pilihan orang dulu kayak papa saya. Makanya saya ngikutin cara Beliau. Tapi memang sih akhirnya tetep harus punya alternatif investasi lain.
Thank you mas buat pengetahuan barunya. Aku juga mikir sih emas banyak resikonya. Dan kalau dijual dalam jangka waktu pendek gak bakalan ada untungnya 😀
dani
Hayuk atuh cobain investasi yang lainnya Lia. 😀
Semoga bermanfaat yaaa. 🙂
Alris
Investasi emas ini saya teringat sama almarhumah emak saya. Ada kelebihan uang ditabung, kalo sudah ngumpul beli emas. Pikiran beliau sederhana saja: beli dan jualnya gampang.
Lha, saya malah gak tertarik investasi emas. Saya sekarang demen investasi penggemukan sapi by other tapi diawasi saudara sendiri, 🙂 #sorry curhat
Dani
Wah investasi di usaha langsung berarti Mas. Itu mah lebih keren lagi. Paling gede untungnya kan emang usaha sendiri. 🙂
Keke Naima
Nah, itu sering banget saya denger tentang harga emas yang stabil. Saya suka bingung aja. Untung disini ada penjelasannya 🙂
Dani
Hihihi. Harganya fluktuatif juga kok Mbak Myra. 😀
antung apriana
kalau menurutku sih emas itu buat investasi jangka panjang. jadi ya setelah beli jualnya sekitar beberapa tahun kemudian. aku masih milih beli emas bentuk perhiasan untuk sementara ini. soalnya lebih gampang dijualnya kayaknya. heu
Dani
Jangka panjang memang masih mungkin menguntungkan Mbak, tapi bisa juga dicoba diversifikasi ke saham ato reksadana kalo memang jangka panjang.
ira nuraini
kalo aq mending belinya yg kecil2 mas Dan, selain emang mampunya beli yg kecil2..hahaha jualnya pun lebih gampang…kalo punya gedhe dan lg butuh jual tapi ga banyak2 susaaah….mau potong sendiri jg ga bisa tho…hahaha dan pengalaman, aq kl jual mending milih ke perseorangan dl..jd aq tawarkan dl ke teman, lumayan harga bisa nego..yg beli dpt harga di bawah harga pasaran..kitanya yg jual dpt harga di atas harga jual pasaran juga. jadi sama2 untung yg jual sm yg beli… 😀
Dani
Nah ini nih tips yang oke kalo mau jual emas. Memang jualnya sebaiknya ke perorangan dulu. Gak langsung ke toko emas yes? 😀
Meyrina Megasari
Nyokap juga selalu pesen, tiap dapet uang lebih mbok ya beliin emas aja. Aku ngikutin sampe punya beberapa lempeng LM, tapi sekarang kayaknya lebih tertarik reksadana ajah. Itu emas mo diendepin aja sampe anak kuliah nanti. Mudah-mudahan harganya bisa bikin takjub. Kalo harus nambah LM lagi, gak dulu, deh..
Dani
Iya Mbak. Saya juga gitu. Emas yang ada diendepin dulu ajadeh. Hihihi.
Adelina
Hidupp EMAS.. hehehehe. kayak punya emas sekilo aja dech gue.
Tapi ehhh tapi, tetap paling aman Dan, langsung ditonjok ama Dani gue.
Aku setuju dengan lu bilang yang pasti sich kita tidak gelap mata dan tidak hanya berinvestasi di satu produk investasi itu benar. Tetap dijalan nyari peluang-peluang lain yang sesuai kantong pastinya. Hehehehe…
Dani
Hahahahaha. Gw sih gapapa juga kalo emang mau emas terus Lin 😀 Buka mata pasang telinga lah ya. 😀
Gara
Duitnya belum cukup buat beli emas… mesti ditabung lagi, paling nanti belinya juga sesuai seberapa banyak duit yang kebetulan tersedia :hihi. Investasi emas memang salah satu yang paling klasik ya, tapi balik lagi, don’t put all eggs in one basket :hehe. Makasih buat sharingnya ya Mas, membantu banget buat yang sedang mempertimbangkan emas sebagai instrumen investasi. Jadi tahu lebih banyak :)).
Dani
Hihihihi… Semoga bermanfaat ya Garaaaaa. Tapi inget, investasi gak harus nunggu duitnya buanyaaaakkk banget dulu kok. 😀
Nina Fajriah
Menurutku emas bukan lagi investasi tapi lebih sebagai lindung nilai dari inflasi ya Mas Dan?
Dani
Yup. Bisa dibilang gitu juga. Karena perkembangan emas ini ngikutin inflasi.
Allisa Yustica Krones
I loooveeee investasi emas, Dan. Cara ortu jaman dulu, tp mmg berkhasiat sih…hihihihi… tp ya tetep lah, investasi gk cm di emas aja, mknya aku jg demen sama tanah dan usaha, pokoknya semampunya lah mumpung msh muda, sebisa mgkn investasi…
Klo emas mmg mendingan utk jangka panjang. Klo beli lgs jual, lbh besar resiko ruginya ketimbang untungnya
Dani
Hihihi Iya Lis. Mumpung masih muda sebisa mungkin ivestasi sebanyaknya ya 😀
jampang
saya pernah baca…. investasi emas itu tidak akan menambah kekayaan seseorang, tetapi hanya mempertahankan saja. entah benar atau nggak. yang jelas, emas itu lebih cocok untuk investasi jangka panjaaaaang…. kalau jangka pendek bakalan rugi. kecuali ada kejadian ekonoki luar biasa seperti beberapa tahun lalu…. punya emas untung ratusan persen karena harganya melonjak…. sampe2 ada teori berkebun emas.
Dani
Iya Bang. Lindung nilai inflasi aja sebenernya. Waktu itu bisa melonjak banget juga ada faktor pendukungnya.
Lidya
aku pernah jual cincon jadul yang uah agak patah harganya berkali lipat hihihi. lagi beruntung aja mungkin ya
Dani
Mungkin memang karena sudah lama banget ya Mbak disimpen.
Puji
Seandainya punya emas segede di foto itu. hahahaa
Dani
Hahahaha. Seandainya ya Ji. 😀
Bunda Nad
Kalo emak2 macam nenek saya dulu, ada untung ‘make’-nya. 🙂 Teruuus…biasanya ditukar tambah kalau ada rejeki lebih dengan model yang lebih baru biar nggak bosen.
Kalo saya kan nggak terlalu suka pakai perhiasan ya (sekaligus juga serem, daripada dijambret dll, mending gak pake deh), jadinya malah kadang seuplit emas pembelian Almarhum nenek saya puterin lagi dengan saya gadaikan di pegadaian, uangnya buat modal usaha. Well, kalo lagi kepepet, ya buat tambahan bayaran sekolah anak atau biaya ini-itu juga, sih…hehehe. Kenapa gak dijual? Karena ada nilai historisnya. Jadi, saat udah ada rejeki lagi, bisa saya miliki lagi. 🙂
Dani
Wah kalo diputerin jadi modal usaha bagus tuh Mbak. Karena bisa dapet untung dari usahanya. Jadi return investasi lebih gede.
Ailtje
Gw investasinya emas, ajaran nenek moyang, pakai koin-koin aja, karena gak sanggup beli batangan.
Kesalahan pemula menurutku adalah yang investasi emas perhiasan, apalagi perhiasan emas yang karatnya kecil. Terus belinya jumlah banyak biar bisa dipamerin di kampung pas Lebaran. Maksudnya sih biar sekalian, sekalian investasi sekalian buat pamer. Tapi buntutnya ya rugi bandar.
Dani
Wah iya bener Mbak Tjetje. Banyak yang kejebak dengan investasinya di emas perhiasan. Padahal jatohnya lebih gede dibandingkan koin atau gold bar..
Deny
Aku copy paste banget cara ibuku dalam berinvestasi. Beli emas batangan kalau misalkan belum ada uang cukup untuk investasi di property atau tanah atau sawah. Pokoknya kata ibuk kalo mau investasi ga boleh satu tempat. Aku terapkan pas kerja kemaren. Beli emas batangan di Antam setiap ada bonus. Karena kantor dulu kan bonus dalam setahun ada 3 kali. Kukumpulin trus kalau harga emasnya cocok, aku beli. Jadi beli emasnya setahun sekali di Antam. Ga kerasa kekumpul juga. Nah itu untuk investasi jangka panjangnya, jadi masih tersimpan sekarang (nunut nyimpen pakai akunnya ibuk di Bank). Next rencana investasi ditanah atau sawah *nyelengin di celengan semar 😀
Dani
Keren Den. Memang sebisa mungkin setiap ada bonus ato tambahan di luar yang rutin-rutin itu langsung diinvestasiin kan ya. Semoga cepet bisa kekumpul ya sawah dan ladangnyaaa 😀
mechtadeera
Hihi…aq dong g punya invest emas..paraah.. 🙂
Byt thx Dan..jd mikir2 nih..
Dani
Ga harus kok Mbak Mechta… Hihihi. 😀
evrinasp
master dani kalo udah ngejelasin bikin mudeng, ini suami gw nyuruh invest di emas tapi belum gw laksanain, ya itu soalnya masih ragu, jadi masih bergerak di reksadana aja
Dani
Semuanya dipertimbangkan sebaik mungkin aja Ev. Emas bukan berarti aman banget kok. ‘)
Rani
Jadi yg namanya investasi itu gak selalu untung ya mas Dan? trus investasi yg menguntungkan itu kudu invest di apaaaaa?? sok2an punya duit banyak
Bentar mas, semisal kita udah invest di emas pertama beli sekilo emas trus ternyata harganya lg turun rugi dong pastinya kan? terus kedua kali beli sekilo lg eh harga emas lg tinggi jadikan untung, nah dalam dunia perinvestasian keuntungan terakumulasi tak? jadi kerugian pas beli emas pertama bakal ketutup sama beli emas yg kedua ga?
Dani
Invetasi memang gak selalu menguntungkan. Yag menguntungkan sih yang sesuai sama profil risiko kita, kita tahu apa ilmunya dan dimonitor buat dicocokin sama kebutuhan Bu Rani 😀
Gak menjawab ya? 😀
Kalo ngomongin investasi ada yang namanya harga rata-rata. Jadi tinggal dihitung aja rata-rata harga pembelian. Kalo misalkan pertama beli mahal, trus pas turun beli lagi, harga rata-rata akan turun. Jadi bisa lebih cepet jualnya. 😀
arbiyanti
Hai Dani… gw setuju LM (walopun beli-nya yang paling imut2), lumayan laah bwat investasi bagi pemula seperti dirikyu. tapi btw.. reksadana kok merugi yaa. gw pengen tarik ajah deh reksadana yang gw punya. pilihannya hanya antara LM atau tabungan rencana ajah. atau ada bentuk investasi lain kah yang ‘mudah’ bagi pemula?
Nia nastiti
Emas lagi agak turun skrg ya Mas, sayangnya aku gamau rugi jd pengennya beli yg gak kecil2 bgt soalnya jauh beda harga per gramnya. Haha. Jajan saham yg 1lotnya masih 500 ribuan kayaknya JD lebih menarik 😀
Dani
Kata siapa 1 lot 500 rebuan? 1 lot cuma 100 lembar Mbak Nia. Dan ada saham yang harganya cuma 1000 rupiah ato kurang. Hehhe.
Astin Astanti
Kalau saya yang sekarang jadi ibu rumah tangga, perlu banget tuh investasi emas, dengan alasan macam-macam lah, salah satunya ya itu tadi, ibu rumah tangga juga perlu simbol kemakmuran hehee. Gak sih, unyuk jaga-jaga utamanya. Kalau suamiku yang penghasilannya dapat dari bisnis, beliau memilih investasi pada saham, alasannya baru belajar dan bllangnya saham itu aman. Saya masih mencari tahu, aman dari segi mana ya? kapan-kapan aku bacain semua dech blog mas dani
Riko
Saya merasakan kalau investasi emas ngga bagus. Kecuali mungkin untuk 10th, bisa untung.
Selisih harga jual Dan beli saja tinggi, butuh waktu Lama untuk membalikan itu untuk ngga rugi. Mau ngapain investasi kalau 3th baru balik modal, ngga untung.
Lebih baik main saham, atau reksadana, banyak option mau main cepat atau long term, Dan yang didapat berkali lipat dari emas.
Tapi tetap yang nomor 1 bagi saya adalah properti, dalam setahun harga bisa naik 200juta. Saya kapok dulu investasi emas, ngga lagi deh.
Donita Antashari
kalo kata aku trading emas juga menguntungkan kok. Ga pake ribet lagi
dani
Good! 🙂
Sidiq Atto
paling ajib memang invest logam mulia
dani
Mungkin ya Mas 😀
Tushy
Saya juga kaget waktu lihat harga buyback emas. Kok jauh bener selisihnya. Kalau untuk investasi,,saya rasa emas kurang menguntungkan. Kecuali mungkin mendadak nilai tukar rupiah terhadap dolar jd anjlok shg harga emas jd melambung tinggi (amit2 jabang bayi, jng smp rupiah anjlok). Pertanyaan saya, kira2 kalo beli emas niatnya untuk tabungan tuh oke gak ya? Misalnya uangnya dibelikan emas dan emasnya disimpan bertahun2 untuk dana pendidikan anak.
dani
Tergantung jangka waktu simpanannya Mbak Tushy. Karena prinsipnya kan memang sama-sama investasi (meskipun namanya tabungan dan dana pendidikan anak itu salah satu tujuan investasi). Kalau misalkan dalam jangka waktu pendek, coba dibandingkan kinerjanya dengan reksadana pasar uang, jangka menengah-panjang bandingkan dengan reksadana pendapatan tetap, campuran, saham atau kalau beli saham secara langsung.
Blogsabda
harganya fluktuatif pasti mas, supaya ga rugi ya pastikan harga saat menjual emas lebih tinggi saat kita membeli biar ga zonk,
sejauh ini saya ga ambil pusing sih soal harga emas yang naik atau turun, yang ada dipikiran saya cuma beli emas rutin setiap bulan aja, hahah,
tapi, tulisan ini cukup mengusik ketenangan juga, kapan ya beli emas yang tepat, kapan mau dijual, yakin ga harganya bakalan naik.
Yang namanya masa depan juga kita ga tau kan,,, nah saya udah terlalu banyak mikirin inii itu dan bla-bla… finally gas terus, beli aja terus rutin aja, mau naik turun ya udah biarin, hahah, sungguh terlalu saya ini. Masih minim pengetahuan soal emas.
dani
Betul Mas! Yang penting beli dulu! 😀
narendra
awalnya saya mau invest di emas, tapi naiknya kok kecil amat yah. oh ya saya mau tanya, berarti kalo dollar naik, kan harga rupiah jadi turun yah? lalu apakah harga emas ikut naik ketika dollar naik? trims
dani
Halo Narendra!
Terima kasih untuk sharingnya tentang pengalaman investasi di emasnya ya.
Benar memang harga emas dunia diperdagangkan dalam dollar, dan kenaikan harga dollar akan berpengaruh ke kenaikan harga emas.
Akan tetapi ada faktor lain yang menentukan juga, apabila dollar naik karena memang kondisi ekonomi Amerika yang mengalami perbaikan, orang akan cenderung lebih emmilih memegang mata uang dollar dibandingkan emas. Sehingga kenaikan harga emas murni dikarenakan kurs yang berfluktuasi, bukan dikarenakan fundamental permintaan emas yang naik.
Didik
Jadi pingin jual emas buat beli ANTM kalo gini wkwkwk
investasi emas
Saat ini saya membeli emas di geraidinar, fisiknya tidak saya ambil jadi biaya penyimpanan tidak diperlukan lagi
dani
Betul. Kalau beli emas online memang bisa menghemat biaya penyimpanan kalau fisik emasnya tidak diambil 🙂
Dwi Wahyudi
Lagi ngetren sekarang investasi emas dengan berat satuan minimal sampai terkecil, di saat harga emas sudah terlanjur membumbung tinggi. Semoga tidak pada salah kaprah bahwa yang namanya investasi itu sifatnya adalah jangka panjang.
dani
Amiiiin…. Semoga ya…