Blog Perencanaan Keuangan

Menu
  • FIRE
    • Dana Pensiun
  • Perencanaan Keuangan
    • Kredit
      • Kredit Umum
      • KPR
      • Kartu Kredit
      • Kredit Online
    • Asuransi
    • Dana Darurat
    • Dana Pendidikan
    • Tips Hemat
  • Investasi
    • Emas
    • Business
    • Crypto
    • ORI-SukRi
    • Reksadana
    • Saham
    • P2P Lending
  • Kamus Keuangan
  • Stories
    • Keluarga
    • Buku
    • Film
    • Musik dan CD
    • Office Life
    • Di Balik Blog
    • Inspirasi
  • About Me
    • Site Map danirachmat.com
    • Contact
    • Paid Post
    • Postingan Tamu
    • Disclaimer
Home
Investasi
Reksadana
Mengatasi Trauma Investasi (Bodong)
Fragment

Mengatasi Trauma Investasi (Bodong)

dani 19/11/2015

Pas gw browse di google cara mengatasi trauma investasi, gw dapet berita-berita tentang betapa banyaknya orang yang tertipu ajakan investasi yang ujungnya bodong. Eh manalah pagi ini mbakyuku di Surabaya sana cerita kalo dia NGERRIIHH sama yang namanya investasi, apalagi habis baca buku Negeri Para Bedebahnya si Tere Liye.

Kalo ada yang belom tahu, buku ini pernah gw review di postingan Review Buku Negeri Para Bedebah.

Btw, as much as I love reading the book, gw lihat banyak bagian buku itu yang dibuat terlalu bombastis for the sake of the story tanpa memberikan cerita pembanding dari sisi baiknya. Katanya Mbakyuku itu kok kayaknya di buku itu duit kita itu gak jelas juntrungannya gitu. Apalagi belio termasuk salah satu yang trauma sama investasi bodong. Sering denger kan ya investasi bodong yang menjanjikan keuntungan dalam bentuk imbal/bagi hasil rutin sekian-sekian tiap bulan dan di akhir masa investasi duit akan utuh balik lagi.

Pelaku investasi bodong ini juga beraneka ragam, mulai dari yang janjiin usaha perkebunan, nanem kayu sampe (yang ngakunya) ustadz dan nawarin bisnis serupa. Pokoke, sebelum terlanjur trauma, hati-hati dulu aja. Analisa dengan seksama meskipun yang nawarin investasi itu sosoknya relijius dan bisa dipercaya.

Balik lagi ke tema postingan, kalo udah terlanjur gimana? Nah yang mau gw tulis ini berdasar pengamatan dan logika gw ya. Gw alhamdulillaah belom gak pernah ikutan investasi yang ujungnya bodong. Kalo berbeza ya disesuaikan aja.

Mengatasi Trauma Investasi 

(1) Akui dan terima kalo udah ketipu

Pengakuan ini yang menurut gw paling penting. Mengakui diri sendiri sudah tertipu dan enerima kenyataan itu berarti menempatkan diri sebagai pelaku. Mengambil alih kontrol ke depannya. Gw tahu memang sudah tapi langkah paling penting buat move on menurut adalah menyadari kalo kita-gw punya kendali penuh sama apa yang ada di depan (di luar takdir Tuhan tentunya – tsaaaaah! *beneri kopyah)

Yes, si penipu sudah memanfaatkan kita dan menyalahgunakan kepercayaan yang sudah kita berikan. Tapi ya sudah. Itu udah kejadian kan? Ada satu orang yang menipu kita, bukan berarti harus mencurigai semua orang lainnya kan? Gw tahu berat banget langkah ini apalagi kalo duit yang terlibat sudah dalam jumlah jutaan ato bahkan ratusan juta rupiah.

(2) Periksa lagi profil risiko

Sebelum memutuskan berinvestasi di manapun, coba deh periksa dulu profil risiko kita. Tentang ini pernah gw posting di Jangan Investasi Saham dan Reksadana Dulu, Periksa Dulu Profil Risiko!

Dengan mengetahui profil risiko ini, kita bisa jadi kira-kira investasi apa yang cocok sama kita. Jangan belom pernah ngecek profil risiko yang ternyata sebenernya masuk ke investor konservatif, eh ternyata malah investasi di peternakan ayam misalnya, yang gak ada jaminan dari pemerintah, gak ada aturan jelas dan baku yang mengatur dan bisa dipengaruhi oleh buanyaaakkkk faktor lain yang tidak terduga. Eh investasi di kebon kayu sejeni juga loh kan ya?.

Salah satu tools cek profil risiko yang bisa dipakai umum yang ada di kontan.co.id.

(3) Pilih investasi yang relatif lebih aman dulu

Kalo mau mulai investasi lagi, coba deh ke investasi-investasi yang relatif lebih aman dulu. Ada beberapa pilihan dan catet ya, emas BUKAN salah satunya. Emas harganya naik turun berfluktuasi juga. Mihihihihi 😛

Instrumen investasi yang relatif lebih aman ini salah satunya adalah Obligasi Pemerintah. Buat nasabah perorangan, bisa beli obligasi pemerintah ini lewat penerbitan ORI dan atau SUKUK. Obligasi apaan sih? Surat hutang. Jadi pemerintah menerbitkan surat hutang yang bisa kita beli. Minimal pembelian paling cuma RP. 5 juta.

Hampir setiap tahun pemerintah keluarin ORI ato SUKUK ini. Kenapa gw bilang relatif lebih aman? karena di akhir jangka waktu hutangnya pemerintah menjamin pengembalian pokoknya dan kupon yang dibayar juga lebih tinggi dari deposito. Kayaknya harus nulis tentang ORI dan ato SUKUK ya? 😛

Kalo misalkan lagi gak ada yang diterbitkan, coba deh tanya ke bank tempat rekening manteman apakah bisa beli di pasar sekunder.

Selain ORI dan SUKUK bisa juga loh coba beli reksadana pasar uang yang menurut gw juga relatif lebih aman dan cocok buat investor yang masih belom terlalu yakin mau menginjakkan kaki dalem-dalem.

Cobain dulu deh beli reksadana pasar uang, catetin berapa jumlah yang dibeli, trus catet perkembangannya. Bandingin kalo misalkan ditaroh di deposito. Memang butuh waktu, tapi luka kegores karena pisau aja butuh waktu buat sembuh kan? Apalagi luka hati akibat tertipu investasi bodong. *eaaaaaa

Kalo masih bingung gimana beli reksadana bisa dibaca Cara Beli Reksadana di Bank.

(4) Pilih buat lupakan trauma

Nah, langkah ini nih yang penting, pilih buat lupain trauma yang dirasakan. Inget kejadiannya, tapi bukan traumanya. Kalo gak bisa lupain trauma namanya terjebak nostalgia eh luka lama *eaaaaa

Semuanya kita yang memutuskan bukan? Gw sih yakin kalo kitalah aktor utama untuk hidup kita masing-masing. Jadi gak perlu merasa tidak berdaya karena traumanya. Life must go on dan investasi gak bisa nunggu lama-lama. Kalopun mau investasi di sektor riil lagi, jadikan pengalaman sebelumnya sebagai guru, analisa lebih mendalam dan lebih menyeluruh.

Lakukan upaya terbaik mengatasi trauma investasi dan investasi secepatnya karena teman terbaik buat investor adalah waktu.

Buat diskusi ato ngobrol bisa follow dan colek gw di @danirachmat. Postingan gw lainnya tentang finance:

[display-posts category=”finance”]

Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

Bapak
Ibu – Ibu – Ibu… Baru kemudian Bapak. Begitu mulianya …

Bapak

Tantangan networking challenge dari Fun Blogging ini seru sangat. Jadi …

Meet Kornelius Ginting a.k.a Bang Lius! (Fun Blogging Networking Challenge)

About The Author

dani

48 Comments

  1. @nurulrahma

    HaKDESH, HAKDESHHH< HAKDESSSHHH!!

    19/11/2015
    • Dani

      Eh kenapooo mbakyuuuu????

      19/11/2015
  2. @nurulrahma

    Komen lagi aaah 🙂
    Tararengkyu ya Daniii 🙂 Moga2 aku gak termasuk manusia gagal move on 🙂
    Cukup gagal invest aja satu kali hahahaha
    Iya juga sik. Waktu itu, aku emang kelewat “naif” untuk langsung percaya gitu aja. So it’s my own mistake. –> poin 1 udah terlampaui.
    Tapi, selanjutnya, iya bener banget, aku kudu lebih hati2 dalam menentukan jenis investment mana yang cucok dgn profil emak2 very-very-very low-risk-taker hihihi
    Comment pertama pendek aja, supaya jadi Pertamax, gaaan! 😛 😛

    19/11/2015
    • Dani

      Monggo dicoba Mbakyu yang Sukuk sama reksadana. COba ditanyakan reksadana pasar uang ada yang syariah apa nggak. Kalo nggak ya beli sukuk aja. Bandingkan dulu sama depo, klao misalkan bedanya jauh, coba dikit-dikit masuk ke yang profil risiko investasinya lebih agresif. 10% dulu lah. Trus nambah dikit-dikit…

      19/11/2015
  3. jampang

    pernah investasi bikin usaha mie ayam bareng2 sama2 temen di sini. saya seh setor palimng kecil…. terus usahanya gagal dan merugi

    19/11/2015
    • Dani

      Kalau memang tidak ada kecurangan berarti memang risiko usaha ya Bang. Semoga gak kapok buat bikin usaha. 😀

      19/11/2015
  4. Dita

    itu fotonya kurang terlihat frustasi mas, kurang menghayati x)))) salah fokus
    aku malah anaknya kelamaan mikir kalo inves, jadinya gak inves2 huhuhu

    19/11/2015
    • Dani

      Hahahaha. Masak sih Diiit kuramg menghayati? Padahal udah maksimal banget inimah. Mungkin hayatinya yang lelah. *krik-krik-krik
      Apa yang bikin mikir lama Dit? Apaaa??? *abaikan

      19/11/2015
  5. Nina Fajriah

    Mungkin bisa ditambahkan Mas Dani, kalau sudah tertipu laporin aja ke OJK agar :
    1. Ada kemungkinan uang kita bisa balik. Meskipun ga dijamin balik 100% tapi ada usaha yang dilakukan untuk mengembalikan uang nasabah.
    2. Kita berperan aktif mencegah agar si investasi bodong ini ga memakan lebih banyak korban. Apalagi ada tuh investasi bodong yang bawa-bawa nama bank. Laporin aja biar dua-duanya kena. Si bank kena dan investasi bodongnya juga kena. Dari situ aja nama mereka udah jadi sorotan buat OJK. Kapok-kapok deh.
    3. Lapor OJK repot? enggak. Tinggal dateng terus ngadu. Asalkan bukti kita kuat OJK akan menindaklanjuti laporan dan merahasiakan identitas kita.
    Yang pasti sebagai investor juga harus think smart, get real. Bila hasil investasi persentasenya jauuuuuh lebih tinggi daripada persentase inflasi tahunan, mending dipikir lagi. Bisnis apa yang bisa menghasilkan sedemikian besar? kecuali punya tongkat harry potter yang bisa ubah batu jadi emas ya bok. :p Sementara itu baca terus blognya mas Dani biar pengetahuannya tentang investasi bertambah eaaaa 😀

    19/11/2015
    • Dani

      Waaaah. Makasih banyak tambahannya. Ini emang fokesnya tadi ke mengatasi traumanyam kalo tindakan legalnya memang harus dilakukan. Nanti minta ijin boleh ya materi komennya dibikin postingannya. 😀 saya cari info yang lebih menyeluruh dulu. 😀

      19/11/2015
      • Nina Fajriah

        Monggo mas Dani. Iya ayo mas bikin tulisannya karena banyak yang habis kena tipu terus mata nanar nguing nguing bingung ga tau mau lapor kemana 😀 Padahal ada OJK yang memang fungsinya untuk membantu nasabah yak 🙂

        24/11/2015
        • Dani

          Siaaaap. Makasih banyaaak! 🙂

          24/11/2015
  6. Desi

    eh iyaaa…lo kayaknya blom bikin tulisan ttg ORI ama Sukuk ini deh. Kayaknya bolelebo nih ORI yaaa…. heuheuheu..cusss jelasin yak ntar di mari…

    19/11/2015
    • Dani

      Siaaaap. InsyaAllah ya Deesiiiii…

      19/11/2015
  7. Allisa Yustica Krones

    Belum lama ini di Manado lagi rame tuh sama kasus NetIn, ada sodaraku yang kena juga…hehehe

    19/11/2015
    • Dani

      Huwaaaa. So sorry to hear Lis… :'(

      19/11/2015
  8. zilko

    Untuk mencegahnya sebaiknya kita berhati-hati dan tidak serakah ya. Benar-benar dilihat profilnya gimana, dsb. Eh, tapi tetap mungkin kecolongan juga sih 😛 .

    19/11/2015
    • Dani

      Hihihi.. Iya Ko, seteliti apapun kita, kalo emang ada yang niat nipu mah ya bisa aja dia eksploitasi kepercayaan kita ya. 😀

      20/11/2015
  9. Maya

    Aku termasuk yang ga berani invest resiko tinggi. Biarin pelan asalkan hasilnya aman. Memang jadinya gak terlalu wow tapi masih mendinglah kalo dibandingkan inflasi.
    Dulu pernah dapet tips investasi dari temen pas awal2 mau coba investasi, katanya yg penting gak serakah 🙂

    19/11/2015
    • Dani

      Iya May, bener banget, yang penting jangan serakah! Betul May, selama sesuai sama profil risiko dan mengalahkan inflasi ya sudah. top! 😀

      20/11/2015
  10. Astin Astanti

    Suamiku pertama aku tanya tentang investasi, beliau memberi saya pemahaman bahwa dia, tidak membeli saham yang mendadak tinggi, lebih baik membeli saham yang naiknya stabil.. Bener enggak tuh? semoga aman dech saham yang dibeli sama suamiku 🙂

    19/11/2015
    • Dani

      Secara umum bener karena saham dengan peningkatan luar biasa dalam jangka waktu pendek rawan gorengan meskipun ada masanya memang saham satu perusahaan hike tajem karena ada aksi korporasi.

      20/11/2015
  11. kang santri clumut

    harus waspada dan tetap semangat… 🙂

    19/11/2015
    • Dani

      Betul sekali Kang! 🙂

      20/11/2015
  12. Ira

    oh jadi emas bukan investasi ya? *selalu mikir investasi emas tuh oke soalnya
    dulu pun pernah kena investasi bodong, lalu pengen nujes-nujes yang punya perusahaannya deh mas Dani, sekarang sih nabung dulu buat ntar cari investasi lagi 😀

    19/11/2015
    • Dani

      Emas bisa dipake investasi juga Ra. Tapi yang kudu diinget emas itu bukan yang 100%aman tanpa risiko seperti kebanyakan pemahaman orang ya… :]D

      20/11/2015
  13. firsty

    temenku juga pernah ketipu… dan kalau ngomong atau ingat ttg ketipu itu, rasanya ‘sakitnta tuh di sini’ katanya…

    19/11/2015
    • Dani

      Paham banget saya gimana rasa sakitnya ketipu itu emang…

      22/11/2015
  14. adi

    aku malah baru mau nyoba.
    salam kenal.

    20/11/2015
    • Dani

      Nyoba apa nih Mas? Investasi bodong? Ati-ati ya Mas. 🙂

      20/11/2015
  15. bemzkyyeye

    Kita ngobrolin ini drmh Desi yuks hehehehe

    20/11/2015
    • Dani

      Yuksiiiiss… Hihihi.

      20/11/2015
  16. Nia Haryanto

    Alhamdulillah belom pernah ikutan investasi bodong. Selalu bercermin dari pengalaman ortu yg sempet 2x kena. Ngeriiii…

    20/11/2015
    • Dani

      Iyaaaa. Yang penting hati-hati Mbak Nia dan gak perlu mengalami sendiri ya. Belajar dari pengalaman orang aja kalo investasi bodong mah… 🙂

      20/11/2015
  17. Swastika Nohara

    Apik Dan!!! Sangat bermanfaat. Nah, mumpung ngetik komen, aku mau nanya. Bila punya dana cadangan (di luar dana darurat) dan ingin diinvestasikan katakahlah selama 5 tahun dengan memetik hasil bulanan berapapun jumlahnya, instrumen apa yg disarankan? Dan apa alasannya?
    Profil investornya moderate, berani ambil risiko sedang saja, nggak terlalu safe tapi juga gak terlalu risky.

    20/11/2015
    • Dani

      Masamaaaaa. Naaah pas bener ini, mungkin bisa coba produk reksadana terproteksi yang dileuarkan sama MI. Reksadana terproteksi ini ada jangka waktunya. Bisa 3 tahun dan bisa 5 tahun tergantung produk yang dikeluarkan MInya. Kenapa gw sarankan produk ini? Karena kalo memang gak dicairkan/dijual sampai jangka waktunya habis pokoknya akan tetap seperti awal dan tiap bulan akan dapat return investasi semacam kupon obligasi/bunga deposito dibayar ke rekening. Cuma untuk produk ini gak dijual bebas dan gak selalu ada. Bukam Reksadana Umum. Biasanya yang dapet info kalo gak bagian wealth management kayak punya citibank kemaren ehm ato ke MI ato kalo gw dapet info dari RM yang pegang account gw di commbank. 😀 good luck!

      20/11/2015
  18. lieshadie

    aku orangnya gak mudah percayaan…apalagi investasi dengan iming2 profit yg tinggi dan mudah….

    20/11/2015
    • Dani

      Hihihi… Sama Mbakyuu 😀

      22/11/2015
  19. momogrosir

    hati2 untuk investasi sekarang. banyak yang kena investasi bodong. yg tidak wajar jangan di percaya. intinya tidak ada yang instant kecuali mie instant

    20/11/2015
    • Dani

      betul sekali! 😀

      22/11/2015
  20. Orin

    hedehhh…syerem bacanya.
    Alhamdulillah belom pernah sih, cuma merasa ‘tertipu’ unit link aja Dan ups hahahaha

    20/11/2015
    • Dani

      Mihihihi…. Gak ketipu RIn. Belom paham aja… Hihihi…

      22/11/2015
  21. Indah Juli

    Baru coba investasi di logam mulia 😀
    Direkomendasiin dari kantor suamiku sih reksadana, tapi nanti sajalah, satu investasi saja dulu 🙂
    Jadi paham soal investasi dari tulisan ini. Thanks ya Dani.

    21/11/2015
    • Dani

      Syukurlah kalau bisa membantu Mbak Indah.. 🙂 Saya emas ada tapi buat jaga-jaga aja.. Hehehe..

      21/11/2015
  22. Lidya

    nah itu sakit banget kalu ketipu

    22/11/2015
    • Dani

      Iya Mbak Lid, sakit banget emang kalo ketipu mah. Kan duit kita ya…

      29/11/2015
  23. mila said

    ya kadang2 juga sih orang yang mau investasi itu salah kaprah dengan menganggap kalo yang namanya investasi pasti untung. Padahal bahkan investasi paling aman juga ada resikonya, ya kan?
    nah ikut investasi bodong dan ketipu jg itu namanya termasuk resiko investasi, pas kita ikut kan belum tau dan belum tentu itu bodong bisa aja uangnya dipke buat investasi kebun atau condotel beneran, tapi ya itu bisa untung, bisa rugi. heheee.. jadi kalo ketipu selain move on juga musti bisa nerima dasarnya investasi itu musti terima resiko rugi, ga selalu untung. ya gak? ya gak?

    23/11/2015
    • Dani

      Aaaaah.. Betul banget Mbak Mila. Betul banget. Investasi paling aman pun ada risikonya! 😀
      Makasih yaaa 🙂

      25/11/2015

Leave a Reply Cancel Reply

Beli e-book Kebebasan Finansial Level 1

Podcast

Postingan Terbaru

  • Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio FIRE
    Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio …
  • Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi FIRE
    Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi …
  • Apa Itu Saham dan Mengapa Penting dalam Perjalanan Menuju FIRE
    Apa Itu Saham dan Mengapa Penting dalam …
  • Tip Memilih Reksa Dana Terbaik untuk Investasi Awal dalam Perjalanan FIRE
    Tip Memilih Reksa Dana Terbaik untuk Investasi …
  • Langkah Awal Merencanakan Dana Pensiun untuk Karyawan Swasta
    Langkah Awal Merencanakan Dana Pensiun untuk Karyawan …

Postingan Paling Populer

  • 8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa Dilakukan agar Tetap Produktif
    8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa …
  • Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya buat Tujuan Keuangan Kita?
    Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya …
  • 3 Tantangan Sosial Terbesar yang Bisa Dihadapi oleh Pejuang FIRE
    3 Tantangan Sosial Terbesar yang Bisa Dihadapi …
  • Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio FIRE
    Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio …
  • Mengintip Contoh Dana Pensiun dari Berbagai Negara: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
    Mengintip Contoh Dana Pensiun dari Berbagai Negara: …

Blog Perencanaan Keuangan

Copyright © 2025 Blog Perencanaan Keuangan
Design by Mamat

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh
Go to mobile version